NovelToon NovelToon
Gigolo Ku Seorang Mafia

Gigolo Ku Seorang Mafia

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Mafia / Wanita Karir
Popularitas:52.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: AngelKiss

Clarissa Tamara, seorang wanita cantik dari keluarga terpandang. Ayahnya seorang pengusaha mapan, dan dia merupakan anak pertama dari keluarga itu.
Tapi kasih sayang ayah dan ibunya hanya tertuju kepada adiknya seorang, bahkan saat adiknya merebut tunangannya ayah dan ibunya malah membiarkannya dan mendukung hubungan mereka.

Rasa marah dan kecewa membuat Clarissa tak peduli lagi dengan keluarga, dia berusaha mati-matian mendirikan perusahaan miliknya untuk membalas dendam atas apa yang di lakukan oleh keluarga.

Dan untuk mengobati rasa sendiri nya, tak sengaja dia bertemu dengan seorang pria gelandang berwajah tampan.

Tanpa tahu indentitas aslinya, Clarissa membawa pria itu ke rumahnya dan menjadikannya pria penghangat ranjangnya.

Tapi bagaimana jika Clarissa mengetahui identitas pria itu, apa yang akan terjadi selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 : Hadiah

"Akhhh..." Terdengar teriakan dari Rani saat melihat isi hadiah yang di kirimkan kepada nya.

Begitu juga dengan Pak Candra dia langsung mundur ke belakang, dengan ekspresi wajah yang sangat ketakutan.

"Ada apa Ma..." Tanya Sofia yang baru datang.

Kemudian mata Sofia langsung tertuju pada sebuah kotak dan saat dia melihat isinya, wajah Sofia langsung berubah drastis.

"Akhh... Kepala siapa itu?" Tanya Sofia sambil berjalan mundur menjauh.

Pak Candra masih terdiam, dia tak habis pikir bagaimana kepala orang suruhannya ada di sini? Dan itu artinya ada seseorang yang telah membunuh mereka semua. Tapi siapa?

"Mas..." Panggil Rani dengan wajah yang panik.

Sementara itu...

Clarissa yang ingat jika dia masih memiliki urusan pun langsung meminta Brian untuk mengantarkan nya ke kantor polisi. Dia akan menjelaskan semua permasalahan yang terjadi dan dalang di balik ini semua.

"Memang nya sepenting itu?" Tanya Brian.

"Tentu saja penting, karena ini menyangkut suatu keadilan. Dan aku akan menegakkan keadilan itu.." Ucap Clarissa.

"Baiklah.." Jawab Brian.

Sebenarnya di dalam hati Clarissa, dia masih penasaran dengan latar belakang Brian. Tapi Brian tetap tak memberitahukan nya kepada Clarissa, dan mungkin Clarissa harus menyelidiki nya sendiri, karena Clarissa takut dia Brian memiliki latar belakang yang berbahaya.

Tak beberapa lama mobil yang di tumpangi Clarissa pun sampai di kantor polisi, tanpa menunggu Brian, Clarissa langsung keluar dari dalam mobil dan segera masuk ke dalam kantor polisi.

Brian hanya tersenyum tipis, wanita di hadapannya itu sangatlah menarik dan Brian ingin terus berlama-lama bermain dengannya.

Saat Brian memasuki kantor polisi, beberapa polisi langsung melihat Brian dengan tatapan terkejut. Kemudian Brian langsung mengarahkan satu jari ke bibirnya. "Sutt..." Ucap Brian sambil mengedipkan sebelah matanya.

Beberapa anggota polisi hanya bisa meneguk ludah mereka sambil menganggukkan kepala mereka.

Brian kemudian berjalan ke arah Clarissa, Clarissa terlihat tengah memberikan keterangan terhadap kasus yang telah menimpa Nenek Dahlia.

"Jika memang Pak Candra adalah pelaku nya? Tapi saksi yang ada di tempat mengatakan jika Pak Salim lah pelaku nya." Jelas Pak Polisi.

"Tapi Nenek Dahlia yang mengatakan itu sendiri, dan saya tidak berbohong." Jawab Clarissa.

"Tapi maaf Bu Clarissa, saya tak bisa menerima laporan anda tentang kasus ini. Karena menurut laporan yang kami terima Bu Dahlia masih mengalami stroke dan tak mungkin jika dia bisa berbicara dalam waktu dekat." Jelas Pak polisi.

Brian yang mendengarkan ucapan polisi itu pun langsung bisa menyimpulkan sesuatu, dan Brian tahu jika polisi itu sudah di suap oleh Candra.

Brian pun segera mendekat ke arah Clarissa dan juga Polisi tersebut, Pak Polisi yang melihat seorang pria menghampiri nya pun segera melirik pria itu.

