Kamu anak tuhan sedangkan aku hamba Allah. Bagaimana mungkin kita akan bersatu dengan dalam ikatan suci dan menjadikanmu imam yang tidak sujud pada tuhanku ?. Tetapi jika kita tidak berjodoh kenapa kita di pertemukan dan kenapa perasaan ini begitu kuat padamu ?. Dari pertemuan yang tidak di sengaja Muhkta dan Satria di perpustakaan kampusnya, menimbulkan perasaan dihati Satria untuk perempuan yang tak sengaja menambaraknya. Apakah dari pertemuan tidak disengaja itu cinta mereka akan tumbuh ? Yuk ! Baca selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 Pertemuan Dua Keluarga dan Istiharahku Memilihmu
Adzkia Rahmayani, perempuan bergamis hitam dan berhijab pashmina Sage, senada dengan cadar yang dikenakan membuat perempuan itu berkali-kali begitu terlihat cantik dan anggun.
Malam ini ia berjanji kepada kedua orang tuanya, untuk ikut makan bersama teman sang papa yang katanya sudah lama tidak berjumpa.
"Sayang, masyaallah putri bunda cantik sekali" Puji perempuan yang terlihat masih muda tidak lain ibu perempuan tersebut.
Adzkia tersenyum saat bundanya masuk kedalam kamar "Masyaallah, siapa dulu bunda dan papanya" Jawab Adzkia dengan tersenyum cerah.
Kedua perempuan itu sama-sama terkekeh "Ya sudah bunda tunggu di luar ya sama papa, jangan lama-lama entar yang nungguin pangling sama kamu" Ucap sang bunda pelan, seakan teman dari kedua orang tuanya sudah mengenal Adzkia.
"Memang teman papa kenal sama kita, bun ?" Tanya Adzkia penasaran
Bunda Ratna tersenyum mengelus pucuk kepala putrinya "Insyaallah bahkan bisa jadi anaknya juga tahu sama kamu nak" Jawab Bunda Ratna
"Hah" Cengo Adzkia yang loding
"Shuuut, ya sudah kita ke bawah yuk, pasti papa sudah menunggu" Ajak Bunda Ratna
*****
Sesampai di restoran yang mana restoran tersebut cukup ramai ini.
"Sayang ayo masuk, kamu mau sampai kapan berdiri di depan situ" Ajak Bunda Ratna
"Iya bun, aku terkesima desainnya sangat indah sekali" Ujar Adzkia
Disana ia bisa melihat ada sepasang suami istri dengan seorang perempuan yang sebaya dengannya.
"Adzkia" Seru Mukhta
"Mukhta" Terkejutnya Adzkia karena dia tidak tahu bahwa dia akan di jodohkan dengan kakak dari temannya
"Kalian sudah saling mengenal ?" Tanya Uma Rahma
"Iya uma, dia teman sekelasku di kampus" Jawab Mukhta
"Wah, kebetulan sekali ya" Ujar Uma Rahma
"Gimana kabar mba Rahma ?" Tanya Uma Rahma sambil memeluk bunda Ratna
"Alhamdulillah baik, mba juga gimana kabarnya ?" Tanya Bunda Ratna membalas pelukannya
"Alhamdulillah saya juga baik mba" Jawab Uma Rahma
Perasaan Adzkia mulai tak nyaman, pikirannya mulai berprasangka negative dengan apa yang akan terjadi, tapi berusaha dan sebisa mungkin ia tetap terlihat biasa saja, jangan percaya diri dulu.
"Assalamu'alaikum"
Suara berat itu membuat semua orang yang tengah berbincang-bincang menoleh ke sumber suara begitu pun Adzkia, ia sempat shock siapa yang baru saja datang dan berdiri di hadapannya.
"Om" Ujar Adzkia
"Kamu" Jawab Yufraj
"Om" Ujar Adzkia terkejut
"Kamu" Ucap Yufraj sama terkejutnya
"Kalian sudah saling mengenal ?" Tanya Aba Rasyid angkat bicara saat kedua insan berbeda jenis itu sama-sama terkejut
"Dia om, tadi yang hampir nabrak saya" Tunjuk Adzkia tepat di depan muka Yufraj membuat lelaki itu membelalak matanya sempurna
"Hah, kak kamu nabrak ..." Ujar Aba Rasyid terpotong
"Eh bukan begitu ba, tadi kakak gak sengaja hampir nabrak bocah kecil ini, lagian main di jalanan" Jawab Yufraj kesal
"Eh om, mana ada main-main di jalan. Om nya aja tuh matanya gak di pake dengan baik, udah tau ada orang Segede ini untung dan Alhamdulillah gak ke tabrak" Ucap Adzkia dengan berani dan berkacak pinggang membuat Yufraj berkali-kali di buat melotot.
