Arka Fadhlan, seorang pakar kriptografi, menemukan potongan manuskrip kuno yang disebut Vyonich, teks misterius yang diyakini berasal dari peradaban yang telah lama menghilang. Berbagai pihak mulai memburunya—dari akademisi yang ingin mengungkap sejarah hingga organisasi rahasia yang percaya bahwa manuskrip itu menyimpan rahasia luar biasa.
Saat Arka mulai memecahkan kode dalam manuskrip, ia menemukan pola yang mengarah ke lokasi tersembunyi di berbagai penjuru dunia. Dibantu oleh Kiara, seorang arkeolog eksentrik, mereka memulai perjalanan berbahaya melintasi reruntuhan kuno dan menghadapi bahaya tak terduga.
Namun, semakin dalam mereka menggali, semakin banyak rahasia yang terungkap—termasuk kebenaran mengejutkan tentang asal-usul manusia dan kemungkinan adanya kekuatan yang telah lama terlupakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Rifa'i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bayangan Di Gunung Nemrut
Arka dan Kiara melangkah keluar dari bandara di Istanbul dengan napas masih memburu. Mereka berhasil lolos dari Praha dengan cara yang nyaris mustahil menyelinap ke dalam pesawat beberapa menit sebelum lepas landas, berbaur dengan penumpang lain, dan menghindari pengejaran hingga pesawat mengudara.
Namun, mereka tahu ini bukan akhir dari pelarian. Ini baru permulaan.
"Kita harus segera menuju Nemrut," ujar Kiara sambil menarik kopernya.
Arka mengangguk, masih menggenggam lembaran fotokopi Manuskrip Vyonich dalam genggamannya. Koordinat yang mereka temukan jelas mengarah ke sana. Tetapi pertanyaannya, apa yang sebenarnya tersembunyi di gunung itu?
PERJALANAN KE GUNUNG NEMRUT
Setelah menyewa mobil di bandara, mereka segera melaju menuju Gunung Nemrut. Perjalanan dari Istanbul ke Nemrut membutuhkan waktu hampir 12 jam melalui jalan darat. Sepanjang perjalanan, Arka tidak bisa berhenti berpikir tentang apa yang akan mereka temukan.
Kiara, yang menyetir mobil, sesekali meliriknya. "Apa kau masih merasakan sesuatu dari manuskrip itu?"
Arka menggeleng. "Tidak seperti di Praha. Cahaya di simbol-simbolnya menghilang sejak kita sampai di Turki."
Kiara menggigit bibirnya. "Mungkin cahaya itu bereaksi terhadap sesuatu yang ada di sekitarnya. Atau mungkin… manuskrip ini memberi petunjuk hanya pada waktu tertentu."
Arka menatap teks kuno itu lagi. Huruf-huruf aneh itu tetap diam, tidak menunjukkan tanda-tanda keajaiban seperti sebelumnya. Tetapi ada sesuatu yang mengganggunya.
Di bagian bawah manuskrip, ada barisan simbol yang berbeda dari yang lain. Seolah-olah itu adalah sandi tambahan yang tersembunyi dalam lapisan teks utama.
"Aku rasa ada sesuatu yang belum kita pecahkan," gumamnya.
Kiara menoleh sebentar sebelum kembali fokus ke jalan. "Apa maksudmu?"
Arka menarik napas dalam. "Ada pola dalam teks ini. Aku belum yakin apa artinya, tapi… rasanya seperti petunjuk tambahan. Sesuatu yang hanya bisa dibuka di tempat yang tepat."
Kiara mengangguk. "Kalau begitu, kita akan segera mengetahuinya."
TIBA DI GUNUNG NEMRUT
Matahari sudah mulai tenggelam ketika mereka tiba di kaki Gunung Nemrut. Gunung itu terkenal dengan reruntuhan makam raja kuno dan patung-patung raksasa yang menghadap ke matahari terbit dan terbenam. Tempat ini adalah salah satu situs arkeologi paling misterius di dunia dan kini, mereka berdiri di tengah misterinya.
Arka menggigil sedikit saat angin dingin berembus melewati mereka. Suasana di sini begitu sunyi, hanya ada suara angin dan langkah kaki mereka di atas tanah berbatu.
