NovelToon NovelToon
Gadis Gangguan Mental Itu Adalah Kekasih Ku

Gadis Gangguan Mental Itu Adalah Kekasih Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Dokter Genius
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: NisfiDA

Arvin Evano dia adalah seorang Dokter Psikiater bisa dikatakan Dokter Gangguan Mental/Jiwa dia sangat terkenal tidak pernah tertarik dengan siapapun.

Namun hal berbeda terjadi pada dirinya, saat diminta untuk menyembuhkan satu pasien Gadis yang sudah lama berada dirumah sakit jiwa tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berulah Lagi?

Malam menjelang pagi, dimana tepat jam 6 pagi Arvin sudah ada dirumah sakit. Dicky yang tadi malam lembur merasa kaget melihat temannya begitu pagi sudah ada dirumah sakit.

Dicky pun mendekat dan menepuk pundaknya Arvin.

" Eh lo ini baru jam 6 pagi kok bisa-bisanya lo sudah ada disini, bahkan jadwal masuk lo juga jam 10 "

Arvin hanya tertawa saja melihat temannya begitu kaget dengan kehadirannya disangat pagi begini.

" Karena gue megang kunci ruangannya Priscilla kemarin gue lupa nitip ke lo takutnya saja ada petugas ngantar makanan gak bisa dibuka makanya gue pagi-pagi berangkatnya"

Dicky mengangkat satu alisnya, dia merasa heran dengan temannya satu ini perasaan dia tidak pernah peduli kepada wanita.

Tapi mengapa dari raut wajahnya terlihat sekali dia sangat peduli kepada gadis itu.

" Jangan lihat gue begitu" tegur Arvin

" Gue hanya heran saja dengan lo vin, dari dulu gue kenal lo gak pernah peduli dengan wanita siapapun lah sekarang terlihat sekali dari raut wajah lo sangat peduli dengan gadis itu, ada apa hm?"

Arvin hanya tersenyum-senyum saja, dia juga tidak tau ada apa sebenarnya dengan dirinya.

" Jangan-jangan lo suka dengan gadis itu?"

Tak!

" Aw" meringis Dicky merasakan jidatnya disentil Arvin

" Jangan asal ngomong lo, dia juga manusia jadi berhak mendapatkan sedikit perhatian dari Dokternya dan lagi itu ada pemicunya untuk dia bersemangat cepat sembuh, jangan asal jadi Dokter saja jika tidak memahami apa perasaan pasiennya"

Dicky menghelakan nafasnya.

" Iya iya Dokter Jenius mah emang gak ada tandingan toh gue juga sudah perhatian sama pasien gue eh malah gue di taboknya"

" Itu tandanya wajah lo emang ngeselin makanya ditabok sama pasien lo kan"

" Bangke banget lo"

Arvin terkekeh melihat wajah Dicky yang begitu kesal, namun saat mereka berjalan barengan kini dari arah kejauhan terlihat Valencia yang sudah ada juga dirumah sakit.

Hal itu membuat mereka sangat curiga apa lagi kali ini dramanya?

" Wih tumben ya, baru ini gue ngelihat lo masuk sebelum jam kerja lo biasanya tuh lewat dari jam kerja lo tiba dirumah sakit" kata Dicky

Iya buka Dicky namanya jika selalu membuat Valencia marah, tapi sebenarnya yang dikatakan Dicky adalah benar ini untuk pertama kalinya Valencia masuk terlalu pagi.

" Bukan urusan lo" bentak Valencia

Dia lansung pergi begitu saja dengan raut wajah yang begitu marah kesal, entah dulu dia sangat mengkagumi Arvin namun sekarang rasanya dia sangat kesal melihat Arvin.

Kedua pria itu hanya mengangkat kedua tangannya saja melihat tingkah Valencia.

" Lo mau kemana?" tanya Arvin kepada Dicky

" Tau gue bingung, jam pulang gue juga belum dan lo mau kemana?"

