NovelToon NovelToon
Wanita Di Atas Kertas

Wanita Di Atas Kertas

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Aliansi Pernikahan / Mengubah Takdir / Wanita Karir
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Black moonlight

Naya, hidup dalam bayang-bayang luka. Pernikahan pertamanya kandas, meninggalkannya dengan seorang anak di usia muda dan segudang cibiran. Ketika berusaha bangkit, nasib mempermainkannya lagi. Malam kelam bersama Brian, dokter militer bedah trauma, memaksanya menikah demi menjaga kehormatan keluarga pria itu.

Pernikahan mereka dingin. Brian memandang Naya rendah, menganggapya tak pantas. Di atas kertas, hidup Naya tampak sempurna, mahasiswi berprestasi, supervisor muda, istri pria mapan. Namun di baliknya, ia mati-matian membuktikan diri kepada Brian, keluarganya, dan dunia yang meremehkannya.

Tak ada yang tahu badai dalam dirinya. Mereka anggap keluh dan lemah tidak cocok menjadi identitasnya. Sampai Naya lelah memenuhi ekspektasi semua.

Brian perlahan melihat Naya berbeda, seorang pejuang tangguh yang meski terluka. Kini pertanyaannya, apakah Naya akan melanjutkan perannya sebagai wanita sempurna di atas kertas, atau merobek naskah itu dan mencari kehidupan dan jati diri baru ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black moonlight, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga Tahun Lalu Part II

Susah payah Naya mencari kerja setelah kelulusannya dari seoklah menengah, Naya mengubur mimpinya demi menghidupkan mimpi saudaranya terlebih dulu. Dalam waktu tiga bulan setelah kelulusannya, Naya mendapatkan pekerjaan sebagai Pramuniaga.

" Selamat siang dengan Naya, silahkan .. " Sapa Naya pada seorang pelanggan yang memasuki area toko nya.

Seorang lelaki dengan perawakan tinggi dan berisi, kulitnya putih bersih membalas sapaan Naya dengan senyuman.

" Silahkan Kak, t-shirt nya kita sedang ada promo 20%. Kakaknya cari kaos polos atau motif tertentu ? " Ucap Naya ketika melihat lelaki itu menyetuh display t-shirt.

" Saya nayri polos sih mba, yang warna nya gelap tapi gak gerah. "

" Boleh Kak sebelah sini, banyak pilihan warna juga dari bahannya itu cotton Kak jadi adem dan menyerap keringat. Cocok dipakai di Kakak apalagi kalau Kakak banyak kegiatan outdoor. "

" Kok tau sih ? Saya kebetulan lagi magang di PU jadi banyak kegiatan yang mengharuskan kontrol ke lapangan. "

" Ah begitu, baiklah Kak. Kakak bisa coba ini, atau mau sekalian saya pilihkan celananya yang nyaman untuk kegiatan outdoor ? " Tanya Naya menggali lebih dalam tentang kebutuhan pelanggannya.

Alvin yang tadinya berniat untuk membeli kaos saja, tapi karena pelayanan dan penjelasan Naya yang sangat nyaman menjadi tertarik untuk melengkapi kebutuhan lainnya dari brand yang Naya jual di toko tersebut. Akhirnya Alvin selesai transaksi dan berhasil membawa pulang 2 t-shirt dan 1 celana jeans.

Waktu berlalu hingga sampai tiga bulan kemudian, Alvin membawa kedua temannya untuk berbelanja kebutuhan pakaian ke toko yang sama. Alvin berpikir sudah sangat cocok berkomunikasi dengan Naya sehingga tidak akan canggung lagi bertanya perihal masalah fasion.

" Mba Naya .. " Panggil Alvin yang sudah mengetahui nama Naya dipertemuan sebelumnya.

" Ah iya kak, udah lama baru kesini lagi. Gimana kabarnya kak ? "

" Aku baik, Kamu gimana Naya ? Rame ? "

" Baik Kak, udah mulai rame karena sebentar lagi memasuki season akhir tahun. "

" Ah iya kamu benar Nay. Ini aku sama temen-temen aku. Mereka juga butuh pakaian yang bisa kamu rekomendasiin. Maklum kami gak paham fashion, jadi aku langsung ajak aja mereka " alvin memperkanalkan teman-temannya.

Pertemuan kedua itu berhasil mendekatkan Naya dan Alvin bahkan sampai bertukar nomor ponsel karena Alvin beralasan jika suatu saat ada promo ingin Naya mengabarinya. Naya pun menyambut hangat bantuan Alvin untuk merekomendasikan brand nya ke teman-teman satu project Alvin.