Seketika dirinya langsung terdiam dan matanya memancarkan keterkejutan.

"Ah, jadi Pak polisi mengatakan jika kekasih ku ini berbohong." Ucap Brian.

"Ti..dak." Jawabnya dengan nada gemetar.

"Lantas kenapa kau tak bisa menerima laporan dari kekasih ku?" Tanya Brian sambil tersenyum, tapi senyuman itu menurut Polisi sangat menakutkan.

"Tidak, kami menerimanya. Dan sekarang saya akan menyuruh anak buah saya untuk menangkap Pak Candra dan juga membebaskan Pak salim." Jawabnya.

Clarissa yang melihat hal itu pun merasa kebingungan, bagaimana bisa polisi yang awalnya tak memihak pada nya sekarang bisa mengatakan hal itu.

"Kerja bagus.." Ucap Brian sambil menepuk pundak polisi tersebut.

Polisi itu pun hanya menganggukkan kepalanya, setelah itu Pak Salim yang berada di dalam penjara pun langsung di lepaskan.

"Clarissa... Terimakasih." Ucap Pak Salim dengan wajah yang sangat bahagia.

"Sama-sama Paman." Jawab Clarissa.

"Tapi kenapa kamu membantu paman, jika kau membantu paman. Ayahmu akan di penjara." Ucap Pak Salim.

Clarissa pun terdiam, dia juga selalu berpikir. Bagaimana bisa dia selalu ingin melindungi paman dan bibinya.

"Clarissa hanya ingin sebuah keadilan." Jawabnya singkat.

"Terimakasih.." Jawab Pak Salim.

"Oh, iya. Paman ayo kita pulang, Bibi Qiqi pasti sedang menunggu mu." Ucap Clarissa.

"Dimana bibi mu? Apa dia masih di rumah Ibu ku?" Tanya nya.

"Tidak, bibi berada di rumah ku."

"Terimakasih kau telah bersedia menampung istri ku." Ucap Pak Salim.

"Sama-sama Paman."

Brian yang melihat hal itu pun hanya diam sambil tersenyum, tapi dia merasa sedikit heran saat melihat wajah paman Clarissa sangat mirip dengan Clarissa. Berbeda dengan ayah kandung Clarissa, bahkan wajahnya tak mirip sedikit pun.

"Mungkin ada rahasia.." Pikir Brian.

"Paman, kenalkan ini teman ku. Brian." Ucap Clarissa memperkenalkan Brian kepada pamannya.

Brian pun langsung menjabat tangan Paman Clarissa, dan begitu juga dengan Pak Salim.

Kemudian mereka bertiga pun segera keluar dari kantor polisi, dan di luar ada sebuah mobil hitam yang tengah menunggu kedatangan Brian.

"Mobil siapa itu?" Tanya Clarissa.

"Paman, Supir ku akan mengantar mu ke kediaman Clarissa. Dan maafkan aku dan Clarissa karena tak bisa mengantar mu, Karena kami masih memiliki suatu urusan." Ucap Brian.

Clarissa yang mendengar hal itu langsung melihat Brian, dan Brian hanya tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Baiklah, terimakasih." Ucap Pak Salim.

Kemudian Pak Salim pun segera masuk ke dalam mobil milik Brian dan langsung di antar ke kediaman Clarissa.

"Urusan apa? Kita tidak memiliki urusan apa-apa." Ucap Clarissa.

"Tentu saja urusan ranjang." Bisik Brian.

Seketika wajah Clarissa langsung memerah layaknya buah tomat, dia tak menyangka jika pria di hadapannya itu sangatlah bar-bar.

1
Nur Cahyani
Luar biasa
Ghost
ahh gw terbang ✨
Nila BrSitepu
lanjut
Venny Merliana
astaga rmh sakit tutup mana ada rmh sakit tutup 🤣🤣🤣🤣
MyDream
Erwin udah kaya cewek aja
then_must_nanang
Top Markotop....
Yuni Herwani
Luar biasa
Bungkusdong Dotcom
yg bener aja thor mosok.rumah sakit tutup
Budi Hartono
romantis. juga ya
Dilla
kalo pintar ga akan langsung marahin ayahnya, bungkam secara diam dan lapor kirim bawahan kan Clarissa banyak uang
Ira Rachmad
nice story
Lestarina Sitio
Kecewa
Lestarina Sitio
Buruk
Ananda jaka Ideatama
Luar biasa
Wulan Unet
ahahaha asemmm
wiemay
Luar biasa
Syarif Chumairoh
Kecewa
Syarif Chumairoh
Buruk
Akbar
Luar biasa
Isayanti Hernanur
good ceritanya terbaik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!