" Kantin, gue mau sarapan dulu"

" Nah kalau gitu gue ikut deh, tapi bayarin ya"

Tak!

" Punya temen yang selalu ada maunya saja baik heran juga gue"

Arvin pergi meninggalkan Dicky setelah menyentil jidatnya, Dicky hanya mengelus-elus saja jidatnya dengan wajah yang begitu cemberut.

*******

Waktu begitu cepat berjalannya, kini Arvin dan Dicky telah selesai sarapan pagi.

Dimana jam telah menunjukkan pukul 7 pagi, mereka sedang bersantai-santai sambil menunggu jadwal masuk kerja.

Ting!

Ponsel Arvin berbunyi, hal itu membuat Arvin bingung siapa pagi-pagi begini menghubungi dirinya.

Dengan cepat dia ngambil ponselnya didalam sakunya lalu membaca satu notif pesan dari ibu kepala dapur.

" Dokter, tolong buang makanan untuk Nona Priscilla karena saya melihat Dokter Valencia memasukan sesuatu didalam makanan itu"

Seketika tatapan Arvin menjadi tajam membaca satu pesan dari ibu kepala dapur itu, dia merasa Valencia memang ingin mencari masalah kepada dirinya.

Arvin bangun dari duduknya lalu memasukkan ponselnya didalam saku jas putihnya, Dicky merasa heran melihat Arvin yang bangun dari tempat duduknya.

" Mau kemana lo?"

" Keruang Priscilla, ada sesuatu yang harus gue urus"

Arvin langsung pergi, langkah kakinya sangat cepat sekali dia merasa emosinya terlalu gejolak saat ini.

Karena merasa penasaran Dicky pun mengikuti langkah kakinya Arvin.

Setelah hanya hitungan beberapa menit akhirnya mereka tiba dengan nafas yang ngos-ngosan, Dicky benar-benar merasakan kehilangan nafasnya saat mengejar Arvin.

" L-lo kenapa sih? Larinya sangat cepat sekali" kata Dicky yang masih mengatur nafasnya

" Tuh lihat" jawab Arvin sambil memberikan ponselnya kepada Dicky

Dengan cepat Dicky mengambil ponselnya tersebut, lalu membaca satu pesannya matanya seketika menjadi melotot saat membaca.

" Wah wah apa dia benar-benar gila?"

Brak! Brak!

Secara kasar Arvin membuang semua makanan tersebut dia sudah diliputi dengan emosi, dia tidak tau apa lagi yang dilakukan Valencia kali ini.

Dicky yang merasa tau bahwa temannya itu sedang emosi dengan cepatnya mendekat dan menepuk pundak Arvin.

" Hey bro, tenangkan diri lo gue tau lo sedang emosi sekarang tapi jika lo menggunakan emosi untuk menghadapinya lo akan kalah"

Arvin menghelankan nafasnya lalu menaruh kedua tangannya dipinggangnya. Tanpa disadari mereka Priscilla sedang menjenguk dijendala hal itu membuat Dicky memiringkan kepalanya dan diikuti oleh Arvin.

" Sepertinya dia merespon dengan baik saat mendengar suara ribut-ribut" kata Dicky

" Apa sebelumnya dia tidak pernah merespon?" tanya Arvin

" Tidak, setiap saat dia hanya mengamuk saja lalu setelah itu dia menangis baru ini juga sih gue ngelihatnya begitu"

Dengan cepat Arvin mengambil kunci didalam sakunya lalu membuka pintu tersebut. Terdengar suara kuncian pintu membuat Priscilla semakin menunggunya.

Saat pintu terbuka dimana Priscilla sudah menunggu tepat didepan pintu itu, dengan pakaiannya begitu rapi dan bersih.

Arvin hanya tersenyum, begitu juga dengan Dicky dia benar-benar merasa ada perubahan kepada Priscilla.

