NovelToon NovelToon
Stuck With You (Ma Mia Cara)

Stuck With You (Ma Mia Cara)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Cinta Paksa / Cinta pada Pandangan Pertama / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:713
Nilai: 5
Nama Author: Sequoia_caca

"Kau adalah milikku, Kau ada di setiap hembusan nafasku. Ku bunuh siapapun yang berani menyentuhmu. Aku mencintaimu Anya" - Damian Andante Salvatore

"Yang kau sebut cinta itu adalah Penjara bagiku Dante. Bila bersamamu rasanya sesak bagiku. Aku membencimu Dante" - Azzevanya Laluna Hazal



Hallo guys, ini adalah novel pertama ku... maaf kalau banyak typo atau ceritanya kurang menarik ya... Terima kasih banyak😍😍😍😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sequoia_caca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AZZEVANYA

Setelah 3 tahun lamanya, Akhirnya Damian kembali ke kota Bandung lagi. Karena sudah lama dia tidak mengontrol Hotel miliknya. Selama ini Damian hanya mengetahui perkembangan Hotel dari sepupunya saja Johan. Johan Direktur Pengembangan Hotel The Le' Grande Rose adalah sepupu Damian, Paman Damian Johny Yang berdarah Indonesia-Italia menikah dengan ibu Johan yang berdarah Korea. Sedangkan Ayah Damian, Darius menikah dengan Roseline yang berdarah Indonesia dan Turki.

"3 tahun.. tidak terasa. "

Damian duduk dibelakang, sedangkan mobil melaju santai.

"Hans, Jalan lebih cepat. Aku tidak mau berlama-lama disana. "

"Baik tuan.. "

"Dan mumpung kita disini, Cari dia lagi.. "

"Siap tuan.. "

"Ntah lah, apa wanita dikala hujan itu masih mengingatku? "

Batin Damian, ia larut dalam pikirannya.

Setengah jam berlalu, akhirnya Damian sampai di Hotel miliknya. Damian menghiruo arona bunga mawar yang kebunnya terhampar luar di setiap sisi Hotel, dia sendiri yang menginginkan agar Hotel itu dikelilingi Hamparan Bunga mawar untuk mengenang mendiang ibunya.

"Masih sama seperti 3 tahun lalu. "

Damian memasuki hotel, tapi sebelum itu dia memakai masker untuk menutupi sebagian wajahnya. Sedangkan Hans bertugas memarkirkan dulu Mobil di Basement.

Damian memasuki Lift untuk naik ke lantai 3 dimana Kantornya dan Johan berada. Tidak menunggu lama, dia tiba di lantai itu lalu keluar lift dan berjalan menuju ruangan nya. Tapi sesuatu hal menghentikan langkahnya.

"Damn!! handphone ku"

Damian meninggal kan handphone nya di dalam mobil. Dia memutuskan untuk pergi ke basement. Damian kembali menunggu lift, setelah pintu lift terbuka ternyata di dalamnya ada seorang wanita cantik yang wajahnya tidak asing bagi Damian. Wanita itu memakai setelan chef jacket berwarna hitam dengan safetu shoes dan rambut yang di ikat menyerupai ekor kuda. Wanita itu melihat kearah Damian sekilas tapi langsung mengalihkan pandangannya.

Damian masuk kedalam lift dan berdiri dibelakang wanita itu.

*Deg deg deg

Aroma khas teh, dan vanila yang lembut yang pernah Damian cium sebelumnya.

Tiba-tiba pintu lift terbuka, segerombolan orang masuk kedalam lift sehingga wanita itu terdorong dan menabrak dada bidang Damian.

"Aroma tubuh ini, sorot mata hazel ini.. wajah cantik ini.. "

"mmmm... maaf tuan*

Damian tidak puas, karena wanita di depannya ini cepat cepat mengalihkan pandangannya. Damian tau wanita itu tidak nyaman berada dekat dengannya.

Satu hal yang pasti, Damian sudah menemukan wanita yang dia cari selama ini.

*tring

lift sudah sampai di Basement, wanita itu keluar lebih dulu. setelah itu diikuti Damian.

"Dia berjalan kearah loker, tampaknya dia juga tertinggal sesuatu. Aku tidak akan melepaskan nya"

Damian mempercepat langkahnya menuju mobil, setelah mengambil handphone nya. Damian memutuskan untuk menghampiri wanita itu di loker.

