Yun dan Sean adalah sepasang kekasih dengan kepribadian yang berbeda, Yun yang penyayang dan lembut mampu menaklukan sifat keras dalam diri Sean. Sean yang merupakan ketua genk motor tersohor sangat mencintai Yun, pria itu juga posesif pada Yun. Yun juga memiliki perasaan yang sama, walau sering dibuat jengkel oleh sifat kekanakan pria itu. Mereka bahagia memiliki satu sama lain, tapi...
Semuanya berubah kala Yun harus pergi, kondisi keuangan keluarganya merosot tajam. Yun tak ingin pergi, ia ingin bersama Sean. Tapi Sean berubah, pria itu membuatnya memutuskan untuk pergi dari sisinya. Ia mencoba memulai kehidupan baru dengan kepribadian baru, ia pun bertemu pria berkepribadian tak tersentuh. Sama dengan Sean, pria itu adalah anggota genk motor di kota itu. Saat pria itu tak sengaja mendekatinya, semua orang jadi menjodoh-jodohkan mereka, Yun pun memutuskan untuk dekat dengan pria sekali lagi.
Apa yang akan terjadi selanjutnya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sam Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sean vs Dega
Sean tak bercanda soal rencananya menyerang DS, meskipun dia mabuk saat itu, ia serius tentang itu. Dan disinilah ia berdiri, tepat didepan rumah kecil yang Sean yakini adalah bestcamp DS, genk motor yang dipimpin Dega.
"Ada apa kalian kemari?" Tanya Haekal, bingung. Melihat rombongan motor gede menghampiri bestcamp mereka sangat jarang, kalau bukan karna ada pertemuan mendadak. Tapi seingatnya tak ada apapun yang terjadi dan dibahas, apalagi sampai mengadakan pertemuan mendadak.
"Dimana Dega?" Tanya Sean, dingin
"Ada urusan apa loe sama Dega?" Tanya Johnny, membuat Sean menatapnya tak kalah tajam.
"Loe gak perlu tau, panggil dia kesini!!" Ujar Sean, tak sabaran.
"Kalau loe mau ketemu orang, loe harus bilang mau ngapain. Loe pernah diajarin tatakrama, gak sih?" Ujar Johnny, tak mau kalah.
Bugh!
Tanpa diduga, Sean memukul wajah Johnny hingga pria itu terjatuh ke tanah. "Loe gak perlu ajarin gw soal tatakrama, gw muak sama orang kayak loe!!"
Bugh!!
Lagi-lagi Sean memukul Johnny tanpa ampun, membuat Haikal menatapnya tak percaya.
"Panggil Dega, bocah!! Atau gw habisin temen loe ini!!" Teriak Sean, menggila.
"Oke, oke!! Loe masuk aja, dia ada didalem sama Josh!!" Ujar Haikal, tak tega melihat Johnny babak belur ditangan Sean.
Sean berjalan masuk kedalam sana, ia menatap Haikal yang terlihat begitu ketakutan melihatnya. Haikal segera menghampiri Johnny yang tergeletak tak jauh darinya, ia membantu Johnny duduk.
"Loe harus hubungi yang lain, Kal!!" Ujar Johnny, pelan. Haikal segera mengambil ponselnya dengan tangan gemetar, Johnny sengaja menghalanginya. "Cepat!!"
"Loe ngapain?" Tanya Kai, curiga. Ia segera mengambil ponsel Haikal, tersenyum sinis. "Ngehubungin yang lain, ya?" Ujarnya, sebelum akhirnya...
Prak!!
Ponsel Haikal dibanting gitu aja didepan pria itu, Kai pun menginjak ponsel itu dengan sepatunya. Ia menarik pria berusia 19thn itu, membuat pria itu gemetaran.
"Sean ada benarnya juga, pemimpinnya penakut, anak-anaknya juga gak jauh beda." Ujar Kai sambil membanting Haikal ke lantai kembali, lalu ia menyuruh beberapa orang masuk kedalam. "Jaga mereka, jangan sampai ada yang macam-macam!!"
***
"Dega!!" Teriak Sean sambil mengacaukan semua isi ruangan itu, membuat Dega dan Josh yang tengah berada dikamar itu keluar.
"Ada apa ini?" teriak Josh, marah. "Loe siapa? Tanpa izin masuk, berantakin bestcamp orang, ngajak ribut banget sih." Ujarnya, membuat Sean menatapnya.
"Loe lupa sama gw? Tanya Dega, pasti dia inget gw!!" Ujar Sean, sinis.
Josh menatap Dega yang terdiam, tentu saja Josh bisa menangkap ketakutan dari Dega, pria itu berusaha melawan ketakutannya. "Ada apa loe kemari? Kita bisa omongin baik-baik, kan?"
"Baik-baik? Dia udah rebut Yun dari gw, loe bilang omongin baik-baik." Teriak Sean, kesal.
Josh menghela nafas, kesal. Apa sih istimewanya Yun ini hingga semua orang meributkannya? Dan kenapa harus Dega yang kembali jadi korban? Apa karna Yun terlihat menyukai Dega? Atau Dega yang menyukai Yun? Kini semuanya sudah jelas, keduanya saling menyukai, hal itu yang membuat pria ini marah.
"Tenang dulu, Kak. Kita masih bisa omongin, gw bakal panggil Yun dulu." Ujar Josh, berusaha setenang mungkin menghadapi Sean.
"Loe pikir gw bocah, hah? Jelas-jelas Yun udah direbut dari gw, gw gak terima dia sama Dega."
"Terus Kakak maunya apa? Duel?"
