NovelToon NovelToon
TABUR PASIR

TABUR PASIR

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Iblis / Keluarga / Kutukan / Hantu / Tumbal
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Siswondo07

[TAMAT] Tiba-tiba 7 orang dari keluarga Handoko meninggal dunia selang dua hari sekali. Ketuju itu semua laki-laki dan dimakamkan berjejer dimakam keluarga.

Dewi salah satu anak perempuan dikeluarga Handoko, sangat teramat penasaran dengan kejadian ini. Semua keluarganya diam seribu bahasa, seolah-olah semua ini takdir Tuhan. Disitulah awal Dewi akan mencari tahu masalah demi masalah dikeluarga ini.

Ikuti terus kisahnya di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siswondo07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terkuak

Beberapa hari ini Jaya dan Rohman selalu melihat gerak gerik dikampungnya dan kampung sebelah, namun belum dapat informasi apapun, tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan. Hingga pada suatu hari yang cerah, saat Jaya dan Rohman sedang ikut main gaple ditongkrongan Gardu, terlihat beberapa anak muda mulai diantar kedua orang tuanya untuk pergi kesitu tempat. Melihat hal itu Jaya penasaran dan menghentikan laju Motor salah satu warga yang mau mengantarkan anaknya.

"Maaf Pak ganggu? Boleh tanya sesuatu Pak?" Ucap Jaya dipinggir jalan.

"Boleh Mas, tanya apa ya?" Jawab Warga yang kembali bertanya?

"Ini nganter anaknya kemana kalo boleh tau?" Ucap Jaya.

Seketika Bapak itu seperti kebingungan mau jawab apa, seperti ada suatu hal yang disembunyikan.

Rohman yang main Gaple berusaha mendengarnya dan mengalihkan suara itu agar tidak didengar oleh pemuda lainnya. Sibuk membuat emosi lawan main gaplenya.

Sementara Jaya berusaha untuk bertanya kembali dan berkata pada Bapak itu?

"Jujur saja Pak? Jangan sampai menyesal dikemudian hari kalo anak Bapak dibawa oleh Pak Joyo ke kota." Ungkap Jaya yang kini memancing ketakutan Bapak dihadapannya.

Lalu Bapak itu bermula panik dan akhirnya jujur mengenai tujuannya. "Saya sudah terlanjur dikasih uang sama Pak Joyo kalo anak saya setuju ikut kerja ke kota. Saya terpaksa menyerahkan anak saya demi pengobatan istri saya yang sakit. Toh dikota kerja kan nanti bisa kirim uang ke kampung." Jawab Bapak Ain yang rumahnya jauh diujung kampung ini.

"Bapak dengarkan saya baik-baik, anak Bapak tidak dipekerjakan oleh Pak Joyo tapi dibuat untuk tumbal proyek. Antar saya ketempat pertemuan, ini saya kasih uang yang lebih besar dari Pak Joyo, kembalikan nominal uang pada Pak Joyo dan Bapak bisa pulang kerumah tanpa penyesalan.

Saya akan ikuti Bapak dari belakang. Saya jamin aman." Ungkap Jaya.

Bapak Ain yakin dan mengikuti kata-katanya.

Jaya lekas melirik ke arah Kakaknya untuk ikut dengannya. Jaya dan Rohman lalu mengikuti dari kejauhan arah Bapak Ain menuju ke tempat pertemuan.

Sepanjang perjalanan tempat pertemuan itu bukan dirumah Pak Joyo. Kini memasuki arena perkebunan singkong dan diujung jalan ada sebuah gubuk dan sudah ramai para anak muda berdiri menuju antrian untuk masuk ke mobil Pick up. Lalu Jaya dan Rohman menepi ke arah semak agar tidak terlihat, disitulah kedua mata Jaya melihat transaksi penjualan manusia dimulai.

Pak Joyo terlihat sibuk dengan mengecek kesehatan para calon pekerjanya, memastikan tidak ada penyusup dan penghianat.

"Hubungi Polisi yang ada dikampung ini! Sekarang Jaya." Ucap Rohman pada Jaya.

Jaya lekas menjawab "Baik." Jaya mengambil ponsel dikantong celananya dan menghubungi polisi. Saat itulah polisi sudah dalam perjalanan mengikuti Maps yang dikirim melalui pesan.

Saat terlihat sudah siap untuk berangkat pada Mobil pertama, disitulah polisi datang dengan tembakan senapan pertama yang terbang ke langit. Sontak semua kaget dan panik pergi lari berhamburan. Sementara Pak Joyo mencoba untuk tenang dan jangan kabur semua, semua anak buahnya tidak ada yang mendengarnya, semua kabur  meninggalkan pak Jaya.

Lima polisi turun dari mobil dan mengeledah tempat itu, menyita barang bukti berupa laptop, hp, dan buku catatan. Lalu polisi melihat mobil pick up isi anak muda kampung. Saat itulah Pak Joyo diringkus dan dibawa oleh polisi ke kantor Polda terdekat untuk diinterogasi lebih lanjut.

Saat Pak Joyo dibawa oleh Polisi, disitulah Jaya dan Rohman keluar dari persembunyiannya dan melihat wajah Pak Joko. Pak Joyo pun menatap lekat wajah Jaya dan Rohman penuh dengan amarah dendam karena sudah menghancurkan rencananya.

Saat itulah Jaya dan Rohman membebaskan para anak muda itu, lekas disuruh pulang ke rumah masing-masing.

-

Saat dikantor Jose, Jose mendengar kabar dari asistennya bahwa ada hambatan para pekerja proyek yang gagal dikirim oleh mandornya. Sontak Jose mengebrak meja dengan kedua tangannya diruang kerjanya. Matanya melotot penuh amarah, segeralah ia menghubungi asistennya lagi dan berkata dengan nada keras.

"Cari sekarang Mandor lain yang bisa secepatnya cari Pekerja proyek. Sekarang." Ungkap dengan nada yang galak dan cepat.

"Baik Pak." Jawab Asistennya diujung telepon.

Jose tak membalas ucapan itu, lekas ia menutup telepon dan berpikir bahwa semua ini mungkin saja ulah Dewi, karena dia lebih tau tujuan Jose.

-

Dikantor polisi, Pak Joyo benar-benar diintrogasi, dicecar sampai akar. Hingga ia akhirnya mengakui kejahatannya selama ini pada penyidik, akhirnya diputuskan oleh kepolisiannya bahwa Joyo dihukum paling lama 10 tahun karena menjadi mafia penjualan manusia.

Jaya dan Rohman mendengar hal itu lekas menghela nafas panjang dan akhirnya berhasil memenjarakan Pak Joyo.

*

1
Ree Prasetya
cakep
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!