Damian sangat haus, Dia tidak puas jika harus bertemu sesingkat itu dengan wanita yang ia cari selama 3 tahun ini.

Saat Damian memasuki loker, dia melihat wanita itu sedang mengambil sesuatu dari loker miliknya. Damian berdiri tepat di belakang wanita itu, menghirup aroma kesegaran dari tubuh wanita itu. Aroma yang sangat ia rindukan.

Saat wanita itu berbalik, dia menubruk tubuh Damian yang kekar. Tinggi wanita itu hanya sebatas bahu Damian saja karena Tubuh Damian yang seperti pilar dengan tinggi badan 195 cm.

"KAU..KAU WANITA ITU KAN..! "

Damian memojokkan tubuh wanita itu ke tembok, sehingga mereka tidak berjarak sedikitpun.

"Lepas.. Lepaskan aku.. aku tidak mengenalmu!!! "

Wanita itu memberontak, berusaha melepaskan diri dari Damian. Tapi Damian semakin mengunci tubuh Wanita itu.

"AKU TIDAK MUNGKIN SALAH, KAU WANITA ITU..! "

Tiba-tiba Damian meraih wajah mungil wanita itu agar tatapan mereka saling bertemu.

"KAU TIDAK INGAT PADAKU!! LIHAT AKU!!"

Wanita itu masih terus berusaha melepaskan diri, dari Damian.

"LIHAT AKUU!!! "

Damian melepaskan masker yang menutupi wajahnya. wanita itu tampak terdiam melihat wajah Damian.

"AKU TIDAK MENGINGATMU BAJINGAN!!! "

Tiba-tiba wanita itu mengigit tangan Damian keras. Lalu berlari sekencangnya meninggalkan Damian di loker tadi.

"Kau mau bermain dengan ku Mia Cara? lihat saja"

Damian mencium bekas gigitan yang masih tercetak akibat ulah wanita itu ditangannya, sedikit darah muncul dari luka gigitan itu. Damian hanya tersenyum penuh arti.

Setelah itu Damian kembali menuju lift untuk pergi ke ruang kerjanya.

Damian sampai disana, dan saat memasuki ruangan itu Johan dan Hans ada disana.

"Kau darimana saja? kita sudah terlambat. "

Johan bangkit dari duduknya.

"Aku baru saja menangkap buruan ku selama ini. "

Johan saling pandang dengan Hans.

"Maksud tuan? "

Hans bertanya menelisik.

"Ma Mia Cara, Wanita ku. Ada disini. "

"Hah!! kau serius?? siapa? "

"Ntahlah aku tidak tau namanya.. "

Damian duduk di kursi kebesaran nya. Sambil membayangkan wajah Wanita tadi.

"Bagaimana ciri-ciri nya? tuan, apa dia bekerja disini.? "

"Kau benar Hans, dia bekerja disini. Seorang chef"

Jawab Damian penuh percaya diri.

"Seorang Chef.. Ciri-ciri fisiknya.. seperti apa ? "

Johan kembali bertanya penasaran.

"Sangat cantik, dengan rambut bergelombang. Wajah yang natural, dan sepasang mata hazel yang indah. juga tubuh yang semampai"

"AZZEVANYA!!!!! "

Johan sedikit syok, karena sebenarnya selama ini walau dia terkesan cuek dan jutek. Tapi dia menyimpan sebuah rasa terhadap Azzevanya. Wanita cantik, berdedikasi tinggi, pekerja keras, mandiri dan baik hati.

Johan langsung meminum segelas air yang ada di meja kerjanya.

"Azze... Ternyata wanita itu adalah kamu"

Batin Johan.

*Flashback

3 Tahun Lalu.

Hujan deras menyelimuti langit malam Kota Bandung, Seorang pria duduk diantara sebuah pohon besar tua sambil meringis kesakitan. Wajah pria itu dibasahi oleh peluh dan rintikan air hujan. Pria itu menekan luka tembak di perutnya yang cukup dalam, darah yang keluar dari luka itu ikut mengalir dengan derasnya air hujan. Pria itu adalah Damian, dia menghubungi seseorang lewat telepon, dia hampir kehabisan darah akibat ditembak oleh orang yang tidak dikenal saat turun dari mobil untuk membeli Rokok di minimarket.

