kisah tuan muda buta dan dingin yang menikahi gadis lugu.
Pemuda yang bernama Rex Hudson memiliki kekasih yang sangat ia cintai, namun sayangnya kekasihnya itu pada akhirnya memilih untuk menikah dengan papanya Rex Hudson. Rex Hudson yang kala itu masih berumur 17 tahun langsung merasakan patah hati yang dibalut kekecewaan dan amarah yang sangat besar, pergi dengan motor sportnya lalu dia mengalami kecelakaan dan menjadi buta.
Lima tahun kemudian dia menentukan sendiri seorang gadis yang dia pilih untuk dia nikahi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam Panjang (21+)
Bertindak berdasarkan insting semata karena dirinya buta, Rex menurunkan bibirnya. Bibir itu menyeringai senang saat dia menemukan mainan favoritnya. Di saat lidah Rex mengambil alih bermain di pucuk buah Cherry merah, Yasmin melenguh lalu tubuhnya bergetar sedangkan bibir Yasmin yang ingin mengeluarkan kata, jangan, hanya mampu melenguh. Tangan Yasmin yang terus bergerak mendorong dada Rex kini dinaikan di atas kepala dan ditahan di sana dengan tangan kirinya Rex.
Rex menyusupkan bibirnya naik ke atas dan mencium kembali bibir ranum yang sudah menjadi candu baginya. Ciumannya lembut dan ia melakukannya hanya untuk menenangkan Yasmin semata. Namun, bibirnya tertanam penuh pada bibir lembutnya Yasmin dan membuat tubuh Yasmin semakin bergetar. Rex menekan lebih dalam dan lidahnya mulai bergerak lincah di dalam mulut manisnya Yasmin.
Lama kelamaan, ciuman itu berubah menjadi ciuman paling sensual, intim, dan membangkitkan gairah yang sebelumnya pernah dirasakan oleh Yasmin di malam perempuan itu menyatu dengan Rex Hudson. Sensasi menggairahkan itu, kembali menusuk langsung ke seluruh indra perasa perempuan itu. Hangat, menggelitik, indah, dan mendebarkan. Dada Yasmin menggelenyar kala jantungnya mulai berdetak tidak karuan. Joana langsung mendorong Mario. Ia menyemburkan protes, "Kenapa Tuan suka sekali mencium saya tanpa ijin dari saya?"
"Aku hanya ingin memberi kamu hadiah" Rex berkata dengan nada santai sambil menyudutkan bibirnya di telinga Yasmin. "Dan aku pikir aku tidak perlu minta ijin untuk mencium kamu, karena kamu itu Istri sahku" Kali ini Rex menggigit lembut leher Yasmin.
"Ah, Tuan, mari kita bicara dulu.....ahhhhhh" Yasmin tidak sanggup melanjutkan protesnya kala pria itu memainkan lidahnya dengan asyik di telinga Yasmin sementara tangannya mulai bergerilya liar.
Yasmin menyerah kalah kala suaminya meraih pinggangnya dan mendekapnya erat sementara bibir suaminya memagut bibirnya.
Yasmin mengumpat pada dirinya sendiri di dalam hati saat dirinya kembali membeku dan menyerah kalah di dalam pelukan hangatnya Rex Hudson.
Yasmin tanpa sadar mengoceh lirih, "Tuan......ah, Tuan.......jangan seperti ini......ahhhhhh, Tuan"
Rex menarik wajahnya dari titik kenyal favoritnya untuk berkata, "Jangan memanggilku Tuan!"
Yasmin membuat mata dan menatap mata biru suaminya sambil bertanya, "Lalu, saya harus memanggil Anda apa? Mas? Kak?"
Rex menggelengkan kepala lalu berkata, "Kita seumuran"
"Lalu, saya harus memanggil Anda apa?"
"Panggil aku dengan Suamiku kalau kita berada di ranjang seperti ini dan panggil aku Sayang kalau kita ada di luar"
"Sa.....saya tidak berani, Tuan.....ahhhhh!!!!!" Yasmin mendelik kaget saat Rex menggigit pundaknya.
"Cepat panggil Suamiku!" Rex menggeram di telinga Yasmin.
"Su.....suamiku" Suara Yasmin terdengar serak.
"Panggil lagi!" Rex menggigit pelan titik kenyal favoritnya.
"Aahhhhh!!!!" Yasmin sontak melengkungkan tubuhnya atas.
Rex meniup perut Yasmin dan berkata, "Panggil lagi!"
"Suamiku" Suara Yasmin terdengar semakin serak.
Rex mengerang dan dengan tidak sabar pria itu menuju ke lembah kenikmatan dan memainkan lidahnya di sana dengan liar.
Yasmin semakin melengkungkan tubuhnya ke atas sambil menggigit bibir bawahnya dan menggelengkan kepala ke kanan dan ke kiri sementara tangannya menangkup kepala Rex.
Debaran jantung suami istri itu beradu cepat dan panas tubuh suami istri itu mengalahkan suhu dingin yang disemprotkan oleh AC.
Kepala Rex terus bergerak-gerak di bawah, udara yang dihembuskan dari hidung pria itu mengusap lembut kulit sensitifnya Yasmin.
Yasmin tanpa sadar memekik, "Lakukan sekarang"
"Apa? kau memanggil siapa?" Tanya Rex sambil meluncurkan kain terakhir yang membalut tubuhnya.
"Suamiku" Yasmin menatap tubuh suaminya dengan penuh gairah.
Rex tersenyum saat dirinya melesak masuk dan saat itu juga Yasmin merasa ingin meledak.
"Aaarghhhh!!!!! Ini sangat luar biasa Istriku ....Aahhhhh!!!!! Sayangnya aku tidak bisa melihat ekspresi kamu........ Arrghhhhh.....panggil aku!"
"Suamiku.....ahhhhhh!!!!!!" Suara Yasmin terdengar memekik pasrah.
"Panggil lagi!"
"Suamiku......ahhhhhhh.....Suamiku!!!!??"
Malam pun menjadi malam yang sangat panjang bagi Yasmin karena Rex terus mengajaknya bermain cinta di atas ranjang.