Hubungan yang awalnya antara pelanggan dan pramuniaga itu pun perlahan berubah. Naya yang tengah kehilangan sosok lelaki dalam hidupnya menjadi mudah luluh oleh kelembutan Alvin. Belum lagi ketampanan dan potensi karir yang bagus membuat Alvin nampak seperti lelaki mapan dengan masa depan yang baik dipandangan Naya.

Alvin memiliki latar belakang yang baik memang, orangtuanya merupakan engineer lulusan luar negeri. Ayahnya bekerja di kapal pesiar sehingga jarang sekali pulang, sedang Ibu nya bekerja di perusahaan milik negara. Alvin sendiri anak tunggal yang segalanya sangat di sokong baik oleh orangtuanya.

Dalam waktu lima bulan pendekatan, Alvin dan Naya pun menjalin hubungan kasih. Alvin hanya selangkah lagi untuk menyelesaikan pendidikannya. Dengan prestasi yang dimilikinya, bahkan dari sebelum wisuda Alvin sudah memiliki tawaran kerja dari perusahaan-perusahaan ternama. Terlebih ada privilege orangtuanya yang memiliki banyak relasi memepermudah Alvin melangkah.

Akhirnya tibalah waktunya Alvin wisuda. Naya menghadiri acara tersebut yang dilakukan dengan meriah, turut hadir juga kedua orangtua Alvin yang sangat susah payah untuk dapat berkumpul di momen itu.

" Kemari Nay kita foto bersama. " Ajak Alvin.

" Aku sungkan Kak. " Jawab Naya ragu.

" Gak papa, orangtua aku udah tau tentang kamu. "

Naya pun melangkahkan kaki nya lalu memberanikan diri untuk menyapa.

" Ini Naya ya ? " Tanya Ibu Alvin

" Iya tante saya Nayara Hutama. "

" Cantik sekali Naya. Ayo sini foto dulu Naya. Alvin ini, ada gadis cantik ko gak di ajak ketemu ke rumah. "

" Hehe kan Alvin mau selesaiin dulu kuliah Bun terus memastiin udah dapet kerja sebelum bawa Naya biar Bunda gak ragu buat ngasih restu. "

" Bagus kalo gitu, sekarang kan Al udah lulus udah dapet kerja juga cepet aja di seriusin. Bunda udah gak muda, Bunda juga pengen dong ngerasain ngemong cucu. "

" Alvin sih mau mau aja Bun, tapi Naya nya kasihan baru  mau 19 tahun masih muda banget. "

" Oya ? Naya masih kuliah dong ? "

" Enggak tante, kebetulan saya kerja. " Jawab Naya ramah.

" Luar biasa mandiri sekali. Ikut ke rumah yu Naya. Tante masih pengen ngobrol banyak sama Naya. "

Naya pun mengangguk malu, tak enak juga jika harus menolak. Kebetulan dirinya sedang libur sehinga ada cukup waktu untuk datang ke rumah Alvin.

Setelah selesai acara, Alvin pun membawa Naya ke rumahnya. Jaraknya dari kampus tidak terlalu jauh, sekitar satu jam perjalanan. Rumah Alvin cukup nyaman dan tentu lebih besar daripada rumah Naya. Terparkir dua mobil disana miliki Alvin dan Ibunya. Karena ayahnya jarang pulang, sehingga hanya membutuhkan dua kendaraan.

Naya menatap sekeliling, ragu karena ternyata Alvin lebih darpada apa yang dipikirkannya. Jujur saja Naya minder, meskipun latar belakang keluarganya sama sama dari keluarga yang cukup terhormat.

" Sini duduk Naya. " Ajak Desi, Ibu Alvin.

" Naya boleh saya ngobrol tentang keluarga kamu atau kehidupan pribadi kamu ? " Tanya Desi.

" Boleh tentu saja Tante. "

Panjang lebar mereka berbicara mengenai latar belakang keluarga, pendidikan sampai pekerjaan dan alasan mengapa Naya harus bekerja meskipun memiliki orangtua yang nampak berkecukupan. Tentu saja Naya tak menceritakan bagian aib keluarganya. Naya hanya beralasan orangtuanya kena tipu seorang kenalan. Kejujuran dan tekad Naya membuat Desi menjadi iba.

