NovelToon NovelToon
Carnival Of Love

Carnival Of Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Bullying di Tempat Kerja / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sugardust

Kisah tentang seorang gadis yang cantik dan lembut, ia harus menjalani hari-harinya yang berat setelah kepergian kakak perempuannya. Anak-anak yang harus melakukan sesuai kehendak Ibunya. Menjadikan mereka seperti apa yang mereka mau. Lalu, setelah semuanya terjadi ibunya hanya bisa menyalahkan orang lain atas apa yang telah dilakukannya. Akibatnya, anak bungsunya yang harus menanggung semua beban itu selama bertahun-tahun.

Anak perempuan yang kuat bernama Aluna Madison harus memikul beban itu sendirian setelah kepergian sang kakak. Ia tinggal bersama sang Ayah karena Ibu dan Ayahnya telah bercerai. Ayahnya yang sangat kontras dengan sang ibu, benar-benar merawat Aluna dengan sangat baik.

****

Lalu, ia bertemu dengan seorang laki-laki yang selalu menolongnya disaat ia mengalami hal sulit. Laki-laki yang tak sengaja ia temui di gerbong Karnival. Lalu menjadi saksi perjalanan hidup Aluna menuju kebahagian. Siapa kah dia? apakah hanya kebetulan setelah mereka saling bertemu seperti takdir.

Akankah kebahagian Aluna telah datang setelah mengalami masa sulit sejak umur 9 tahun? Lika liku perjalanan mereka juga panjang, mereka juga harus melewati masa yang sulit. Tapi apakah mereka bisa melewati masa sulit itu bersama-sama?

*TRIGGER WARNING* CERITA INI MENGANDUNG HAL YANG SENSITIF, SEPERTI BUNUH DIRI DAN BULLYING. PEMBACA DIHARAPKAN DAPAT LEBIH BIJAK DALAM MEMBACA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sugardust, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permintaan maaf

Kejadian kemarin benar-benar membuatku sedikit puas, meski memiliki rasa kasihan akan nasib Clarissa. Aku masih ingat bagaimana dia memohon ampun dengan tatapan yang penuh kebencian padaku. Dia tidak benar-benar meminta maaf, dia hanya melakukan karena terpaksa dan aku yakin sebenarnya dia menahan malu. Tapi semoga sikapnya itu bisa menjadi pelajaran bagi hidupnya sendiri, agar jangan pernah merasa bahwa dirinya lebih tinggi dan lebih kuat dari orang lain. Mungkin saja sikapnya itu karena dia tidak mendapatkan apapun di rumah, jadi dia melampiaskan kekesalan karena hidupnya yang tidak sesuai keinginannya kepada orang yang lemah untuk menjadi hiburannya.

Bagaimana pun juga pembully tidak ada tempat untuknya di dunia ini, karena para korban akan selalu mengingat kejadian buruk yang menimpanya, korban akan trauma sepanjang hidupnya. Zea langsung menghampiriku kembali, dan mengatakan bahwa dia sudah melakukan yang terbaik untuk kami semua, dia benar-benar memohon maaf padaku sampai menangis. Dia bahkan ingin berlutut padaku, namun aku melarangnya. Aku memaafkannya sesuai janjiku.

“ Apa kau mau memaafkanku, Aluna? aku benar-benar minta maaf, tolong maafkan aku.” Dia menangis memohon pengampunan dariku hingga dia ingin merendahkan kakinya ke tanah.

“ Sudah cukup jangan berlebihan. Aku sudah memaafkanmu sesuai janjiku, kau telah melakukan sebisamu dan itulah yang terbaik.”

“ Terima kasih terima kasih, Aluna. Aku akan melakukan apapun yang kau minta mulai sekarang, aku sangat menyesal atas perbuatanku ini.”

“ Sungguh? aku boleh meminta apapun padamu?”

“ Iya, kau boleh meminta apa saja padaku.”

“ Kalau begitu, hiduplah dengan baik mulai sekarang.”

“ Hanya itu?”

“ Iya, hanya itu saja. Memangnya aku akan meminta apa padamu?”

“ Ti tidak tidak, baiklah aku akan berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik lagi! Terima kasih, Aluna. Seandainya kita bertemu lagi, tolong jangan terlalu membenciku. Semoga hidupmu jauh lebih baik dari ini kedepannya.”

“ Iya, tentu, kau juga ya.”

Aku hanya tersenyum dan menganggukkan kepalaku.

