Cinta yang ngga mungkin bersatu. Malik Arkana Artha Mahendra sudah berusaha melupakan cinta terlarangnya pada Liliana Aldrin. Tapi kabar gadis itu masih hidup membuat cintanya bangkit lagi
Semoga suka, ya❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengakuan Malik
Malik agak heran melihat oma dan opanya ada saat dia pulang ke rumah.
"Oma, opa, kapan datang?" Malik yang sedang menyalami keduanya malah dipeluk penuh rindu oleh kedua kakek nenek itu.
"Baru saja. Cucu oma tambah tampan saja," puji Zayra-istri Kendra (orang tua Fazza) sambil mengusap puncak kepala Malik dengan bibir penuh senyum.
Kendra terkekeh saat gantian memeluk Malik.
"Opa dengar kamu tambah sukses saja di bisnis properti," pujinya.
Malik tersenyum.
"Masih jagoan daddy, opa."
"Merendah untuk meroket, hemm....," ledek Fazza membuat mereka tertawa berderai derai.
"Kenyataan, kan, dad. Aku kelihatan cepat sukses karena bawa nama daddy dan opa," kilah Malik di sela tawa berderainya.
"Dan buyut buyutmu," sela Fazza dalam gelaknya.
"Memang kamu pewarisnya," tukas Kendra menambahkan.
Mereka masih berderai tawa hingga langkah langkah kaki itu mendekati meja makan.
"Sudah lama kita tidak makan bersama," ucap Vanda-mama Malik dengan wajah sumringah.
"Iya," balas Zayra.
Setengah jam kemudian.
"Kamu kapan lagi ketemu Dita Alisha?" tanya Fazza sambil menatap tajam manik mata putranya.
"Anak teman kamu itu?" tanya Kendra yang menyahut.
"Iya, Dad."
"Mungkin mau kencan kedua atau ketiga?" Senyum Fazza penuh makna.
"Kamu merasa cocok dengan dia?" tanya Vanda-maminya pelan
Untuk mengobati Malik yang patah hati sejak beberapa bulan yang lalu, suaminya mu,lai mencoba membuka hati putranya lagi dengan putri rekan bisnisnya.
Apalagi sekarang mereka sudah tau kalo putri Bara yang hilang sudah ditemukan. Putri yang sangat mirip dengan Liliana.
Vanda tau kalo suaminya-Fazza, takut Malik oleng, makanya ingin Malik bisa mengenal perempuan lain yang cantik dan sukses juga.
Setelah apa yang dilakukan Liliana untuk Malik, Vanda dan kedua orang tua mereka cukup merasa menyesal karena baru tau kalo Malik juga secinta itu dengan Liliana.
Saat ini Vanda berusaha mendukung Fazza, agar Malik bisa mengalihkan perasaannya pada gadis lain.
Jangan pada putri Bara, karena takutnya Malik hanya jadikan gadis itu pelarian cintanya saja.
"Baru ketemu sekali masa langsung tau cocok atau nggak," kekeh Kendra menyindir.
Kamu aja gagal diperjodohan, ejeknya dalam hati.
"Iya, sih. Harus bertemu beberapa kalilah." Zayra tertawa juga dan dia setuju dengan pendapat suaminya.
Malik tersenyum lebih lebar, senang melihat omanya yang pendiam bisa tertawa sebahagia ini.
"Memangnya kamu mau bertemu lagi dengan Dita?" tanya omanya-Zayra setelah tawanya reda.
"Opa cukup kenal kakeknya. Tapi ngga ada paksaan Malik. Tenang aja," ucap.opanya-Kendra santai.
Malik belum menjawab, karena baru ingat sudah beberapa kali mengabaikan pesan dan telpon gadis itu.
"Kapan? Nanti daddy yang ngomong," tambah Fazza.
"Emm.... Sebenarnya aku lagi mencoba mendekati perempuan lain, dad." Malik berusaha.jujur.
Hening, keempat orang itu saling pandang. Kalo Fazza ngga kaget, hanya ngga nyangka putranya mau mengakui di depan mereka.
Beda reaksi dengan istri dan kedua orang tuanya.
Ngga lama kemudian wajah ketiganya tampak sangat sumringah.
"Ajak ke rumah, ya. Mami mau kenalan," sahut Vanda antusias.
Dia ngga mau putra tunggalnya mengalami hal apes lagi seperti dulu.
Jika dulu putranya lebih cepat berterus terang, Vanda pasti akan mendukungnya. Biarpun dia harus menentang suaminya untuk pertama kalinya.
"Malik, kamu kasih oma berita bahagia. Oma juga mau kenalan ," timbrung Zayra cepat.
Kendra menatap Fazza yang tetap tenang.
Dia yakin kalo putranya sudah tau siapa pilihan putranya.
"Nanti kapan kapan aku kenalkan, mam, oma," senyun Malik tapi jantungnya berdebar melihat lirikan daddynya.
Dia merasa daddynya sudah tau apa yang dia lakukan.
Jangan jangan daddy tau kalo aku minta tolong om Devin.
"Opa juga, dong," timpal Kendra dengan senyum samarnya.
Dia menangkap tatapan tajam anak dan cucunya tadi.
*
*
*
Malam makin larut. Kendra melangkah ke teras rumahnya. Dia melihat putranya sedang menelpon.
