Menceritakan tentang seorang pemuda bernama Bai Chen yang bereinkarnasi ke Universe Kultivator dan ternyata ini semua tidak kebetulan begitu saja.
Bai Chen telah terjerat dengan sebuah takdir yang menentukan nasib Alam Semesta, dia akan mengetahui semuanya jeratan takdir itu ketika dia sudah mengumpulkan semua hal mengenai 'Kebenaran Dunia'.
Dengan bantuan Sistem, apakah Bai Chen akan mengetahui rahasia dibalik 'Kebenaran Dunia' itu ? Menarik untuk diketahui, apalagi ditambah dengan bumbu komedi, romansa dan pengkhianatan, jangan sampai tidak dibaca!
Salam Sistem.
Faisal Fanani.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faisal Fanani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 25 - Bunuh Sheng Ni I
Bai Chen yang awalnya ingin langsung membuat masalah, gagal karena Long Ge tidak terprovokasi sama sekali.
Tapi ternyata, ketika Long Ge keluar dari ruangan itu, langsung muncul pikiran serakah terhadap barang yang miliki Bai Chen.
Dia menyuruh beberapa bawahannya untuk mencari informasi selengkap - lengkapnya mengenai Bai Chen.
Long Ge ingin merampok Bai Chen, meskipun dia hanya seorang Jalan Surgawi Tier 1.
Tapi, Long Ge memiliki Paviliun Gorila Darah apalagi para tetua di sana sudah banyak yang menembus ranah Jalan Surgawi Tier 6 - 9.
Ditambah lagi dengan kekuatan yang dimiliki oleh bawahan langsung Ketua Paviliun Gorila Darah.
Ketua Paviliun itu sudah memiliki ranah kultivasi Half-Saint Tier 1. Dia adalah suruhan dari Paviliun Gorilla Darah pusat.
Beberapa bulan terakhir, Ketua Paviliun itu mencari cara untuk dipromosikan kembali ke pusat.
Dengan kekuatannya itu mungkin dia akan menjadi salah satu petinggi di Pusat Paviliun Gorila Darah.
Long Ge yang sempat mendengar kabar itu sangat senang, kalau dia yang memberitahu Ketua tentang apa yang dimiliki Bai Chen, bukannya karirnya akan berjalan mulus.
Diluar pelelangan terjadi kehebohan yang sangat besar, berita mengenai 6 barang tingkat roh yang akan dilelang, membuat semua keluarga besar berlomba - lomba untuk mengumpulkan uang.
Hal ini menyebabkan para keluarga besar itu meminta agar pelelangan ditunda sebentar sampai mereka selesai mengumpulkan uang.
Beberapa waktu berlalu dan pelelangan tak kunjung mulai. Karena bosan, Bai Chen jalan - jalan keluar ruangan, sambil menunggu pelelangan dimulai.
Tak disangka kemudian bertemu dengan Sheng Ni beserta pengawalnya. Kisah yang sangat Dejavu.
"Hei anak Raja Kota, kenapa kamu memukuli penjaga itu" tanya Bai Chen yang kasihan, meskipun tadi dia juga ingin membuat masalah sih.
"Hei, bocah, kita bertemu lagi" ucap Sheng Ni dengan nada sombong khasnya.
Sheng Ni barusan melihat Bai Chen keluar dari ruangan VIP 5.
"Hei kamu, berikan token ruangan VIP 5" ucap Sheng Ni.
Ruang VIP 5 itu merupakan ruangan khusus yang sering dipakai Sheng Ni jika ingin mengikuti lelang ini.
Tapi pertanyaannya kenapa Pelelangan Gorila Darah malah memberikannya kepada tamu tak di undang ini.
Karena ruangan VIP di pelelangan ini sangat terbatas, hanya ada 5 ruangan.
Dan kelima ruangan itu ditentukan dengan seberapa banyak yang pembelian dan penukaran terbanyak oleh semua orang dalam kurun waktu satu bulan.
Jadi, setiap bulan akan rolling, meskipun perorangan nggak mungkin bisa menang karena yang mereka lawan adalah 4 keluarga besar.
Dalam hal ini 5 ruangan itu diwakili oleh, keluarga Sheng di peringkat 5, keluarga Lu di peringkat 4, keluara We di peringkat 3 dan terakhir keluarga Ni peringkat dua.
