NovelToon NovelToon
Ku Miskinkan Suami Penghianat

Ku Miskinkan Suami Penghianat

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:174k
Nilai: 5
Nama Author: Amie.H

bagaimana rasanya jika kamu mengetahui perselingkuhan suami mu, bahkan seluruh keluarganya mengetahui perselingkuhan itu dan menyembunyikannya darimu?
"lihat saja,, aku akan membalas semua perlakuan kalian padaku, apa yang sekarang kalian miliki adalah milikku dan aku akan mengambilnya kembali"~

simak ceritanya dari outhor, ig: @adivahalwahasanah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amie.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Operasi.

Perjalanan menuju Australia hanya memerlukan waktu beberapa jam, Andije dan Tante Sulis sudah berada di bandara internasional di Australia (outhor gatau ya nama bandaranya apa hihi, maklum belum pernah kesana.)

"kita langsung ke tempat Radit aja atau gimana tan?" tanya Andine.

"kita cari hotel dulu aja kali ya Ndine, kita istirahat nanti malam baru kita suruh Radit buat samperin kita di hotel!" kata Tante Sulis yang langsung di Angguki oleh Andine.

"yasudah kalau gitu, Andine ikut aja apa kata Tante!" jawabnya dengan tawa kecil.

"Ayok kita cari taksi dulu" kata Tante Sulis.

Mereka pun sudah mendapat taksi dan tengah berada di perjalanan menuju hotel terdekat dari bandara. Terdengar suara ponsel Andine berdering menandakan ada telpon masuk di ponselnya, ia pun mengambilnya tapi tidak mengangkat telpon tersebut.

"kenapa Ndine?" tanya Tante Sulis.

"gapapa tante, males aja!" jawab Andine dengan kesal.

"keluarga Rudi lagi?" tanya Tante Sulis yang hanya si jawab anggukan oleh Andine.

"masih aja ya mereka gangguin kamu, padahal kalian sudah dalam proses cerai!" kata Tante Sulis membuat Andine menghembuskan nafas pelan.

"itu lah tan, Andine juga gak ngerti. Andine itu pengen banget cepet terlepas dari mereka ya karna ini, Andine males banget berurusan sama mereka!" kata Andine yang juga di Angguki oleh Tante Sulis.

Sementara itu di rumah sakit di mana Rudi di rawat, Niken dan bu Murni tengah bingung untuk mendapatkan uang biaya operasi Rudi yang harus segera di lakukan.

"bagaimana ini ken, Andine sama sekali ga peduli sama mas mu!!" kata Bu Murni.

"mau gimana lagi bu, sudahlah sebaiknya pakai aja uang yang ada di ATM mas Rudi bu. Nanti kalau dia sadar kita jujur aja, toh untuk dirinya sendiri. Lagian kalau pun dia sadar, gak mungkin juga masih berstatus suami dari mbak Andine. Pasti sidang hasil putusannya sudah keluar nanti!" kata Niken membuat bu Murni terdiam.

"tapi kan ken,,,"

"Apalagi si bu,,, sekarang percuma aja bu kita mempertahankan uang itu, toh mas Rudi ga bisa berbuat apa-apa bu. Mas Rudi terbaring lemah di sini, bagaimana cara dia mencari pengacara dan datang ke persidangan!!" kata niken yang mulai kesal dengan ibunya.

"ck,, kamu ini, bukannya bantuin mikir atau cari pinjeman kek buat bantu Mas kamu. Bukan itu yang ibu pikirin, tapi ini sisa tabungan kita Ken. Ibu sudah gak punya apa-apa, Mas mu juga sudah di pecat, kalau kita pakai uang ini terus nanti untuk kebutuhan sehari-hari kita dari mana. Belum lagi Mas mu gak mungkin langsung kerja karna masih masa pemulihan, kalau kita berhasil dapat uang dari Andine kan kita bisa minta lebih untuk kehidupan kita juga nantinya!" kata bu Murni yang sekarang gantian membuat Niken terdiam.

"tapi mau gimana lagi bu, saat ini jangan kan ngasih uang buat operasi mas Rudi angkat telpon kita aja ngga!!" kata Niken.

