Bella nekad menjual kehormatannya demi membiayai adiknya yang sakit dan mengharuskan dioperasi, dia menjajakan dirinya disebuah bar, setelah dia mendapatkan seseorang yang mau membayarnya dengan mahal, tiba tiba Bella berubah fikiran, dia tidak ingin menjual kehormatannya, namun semua sudah terlambat pria itu tidak mau melepaskan Bella, hingga akhirnya terjadilah peristiwa yang memilukan tersebut, hingga akhirnya timbul kebencian dihati Bella pada pria tersebut.
mampukah Bella membalas dendamnya? atau malah dia akan jatuh cinta pada pria itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22
Kelas kedua masih berlangsung dan akan berakhir lima belas menit lagi, para mahasiswa dengan serius mencatat semua pelajaran yang dosen berikan, termasuk Bella dia sangat serius sekali mencatat semua nya dengan cepat.
Namun tiba tiba pintu kelas ada yang mengetuk, sang dosen dengan cepat membuka pintu tersebut dan ternyata sang pimpinan direktur kampus yang datang.
" pak direktur ada keperluan apa?? sampai bapak datang langsung kemari." ucap sang dosen sopan.
" saya ada keperluan dengan salah satu siswa bapak, saya ingin menjemputnya " sang dosen mengerutkan kening dan mengira ngira siapa siswa yang ingin ditemui oleh pak direktur apakah itu putrinya, tapi setahu dia kalau pak direktur tidak mempunyai putri anaknya laki laki semua dan belum ada yang berkuliah.
" pak dosen tolong panggilkan siswa yang bernama Arabella jelita " lanjut nya lagi.
" ohh.. Bella, sebentar pak saya panggilkan dia " ucap pak dosen.
" saudari Arabella jelita dimohon maju kedepan ada pak direktur kampus yang ingin bertemu dengan anda " para siswa langsung menoleh kearah Bella secara serempak, mereka banyak yang penasaran ada apa, kenapa dia dipanggil, apa jangan jangan dia ada hubungan gelap dengan pak direktur.
Bella yang masih terus mencatat tidak begitu mendengar dengan apa yang dikatakan oleh dosen, hingga panggilan kedua kali nya dia baru sadar, dengan sedikit keheranan diapun maju mendekati pak direktur kampus.
" bapak memanggil saya..emm .. ada apa ya pak?? Apa saya melakukan kesalahan?? " tanya Bella dengan ragu ragu.
Pak direktur tersenyum pada Bella.
" ada seseorang yang ingin bertemu anda, beliau ada di di halaman kampus sekarang, mari saya antar " ucap pak direktur sopan.
Bella mengerutkan keningnya heran dengan sikap direktur kampus yang terkenal tegas dan galak, kenapa menjadi tiba tiba seperti itu, ada apa sebenarnya.
Pak direktur berjalan menelusuri koridor dan menuju halaman kampus yang diikuti oleh Bella dari belakang.
Dihalaman ada lima buah mobil terparkir cantik yang berjenis lamborghini dan juga Mercedes-Benz.
Banyak para mahasiswa yang melihat lihat sekilas, tapi mereka tidak berani untuk mendekati. Mereka penasaran kenapa begitu banyak orang yang berpakaian serba hitam, dan berkaca mata hitam berdiri diantara mobil mobil tersebut.
Saat tiba dihalaman Bella merasa bingung siapa mereka sebenarnya kenapa mereka mencarinya, bahkan pak direktur pun bisa langsung tunduk sama mereka, dan pastinya mereka bukan orang yang sembarangan.
Saat Bella makin dekat, tiba tiba salah satu pintu mobil terbuka, turun sebelah kaki yang memakai sepatu kulit hitam yang mengkilat, diikuti oleh kaki yang satunya lagi.
Kemudian barulah badan dan kepala nya keluar sepenuhnya dari dalam mobil.
Seorang pria tampan yang memakai kemeja berwarna putih dibalut jas dari luar yang berwarna merah maroon kombinasi hitam bagian bawah jas tersebut.
Dengan dua buah kancing yang terbuka bagian atas memperlihatkan dada nya yang sedikit berbulu, menimbulkan kesan seksi.
Para gadis yang melihat nya terkagum kagum, bahkan ada yang menjerit saat melihat pria tersebut keluar dari dalam mobil, benar benar terlihat tampan dan sempurna sekali.
Dia adalah Max ketua mafia yang dijuluki mesin pembunuh oleh Bella.
Bella menelan ludah nya saat mengetahui yang datang adalah Max, dia merasa gugup dan juga ketakutan, pasalnya hingga saat ini dia masih belum mendapatkan uang untuk ganti rugi.
" kemarilah " dengan suara barito nya Max memanggil Bella, karena langkah Bella sempat terhenti.
Bella berjalan sangat lambat, hingga akhirnya dia sampai juga dihadapan Max dengan jarak kurang lebih dua meter.
" Pa.. paman Max ada apa kemari?? " ucap Bella sedikit gemetar.
Max tersenyum kearah Bella dan berjalan mendekatinya perlahan.
Bella yang merasa ketakutan mundur beberpa langkah.
" Paman.. sebenarnya ada apa?? Apa paman ada urusan dengan kampus ini, atau paman sedang ada pekerjaan disekitar sini " Max masih terdiam, dia memandang Bella dengan penuh kerinduan.
" orang seperti paman biasa nya sibuk, apa sekarang sedang tidak ada pekerjaan " tanya nya lagi.
Max menghela nafasnya, mencoba untuk menetralkan jantung nya yang saat ini tengah berdetak lebih kencang dari biasanya, dia juga sebenarnya gugup tapi dia berusaha untuk menyembunyikannya dihadapan gadis yang selama ini dia cintai.
" sebenarnya aku sangat sibuk " ucap Max datar.
" jadi ada apa paman kemari?? Apa paman ingin bertemu sesorang disini ?? "
" bertemu sesorang.. iya itu betul aku ingin bertemu sesorang, orang yang sudah merusak mobilku, dan sampai saat ini orang tersebut belum juga membayarnya ganti rugi. " Bella menelan ludahnya, dia tahu orang dimaksud oleh Max adalah dirinya.
Gimana nih temen temen ceritanya seru nggak, mau lanjut atau stop aja?
paman Max, ketua gangster dengan julukan mesin pembunuh oleh Bella 👇👇
/Good//Good//Heart//Heart/💪💪💪....Lanjutt.....