Untuk ruangan VIP 1 disediakan khusus untuk anggota kekaisaran, karena setiap 1 bulan sekali mereka mengutus seseorang untuk melakukan menjadi perwakilan mengikuti lelang di kota ini.
Kenapa kok seperti itu, karena kota ini dekat dengan Hutan Monster Giok, maka kota ini pasti memiliki sumberdaya dari monster yang banyak.
Oleh karena itu, pihak kekaisaran memesan ruang khusus kepada Paviliun Gorila Darah pusat untuk memperoleh ruangan tersebut.
Lanjut ke permintaan tidak masuk akal Sheng Ni …
"Lahh, kenapa aku menyerahkannya kepadamu ?" tanya Bai Chen.
"Ini adalah ruangan keluargaku, kenapa malah kamu yang memakainya ?" bentak Sheng Ni.
"Siapa yang memberikan ruangan ini adalah Pak Tua manajer paviliun ini" ucap Bai Chen.
"Kalau kamu mau marah, marah aja ke Pak Tua itu" jawab Bai Chen.
"Nggak usah banyak bacot, yang sekarang aku bawa adalah para pengawal ayahku yang sudah memasuki ranah Jalan Kesengsaraan semuanya" ucap Sheng Ni dengan sombong.
"Hanya mengandalkan ayah saja dari dulu, sungguh menjijikan" ucap Bai Chen.
"Pengawal serang dia sampai mau menyerahkan tokennya" perintah Sheng Ni.
"Baik Tuan Muda Sheng Ni" jawab 10 pengawal itu serentak.
"Heh, mau main keroyok, ayo sekalian sudah lama aku nggak olahraga hehe" santai Bai Chen.
Bai Chen membatasi dirinya hanya menggunakan kekuatan fisiknya saja.
Meskipun begitu, kekuatan fisiknya itu bisa membunuh orang yang tingkat kultivasinya sama dengan Bai Chen. Seberapa mengerikannya hal itu.
Efek ini didapat dari 'Absolute Body' yang kekuatan fisiknya mengikuti kekuatan ranah kultivasinya.
Faktor utama yang menciptakan efek ini adalah dulu Bai Chen memilih menggabungkan tubuh Naga Kepala 9 dan Kaisar Naga.
Bai Chen tidak harus menempa tubuhnya dengan cara melatih setiap sisik - sisik apalah itu.
Tapi, penjelasannya adalah efek fisik yang keras itu memang benar dari tubuh Naga Kepala 9 dan Kaisar Naga.
Tapi Jangan lupa juga, itu merupakan peringkat tubuh nomor 8 dan 9 sedangkan peringkat 1-7 adalah tubuh dewa yang bisa menekan pemborosan waktu menempa tubuh itu, terutama tubuh kekosongan dan kekacauan.
Jadi, prosesnya itu dihilangkan secara keseluruhan dan langsung bisa memiliki fisik yang sangat keras.
Dan ketika orang bersepuluh itu menyerang Bai Chen menggunakan senjata mereka masing - masing.
Bai Chen hanya dengan santai menghindarinya.
"Swoosh" suara hindaran.
"Sudahlah, menyerah saja bocah, biarkan tuan muda kami memiliki token itu" ucap salah satu pengawal sambil terus menerus mencoba mendaratkan pedang nya ke Bai Chen.
"Swoosh" suara hindaran.
"Ahh, nggak usah banyak omong kamu paman. Paman saja nggak bisa mengenai satu helai rambut. Malah ingin menyuruhku menyerah" ucap Bai Chen.
"Swoosh" suara hindaran.
"Mimmmpiiii…" ucap Bai Chen.
Dan ketika Bai Chen mencoba satu pukulan tangannya ke salah satu pengawal itu, pengawal itu langsung mati seketika.
[Selamat Master telah membunuh Kutivator Jalan Kesengsaraan mendapatkan 640 PP & 64 PS]
'Ehhh, hanya satu pukulan kah ?' batin Bai Chen.
'Ini antara aku yang terlalu kuat atau mereka saja yang lemah ?' batin Bai Chen.
Sembilan orang itu sangat marah dan menyerang dengan membabi buta, karena salah satu saudaranya terbunuh.
