NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Tawanan Tuan Muda

Menjadi Istri Tawanan Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Diam-Diam Cinta
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: Anggraini 27

*"Ah ... ampun, Kak. U-udah! Naya ngakuh, Naya salah."*


Masa remaja yang seharusnya dilalui dengan ceria dan bahagia, mungkin tidak akan pernah dialami dengan gadis yang bernama Hanaya Humairah. Gadis cantik yang lemah lembut itu, harus terpaksa menikah dengan Tuan muda dingin nan kejam.

Demi menyelamatkan ibunya dari tuduhan penyebab kematian mama dari sang tuan muda, ia rela mengorbankan kebahagiaannya.

Akankah Gadis itu bisa menjalani hari-harinya yang penuh penderitaan.
Dan akankah ada pelangi yang turun setelah Badai di kehidupannya.

Penasaran ...?
Yuk ikuti kisahnya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggraini 27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 22

Pluk ...

Rotinya sudah jatuh di lantai, karena dilempar dengan buku.

Mereka pun langsung melihat ke sumber arah buku itu dilempar.

"Loh lagi!"

"Kak ... kak Malik," ucap mereka bersamaan. Saat melihat sosok Malik yang sedang berdiri di dekat rak buku, dengan tatapannya yang tajam.

Prok ... Prok ... Prok ...

Malik malah bertepuk tangan, sambil menuju tempat duduk mereka berada.

"Bagus, ya? Apa kalian kira tempat ini buat kalian pacaran, hah!" seru Malik yang sudah berada di dekat mereka. Yang tepatnya pas di belakang Naya duduk.

"Kak, aku bisa jelasin. Ini bukan seperti yang kakak pikirkan," tutur Naya yang memegang lengan Malik.

Merasa lengannya dipegang. Malik pun menghempaskan tangannya. Hingga genggaman tangan Naya pun terlepas.

"Tunggu, tunggu, tunggu! Sebenarnya lo ada hubungan apa sama dia, Nay?" tanya Kelvin yang bingung. Kenapa Naya harus memberi penjelasan sama Malik.

"Kak ... Kak Malik itu ... ," ucap Naya menggantung, yang melihat ke arah Malik.

"Apa urusannya sama, Lo! Mau dia pacar atau babu gue sekali pun. Lo jangan harap bisa dekat dengan dia. Karena dia milik gue," ungkap Malik, yang tak mau orang lain mengetahui kalau Naya istrinya.

Namun, membuat rasa sakit hati Naya. Saat Malik mengatakan kalau Naya dengan sebutan babu.

'Hah ... Naya! Memang itu kenyataannya. Lo itu gak lebih seorang tawanan yang dijadikan sebagai babu,' batin Naya meringis, bahwa kenyataan pahit itu, harus ia terima.

"Maksudnya, lo pacar dia, Nay?" tanya Kelvin sekali lagi, memastikan. Bahwa perkataan Malik itu benar atau tidak.

Naya hanya bisa menunduk, tidak tau harus berkata apa lagi.

"Ngapain lo banyak tanya lagi, kurang jelas apa? Perkataan gue," sambung Malik. Yang mulai jengah dengan siswa itu. Kenapa masih saja tertarik dengan penampilan Naya, padahal sudah dibuat cupu dan kampungan.

"Maaf, Vin. Yang dibilang kak Malik itu semua benar. Jadi tolong jangan dekati aku lagi. Aku hanya gadis cupu dan kampungan, yang gak pantas dapat teman dan diperhatikan orang lain," ucap Naya, setelah itu dia langsung pergi dari sana. Berlari keluar, dengan air mata yang coba ditahan.

"Nay, tunggu ...," panggil Kelvin yang mau beranjak, tapi ditahan oleh Malik.

"Gue peringati lo sekali lagi. Sampai lo dekati dia lagi. Berarti lo juga harus siap angkat kaki dari sekolah ini. Lo tau siapa gue 'kan? Atau lo udah lupa. Hm ...," ucap Malik di telinga Kelvin. Yang membuat si empunya langsung terdiam, dan mencoba mencerna semua perkataan kakak kelasnya ini.

"Ja-jadi maksud, Lo! Lo anak pemilik yayasan ini?" tanya Kelvin ragu-ragu. Karena selama ini, dia tidak pernah tau soal anak pemilik sekolah ini, ternyata di sekolah ini juga. Atau mungkin memang dia yang malas mengenal sosok Malik.

"Hm, bagus kalo sekarang lo udah kenal gue. Jadi gue harap, ini peringatan pertama dan terakhir buat,  Lo!" Setelah itu Malik langsung pergi setelah menepuk bahu Kelvin. Yang membuat orang itu masih diam di tempat.

Sementara itu.

Naya yang ingin menumpahkan rasa sedih dan kesalnya. Lebih memilih tempat yang sunyi. Berdiri di atas rooftop, menumpuhkan semua isi hatinya. Yang tidak akan di ketahui orang lain.

"Ayah, Bunda ... Naya kangen sama, kalian," guman Naya yang pandangannya lurus ke depan, dengan air mata yang sengaja ditumpahkan, karena sudah tidak bisa menahan lagi, rasa sesak di dada.

"Ayah, apakah Bunda akan sedih, kalau Naya menyusul Ayah di surga? Atau mungkin, Ayah yang merasa sedih. Melihat anakmu tak mampu sekuat seperti dulu ...."