"Dasar cewek ninja" Ujar Yufraj
Sedangkan dari kedua keluarga itu sama-sama tercengang dan ingin sekali tertawa saat panggilan mereka yang aneh.
Dan terlepaslah tawa Uma Rahma membuat Yufraj keheranan kenapa malah bundanya tertawa, apa yang lucu.
"Ternyata kamu tua banget ya kak sampe di panggil om sama calon istri" Ucap Uma Rahma
"HAH" Adzkia terkejut bukan main dengan ucapan Uma Rahma
Apa katanya calon istri ?, Siapa yang di maksud calon istri itu, apakah dirinya ?, Oh mana mungkin dirinya yang masih kecil ini mau menikah.
"Bunda, Papa" Lirih Adzkia Melihat kedua orang tuanya bergantian.
Bunda Ratna menarik Adzkia untuk duduk begitu juga Yufraj, agar pembicaraan yang tertunda akan terlaksana.
"Ya Allah hamba mulai ragu jika perempuan yang dijodohkan dengan hamba akan menolak lamaran ini, sedangkan dirinya begitu kesal saat melihatku" Ucap Yufraj dalam hati.
Yufraj menggeleng pelan dan menghempaskan pikiran negatif yang ia pikirkan, sambil meminum minumannya.
"Kak tetep mau melamun sampai nanti, gak mau bicara apa gitu ?" Tanya Uma Rahma menatap anaknya yang terlihat melamun
"Eh, i-iya uma" Jawab Yufraj gagu
Hening menerpa membuat Aba Rasyid dan Papa Herman sama-sama menoleh satu sama lain dan mengangguk. Aba Rasyid memulai pembicaraannya, dan menyampaikan niatnya.
"Saya sekeluarga mengundang pak Herman serta keluarga, untuk menyampaikan niat saya untuk meminang nak Adzkia untuk menjadi menantu saya, istri dari Yufraj putra sulung saya" Ujar Aba Rasyid
"Om beneran mau menerima perjodohan ini ?, Saya masih umur 18 tahun loh ?" Tanya Adzkia penasaran
"Apabila kedua orangtuamu mengizinkan, ya saya akan menerima perjodohan ini. Oh iya nama saya Yufraj, saya masih berumur 25 tahun mungkin berbeda 7 tahunlah denganmu jadi jangan memanggil saya om lagi" Jawab Yufraj membuat yang mendengarnya tertawa.
"Eh, iya maaf kak" Ucap Adzkia
"Gimana jawabanmu tentang perjodohan ini ?" Tanya Yufraj
"Saya meminta waktu untuk menjawabnya, saya mau istiharah dulu" Jawab Adzkia
"Kalau nak Adzkia mau istiharah dulu silahkan, kami akan menunggunya" Ujar Uma Rahma
"Tapi jangan lama-lama ya, Adzkia takut orang yang disebelahku ini gak sabar" Ucap Mukhta tersenyum sambil mengusili kakaknya
"Hehehe, iya Mukhta" Jawab Adzkia tersenyum dibalik cadarnya
*****
Setelah berbincang-bincang, kedua keluarga tersebut pulang ke kediaman masing-masing. Sesampainya Adzkia di rumah, dia langsung bersih-bersih dan tidur.
"Sayang nanti jangan lupa sholat istikharah ya, agar cepat dapat jawabannya" Ujar Bunda Ratna
"Iya bunda" Jawab Adzkia
Pada malam harinya Adzkia terbangun untuk melaksanakan shalat istikharah, meminta petunjuk kepada sang Kholik akan jawaban yang akan diberikan atas pinangan Yufraj.
Selesai melaksanakan shalat istikharah, Adzkia ketiduran diatas sajadah karena menunggu adzan subuh.
Sudah dua hari Adzkia melaksanakan shalat istikharah jawabannya tetap sama yaitu untuk menerima pinangan kakak dari temannya.
Pagi harinya ia di kejutkan akan kedatangan keluarga Yufraj, dan menanyakan jawaban atas pinangannya. Ia diminta bergabung di ruang tamu bersama keluarganya.
"Bagaimana sayang jawabannya ?" Tanya Papa Herman
"Bismillahirrahmanirrahim, atas izin bunda dan papa insyaallah saya menerima pinangan kak Yufraj" Jawab Adzkia membuat semua orang yang ada disana mengucapkan hamdalah dan merasa sangat senang.