Serpihan Luka

        Di rumah mewah Aditya, saat ini Fiona dan Aditya sedang duduk santai di taman depan rumah.

sementara Caraka setelah makan sudah langsung tidur.

Fiona yang duduk di samping Aditya, pria itu tak henti henti nya memandang wajah cantik dan manis Fiona.

Tentu saja hal itu membuat Fiona tersipu malu.

    "Apa mantan suami mu menceraikan mu hanya karena kamu gemuk dan lusuh"!

Fiona mengangguk kan kepala nya.

    " Alasan biadab seperti apa itu? istri itu akan cantik tergantung uang suami nya juga" ucap Aditya kemudian membuat Fiona tertawa.

    "Dia hanya memberiku nafkah dia juta perbulan, sisa nya habis di gunakan bersama perempuan itu" jawab Fiona begitu santai.

   "Aku lelah mempertahankan rumah tangga ku yang selama satu tahun itu, rumah tangga ku hambar seolah timpang sebelah. Hanya aku yang sibuk menata hati, meyakinkan diri jika dia masih mencintai ku. tapi teryata, dia sudah membagi cinta nya"

Aditya hanya diam dengan setia mendengarkan keluhan Fiona.

"Aku pikir dia akan tetap cinta meski aku berubah gendut dan lusuh karena melahirkan putra nya dan merawat nya. nyata nya aku salah, aku kalah dengan wanita cantik itu"

"Mendengar cerita mu, sepertinya kamu sangat mencintai nya"

"Ya,, saat itu memang begitu. aku juga sempat berfikir jika aku tidak bisa hidup tanpa dia. Nyata nya aku bisa hidup lebih baik tanpa dia, dan Cinta itu hilang setelah kehadiran wanita itu"

Aditya meraih tangan Fiona, menggenggam nya dengan lembut.

Fiona menoleh ke arah Aditya tersenyum tipis.

"Jika memang Mas Aditya mau dengan ku, tolong jangan main main sebab aku bukan mainan" ucap Fiona terdengar begitu lembut.

"Aku tidak seburuk yang kau pikirkan, jangan samakan aku dengan mantan suami mu. sudah malam ayo masuk, dan jangan lagi membayangkan mantan suami mu karena sekarang aku lah calon suami mu"

Fiona tersenyum mendengar ucapan Aditya.

"Kalau begitu aku calon istri mu" ucap Fiona.

Aditya membuncah seperti orang tidak waras mendengar ucapan Fiona.

"Sebaiknya ayo kita istirahat, karena besok kita harus mengurus pernikahan terlebih dulu"

Keduanya pun memutuskan untuk masuk ke dalam, sampai di dalam Fiona langsung masuk ke dalam kamar nya. sementara Aditya juga naik ke lantai atas karena kamar nya ada di lantai dua.

Pagi hari nya, pagi pagi sekali Fiona memutuskan untuk membeli kue di tempat biasa terlebih dulu.

Namun kali ini Aditya tidak mengijinkan Fiona mengendarai motor nya, Fiona di antar oleh pak Saipul.

Di tempat berbeda, Prasetya seperti biasa sebelum berangkat kerja ia harus mengurus ibu nya terlebih dulu.

"Pras,, apa kamu belum menemukan Fiona"? tanya bu Soraya.

" Belum bu, entah dimana mereka sekarang. apa mungkin Fiona sudah menjadi gembel sekarang. secara dia kan tidak bisa apa pun" ucap Prasetya dengan mudah nya.

"Kalau begitu cepat kamu cari Fiona, kalau Fiona jadi gembel sudah pasti Caraka tidak akan memiliki masa depan" titah bu Soraya.

Pras tidak menjawab, pria itu bingung harus mencari Fiona kemana lagi.

Pria itu keluar dari kamar bu Soraya mengambil tas kerja nya langsung berangkat, sementara Mende seperti biasa masih tertidur pulas.