"iyaa sih kamu bener juga,,, Aahh, atau ibu telpon aja mertua Mas mu ya? Siapa tau beliau mau bantu!" kata bu Murni membuat Niken memutar bola mata malas.

"ck,, ibu,,, ibu,,, terserah ibu aja lah!" kata Niken yang langsung menyenderkan tubuhnya di kursi ruang tunggu rumah sakit itu.

Bu Murni pun mencari nomer orang tua Andine pada ponselnya, ia segera menelpon orangtua Andine yang saat ini tengah berada di luar negara.

(haloo,, Assalamualaikum) jawab Mami Andine yang mengangkat telpon dari bu Murni.

"Waalaikumsalam besan,,, apa kabarnya?" tanya bu Murni berbasa-basi.

(baik,, ada apa?") tanya Mami Andine dengan nada datar, namun karna tak melihat ekspresi dari orang tua Andine itu bu Murni merasa semuanya wajar.

"begini besan,,, saat ini Rudi tengah berada di rumah sakit dan harus menjalani operasi karna habis di pukuli oleh orang tak di kenal,,,,"

(lalu) kata Mami Andine membuat Bu Murni menghentikan perkataannya, jantungnya berdegub kencang.

"begini besan,,, Andine saat ini tidak ada di sini, jadi,,,,,"

(to the point saja apa yang Anda inginkan? Saya tidak memiliki banyak waktu) kata Mami Andine membuat Bu Murni memejamkan kata.

"baiklah,,, bisakah besan memberikan biaya pengobatan dan operasi putra saya? Bukan kan putra saya suami dari anak besan, itu berarti dia sama dengan anak besan kan?" kata bu Murni membuat Mami yang mendengar pun tertawa.

(Apa saya gak salah dengar bu Murni? Setelah apa yang kalian lakukan pada anak saya, lalu kalian meminta bantuan pada kami orangtuanya? Sangat tidak tau malu!) sentak Mami Andine membuat bu Murni membelalakan mata.

"Ma-maksud Anda apa?" tanyanya dengan suara gugup.

(sudahlah tak perlu berbasa-basi lagi, aku sudah tau semuanya. Oiya kalau sekarang Rudi sakit separah itu saya justru senang, karna itu belum seberapa di banding dengan rasa sakit atas apa yang kalian lakukan pada putriku!) kata Mami Andine yang langsung memutus sambungan telponnya secara sepihak.

Bu Murni yang mendengar perkataan besannya pun menjadi diam, seketika ia menggeretakkan giginya marah.

"kenapa ma?" tanya Niken membuyarkan pikiran bu Murni.

"Mami papi perempuan itu sudah tau apa yang terjadi pada Mas mu, dia malahan bersyukur atas apa yang terjadi pada kita saat ini!" kata bu Murni membuat Niken menutup mulutnya.

"kenapa mereka jahat sekali!" katanya dengan nada tak percaya.

"yaa mereka sangat jahat! Baiklah, gak ada jalan lain selain menggunakan uang ini. Mas mu harus sembuh dan harus membalaskan rasa sakit kita pada Andine dan keluarganya!" kata bu Murni yang juga di Angguki oleh Andine.

Keduanya pun membayar administrasi secara penuh, kini sisa uang itu hanya tinggal sedikit untuk pegangan mereka selama di rumah sakit itu.

"Uang Mas mu hanya tinggal beberapa juta aja Ken, kita ga bisa mengandalkan Mas mu sampai dia benar-benar pulih!" kata bu Murni.

"terus maksud ibu, aku harus kerja gitu?" tanya Niken memutar bola mata malas.

"yaiyaalah ken, kalau bukan kamu siapa lagi? Gak mungkin ibu kan, selain ibu udah tua nanti siapa juga yang akan menjaga Mas mu di rumah!!" kata Bu Murni membuat Niken berdecak kesal.

"iyaa iyaa,, tapi bu,, ibu udah berusaha hubungin mbak Nita belum sih?" kata Niken yang langsung di jawab gelengan kepala oleh bu Murni.