"Akkhhh.. Aku juga tak tahu ini jalan apa. Pokonya aku berada diantara... akhh sialan.. dua pohon besar dan tepat di depanku ada sebuah cafe Bernama Holand. Cepatlahhh.. "

Sama sekali tidak ada orang yang melintas disana, karena hari sudah larut sekitar pukul setengah satu malam dan cafe di depannya sudah gelap mungkin sudah tidak ada orang. Hanya suara hujan deras yang menemani Damian di bawah pohon itu. Damian sudah kehilangan banyak darah, jika orang diseberang sana yang Damian hubungi tidak kunjung datang maka Damian akan mati kehabisan darah disana.

Mata Damian menyipit, tampak sebuah cahaya lampu menerangi wajahnya. Itu adalah sebuah lampu motor yang menyorot wajahnya. Seseorang turun dari motor itu mendekati Damian.

"Tuann.. tuann.. ada apa denganmu??! kau tak apa.. tuan"

Wanita itu menepuk kedua pipi Damian.

"Akkhh"

"Astaghfirullah, darah.. tuan ada apa denganmu... "

Wanita itu terlihat panik, hujan membasahi tubuhnya, ia merobek bagian bawah kemeja panjang yang ia pakai. Lalu membalut luka Damian dengan itu.

"Bertahanlah..!!! ayoo, apa tuan masih sanggup bangun. Aku akan membawa mu kerumah sakit. "

Wanita itu adalah Azze, Azze baru saja pulang bekerja. Saat melewati jalan Braga dia melihat seorang Pria yang duduk bersimbah darah tak berdaya sendirian. Maka dari itu, dia memutuskan untuk menolong pria itu.

Azze berusaha mengangkat tubuh Damian untuk bangun, tapi Karena tubuh Damian jauh lebih besar. Itu hampir tidak berhasil

"Akkhhh.. "

"Bertahanlah tuan.. kau kuat .. ayo kau pasti bisa kau itu besar sekali, akkhhh sialan berat.. !!! "

Azze merasa tidak kuasa mengangkat tubuh Damian agar mau bangkit dari tempatnya. Damian sangatlah besar jadi Azze sedikit kesal. Hujan malah makin deras disana. Tapi Azze tidak patah semangat menolong Damian.

"Kau bersandar lah dulu disini... aku akan cari sesuatu untuk mengikat mu agar tidak jatuh saat di motorku nanti. "

Azze menyandarkan Damian di sebuah kursi dari ukiran batu. Dia nampak bingung mencari apa saja yang bisa dia gunakan untuk mengikat Damian dan dirinya saat dimotor nanti.

Mungkin sudah rencana Tuhan, Azze menemukan tali yang sangat panjang menjuntai di sebuah gang sempit. Azze langsung mengambil Talia rafia itu. Dan Berlari kembali ke tempat Damian.

"Tuann tuann... kau masih bersama ku. "

"hmmm.. "

"Jangan tutup mata mu, ayo... kau pasti bisa bangun.. hiksss hiksss"

Azze sedikit frustasi dia seperti dejavu dengan keadaan ini. Azze kembali berusaha mengangkat tubuh Damian untuk bangkit. Damian mengikuti gerakan Azze, sambil menahan sakit di luka tembaknya.

Azze menaiki motornya, sebelumnya ia sudah mengikat tubuhnya dengan tubuh Damian. Damian tergopoh, lalu menjatuhkan wajahnya di belakang pundak Azze.

Azze nelajukan motornya dengan kencang, ia tau harus kemana. karena disana ada rumah sakit terdekat.

"Nona, aku sepertinya akan mati. "

Damian memakai sisa tenaganya untuk berbicara.

"Brengsek, kau jangan banyak bicara.. hiksss hiksss kau kuat.. kau bisa.. tuann Jangan tutup matamu hiksss hikss"

Azze melajukan motornya sambil menangis dibawah guyuran air hujan, dia tidak memperdulikan dirinya yang basah kuyup, dia hanya memikirkan bagaimana orang di belakang tubuhnya itu harus selamat sekarang.

beberapa menit berlalu Azze sampai di depan Rumah sakit, untungnya disana ada dua security yang berjaga dan satu perawat pria yang ikut berbincang dengan mereka.

"Pakkk, tolong saya... teman saya tertembak...cepatt!!! "

"baikk baikk nona. "

"Ayooo cepat pakkk,!!!! "

1
Nania Nia
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!