ilyas nama seorang pemuda sederhana , tabib muda yang kelak akan menjadi raja disebuah negeri karena memenangkan sayembara, lalu karena tampan dan kesaktian nya dia terkenal sampai kerap menjadi idaman para gadis-gadis, khusus nya dikalangan bangsawan, mulai dari anak raja sampai rakyat jelata, dan karena itu pula terkadang yang menjadi konflik yang membuat perjalanan nya sebagai seorang prabu penuh dengan cobaan dan tantangan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Brayen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hukum rajam kepada tumenggung sulamadi
"Pangeran,pangeran, panggil sang biyung paryanto
pangeran pun langsung menengok kearah biyung paryanto.
"Ada apa mbok, kenapa mbok terlihat gerusa -gerusu sekali?, tanya pangeran
"Itu pangeran biyung dan kakek mu sudah terbunuh, dan di eksekusi gantung oleh tumenggung sulamadi" jawab biyung paryanto
Jelas karena mendengar itu pangeran pun langsung jatuh tersungkur keatas tanah, karena tidak kuasa mendengar kabar tersebut, sang tuan putri pun ikut menangis dan memeluk pangeran yang berlutut lemas diatas tanah, pangeran pun larut dalam kesedihan dan ia tak mampu berkata-kata lagi.
Dikediaman tumenggung sulamadi yang sudah mengetahui kedatangan pangeran pun merasakan ketakutan , dia baru menyadari bahwa tindakan nya kemaren membawa bencana apa lagi yang ia bunuh adalah keluarga pangeran , yang kedudukan nya diatasnya.
"waduh gawat ini, bisa mati aku ditangkap oleh pasukan istana pangeran" bantu aku memikirkan caranya untuk keluar dari masalah ini, ucap tumenggung sulamadi kepada pelayan nya.
Dengan penuh ketakutan, tumenggung mulai mencari cara untuk mengatasi masalah nya, dan terpikirlah dibenak nya untuk kabur, namun ia urungkan karena ia tidak mau meninggalkan kadipaten nya, yang penuh dengan kesenangan untuk nya.
Sang pangeran yang sudah mulai dapat menenangkan diri pun, menggali informasi kepada biyung paryanto dan warga yang menjadi saksi atas tragedi peng eksekusian biyung dan kakek nya , pangeran masih tidak menyangka bahwa kejadian ayah nya dahulu, ter ulang dan menimpa biyung dan kakeknya. Begitu berat ujian pangeran, saat baru pertama menjadi seorang pangeran, ia harus kehilangan keluarganya . Ada sedikit sesal, didalam hatinya, tapi nasi sudah menjadi bubur dan pangeran harus melanjutkan niat hatinya terdahulu, yang ingin menyelamatkan negeri way waru mas.
"sungguh biadab, keji sekali mereka memfitnah biyung dan kakek ku", ucap pangeran penuh amarah.
Kalo begitu aku akan mengadili mereka dan membuktikan kebenaran nya sendiri, dan membersihkan nama baik biyung serta kakek ku, ucap pangeran.
" benar suami ku, mudah nya mereka mengadili tanpa bukti-bukti yang kuat, apakah itu memang sudah sering terjadi , mereka memimpin desa-desa dengan ke dzoliman, tambah sang putri kenanga.
"Nampak nya kita harus melakukan bersih-bersih terhadap pejabat-pejabat yang ada dinegeri way waru mas, agar tidak ternodai dengan sifat dzolim mereka", ucap sang pangeran yang ingin menumpas kedzoliman.
"Aku mendukung mu suami ku, ucap sang putri.
Akhir nya pangeran pun mengutus salah satu pengawalnya untuk memerintahkan tumenggung menghadap kepadanya.
-Dan didalam kediaman tumenggung sulamadi, ia masih belum menemukan cara untuk mengatasi masalah nya, tidak lama ditengah kebingungan nya, pelayan nya memanggilnya, memberi tahukan bahwa ada utusan pangeran yang menjemputnya untuk menghadap kepada pangeran.
Tumenggung pun mulai panik dan ketakutan, dia sudah tidak dapat mengelak lagi, dan bila ia kabur sudah pasti ia akan dikejar dan tidak ada tempat bersembunyi, jadi dengan sangat terpaksa ia harus datang memenuhi panggilan sang pengeran.
Tibalah sang tumenggung menghadap kepada pangeran, dan dengan membawa saksinya yang kemaren berpura-pura menjadi suruhan biyung dan kakek pangeran untuk membunuh biyung.
"izin menghadap pangeran".sembah tumenggung kepada pangeran
Pangeran yang coba menahan emosi dan amarahnya pun menerima salam hormat tumenggung.
"Coba kau jelaskan mengapa kau langsung meg eksekusi biyung dan kakek ku karena kau anggap sebagai pemberontak. Tanya sang pangeran kepada tumenggung.
" mohon maaf pangeran saya hanya menegak kan hukum, dan tidak ada pilah - pilih dalam keputusan nya, jawab tumenggung yang mulai mencari alasan.
"Betul kah kau sudah menegak kan hukum dengan benar?, tanya pangeran yang coba memancing nya.
