Andriana Gabriels seorang model serta kekasih dari Peter Orlando Smith. Peter adalah seorang CEO muda tampan dari perusahaan SMITH. Tiga tahun menjalin hubungan dengan andriana akhirnya peter memutuskan untuk menikah dan mengikat janji suci dengan andriana. mereka memulai kehidupan baru sebagai pasangan suami istri.
kehidupan awal mereka berjalan dengan baik hingga di tahun kedua pernikahan mereka semua berubah kehidupan pernikahan mereka hanya diisi dengan kebohongan.
Andriani fanya, seorang karyawan yang bekerja di salah satu anak perusahaan SMITH yang memiliki banyak rahasia didalam hidupnya. pertemuan yang tidak sengaja terjadi menyebabkan masalah baru dalam kehidupan mereka.
Lalu bagaimana perasaan Peter terhadap Andriana setelah ia bertemu Andriani?
Kepada siapakah cinta peter Akan berlabuh?
Siapakah yang akan dipilih oleh Peter?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elizabethlizy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 1
Andriana Gabriels
Aku sangat bersyukur dan merasa lega karena acara resepsi hari ini berjalan lancar dan tidak ada hambatan sama sekali. Semua tamu yang hadir turut menikmati semua sajian yang dihidangkan dan mengikuti serangkaian acara hingga selesai. Sekarang ruangan yang dipakai untuk acara resepsi telah sepi. menyisakan aku dan peter, pria yang kini telah menjadi suamiku.
Kulihat beberapa staff hotel sedang sibuk membersihkan ruangan ini setelah selesai acara. walaupun semua orang telah pulang termasuk orang tua peter tapi aku memintanya untuk beristirahat sejenak duduk disalah satu kursi tamu sebelum berkunjung ke kamar kami. Kaki ku sangat pegal dan kram karena sejak pagi aku terus memakai heels dengan hak tinggi. Belum lagi badan yang juga terasa pegal akibat gaun yang ku pakai ini sangat berat. Peter yang melihatku kelelahan datang menghampiri ku dengan membawa minuman ditangannya. ia memberikan minuman itu kepadaku,peter tersenyum kepadaku sambil meraih kaki ku yang sedang aku luruskan ,peter duduk berlutut didepan ku sambil memijat bagian kaki ku yang sakit. Hatiku sangat bahagia melihat perlakuan peter saat ini,aku masih tidak menyangka setelah tiga tahun berpacaran sejak dibangku kuliah, kini kami telah resmi menjadi pasangan suami istri.
Peter tiba-tiba saja menyuruhku untuk berdiri dan tanpa aba aba dia langsung menggendongku ala bridal style,peter membawa ku menuju lift.mungkin ia akan membawa ku kekamar nya, maksudku kamar kami berdua karena mommy rachel mengatakan kamar pengantin kami sudah disiapkan dihotel ini. Jika memikirkan kamar pengantin aku jadi takut akan malam pertama apa yang harus kulakukan untuk peter nantinya, karena sungguh aku tidak pernah melakukan hubungan semacam itu aku hanya mengetahuinya dari beberapa situs yang diberikan sahabatku saat kuliah dan itu pun membuatku sangat geli melihatnya.
Pintu lift terbuka peter tetap menggendong ku menuju kamar, kamar kami beraada dipaling pojok ruangan.kamar nomor 1010,peter meletakkan sebuah kartu disamping pintu hingga pintu kamar itu terbuka. entah apa yang ia lakukan saat ini memutar mutarkan tubuhku mengelilingi ruangan kamar hingga membuat kepala ku sedikit pusing.
"sayanggg....stop turunkan aku"aku memukul mukul pundaknya agar peter berhenti berputar.
Peter menurunkan ku di ranjang pengantin kami, lalu ia menuju kamar mandi. aku mendengar suara gemercik air mengalir dari dalam sana yang menandakan ia sedang mandi. aku menuju meja hias untuk menghapus make up di wajah ku yang sudah menempel berhari hari. selesai dengan make up aku mencoba melepaskan gaun pengantin yang kupakai namun tidak berhasil aku justru kesusahan membuka pengait bajunya yang berada dibelakangku, tiba-tiba ada sebuah tangan yang membantuku membuka pengait gaun itu , orang itu tak lain adalah peter ia baru selesai dengan acara mandinya. tubuhnya basah serta rambut yang dibiarkan berantakkan sungguh ia sangat sexy saat ini. Dan tunggu saat ini dia hanya memakai handuk yang melilit dipinggangnya. sungguh aku malu untuk melihat kearahnya saat ini.