"Ahhhh, dasar bocah bodoh, kamu sudah membunuh kakak keempat, kamu harus mati" ucap salah satu pengawal itu.
"Paman, kalau aku bilang tidak sengaja saat membunuhnya karena aku terlalu kuat gimana ?" tanya Bai Chen dengan akting wajah polos.
“Kamu pikir aku bodoh hah ?” ucap salah satu penjaga yang sedang menyerang Bai Chen dengan pisau rantai.
"Swoosh" suara hindaran.
“Kamu pasti menggunakan trik licik untuk membunuh kakak keempat” sahutan dari pengawal yang menggunakan tombak.
"Swoosh" suara hindaran.
“Ya sudah kalau paman nggak percaya” jawab Bai Chen masih dengan akting polosnya.
Bai Chen akhirnya melanjutkan drama ini, dia semakin menekan tingkat kekuatan fisiknya sampai sama dengan orang di ranah Jalan Kesengsaraan.
Bai Chen ingin bermain - main, karena jika Bai Chen serius, bukankah Dunia Fana ini sudah tidak dapat membendungnya ?.
“Hei bocah sini cepat serahkan kepalamu, agar kakak keempat bisa tenang disana” ucap salah satu pengawal.
Beberapa saat kemudian setelah Bai Chen sudah puas bermain - main dengan para pengawal itu, dia mengeluarkan Pedang Pelahap Semesta.
‘Lebih baik ku akhiri sajalah, sudah semakin banyak orang yang datang’ batin Bai Chen.
“Pedang Pelahap Semesta : Bentuk Pertama : Pedang Baja Biasa” gumam Bai Chen.
Kesembilan pengawal agak terkejut ketika Bai Chen mengeluarkan sebuah pedang, tapi mereka semua menahan tawanya ketika mereka hanya melihat sebuah pedang baja biasa.
Pedang Pelahap Semesta ini mengikuti Master / Tuannya, ketika Bai Chen menyembunyikan tingkat kultivasinya, maka Pedang Pelahap Semesta ini juga demikian.
Para pengawal itu tidak sadar bahwa takdir kematian mereka sudah dekat, kemudian Bai Chen bergerak secepat kilat melumpuhkan kesembilan orang tersebut.
“Paman - paman sekalian, aku hanya menghukum kalian semua dengan ringan” ucap Bai Chen.
“Jadi, besok - besok pilihlah tuan yang lebih baik dari dia dan mungkin juga ayahnya” ucap Bai Chen sambil menunjuk Sheng Ni.
“Apanya yang hukuman ringan, kamu mematahkan kaki kami” teriak kesembilan pengawal itu.
“Kamu bodoh, ayahmu bodoh, ibumu bodoh, semua keluargamu bodoh semua” teriak kesembilan pengawal lagi.
“Slash” suara tebasan pedang yang sangat ringan.
“Buk, buk, buk” suara kepala kesembilan orang itu menggelinding di tanah.
[Selamat Master telah membunuh 9 Kutivator Jalan Kesengsaraan mendapatkan 5760 PP & 576 PS]
“Paman, jika kalian hanya menghinaku tidak masalah, tapi kalau sampai menghina keluargaku, tahu sendiri akibatnya” sinis Bai Chen setelah membunuh 9 orang itu secara bersamaan.
Terjadilah pembantaian 10 orang pengawal keluarga Sheng di depan Pelelangan Gorila Darah. Dan hawa membunuh Bai Chen sempat bocor sedikit yang menyebabkan udara terasa berat.
Semua orang yang melihat itu antara senang dan takut. Mereka senang karena akhirnya ada yang memberi pelajaran kepada keluarga hina Sheng.
Mentang - mentang menjadi Raja Kota, Keluarga Sheng banyak melakukan tindak kejahatan di kota ini.
Mereka sekaligus takut karena Bai Chen membunuh 9 orang ranah Jalan Kesengsaraan hanya dalam satu detik bahkan kurang ditambah dengan hawa membunuhnya.
Sheng Ni yang melihat itu bergidik ngeri, dia tidak kuat lagi untuk berdiri karena hawa membunuh Bai Chen.
Bai Chen kemudian menghampiri Sheng Ni …