"Betul pangeran" "ini ku bawakan saksinya, tahanan yang belum aku eksekusi karena sengaja aku sisakan untuk menghadapi hari ini. Karena aku tahu pasti pangeran akan menanyakan kejadian yang telah berlalu kemaren. Aku sangat yakin pangeran orang bijak maka akan mendengarkan persaksian tahanan ini", jawab tumenggung yang sudah mulai yakin akan berhasil dengan cara nya ini.
Sang pangeran pun dengan bijak menyuruh pengawal nya untuk melepaskan rantai serta pasung yang mengikat tubuh tawanan yang sudah disiapkan tumenggung, tujuan nya untuk memastikan bahwa tahanan dalam keadaan bebas dan tidak tertekan, dengan tatapan mata pangeran yang penuh dengan kasih dan kewibawaan, sang tahanan yang tadi nya ingin berbohong pun saat akan menceritakan kejadian , menjadi tidak tega dan malah berkata jujur.
Tahanan: "Mohon ampun pangeran, (sambil menangis) hamba tidak mampu untuk berbohong dihadapan pangeran, hamba siap menerima hukuman."
Mendengar itu tumenggung pun kaget dan ketakutan, ia tidak bisa berbuat apa-apa, dan mati kutu, sambil melirik kepada tahanan nya untuk memberi kode-kode yang tidak dihiraukan tahanan tumenggung pun menahan amarah nya agar tidak ketahuan pangeran. Dalam hati tumenggung berkata "kurang ajar, penghianat satu ini. Ucap tumenggung dalam hati
Tahanan: "hamba disuruh tumenggung pangeran, untuk berpura- pura menjadi utusan pemberontak yang dibentuk oleh kakek pangeran, untuk membunuh tumenggung, padahal semua itu hanya fitnah saja, karena tumenggung takut bahwa kedudukan nya akan digantikan oleh kakek pangeran. Jelas singkat tahanan tersebut, yang mana dengan ucapan nya itu secara langsung sudah menjelaskan semuanya, dan membersihkan nama baik biyung serta kakek pangeran.
Mendengar itu pangeran pun langsung berdiri marah dan menghardik tumenggung.
"pandai mulutmu berdusta, membalikan fakta dengan bersembunyi dari kata menegak kan hukum,!!! Ucap sang pangeran
Tumenggung yang takut pun langsung bersimpuh dan bersujud menangis memohon pengampunan pangeran, tumenggung yang dulu nya terlihat gagah dan sombong kini bagaikan ayam sayur yang tak berdaya serta mengemis pengampunan.
"sekarang ku kembalikan ucapan mu!, bukan kah engkau juga ingin menegak kan hukum tanpa pilah-pilih, termasuk bila yang melanggar adalah dirimu sendiri!!!, bentak sang pangeran yang membuat tambah takut tumenggung.
"Ampun pangeran. ampun" .. Ucap tumenggung meminta belas kasihan.
"Hari ini aku putuskan atas hukuman mu, sebagai seorang pembuat fitnah, pengusa dzolim dan korup, engkau akan ku hukum denan cara menghinakan mu. Agar terbalaskan semua dosa-dosamu. Ucap pangeran yang menambah ketakutan sang tumenggung.
Engkau akan dirajam, dikubur di aula desa, tinggal kepala mu saja yang tersisa, dan engkau akan dilempari batu-batu oleh siapa saja yang mau menghukum mu, agar kau merasakan berapa rakyat yang ingin menghukumi mu dan berapa rakyat yang tidak ingin menghukumi mu, ucap sang pangeran.
Akhirnya hukum rajam itupun dilaksanakan, tumenggung munsir yang tidak dapat mengelak kan hukuman nya pun dikubur setengah badan diaula desa , disana sudah berkumpul semua warga desa bandar dewa, untuk memberi hukuman, semua bebas boleh memilih mau melempar batu atau tidak.,
Tumenggung yang sudah berkubur setengah badan dengan muka minta belas kasihan, masih berharap warganya tidak ada yang melempari nya dengan batu, dan ia berkata
"ingatlah jasa-jasaku wahai warga ku, sambil ia menangis mengucapkan itu".
Belum juga kering ucapan dari bibirnya semua warga malah beramai-ramai melempari nya dengan batu, karena mengingat kedzoliman nya, tidak ada satupun warga yang tidak melemparinya. Sampai ia pun menangis meraung-raung meminta ampun.
"Dulu kami juga sepertimu tumenggung busuk, kami menangis meminta ampun dan tolong atas kedzoliman mu, tapi engkau tak memdengar nya. Ucap sebagian warga yang melampiaskan kekesalan nya.
Akhirnya tumenggung pun mati mengenaskan ditangan warganya sendiri, dan warga pun senang bisa terlepas dari kepemimpinan tumenggung sulamadi yang dzolim, pangeran pun menggantikan tumenggung itu dengan tumenggung baru, yang dikenal memiliki sifat-sifat kebajikan, dan upaya bersih-bersih negeri way waru mas pun terlaksana dengan baik, nama biyung dan kakek alif pun menjadi bersih. Warga desa bandar dewa pun sangat senang dan bahagia.