"Jadilah istri untuk ayahku dan ibu untuk ku Citra"
satu kalimat yang mengejutkan terlontar dari bibir sahabat Citra yaitu Bella.
Citra Anindita (18th) seorang gadis cantik yang tinggal di panti asuhan sejak bayi. mempunyai kepribadian yang baik dan penyayang membuat semua orang begitu nyaman berada di dekatnya.
Bella Yuna Smith (18th) sahabat sekaligus teman sebangku Citra di sekolah menengah atas. begitu menyayangi Citra dan tak pernah membedakan status mereka meskipun Citra tinggal di panti asuhan sejak kecil dan dia seorang nona muda di keluarga Smith.
bagaimana kah cara Bella meyakinkan citra agar Citra mau menerima perjodohan ini, yukk ikutin terus ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadya Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30
"hari ini kamu istirahat saja dikamar, nggak usah pergi ke kampus, kalau butuh apa apa panggil aja bibi di lewat telfon, aku akan berangkat sekarang " pamit Marcello
"tapi aku nggak apa apa dad, kenapa nggak boleh ke kampus " ucap Citra.
"kamu saja kesulitan buat jalan, yang ada nanti kamu di ketawain sama Bella " sahut Marcello kemudian mencium kening Citra
"baiklah " ucap Citra pasrah
"kamu disini saja, nanti akan ku suruh bibi buat mengantar sarapan buat kamu " sambung Marcello kemudian melangkah keluar kamar.
diruang makan Bella lebih dulu datang menunggu daddy dan juga Citra untuk sarapan.
"Citra mana dad? " tanya Bella yang tak melihat Citra
"ada di kamar, nanti kamu ke kampus sendiri, Citra biarkan istirahat dirumah " ucap Marcello
"Citra sakit dad? " tanya Bella lagi
"iya Citra sedang sakit " jawab Marcello singkat
setelah sarapan selesai Marcello bergegas berangkat ke kantor, Bella yang masih berada dirumah pun menghampiri Citra terlebih dahulu sebelum pergi ke kampus, ia ingin memastikan bahwa Citra baik baik saja ketika ia pergi kuliah.
ceklek
"Citra kamu beneran sakit? " tanya Bella yang melihat Citra berbaring di ranjang
"eh, enggak kok. siapa yang bilang aku sakit, daddy? " tanya Citra yang kemudian duduk
"iya kata daddy kamu nggak kuliah karena sakit "
"aku nggak apa apa kok, kamu kenapa belum berangkat? "
"aku ingin memastikan dulu kalau kamu baik baik saja nanti saat ku tinggal ke kampus" ucap Bella.
"aku beneran nggak apa apa kok, daddy aja yang maksa aku buat istirahat, kamu berangkatlah nanti telat lagi, "
"baiklah mommy, putrimu yang cantik ini berangkat dulu" pamit Bella
"hati hati" ucap Citra.
*****
"apa kamu sudah melakukan tugasmu yang kusuruh kemarin Yoga? " tanya Marcello sembari duduk di kursi kebesarannya.
"sudah tuan, saya telah melakukan tugas saya sesuai perintah anda" . " apa yang akan anda lakukan kepadanya tuan? " tanya Yoga
"akan ku buat dia tak bisa menyentuh keluargaku lagi " ucap Marcello penuh penekanan.
"kita kesana sekarang saja, aku ingin melihat apakah wajahnya masih sama seperti terakhir aku lihat atau sudah berubah " ucap Marcello kemudian bangun dari duduknya.
45 menit perjalanan kini Marcello telah sampai di tempat dimana Yoga menyekap Clara.
"bangunkan dia" perintah Marcello kepada bodyguard nya.
bodyguard itupun dengan tega menyiram wajah clara hingga membuat Clara gelagapan.
"Marcello maafkan aku, aku akui kesalahanku ku mohon maafkan aku" pinta Clara sambil menangis
Marcello pun mendekat kemudian mencekram kedua pipi clara dengan kuat.
"kau pikir setelah apa yang kau lakukan kepadaku kemarin, aku akan diam saja, tindakan bodoh mu itu lah yang membuat kamu seperti ini, berani beraninya kau ingin menghancurkan rumah tanggaku, sekarang terima lah konsekuensinya " ucap Marcello menyentak pipi Clara.
"Yoga segera lakukan apa yang ku perintahkan tadi" ucap Marcello kemudian pergi dari ruangan itu.
Bella meraung menangis sambil berteriak memanggil Marcello namun Marcello tak menghiraukannya.
kemudian Yoga dan kedua bodyguard nya mendekat kearah Clara
"bawa wanita ini ke tempat pengampunan" ucap Yoga tersenyum devil.
"mau di bawa kemana aku, lepas. lepaskan aku, jangan pernah menyentuhku " berontak clara ketika kedua bodyguard itu memengangi tangannya.
plaakk
"diam " seru salah satu bodyguard itu.
kemudian Clara di pindahkan ke ruangan yang gelap, tanpa adanya jendela disana. Clara yang melihat ruangan gelap itupun begidik ngeri, sebab ia sangat takut dengan kegelapan.
setelah masuk ke ruangan tersebut, kedua bodyguard itupun segera keluar dan mengunci pintu tersebut meninggalkan Clara disana sendirian yang sedang berteriak teriak minta tolong.
"tolong... tolong buka pintunya" teriak Clara ketakutan.
namun dua bodyguard itu tak menghiraukan teriakan Clara, mereka hanya mendengarkan teriakan Clara sambil berjaga di depan pintu.
"sudah saya lakukan sesuai perintah anda tuan. " jeda Yoga "tapi apa ini benar benar bisa membuat nona Clara jera tuan? " tanya Yoga yang sedikit ragu dengan keputusan Marcello.
"ya, kurasa bisa. sebab aku tahu bahwa wanita itu sangat takut dengan kegelapan. kita buat mentalnya down, agar dia nanti bisa berpikir ulang ketika ingin menyentuh keluargaku " ucap Marcello datar.
"lakukan saja sesuai perintahku" sambungnya.
"baik tuan" jawab yoga.
kalo rangga orang baik beneran boleh tuh sama bella aja...