Di tengah perjalanan Pras teringat kejadian kemaren yang melihat seorang wanita mirip dengan Fiona keluar dari toko kui.

Pria itu berniat untuk mendatangi toko kue itu, berniat untuk menanyakan Fiona pada pihak toko dengan membawa foto Fiona yang kebetulan masih ada satu foto Fiona yang tersimpan di galeri ponsel nya.

Sesampainya di depan toko kue itu, Pras langsung memarkirkan motor nya di tempat khusus roda dua.

Tiba tiba Pras tercengang saat melihat seorang wanita mirip sekali dengan Fiona keluar dari mobil mewah.

Pras mulai mendekat dan ternyata itu benar Fiona.

Wanita itu terlihat jauh berbeda, terlihat dari penampilan nya yang sangat jauh berbeda dari biasa nya yang hanya mengunakan daster dengan rambut yang di ikat asal.

Kini Fiona tampil cantik dengan gaun selutut dan rambut yang di biarkan terurai.

Pria itu masih tidak percaya. Pras yang merasa penasaran pun langsung menghampiri Fiona.

Pria ini menatap mantan istrinya dari atas sampai bawah.

Cantik, bahkan bentuk tubuh Fiona terlihat kurus.

Fiona pun merasa kaget melihat Pras tiba tiba ada di depan nya.

"Fiona" ucapa Pras.

"Kok bisa seperti ini" tanya Pras yang kebingungan.

"Apa nya yang bisa"?

Melihat perubahan Fiona Pras tidak bisa berkata kata lagi.

Meski masih ada sedikit sisa jerawat di wajah nya, tapi tidak menutupi jika wanita itu sangat lah cantik.

Fiona cuek, wanita itu terus melangkah hendak masuk ke dalam toko kue.

"Fiona" panggil Pras seraya menarik tangan Fiona.

Fiona berusaha melepaskan tangan nya, wanita ini merasa jijik di sentuh mantan suami nya.

"Apa"! tanya Fiona singkat.

" Kau,, kenapa kau bisa seperti ini, apa jangan jangan kau menjual diri"? tuduh Pras semakin membuat Fiona tertawa.

"Sekali pun aku menjual diri, apa hubungan nya dengan dirimu? kita sudah bukan suami istri lagi bukan"? Jawab Fiona terdengar begitu dingin.

" Kau berubah Fiona, Setan mana yang sudah merasuki mu"?

Fiona semakin tertawa.

"Apa pun yang aku lakukan itu bukan urusan mu, ini hidup ku dan kita sudah bercerai jadi tolong jangan ganggu aku lagi"

"Jual diri aja sombong"

"Lebih baik aku jual diri dari pada ikut kamu. Kau aja tidak mampu membayar tenaga ku yang selama setahun mengurus ibu mu yang lumpuh itu"

Pras terdiam, Pria itu tak bisa menjawab.

Dengan tawa sarkas nya Fiona pergi meninggalkan Pria itu.

Fiona langsung masuk ke dalam toko kue.

Pras sebenar ingin sekali mengikuti Fiona, namun saat melihat jam yang melingkar di tangan nya waktu sudah hampir jam delapan.

Pras mengurungkan niat nya dan langsung bergegas pergi ke kantor nya.

Fiona setelah membayar kue yang ia inginkan pun langsung pulang.

Di kantor Prasetya masih tidak percaya dengan perubahan Fiona yang sekarang, wanita itu terlihat sangat cantik dan sexy.

tidak seperti dulu yang gendut dan kumel.

Setelah melihat perubahan Fiona tadi, Pras bertekat untuk kembali mencari Fiona dan membawa nya kembali kerumah nya.

Meski Pras sendiri tidak tau dimana Fiona tinggal sekarang.

Di tempat kerja saat ini Pras merasa tidak bisa konsentrasi, enah kenapa bayangan wajah Fiona yang cantik bersih terus menghantui nya.