"duh ibu,,,, kenapa gak coba telpon mbak Nita sih, kan lumayan setidaknya ada yang membantu kita untuk biaya makan nanti!" kata niken membuat bu Murni kembali berfikir.

"iyaa juga ya, kenapa ibu ga kepikiran kesana!" jawabnya.

"Aahhh ibuu sihh,, udah cepet telpon, itu bawa ponsel mas Rudi kan?" tanya Niken di Angguki oleh bu Murni.

Setelah di coba beberapa kali, telpon tidak tersambung. Nomer Niken ternyata tidak aktif.

"tidak aktif ken!" kata bu Murni menghembuskan nafas kasar.

"yasudahlah,, mau di apain lagi!" kata Niken pada akhirnya.

Beberapa menit menunggu, Rudi pun di bawa keruang operasi. Bu Murni yang melihat anaknya terbaring dengan banyak selang pun merasa kasihan.

"sebetulnya mas Rudi kenapa ya bu? Masa di pukuli aja sampai harus di operasi!" Kata Niken.

"kata dokter ada kerusakan di hatinya, makanya Mas mu merasa kesakitan terus menerus. Belum lagi bekas pukulan itu jadi infeksi makanya dia demam tinggi, jadi sekarang operasi masalah di bagian hati itu. Ibu juga kurang faham dokter bilang apa tadi!" kata Bu Murni.

"Niken pergi dulu ya bu,, ada janji sama temen!" kata Niken membuat bu Murni menyeritkan kening.

"janji? Kamu mau kemana ken? Mas mu lagi di operasi loh, masa kamu mau pergi gitu!" kata Bu Murni.

"yaa kan di sini ada ibu,,, lagian ngapain nungguin sampai dua orang bu, udah ah nanti kalau udah pulang aku kesini lagi bawa makanan buat ibu!" kata Niken.

Bu Murni pun mengehembuskan nafas sambil memandang kepergian anak perempuannya itu.

######

Tambahan bab hari ini ya guys, berhubungan outhor bete jadi bikin naskah lagi hihihi. Okee,, sampai besok😊

Selamat berbuka puasa semuaaaa😊🙏

1
Masyhudi Masyhudi
mohon kelanjutannya.jangam diputus.biar selesai.
Murni Bpn
hmmm Andini ttp waspada dgn mantan.sedian payung sebelum hujan.
Endang Supriati
bodoh ya,penulis! perusahaan itu ada akte pendirian yg di buat didepan notaris dan di sahksn oleh departemen kehakiman.
disana tertera tgl dibuat dan di sahkan!!!!!!!!!!! dan siapa pemegang sahamnya !!! belajar dulu deh, jgn asal nulis tapi keliatan bodohhhh
Saya Sayekti
hobi banget ya jadi parasit
Titien Prawiro
Cep Andin kok lembek gk tegas
Endang Supriati
saya heran ya sama penulis2 yg halu nya kebangetan, masa pengusaha nikah sama OB yg namanya OB level pensidikan nya palingvtingkat smp. apa tdk ada org lain !!!!!! manager di kantornya!!! apa staf ..jauh banget dr suami pertama pengusaha suami kedua OB. apa iya engga ounya teman juga!!
engga msk akal!!!!!!!!!!!
Asyatun 1
lanjut
Dika ganteng
🥰🥰
Murni Bpn
dikira sdh sadar Rudi ternyata.
Rizky Sandy
andien pasti sdh waspada dong klau benalu kerja di situ,,,,,,,
Asyatun 1
lanjut
Arifa
semangat...dan sehat sllu thor
Rizky Aju
baik
Rizky Aju
lanjut
Ratu Lilys S
penyesalan itu ada y di akhir kalau di awal itu nama y pendaftaran iya gak authooor 🤣🤣🙏🙏
Ratu Lilys S
Andin hebat euy 🤣🤣🤣
Ratu Lilys S
smngaaaaat authoooor sehat" slalu 👍👍
Asyatun 1
lanjut
Ratu Lilys S
mantaaaap cerita y nich authooor bikin gereget sama kluarga benalu
Asyatun 1
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!