" Apa kami membangunkan dirimu?" tanya Arvin

Pricilla menggelengkan kepalanya dengan cepat respon yang dia berikan kepada Arvin.

" Lalu?" tanya Arvin kembali

" T-tadi aku mendengar ada suara ribut-ribut, karena a-aku penasaran makanya mencoba u-untuk melihatnya, ternyata itu Dokter Arvin"

Arvin dan Dicky saling bertatapan, karena merasa benar-benar berbeda dengan Priscilla yang Dicky tau jangankan untuk berbicara kepada dirinya hanya mengantarkan makanan saja dia sudah mengamuk.

Karena merasa penasaran Dicky pun mendekat kearah Arvin dan membisikkan sesuatu.

" Lo kasih apa sehingga dia tenang begini?"

"Gue belum melakukan perawatan atau pengobatan untuk dia, gue kemarin baru mengambil sampel darahnya saja"

Dicky memiringkan kepalanya dia merasa bingung mengapa begitu cepat sekali perubahannya kepada Priscilla?

" Sudah jangan dipikirkan, intinya hari ini gue ingin mencuci darahnya terlebih dahulu agar kembali netral jadi dengan mudah gue menyembuhkannya"

" Jadi gue harus ikut?" tanya Dicky

" Tentu saja bego, karena lo adalah asisten gue jadi hari ini jangan harap lo bisa pulang cepat"

Dicky hanya menghelankan nafasnya dalam-dalam merasa hidupnya akan berakhir dirumah sakit.

Dimana Arvin menatap kearah Priscilla, namun responnya Priscilla membuat Arvin senang sekali dia melihat Priscilla sedang tersenyum kepada dirinya.

1
Murwati Murwati
Tanpa rasa bersalah,Pevita meminta bantuan Priscilla agar dokter Arvin menyembuhkan sang Ibu.....
Saat Priscilla sakit dia membayar dokter Valencia agar sakit Priscilla tambah parah dan segera lenyap dari muka bumi.



.
Murwati Murwati
Keadaan berbalik.....kini dokter Valencia yang terkena gangguan mental karena ulahnya sendiri.....
Apa yang kau tanam akan kau tuai seperti yang kau tanam....😟😟
Dafin Rizal
ngga ada sadar sadarnya nih nenek sihir
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Jossy Jeanette
ceritanya menarik ttg dokter jiwa yg menyelamatkan pasiennya sampai sembuh dari simpati menjadi jatuh cinta dibumbui perjulidan sesama dokter konflik keluarga yh dibingkai jadi cerita yg keren👍😍
Jossy Jeanette
valencia menuai apa yg ditanamnya..
Dewi Anggya
dikirain udh tobat..ehhhh malaaah smkin makiin🤭tp emg udh kena ganguan mental sihh...sadaar Valencia
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Dafin Rizal
lanjuttt
Murwati Murwati
Untung ada mamanya Arvin,jadi Priscilla bisa ngomong kalo datang bulan......
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Dewi Anggya
uang emg mmbuat jarak yg lebar sekalipun kandung.....itu real life
Murwati Murwati
Uang telah membutakan mata dan hati Pevita.... menjual saudara demi kepuasan hati....menyakiti Priscilla saudara kandungnya sendiri....😭😭
Dewi Anggya
aneeeeh sm saudara kok gtuuuuuu...ini yg antagonis pd cewek semuaaaa ihhhh atuuut....waras pdhal tp kyk orng gk waraaas 🤭🤭
Murwati Murwati
Pevita minta ganti rugi...? karena dia rugi telah membayar Valencia yang gagal membuat Priscilla tambah gila....
reinn rainji
Lumayan
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Murwati Murwati
Lanjut Thor....semoga selalu sehat agar lancar up nya....😊😊
Murwati Murwati
Segera dinikahi Vin....biar kamu bisa dengan bebas dalam merawat Priscilla.....mamamu juga sudah setuju.....😊😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!