Sikap dingin pengabaian yang berlangsung begitu lama dari tunangannya membuat seorang gadis bernama Iris takut dibuang hingga dirinya bersikap kasar, keji dan obsesi atas nama cinta kepada setiap wanita yang mendekati tunangannya sampai pada akhirnya itu membawanya dan keluarganya kepada kematian.
Di saat terakhir kematiannya, akhirnya terlihat jelas tatapan dingin benci dari tunangannya dan disadarinya jika cintanya adalah sepihak dan bodoh, tapi semuanya terlambat kini hanyalah penyesalan. Dewa yang kasihan dengan Iris memberikannya kehidupan ketiga untuk penebusan dosanya dan kebahagiaannya.
Di kehidupan barunya, Iris mencari tumpukan emas dan menyebarkan rumor palsu tentang kekasih palsunya di dalam pertunangannya demi pembatalan pertunangan. Anehnya bukan pembatalan diterima, tapi malah perasaan yang pasang surut dan manis pahit terikat melalui pembuktian cinta pangeran. Akankah perasaan Iris yang ditutup kembali terbuka? Akankah Iris bahagia?
Chasing Gold And Avoid The Prince
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliza eri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 Gadis Suci
Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba pendirian negara telah tiba. Semua bangsawan wajib hadir ke dalam pesta besar yang diadakan kerajaan dengan rangkaian acara siang hari minum teh di taman istana dekat danau dan berlanjut malam hari berdansa di ruangan aula utama kerajaan. Iris tentu sudah pasti ikut, sebab jika tidak denda yang dilimpahkan kepada keluarganya.
Dengan wajah yang masam Iris menutup setengah wajahnya dengan kipas tangannya, karena dia bosan setengah mati dengan acara hanya minum teh di dekat danau. Tidak ada satupun yang berani mendekat bahkan berbicara dengan dirinya yang terkenal seorang tiran sampai sang pangeran selaku tunangannya menghampiri dirinya.
"Lady Drachenschatz itu gaun itu sangat cocok dan cantik untuk anda,"
"Apa Anda menikmati tehnya?" ucap sang pangeran dengan senyuman
"Terima kasih dan tentu saja aku menikmatinya, sesuai dengan seleraku," ucap Iris dengan sambil menutupi wajahnya yang masam karena kelelahan
Ditengah-tengah acara dan perbicangan basa basi singkat antara Iris dengan sang pangeran, mendadak dan aneh danau di depan mereka bersinar terang dengan seorang gadis berambut hitam mata tertutup, pakaian yang bergaya lebih modern dengan sebuah ponsel di tangan. Iris langsung mengetahui jika itu adalah gadis suci yang berasal dari dunia lain. Iris tidak menyangka jika sang gadis suci akan muncul lebih awal daripada yang diperkirakan olehnya di kehidupan yang lalu. Gadis suci yang muncul mengapung dengan pakaian aneh di tengah danau langsung di selamatkan oleh para pengawal kerajaan.
"Lihat... Muncul gadis dari danau ini,"
"Woah, rambutnya hitam itu sangat berbeda dari rambut yang ada di kerajaan kita,"
"Apakah jangan-jangan dia adalah utusan sang dewa? Kalau begitu bukankah berarti itu bagus kerajaan kita akan lebih makmur," Ucap orang-orang secara bisik-bisik di belakang Iris dan pangeran tentang gadis misterius yang muncul di atas danau
Iris sendiri tidak mengetahui hal yang pasti kenapa itu bisa terjadi, namun dia merasa lega bisa membuat sang pangeran mendapatkan pasangan yang lebih baik dan pantas dibandingkan dengan dirinya. Sebab gadis dengan kekuatan suci itu akan dicintai oleh rakyat kerajaan akan kebaikan dan rendah hatinya dia. Di saat yang sama para pendeta dari kuil datang menggunakan sihir teleportasi dengan terburu-buru, setelah melihat cahaya sesuai dengan ramalan yang tertulis di dalam buku tentang datangnya seorang gadis suci yang membawakan kedamaian di kerajaan ini.
Gadis yang di selamatkan dari danau membuka matanya dengan tatapan kebingungan, karena sekelilingnya dipenuhi dengan tatapan orang-orang yang mengarah kepada dirinya. Sang pangeran yang merupakan orang yang bertanggung jawab atas acara yang sedang diselanggarakan maju mendekati sang gadis dengan senyuman kemudian berkata "Selamat datang di kerajaan Prosperite Riche, anda yang berasal dari dunia lain sebagai utusan dewa,"
Gadis berambut hitam yang baru saja membuka mata, mengedipkan matanya beberapa kali dan memerah malu melihat sang pangeran tampan bak di negeri dongeng berada di depannya. Sesaat dia lupa jika keadaannya saat ini sangat buruk, karena tiba-tiba saja berpindah ke tempat yang tidak diketahui.
"Terima kasih atas sambutannya, tapi bolehkah aku tau saat ini aku ada dimana?"
'Tampan sekali pangeran di depanku, aku beruntung bisa bertransmigrasi ke tempat ini,'
'Aku pasti akan menjadikan dia milikku,'
Chasing Gold And Avoid The Prince