" Naya maaf saya menanyakan ini dan itu yang mungkin membuat kamu tidak nyaman. Tapi bukan tanpa alasan Nay. "

" Iya Tan ? "

" Saat ini tante sedang sakit, Cancer stadium 2. Mungkin masih awal dan tante pun sedang mengusahakan berobat sebaik mungkin. Tapi Naya, usia tidak ada yang tahu. "

" Ya Allah tan, terus gimana keadaan Tante sekarang ? "

" Ya seperti ini, gak nampak sakitkan ? Semua karena bergantung pada pengobatan tanpa henti. "

" Tante .. Naya berdo'a semoga tante segera diberi kesehatan dan kemudahan dalam pengobatan Tante. "

" Terimakasih Naya " desi menggenggam tangan Naya.

" Tapi Nay ada satu hal yang ingin tante sampaikan ke kamu. "

" Iya tante ? "

" Mungkin ini akan terkesan berlebihan di pertemuan pertama kita, namun setelah melihat kedekatan Naya dengan Alvin dan mengetahui latar belakang Naya, Tante jujur merasa lega Alvin memilih gadis yang tepat. Usia kalian mungkin  masih muda, tapi Nay kalau kamu bersedia, lebih baik hubungan kalian segela di lanjutkan pada jenjang yang lebih seruis. "

Naya terpaku,tidak dapat menjawab.

" Tante berharap tante masih punya waktu buat mendampingi Alvin sampai memiliki keluarganya sendiri. " Tambah Desi.

" Tapi tante .. Saya berniat melanjutkan pendidikan, takutnya saya jadi gak fokus merawat keluarga. '

" Tidak masalah Nay. Bahkan mungkin dengan menikah, Alvin pun bisa membantu pendidikan kamu secara finansial. "

" Beri Naya waktu untuk berpikir dan berdiskusi dengan Alvin ya Tan .. Terimakasih tante sudah memberikan kepercayaan yang begitu besar pada Naya. " Naya membalas genggaman tangan Desi yang langsung dibalas senyuman oleh Desi.

Malampun tiba, setelah menyantap makan malam bersama Alvin mengantarkan Naya pulang ke tempat kostnya. Semenjak kejadian buruk yang menimpa keluarganya, Naya enggan menginjakkan kembali kakinya ke rumah untuk sekedar bertemu Gunawan.

" Nay .. " Panggil Alvin lembut sebelum Naya turun dari mobilnya.

" Aku tau yang Bunda bicarain sama kamu. Maaf ya kalo Bunda terkesan mendesak hubungan kita. Bunda terlalu khawatir sama kesehatannya padahal kita juga lagi usahain biar Bunda sehat lagi. "

" Gak papa Kak, orangtua sewajarnya khawatir apalagi dengan keadaan tante Desi sekarang bukan sakit yang ringan .. "

" Iya aku paham Nay, tapi aku gak mau permintaan Bunda jadi beban buat kamu, buat hubungan kita. Aku sadar juga kamu masih terlalu muda buat sampai ke tahap itu. "

" Kalau aku menolak, Tante gimana ? "

" Nanti aku yang bicarain baik-baik sama Bunda. "

" Gimana kalau tante malah bersikeras buat kamu segera nikah Kak ? "

Alvin mengerutkan keningnya, bingung memang.

" Aku gak tau Nay. Yang pasti aku cuman mau nya sama kamu. "

" Aku juga kayanya gak akan sanggup kalau lihat kamu sama cewek lain Kak. Apalagi kalau sampai lihat kamu nikah. Hmm .. Tapi kalau gini, gimana aku mau kuliah ? " Satu sisi Naya tidak ingin kehilangan cintanya, satu sisi lagi Naya tak ingin kehilangan masa depan pendidikannya.

" Naya .. Kalau kamu mau mengabulkan permintaan Bunda dan memeprtahankan hubungan kita, kita bisa nikah dan kamu tetap bisa lanjut kuliah. Aku janji gak akan melarang kamu buat dapatin pendidikan. Sebaliknya, aku bakal dukung kamu dengan segala yang aku punya. "

" Kamu yakin Kak ? "

" Ya Nay, aku gak bakalan banyak nuntut kammu. Dengan kamu bisa mengabulkan permintaan Bunda pun aku udah sangat bersyukur dan berterimakasih. Apalagi di usia kamu sekarang, rasanya aku akan berhutang banyak karena minta masa muda kamu. " Alvin berusaha meyakinkan.

" Aku mau Kak " Naya mengangguk mantap setelah mendapatkan keyakinan itu dari Alivn.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!