Gigoloku Suamiku

"Tuan Aaron...Anda sudah mau pergi?" tanya miss Gio dengan sedikit gugup. Bagaimanapun Aaron adalah pria yang bisa dikatakan sebagai penguasa kota X. Hanya dengan jentikan jarinya, pria itu bahkan mampu membuat usahanya saat ini hancur dan tidak bersisa

"Apa gunanya tinggal...?" jawab Aaron yang melewati miss Gio santai. Pria itu tetap melanjutkan langkah menuju mobilnya yang terparkir di depan bangunan itu

"Jika nyonya mencari Anda lagi..."

"Itu tidak akan terjadi." potong Aaron cepat ketika tangannya sudah membuka pintu mobilnya dan menatap pada miss Gio yang mengikutinya dari belakang

"Apakah Anda yakin?" sekali lagi miss Gio memastikan. Masih dengan nada takut-takut

"Dia kelelahan." Aaron menjawabnya pasti

" Apa yang harus saya lakukan tuan? Apa saya harus menghubungi Anda saat nyonya kembali bertanya?"

"Sebenarnya aku tidak ingin peduli, tapi dia masihlah istriku" Aaron menatap tajam wanita paruh baya didepannya yang juga menatapnya polos

"Jadi, apakah kamu masih membutuhkan penjelasan lebih lanjut?"

"Baik. Saya mengerti tuan" miss Gio buru-buru menjawab dengan kalimat tanya yang dilontarkan oleh Aaron

"Satu lagi! Ingatlah untuk menjaga rahasia apapun yang kau ketahui, kalau masih ingin menikmati udara segar kedepannya. Bahkan untuk sepatah kata pun yang keluar, akan kupastikan tubuhmu tidak akan lagi sama seperti sekarang" kalimat ancaman itu cukuplah membuat tubuh miss Gio bergetar ketakutan

"Baik tuan" jawabnya pelan. Aaron masuk kedalam mobilnya dan sekali lagi menatap pada miss Gio

"Pastikan Yuna tidak akan mengetahui identitasku." peringatnya terakhir kalinya sebelum mobil Roll Royce keluaran terbaru itu melaju lepas dengan bebas

Sepeninggalan Aaron, miss Gio diam-diam tersenyum. Merasa lucu dengan apa yang sedang terjadi dan sedang di alaminya. Dia memegang rahasia besar pasangan paling berpengaruh di kotanya

"Tuan Aaron...Anda masih saja tetap mempertahankan harga diri setelah semua akting yang Anda mainkan," gumam miss Gio yang menatap pada mobil Aaron yang sudah menghilang dari pandangan. Aaron Nelson yang menyamar sebagai gigolo dan istrinya yang mencoba selingkuh dengan seorang gigolo. Bukankah itu terlalu menarik, bahkan untuk sekedar gosip saja.

"Dengan mengingat status keduanya, apa yang terjadi ini jadi terlihat lucu" dia tertawa membayangkannya. Seorang istri yang mencari gigolo untuk kepuasan seksualitasnya dan seorang suami yang menyamar menjadi gigolonya. Seberapa pun miss Gio mencoba berpikir, itu akan terlihat lucu dan dia juga yang memegang kunci rahasia itu sekarang. Miss Gio benar-benar mendapatkan tangkapan besar

"Kira-kira apa yang akan terjadi jika ini semua tersebar keluar?" miss Gio tampak berpikir dengan senyum terkembang

🍀🍀🍀

Cahaya mentari tampak mengintip malu-malu dibalik tirai gorden kamar yang sedang dihuni oleh Yuna. Gadis itu benar-benar kelelahan hingga tidak terganggu dengan cahaya yang mencoba mengusik

Miss Gio memasuki kamar pelanggan yang bisa dikatakan sebagai pelanggan VVIP nya. Dilihatnya Yuna yang masih tertidur pulas setelah semalam di gempur oleh gigolo, atau harus miss Gio panggil sebagai suami dari Yuna sendiri.

"Sangat tidak dapat dipercaya... tuan Aaron mengabaikan wanita seindah ini," gumam miss Gio sembari tersenyum dan melangkah mendekati jendela setelah meletakkan senampan makanan diatas meja nakas. Yuna pelanggan VVIPnya dan itu sudah cukup untuk menjelaskan, kenapa dia sampai bersikap seperti ini

"Tuan Aaron mengijinkannya untuk tidur dengan pria lain, tapi dia juga tidak melepaskannya begitu saja. Sepertinya dia takut." Miss Gio terkekeh sendiri dengan isi pikirannya. Tangannya bergerak lincah membuka gorden hingga sinar matahari menyeruak masuk dan membuat Yuna mengerutkan keningnya karena terganggu

"Selamat pagi, Nyonya" sapa Miss Gio pada Yuna yang sudah terjaga. Gadis itu berusaha untuk duduk, saat tiba-tiba merasakan kesakitan di pinggang dan perut bagian bawahnya

"Ach..." ringisnya sembari memegang pinggangnya. Rasanya benar-benar sangat sakit. Yuna merasakan tubuhnya seakan baru saja dilindas mobil hingga hancur berkeping-keping. Tubuhnya pegal dan sakit di semua bagian.