Sudah sebulan berlalu, akhirnya hasil ujian kami keluar. Selama sebulan kami hanya melakukan aktivitas class meetingsaja tanpa ada pembelajaran lagi bagi anak kelas tiga. Syukurlah, aku mendapatkan nilai tertinggi dari hasil jerih payahku selama ini. Aku terlalu memaksakan diriku untuk belajar sehingga aku terlihat sedikit lebih kurus dari sebelumnya. Aku akan berusaha lebih keras lagi untuk ujian masuk perguruan tinggi. Meski menyita waktu dan tubuhku, aku tidak peduli. Aku harus mendapatkan beasiswa itu. Acara kelulusan akan diadakan dalam waktu seminggu lagi. Kehidupan sekolahku benar-benar penuh dengan pengalaman yang senang maupun sedih. Tapi itu semua akan menjadi kenangan bagiku, ada kehidupan yang harus aku jalani lagi setelah ini berakhir. Mungkin saja akan berjalan mulus maupun tidak, atau akan muncul berbagai rintangan kehidupan lainnya.

...****************...

Hari kelulusan SMA pun tiba, hari dimana kami telah lulus dari sekolah dan dimana kehidupan yang baru akan dimulai bagi para murid kelas tiga, akankah jalan hidupku akan terus berubah setelah semua yang terjadi padaku semasa SMA, aku tahu jalan hidupku tidak akan tetap sama seperti dulu karena takdirku mungkin telah berubah. Dulu, aku ingin sekali pergi yang jauh dari tempat ini dan memulai hidupku baru, tapi sekarang aku tidak merasa perlu untuk itu.

Kami berkumpul di aula sekolah. Saat berbaris untuk melakukan penghormatan terakhir kepada kepala sekolah dan para guru. Nama-nama yang disebutkan akan menaiki panggung. Nilaiku lumayan meningkat tinggi saat kelas tiga. Aku mendapat nilai tertinggi dan saat namaku dipanggil, aku merasa sangat gugup karena tidak menyangka akan meraih peringkat tertinggi saat ujian akhir. Menaiki tangga ke atas panggung dengan penuh percaya diri, semua orang bertepuk tangan memberi selamat. Ada sekitar dua puluh murid yang mendapat nilai tertinggi pada ujian akhir ini, termasuk aku salah satunya.

Setelah acara selesai, kami dipersilakan untuk berkumpul dengan keluarga masing-masing. Para orang tua telah menunggu di belakang dan duduk di kursi yang telah disediakan. Aku yakin ayah melihatku dan dia terharu atas kerja kerasku yang membuahkan hasil.

" Ayah!!!" seruku.

Ayah datang ke sekolah untuk merayakan kelulusanku di SMA, ayah membawakan bunga yang begitu cantik perpaduan warna yang senada dengan langit dan pepohonan.

" Anakku yang cantik, ini untukmu bunga yang sama cantiknya sepertimu!" jawab ayah sambil memberikan bunga kepadaku.

“ Ah terima kasih ayahku yang paling hebat di dunia!”

" Selamat pagi paman." Ucap Jaeden kepada ayahku.

" Pagi Jaeden, tak terasa ya kalian sudah lulus sekolah."

Teman-teman juga sedang berkumpul dengan orang tua mereka masing-masing. Kami hanya saling menyapa dan sibuk dengan keluarga kami. Jaeden sedang menunggu pamannya yang mulai sibuk untuk datang ke acara pelepasan murid kelas tiga, tapi pamannya belum kunjung menampakkan dirinya. Namun, ayah bingung kenapa bukan ayah Jaeden saja yang hadir untuk mendampinginya. Kenapa ayahnya harus bersikap sejauh itu. Dia mengirimkan uang yang banyak setiap bulan bahkan minggu. Tapi pada kenyataannya dia seolah tak peduli dengan kehidupan anaknya itu. Untuk apa memberikan banyak uang jika dia tidak pernah berada disisi anak semata wayangnya itu. Tak banyak yang aku tahu tentang keluarga Jaeden, karena dia hanya menceritakan sekilas saja waktu itu tapi aku tidak tahu detailnya. Akupun tak ingin bertanya lebih dalam jika dia tidak mau menceritakannya lebih dahulu. Setelah selesai berbincang-bincang bersama keluarga, kami memutuskan untuk foto bersama-sama.

“ Apa pamanmu akan datang?”

“ Dia bilang akan datang sebentar lagi.”

“ Kalau begitu mari kita tunggu pamanmu dahulu.”