Tangan peter mengusap punggung ku membuat tubuhku bergetar seperti tersengat listrik.aroma tubuhnya yang wangi sehabis mandi begitu memabukkan indra penciuman ku.tangannya tidak tinggal diam melepas gaun yang kupakai meninggalkannya dilantai begitu saja.darah ku berdesir saat tubuhku berdekatan dengannya hanya dengan memakai pakaian dalam seperti ini. Aku menutupi bagian dada ku tapi tangan peter justru melepaskan tanganku dari sana.
Peter membalikkan tubuh ku hingga tatapan mata kami bertemu,jantungku kembali berdetak dan aku sangat gugup pasti wajah ku sudah merah.
Dengan keberanian aku mencubit pinggang Peter yang tidak memakai baju aku pun langsung berlalu masuk kedalam kamar mandi, aku mendengar suara kesakitan dari Peter.
Aku mulai menghidupkan keran air di bathup melanjutkan ritual mandi ku , aku memakai beberapa sabun sampo dan wewangian agar tubuhku tidak kalah wangi dengan Peter sehabis mandi. Beberapa menit melakukan ritual mandi aku keluar dengan memakai wardrobe dari hotel ini dan melihat Peter yang sedang duduk bersandar ditempat tidur dengan ponsel ditangannya.
Peter meletakkan ponselnya dinakas setelah melihatku keluar dari kamar mandi,dia menjulurkan tangannya memberikan rangkulan kepadaku. Sekarang aku sudah duduk dipangkuan Peter, diruangan itu hanya ada kesunyian kedua mata kami saling bertatapan.Apakah kami akan melakukannya sekarang juga.aku tidak tahu harus berbuat apa,aku hanya mengikuti peter.
mataku perlahan menutup saat peter mendekatkan wajah nya padaku, aku merasakan sesuatu dibibirku dan tak lain peter yang tengah mencium ku.
aku membalas cumbuannya dengan sangat berantakan, tangan ku sekarang sudah melingkar di lehernya seolah mendengarkan bisikan setan yang menggema diseluruh ruangan aku dan Peter benar-benar tidak berhenti melakukannya. Malam panas yang terlewati begitu saja membuatku tidak menyangka bahwa Peter benar-benar sangat pandai seolah dia sudah sering melakukannya.
...****************...
Peter Orlando
Aku meraba nakas saat mendengar ponsel ku berdering, melihat ada pesan masuk disana yang tak lain dari Rio,sekretarisku. Rio mengatakan jika nanti akan ada client dari Korea yang akan melakukan kerja sama kontrak dengan perusahaan ku. sebagai seorang CEO profesional aku harus menemuinya saat ini juga walau aku tau semalam kami baru saja menghabiskan malam panas bersama.
Dengan hati hati aku turun dari tempat tidur tidak ingin menimbulkan suara berisik. Aku melirik kearah wanita disebelah ku yang masih tertidur dengan pulas, ia terlihat sangat lelah karena ulah ku semalam.
Tidak ingin melewatkan waktu aku berjalan masuk ke kamar mandi dan menyalakan shower membasahi diriku dengan air hangat, selesai mandi aku menuju lemari dan mengambil baju yang sudah disiapkan oleh assisten rumah ku.
Aku memakai jas,dasi dan sepatu dengan lengkap. Setelah selesai bersiap kulirik jam yang melingkar ditangan sudah menunjukkan pukul tujuh pagi mau tidak mau aku harus segera berangkat dan terpaksa meninggalkan andriana sendirian dikamar ini,maafkan aku sayang.aku menghampirinya memberikan kecupan singkat dikeningnya lalu berjalan keluar menuju lobby hotel karena jemputanku sudah datang.sebelum pergi aku menuliskan pesan diselembar kertas untuk andriana yang kuletakkan di atas nakas.
"Sayang maaf jika aku harus meninggalkan mu, sepagi ini,karena aku ada pertemuan penting.I love you."