"Hah ... Naya capek, Yah ... Bunda ...! Apa memang Naya gak pantas untuk merasakan kebahagiaan. Rasanya Naya ingin kembali menjadi anak kecil seperti dulu lagi. Kalau tau, menjadi dewasa itu sangat menyiksa. Kenapa aku harus merasakan sakit dan hinaan ini ... Kenapa ...?" Tak sanggup lagi menopang berat tubuhnya, Naya pun luruh juga di lantai. Terduduk dengan kepala yang  disembunyikan di atas lutut, dengan dua tangannya yang menutupi.

Gerakkan bahunya yang naik turun. Menandakan bahwa rasa sakit di hatinya, tidak bisa di tahan lagi.

Teriknya matahari dan angin yang berhembus, sebagai saksi bisu. Yang melihat betapa rapuhnya Naya, yang tak sekuat mereka pikirkan. Menangis dalam kesendirian dengan tubuh yang bergetar, tak ada siapa pun orang  untuk dia bersandar. Walaupun hanya bayangan.

Ditambah rasa lapar, membuat dia semakin lemah rasanya.

"Enggak, aku gak boleh lemah! Aku harus kuat. Ingat pesan ayah, Naya. Ingat!"

Semua butuh waktu.

Hidup, tak selamanya akan berjalan mulus.

Hidup, butuh masalah. Supaya kita tau, kita punya kekuatan.

Butuh pengorbanan, supaya kita tau cara berkerja keras.

Butuh air mata, supaya kita tau merendahkan hati.

Butuh tertawa, supaya kita tau cara mengucap syukur.

Butuh dicela, supaya kita tau cara menghargai.

Dan butuh tersenyum, supaya kita tau, kalau kita punya cinta.

Naya pun langsung bangkit semangat lagi, saat mengingat perkataan Ayahnya waktu dulu.

Segera dia usap air matanya. Dan berjalan kembali, di mana kelasnya berada.

Sampailah dia di dalam kelasnya. Untung saja guru belum masuk, karena bel sudah berbunyi dari tadi.

"Eh, Nay. Dari mana aja, Lo? Kok lama banget dari perpusnya?" tanya Lili, saat Naya sudah duduk di sampingnya.

Naya hanya membalas dengan cengiran. "Hehe, sorry. Tadi aku gak dengar kalo udah bel, abisnya asik baca," alibi Naya yang senyum ceria sebisa mungkin, untuk menutupi rasa sedihnya.

"Eh, tunggu! Mata lo kenapa kok merah? Lo abis nangis?" tanya Lili, saat Naya menampakkan wajahnya. Yang membuat Lili tau.

"Eh, e-enggak kok. Ini cuma kebanyakan baca aja, jadi merah, deh," kelit Naya lagi, yang langsung menunduk. Mengusap matanya dari balik kaca mata yang ia kenakkan.

"Lo gak usah bohong, deh. Jujur sama kita! Siapa yang nyakiti lo? Biar kita beri pelajaran," ucap Lili yang geram, melihat temannya disakiti.

"Emang lo berani, Li?" sahut Bayu. Yang mengejek.

"Hehe, ya enggak sih. Tapi kan, kalo kita tau orangnya. Bisa kita laporkan ke BP," terang Lili.

"Good, tumben lo pinter," sahut Bayu lagi.

"Emang dari sono nya, Ogeb. Lo aja yang gak nyadar," bangga Lili yang menghempas kan rambut sebahunya, ala iklan shampo.

Sedangkan Naya hanya diam tak menanggapi. Yang kini pandangannya melirik ke arah Kelvin. Dan ... rupanya Kelvin pun juga melihat ke arahnya.

Sehingga, membuat Naya pun langsung memalingkan wajahnya.

"Ya ... kayak mana gak mau nangis coba! Orang cintanya ditolak!" sambung Zia yang mengejek dengan penuh penekanan, saat dia menangkap basah. Naya dan Kelvin saling bertatapan.

Bersambung ...

1
Joel
cerita nya cuma gitu gitu aja,, gak ada perubahan,, si milik masih sekolah aja gaya ny udh sombong bener, si cewe bego terlalu lemah gak bisa ngalawan sama sekali. lama lama bosan bacanya. maaf ya ohtor
Wenti Depia Nopianti: iya sih, padahal bisa bikin di cwe pergi trus jadi ma si Ridwan biar rame
partini: sependapat
total 2 replies
muna
lanjut
partini
bangke ni orang
partini
sering bngt sss apa sih sakit apa
partini
semoga aja kejadian yg bikin Malik menyesali perbuatannya ,,tapi itu impossible
partini
baca karya anda benar" bikin esmosi Thor tapi nagih
partini
siapa lagi yang cup
bisa bisa malikiomidin berubah jadi monster KLW lihat sesuatu yg bikin emosi
partini
next
partini
horang kayah di rumah ga ada cctv klw ada kan bisa pantau keadaan rumah jadi tau istri lagi ngapain egeb ogeb
partini
bikin darting
partini
please up lagi penasaran thor
muna
lanjut
partini
ihhhh gemesss deh lama lama
partini
ko kasihan bnggt sama nay,,itu.malik kan di situ apa ga lihat iihh merem AE ,,jangan lama" tertindas melulu jadi boring dikit
partini
bisa up tiap hari dong Thor semangat Thor di tunggu up selanjutnya
partini
dah mulai tuh ,ga suka dll biar si Malik cinta dulu Thor
biar beda sama cerita yg lain lanjut Thor 👍👍👍👍
partini
emhemmm ada cembukur tuh,, KLW bisa jangan ringan tangan Thor KLW dah ringan tangan itu susah hilang ,,pas emosi bisa tak terkendali main hajar aja
itu nyata
partini
masih menyimak ,blm geregetan Thor up lagi
partini
biuhhh sadis,,ringan tangan serem
partini
best
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!