Tatap mereka beradu dan Fazza memutuskan telponnya beberapa detik kemudian.
"Fazza, kali ini jangan lakukan apa apa lagi." Kendra sudah tau dari Devin. Setelah makan malan selesai, dia langsung mengontak Devin.
Devin sudah cerita semua padanya.
"Aku hanya ingin memastikan siapa gadis itu, dad."
"Yang perlu kamu pastikan keamanan gadis itu. Jangan sampai Malik patah hati lagi kalo gadis itu sampai kenapa kenapa." Kendra trauma melihat kemurungan Malik setelah kehilangan Liliana.
"Jangan paksa Malik berjodoh dengan orang yang ngga dia suka," sambung Kendra lagi.
Fazza menghembuskan nafas panjang. Dia ngga akan mendebat daddynya.
"Iya, dad."
*
*
*
Hera yang sedang berada di club bersama sama teman modelnya, kaget karena dia didatangi seorang laki laki bule yang sangat tampan.
"Hai, sexy," sapanya ramah.
Dia dan teman teman modelnya melebarkan senyumnya menyambut ramah kedatangan laki laki bule itu.
Bahkan laki laki itu mentraktir minuman dan makanan mereka.
"Aku ulang tahun. Pesan apa saja yang kalian mau."
"Thank you."
"Happy birthday."
Laki laki itu tertawa melihat respon yang sangat ramah itu
Para model itu pun tanpa sungkan memesan yang mereka mau. Mumpung gratis. Termasuk Hera, walaupun sudah memiliki banyak kartu, tapi dia tetap lebih suka ditraktir.
"Wajahmu mengingatkanku pada seseorang," bisik Dante yang duduk di sebelah Hera.
"Ohya?" Hera sudah tau apa yang akan dikatakan selanjutnya oleh laki laki itu.
"Ini... Mirip, kan?"
Awalnya Hera agak enggan melihat foto yang disodorkan laki laki bule yang mengenalkan diri dengan nama Dante.
Tapi tatap matanya jadi terbelalak ketika melihat foto gadis yang mirip dengannya sedang bersama Malik. Laki laki yang sedang dia incar.
Ha ha ha.
Reaksi Hera membuat seringai pu as tersungging di bibir Dante.
Ngga sia sia dia mengakali foto Liliana dan Malik.
Dia hanya ingin tau tanggapan orang orang saat melihat foto itu. Ternyata dia berhasil.
Tunggu saja gebrakannya nanti, batinnya penuh rencana.
"Katanya dulu mereka sepasang kekasih," karangnya.
Hera ngga menyahut.
Benarkah?
"Boleh foto ini untukku?" Dia akan menanyai Vina.
Hatinya mendadak kesal.
Kenapa adik tirinya merahasiakannya?
Dia masih dianggap orang lain?
"Tentu. Aku masih punya beberapa." Memang itu tujuan Dante.
Dia ingin mencari puzzle yang hilang di penyebab kematian adiknya.
Dante yang curiga melihat ekspresi Fazza dan Malik di pemakanan oma opa kekasih mendiang adiknya. Terutama laki laki muda itu. Dia terlihat begitu terguncang, walau berusaha menutupinya dengan sikap datar.
"Jadi kamu tidak tau, ya?"
Hera menggeleng sambil menyimpan foto itu ke dalam tasnya.
"Mereka terlihat serasi."
Hera mendelik kesal membuat senyum si bule tampan ini tambah melebar.
"Gadis itu sudah mati. Kamu bisa menggantikan dia. Kamu mirip sekali dengan gadis itu, bahkan lebih cantik," hasut Dante sambil menggoyangkan es batu yabg ada di dalam gelasnya.
Kemudian dia bangkit setelah melihat jam mahal di tangannya.
"Sorry ladies.... Aku harus pergi. Nikmati pesta kalian...."
"Sure."
"Thank you, Dante."
Hera hanya melirik kepergian laki laki bule itu dengan tatapan sebal.
Dia tau dari mana tentang ini? Batinnya penuh tanda tanya
aq nya ikutan deg²an.. ❤❤
DewaCs juga memantau Malik
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
ternyata gitu doang rencana konyol dante-hera... 🤣🤣🤣 kirain pakai acara jebak-menjebak adegan ranjang.../Facepalm//Facepalm/
Malik itu feeling nya tajem, karna cinta Malik tulus dan sudah mentok sama Liliana, seberubah apapun wajah dan nama Liliana,hati Malik tetap tertuju ke satu hati yaitu Cassie si Liliana asli ,
mungkin kalau orang selain Malik akan oleng juga melihat Liliana KW.
Hera Hera dah langsung ketahuan kan kalau kamu palsu,
malu ga malu ga malu ga...????
ya pasti malu lah,di tolak gitoh😂😂
maka nya mereka gk suka ama Hera
Hera mirip Elle
DinDut Itu Pacarku ngasih iklan
Hera... Hera... sudahlah jadi anak baik aja, jangan mengharapkan sesuatu yg sudah jadi milik orang lain, udah bagus ku dah diterima di keluarga Bara, ga usah kebanyakan tingkah, bikin semua ilfil sama kamu nantinya
DinDit Itu Pacarku ngasih iklan