Ucapan Dega membuat Josh menatapnya tak percaya, pria itu tidak bercanda, kan? Dia bisa mengendalikan diri, kan? Maksud Josh, dia berani menantang Sean, itu sebuah kemajuan yang besar, tapi benarkah dia seberani itu?
Sean tertawa, tak percaya. "Loe beneran nantangin gw? Gak nyesel loe? Gw bukan Jay yang tukang ngalah lho, gw juga gak bisa dikalahin gitu aja."
"Gw tau, makanya gw nantangin loe kan? Ini masalah kita berdua, yang lain gak boleh dilibatin."
"Dega, loe gak waras ya?" Ujar Josh, heran. "Loe baru pulang dari rumah sakit, dan loe..."
"Gw tau kondisi gw, Josh, tenang aja." Ujar Dega, tersenyum. "Gw gak bisa ngorbanin DS, ini urusan gw!!" Ujarnya, tenang.
"Loe kebiasaan banget, Ga!! Kita disini keluarga, kita gak bisa biarin loe ngadepin dia sendirian. Dia itu..."
"Kalau gw terus sembunyi, semuanya gak bakalan selesai, Josh. Gw harus pertahanin Yun, karna Yun udah milih gw, loe gak perlu khawatir."
"Berisik loe!!"
Bugh!!
Tiba-tiba saja Sean menerjang Dega, membuat pria itu terjatuh ke lantai dengan Sean berada di atasnya. "Yun gak pernah milih loe, ngerti? Loe yang maksa dia buat ninggalin gw, gw gak terima!!"
Bugh!! Bugh!!
Tanpa diberi kesempatan melawan, Sean memukuli Dega dengan cukup keras. Josh segera menahan Sean yang tak berhenti memukuli Dega yang wajahnya sudah berdarah, membuat Kai yang baru masuk tak terima. Ia menyerang Josh dari belakang, membuat Sean terlepas dari genggaman Josh.
"Lawan loe itu gw, pecundang!!" Teriak Kai sambil menarik leher Josh dari belakang, membuat Josh segera melepaskan diri.
Suasana mulai tak sekondusif tadi, Sean dan Dega berhadapan, begitupun Kai dan Josh yang tak disangka ikut andil membela kubu masing-masing.
"Loe gak papa, Ga?" Tanya Josh, nafasnya terengah, membuat Dega menatapnya.
"Loe harus hati-hati, Josh, loe gak tau rencana mereka apa." Ujar Dega, membuat Kai dan Sean tertawa mengejek.
"Kayaknya mereka memang takut sama kita, Sean!!" Ujar Kai, membuat Josh mendelik.
"Udah gw bilang mereka lawan mudah, Kai." Ujar Sean, tersenyum penuh ejekan.
"Kita selesaikan dengan cepat!!"
"Siap, Boss!!"
***
"Semalam loe gak dimarahin bokap, kan?" Tanya Rima, Luni hanya menghela nafas.
"Dimarahinlah, orang dia nyamperin rumah gw sama Kak Dega. Meskipun kayak lagi belajar di taman, tapi tetep aja jam segitu." Jawab Luni, karna Yun malas membahas apa yang terjadi semalam itu.
"Lagian loe bukannya pulang malah nekad nginep ditempat Kak Dega, salah sendiri, udah tau bokap loe galak." Ujar Rima, membuat Luni terkekeh pelan.
"Tapi loe tau gak, gimana Kak Dega didepan bokap Yun? Sumpah lucu banget, dia kayak anak kecil yang dimarahin bokapnya, nurut banget!!" Ujar Luni, membuat Yun menatapnya tajam.
"Btw, Kak Sean pernah ada di posisi Kak Dega, gak sih?" Tanya Rima, penasaran.
"Sering dia dimarahin, karna dia kan pacaran sama anak SMP, ya gimana repotnya jadi dia harus dapet amukan dari bokap yang ngerasa anaknya masih kecil." Ujar Yun, pelan.
"Gila loe, Yun. Masih SMP udah pacaran sama anak kuliahan, gw gak nyangka." Ujar Luni, kaget.
"Gw kan udah bilang, jangan remehin Yun. Pendiem begitu biasanya lebih berpengalaman, iya kan?"
"Maksud loe apa, Rim? Ambigu banget..." Ujar Luni, membuat Rima menggeplak kepalanya.
"Sok polos loe, Lun!!" Ujar Rima, membuat Yun tertawa melihat pertengkaran keduanya itu.
"Gimana kabar Kak Sean ya, btw? Dia udah gak ngehubungin gw lagi sejak hari itu." Ujar Yun, pelan.
"Loe masih peduli sama Sean? Hati loe terbuat dari apa sih? Orang kayak gitu masih dipikirin, kalo gw..."
"Udah pasti disamperin langsung loe mah, Rim."
"Ih, tau aja nih bocah sok polos, haha!!"
Rima tertawa puas, membuat Luni menatapnya kesal. Yun hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah keduanya yang selalu heboh dimana-mana, kadang Yun dibuat malu karna sikap barbar keduanya, tapi Yun gak bisa pisah dari mereka.
"Yun!!"
Seorang pria berjaket hitam yang dikenal Yun sebagai jaket resmi anggota DS menghampirinya, membuat Yun kaget.
"Ada apa?" Tanya Rima, bingung.
"DS diserang, ayo cepat, loe mesti kesana!!"
"Diserang? Diserang siapa?"
"Mereka pake jaket warna coklat, EXO kalau gak salah." Jawab pria, panik.
Yun menatap kaget pria itu, seingatnya EXO adalah nama genk motor Sean. Yun segera mengikuti pria itu, Rima dan Luni ikutan panik.
"Ikut, yuk!!"
"Ayo!!"
spirit thor