Setelah menunggu beberapa menit, paman Jaeden akhirnya pun datang dengan tergesa-gesa dengan membawa bunga ditangannya, entah kenapa pamannya membelikan buket bunga berwarna merah muda dan itu menarik perhatianku.

“ Jaeden maaf sekali, paman sangat terlambat. Paman juga tidak sadar telah mengambil buket bunga merah muda untuk perempuan ini, haruskah paman membelinya lagi? maaf maafkan pamanmu ini.”

“ Tidak usah paman, tidak apa-apa. Paman datang saja sudah lebih dari cukup untukku.”

Kemudian aku menukar buket bunga kami, karena warna buket bungaku netral. Awalnya dia menolak dan melirik ayahku karena mungkin dia takut pada ayah. Tapi ayah tersenyum seolah mengizinkan kami untuk bertukar buket. Seolah ayah paham maksudku.

Edelyn, Chloe dan Katrina menghampiri kami. Kami memutuskan untuk berfoto bersama sebagai kenang-kenangan.

“ Biar ayah fotokan kalian semua, ayo merapatlah dan mulai bergaya, paman akan menghitung, satu dua tiga.”

Kami berfoto berlima, Jaeden berada di tengah-tengah kami, kami mulai berfoto serius dan juga bergaya konyol. Sangat lucu. Dibalik foto ini, aku akan merindukan suasana kelas dan bertemu dengan teman-temanku setiap hari. Setelah ini selesai, kami benar-benar akan berpisah. Karena Jaeden dan Edelyn telah memutuskan untuk berkuliah di luar negeri.

Foto sesi dengan teman sekelas pun dimulai, dimana anak-anak perempuan duduk di depan dan anak laki-laki berdiri di belakang. Aku duduk di sejejeran dengan teman-temanku. Kami mulai tersenyum ke arah fotografer.

“ Sial aku benar-benar sedih.” Ucap Katrina.

“ Aku juga hiks.” Chloe mengelap air matanya.

“ Aku akan merindukan kalian.” Ucap Edelyn.

“ Terima kasih teman-teman, karena kalian hidupku benar-benar berubah.” Ucapku yang mencoba menahan air mataku.

Kami saling berpelukan dan air mata kami menetes dengan deras. Sungguh, ini bukanlah akhir dari semuanya. Tapi bagiku ini terasa seperti dunia akan berhenti besok. Sekolah SMA sangat berbeda dan tidak sama rasanya saat aku SD dan SMP dulu.

Dulu, aku ingin segera lulus dan keluar dari sekolah yang seperti neraka bagiku itu. Aku tidak ingin kembali lagi ke masa itu, bahkan aku tidak merindukannya sama sekali, yang tersisa hanya ingatan buruk yang ada di kepalaku.

1
Metana
dah miskin tau dirilah
Metana
malaknya gak kira" minta beliin kotak pensil
Metana
aku kurang tahu apa masalahnya mereka, tapi semisal pun kenal terus dikuntit gitu pasti risih sih gak nyaman, soalnya aku pernah rasain kek gitu gak nyaman banget. Di baikin malah makin menjadi, semoga dia gak gitu
Metana
bagus komunikasinya langsung to the point biasanya cewk suka bilang nggk wkwkkw
Metana
ugal-ugalan sekali yah/Joyful/
Metana
suka jahil dia nih/Facepalm//Facepalm/
EnoZai☘️
Alur ceritanya bagus,dimulai dari masa-masa sskolah, jd penasaran sama akhir dari ceritanyaaa.
Ghrnrex
harusnya videonya lgsg aja dikasi ke guru selesai kejdian, ,knp pas udh mau lulus baru mau dikasi hadeuhhhh
Ghrnrex
udah ketebak, kalau clarisa tuh biang keroknya😑😑😑
Metana
LDR huaaaaa/Sob/ cepat balek yah
Metana
aaaaaakhh😶‍🌫
Metana
siapa yang ngiris bawang disini/Cry/
Metana
terhura aku
Metana
dah dig dug aku bacanya, kalian masih piyik ok, aku akan memaklumi itu muwehehehe
butterflies_
boleh bang, dipangku jg boleh
butterflies_
wkwk chloe yg lembut pun murka
Ghrnrex
aluna's superhero is cominnnnn
Ghrnrex
di interogasi ya jaeden wkwwk
butterflies_
pasti sedih bgt ya keinget kenangan bareng si kakak:(
rosesarered
dih sok cantik looo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!