Rigel Narendra, 35th, seorang dosen disalah satu Universitas Seni yang paling populer di negara A. Selain seorang dosen, Rigel juga merupakan seniman patung dan tembikar. Rigel memiliki istri yang mengalami gangguan kejiwaan setelah anak kembar mereka meninggal di usia yang masih 2th.
Memiliki istri yang mengalami gangguan jiwa, membuat Rigel sedikit lelah, lelah karena harus mengurus sang istri setelah dirinya pulang bekerja dan lelah karena harus melampiaskan hasratnya sendiri karena sang istri tidak bisa melayani hasratnya.
Hingga akhirnya ia memiliki hubungan intens oleh Aluna Arabia, salah satu mahasiswinya setelah pertemuan dengan Aluna di sebuah acara pameran seni patung.
Mulai dari situ hubungan Rigel dan Aluna semakin dekat, hingga mereka terjebak dalam sebuah hubungan terlarang.
Apakah Rigel dan Aluna akan mengakhiri hubungan terlarang mereka?
Mari kita ikuti cerita Scandal With My College Student
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
🍁 Happy Reading 🍁
Sudah lima belas menit Aluna mondar-mandir di depan pintu lobi apartemen untuk menunggu kepulangan Jessy sambil terus menghubungi Jessy.
Tapi tetap saja ponsel Jessy tetap tidak bisa di hubungi. Ingin menghubungi Joey, tapi Aluna tidak tahu nomor Joey.
"Mampus aku kalau sampai terjadi apa-apa dengan Jessy!!" Lirih Aluna ketakutan.
"Kemana aku harus mencari mereka? Aku saja tidak tahu kemana Joey membawa Jessy. Nomor teman-teman Joey saja aku juga tidak tahu." Gumamnya lagi.
Aluna pun mencoba menenangkan dirinya agar otaknya bisa diajak berpikir jernih. Tak lama ia pun menemukan ide.
"Pasti dosen seni musik tahu nomor Joey, karena Joey kan mahasiswa populer di kampus." Ucap Aluna.
"Tapi aku kan tidak punya nomor dosen seni musik!" Monolognya lagi.
Saat di ujung putus asa-nya, tiba-tiba Aluna teringat dengan Rigel.
"Apa aku tanya Mas Rigel saja yah. Mas Rigel kan dosen, pasti dia punya nomor dosen seni musik. Kalau pun tidak punya pasti dia bisa mencarikannya dari dosen-dosen yang lain." Gumam Aluna.
Aluna pun mencari nomor ponsel Rigel dan melakukan panggilan ke nomor dosennya itu.
Tuuut.. Tuuut.. Tuuut..
🍁🍁🍁
Kediaman Rigel.
KRIIING.. KRIIING.. KRIIING..
Nada dering di ponsel Rigel ditambah mode getar ponselnya yang masih ada di kantong celana-nya membuat Rigel yang ketiduran karena meninabobokan Carina pun terbangun.
"Eugh..." Lenguh Rigel sambil mengerjapkan matanya.
Setelah matanya terbuka, ia melihat Carina sudah tidur nyenyak sambil memeluknya dan kepalanya bertumpu lengan kirinya.
Nada dering yang tak kunjung berhenti membuat Rigel harus cepat-cepat menjawab panggilan yang ia belum tahu siapa yang menelponnya tengah malam begini.
Perlahan Rigel mengangkat kepala Carina lalu menarik tangannya yang sudah kebas karena di jadikan bantal oleh Carina.
Setelah terbebas, cepat-cepat Rigel turun dari ranjang dan keluar dari dalam kamarnya agar suaranya saat menjawab panggilan telepon tidak membuat Carina terbangun.
Sesampainya di luar kamar, Rigel pun merogoh saku celananya dan mengambil ponselnya.
Aluna. Begitulah nama yang tertera di layar ponsel Rigel.
"Ada apa Aluna menghubungi jam segini?" Gumam Rigel.
Rigel pun menggeser tombol hijau di layar ponselnya seraya berjalan menuju ruang televisi.
"Ya, halo." Jawab Rigel.
"Mas, maaf saya mengganggu malam-malam begini. Mas Rigel tahu gak nomor ponsel Pak Indra." Tanya Aluna dengan nada seperti penyanyi rap.
"Untuk apa kamu menanyakan nomor Pak Indra?"
"Jessy, Mas, temen saya yang tadi saya ceritain, dia belum pulang ke apartemen sampe jam segini. Jadi saya mau tanya sama Pak Indra nomor ponsel Joey manatau aja Pak Indra punya nomor ponsel Joey." Jawab Aluna.
"Kamu sekarang dimana?"
"Di apartemen. Saya mau cari Jessy tapi gak tahu mau cari kemana karena saya gak punya petunjuk apa-apa, ponsel Jessy juga gak aktif. Saya takut Jessy kenapa-napa Mas, bisa diamuk keluarga Jessy kalau sampai Jessy kenapa-kenapa!"
"Kamu jangan kemana-mana, saya akan kesana. Kita cari Jessy bareng-bareng."
Rigel yang ikut panik karena Aluna panik, langsung mengakhiri panggilan telepon secara sepihak lalu berjalan setengah berlari keluar dari dalam rumah.
Sangking paniknya Rigel sampai lupa mengunci pintu kamar-nya dan mengunci pintu yang di pakai Rigel keluar.
🍁🍁🍁
Karena jalanan yang sudah kosong, tak sampai lima belas menit mobil yang Rigel kendarai sudah sampai di depan pintu lobi gedung apartemen Aluna.
Rigel melihat Aluna yang sedang mondar-mandir di depan pintu lobi.
Tiin.. Tiin..
Rigel membunyikan klakson mobilnya sambil menurunkan kaca mobil.
"Lun, masuk!" Perintah Rigel.
Aluna pun berlari mendekati mobil Rigel dan masuk ke dalam mobil.
Mata Rigel membulat lebar sambil menelan salivanya kasar begitu Aluna masuk kedalam mobil.
Karena saat ini Aluna hanya memakai kaos putih tipis berukuran oversize dan celana pendek yang pendeknya satu jengkal diatas lutut. Dan yang membuat Rigel terperanga dan berpikiran liar, karena saat ini pucuk dua gundukan gunung susu Aluna tercetak jelas karena saat ini Aluna tidak memakaikan kacamata kain pada dua gundukan gunung susu-nya.
"Mas Rigel sudah menghubungi Pak Indra?" Tanya Aluna.
Dan pertanyaan Aluna berhasil menyadarkan Rigel dari pikiran liarnya.
"Oh.. i-iya sudah." Jawab Rigel kikuk.
"Saya juga sudah melacak keberadaan Joey dari ponselnya. Dia sekarang sedang berada di gedung apartemen CBD." Lanjut Rigel.
"Mana nomornya, biar saya hubungi." Pinta Aluna.
"Tidak usah. Lebih baik kita datangi saja langsung. Karena kalau kamu tanyakan takutnya dia tidak menjawab jujur." Balas Rigel.
Aluna pun menganggukkan kepalanya menyetujui kata-kata Rigel. Melihat Aluna mengangguk, Rigel pun melajukan mobilnya keluar dari area gedung apartemen Aluna menuju gedung apartemen CBD tempat tinggal Joey.
🍁🍁🍁
Bersambung...
Jangan lupa LIKE, KOMEN, HADIAH dan VOTE-nya. Terimakasih. 🙏🙏
kenapa gk Taranka aja lebih manis sexi nya dapet cantik anggun nya dapet