Tidak pernah Yuna sangka, tubuhnya akan sesakit ini setelah melakukan hubungan badan yang diinginkannya. Tapi, dia juga tidak dapat mengabaikan bagaimana dirinya semalam melenguh dalam kenikmatan dibawah gempuran kegagahan si gigolo

"Apakah sangat sakit?" miss Gio mendekati Yuna saat gadis itu kembali meringis setelah sempurna mendudukkan dirinya

"Apakah memang sesakit ini?" Yuna balik bertanya

"Ya begitulah... itu tidak mengherankan kalau ini adalah pertama kali-mu."

"Tapi, ini benar-benar menyakitkan!" seru Yuna kembali dan menatap pada tubuhnya yang dipenuhi oleh tompel berwarna merah keunguan, hadiah karya dari sang gigolo semalam. Kembali miss Gio terkekeh. Dia tidak menyangka, Yuna ternyata sepolos ini

"Sudahlah! Itu memang sudah seharusnya Anda rasakan. Jadi, sebaiknya Anda menghabiskan sarapan Anda dulu, dan saya akan menyiapkan air hangat agar Anda bisa mandi dan tubuh Anda bisa kembali segar" miss Gio mengambilkan nampan makanannya ke hadapan Yuna yang membuat gadis itu sedikit tersentuh. Dia memang menikah dengan pria terkaya, tapi pelayanan seperti ini baru pertama kali dirasanya, dan itu dari perempuan yang menjadi mucikari para gigolo

Para pelayan di mansion mewahnya banyak yang sudah memilih memundurkan diri, setelah gaji mereka tidak jelas, hingga hanya tersisa beberapa pelayan setia saja. Itu semua dikarenakan Aaron yang tidak pernah peduli padanya, bahkan untuk pengeluaran rumah tangga mereka.

Yuna lagi-lagi ingin tertawa membayangkan kebodohannya dalam mempertahankan pernikahan tidak jelasnya dengan Aaron. Dia benar-benar tidak pernah dipandang apalagi dianggap oleh suaminya itu

"Miss menyiapkannya untukku?"

"Tentu saja nyonya. Anda adalah tamu terhormat saya. Bayaran yang Anda berikan tidaklah sedikit, dan ini pantas menjadi pelayanan untuk Anda," jawab Miss Gio dengan antusias. Yuna lagi-lagi ingin tertawa. Ternyata ketulusan tidak pernah ada di dunia ini

The power of money, setidaknya itulah yang pantas untuknya sekarang. Dia dihormati karena uang dan bayaran yang diberikannya

"Terima kasih," ucap Yuna yang memandang nampan didepannya. Miss gio tersenyum lalu izin untuk menyiapkan air buat Yuna mandi

🍀🍀🍀

Rasa hangat terasa begitu menenangkan tubuhnya yang terasa begitu pegal. Yuna kini berbaring di dalam bathtub yang airnya sudah disiapkan oleh miss Gio. Dia yakin, Miss Gio pasti sudah memasukkan beberapa ramuan kedalam air. Terbukti dari bau menyegarkan yang memenuhi kamar mandi, serta tubuhnya yang terasa jauh lebih baik setelah berendam didalamnya

"Ah... nyamannya," gumam Yuna sembari memejamkan matanya merasakan kehangatan membungkus dirinya didalam bathtub. Selagi dirinya berendam pikirannya tiba-tiba kembali teringat pada pria gigolo yang menggagahinya. Yuna jelas-jelas merasa tidak asing dengan sosok gigolo itu

"Bisakah aku memintanya untuk melepaskan topeng...?" batinnya bertanya. Namun sedetik kemudian, Yuna menggelengkan kepalanya. Dia mencoba untuk tidak peduli lagi pada gigolo itu. Semuanya sudah terjadi. Dia bukan lagi seorang perawan, dan gigolo itu bekerja dengan cukup memuaskan.

Setelah puas berendam, Yuna akhirnya bangkit menggapai handuk untuk mengeringkan tubuh indahnya. Dia sudah jauh lebih baik daripada tadi saat dirinya terbangun. Setidaknya tubuhnya tidak lagi sesakit tadi

Yuna melangkah menuju pakaian yang sudah disiapkan oleh miss Gio untuknya. Ia akan bersiap untuk kembali ke mansion suaminya dan menjalani kehidupan penuh dramanya

.

.

.