Kiara menarik jaketnya lebih rapat. "Kita harus mencari tempat yang sesuai dengan koordinat di manuskrip."
Mereka mendaki sedikit lebih tinggi, melewati kepala patung-patung raksasa yang tersebar di tanah. Mata Arka terus mengamati sekeliling, mencari sesuatu yang mungkin cocok dengan simbol di manuskrip.
Tiba-tiba, ia merasakan sesuatu yang aneh.
Lembaran manuskrip di tangannya mulai terasa hangat.
"Kiara…" bisiknya.
Kiara menoleh dan melihat simbol-simbol di manuskrip itu mulai bersinar lagi sama seperti di Praha.
Tetapi kali ini, cahayanya lebih kuat.
Dan sesuatu mulai muncul dari balik teks kuno itu.
Pola-pola yang sebelumnya tersembunyi mulai membentuk gambar samar sebuah peta yang lebih rinci.
Arka menelan ludah. "Manuskrip ini… menunjukkan sesuatu."
Kiara menyipitkan mata, mencoba memahami peta yang muncul. Lalu, ia mengarahkan pandangannya ke sekeliling.
"Aku tahu tempat ini."
TEROWONGAN TERSEMBUNYI
Kiara berjalan cepat ke bagian timur gunung, di mana terdapat bebatuan besar yang tampak seperti reruntuhan. Arka mengikutinya, masih membawa manuskrip yang terus bersinar redup.
Mereka berhenti di depan sebuah dinding batu besar yang penuh dengan ukiran kuno. Kiara menyentuhnya, mencoba mencari celah.
"Di suatu tempat di sini harus ada pintu," katanya sambil menyusuri ukiran itu dengan jemarinya.
Arka menatap manuskripnya lagi, mencoba memahami petunjuknya. Ia memperhatikan simbol yang bersinar lebih terang daripada yang lain seperti sebuah titik dalam peta.
Lalu, ia menyadari sesuatu.
Di bagian tengah ukiran di dinding, ada pola yang sama dengan simbol dalam manuskripnya.
Tanpa ragu, ia menyentuhnya.
KLIK.
Tiba-tiba, seluruh dinding bergeser sedikit. Udara dingin berhembus dari celah yang baru terbuka.
Kiara menoleh ke Arka dengan mata membelalak. "Kau berhasil."
Arka tidak berkata apa-apa. Ia hanya menatap lorong gelap yang kini terbuka di hadapan mereka.
Terowongan kuno.
Sebuah jalur yang mungkin telah tersembunyi selama ribuan tahun.
Dan mereka baru saja menemukannya.
BAYANGAN DI KEDALAMAN
Dengan senter di tangan, mereka melangkah masuk ke dalam terowongan. Udara di dalam terasa lebih dingin, dan bau tanah serta batu basah memenuhi hidung mereka.
Lorong ini sempit dan panjang, dengan dinding yang dipenuhi ukiran kuno. Kiara menyoroti salah satunya dengan senter dan terkesiap.
"Arka, lihat ini."
Arka mendekat dan melihat ukiran itu lebih jelas.
Itu bukan hanya sekadar simbol.
Itu adalah peta langit.
Konstelasi bintang yang tidak dikenalnya terukir di dinding, seolah-olah seseorang dari zaman kuno telah mencatat posisi bintang-bintang yang bahkan tidak ada dalam catatan astronomi modern.
"Ini… mustahil," gumam Kiara.
Arka menelan ludah. Jika ini benar, maka artinya peradaban yang menciptakan ukiran ini memiliki pengetahuan tentang astronomi yang jauh lebih maju daripada yang diperkirakan oleh sejarah konvensional.
Tetapi sebelum mereka bisa merenungkan lebih lanjut.
Suara langkah kaki terdengar di belakang mereka.
Arka dan Kiara langsung menoleh.
Dari bayangan lorong yang gelap, sosok-sosok mulai muncul.
Mereka bukan sekadar pengejar biasa.
Mereka adalah penjaga rahasia ini.
Dan mereka baru saja menemukan Arka dan Kiara.