Separuh Jiwaku Pergi

Jayden menerima tangan Anita langsung dari tangan ibunya. Kini tanggung jawab Anita sudah berpindah ke tangannya. Mau tidak mau, suka tidak suka Jayden harus menerima Anita, karena dia sudah memilih Anita sebagai istrinya secara paksa.

Ibarat dia mengambil sesuatu yang sangat di cintai secara paksa dari seseorang. Kini apa yang dia dapat secara paksa itu harus dia jaga sebaik mungkin agar tidak di rebut lagi oleh seseorang.

"Baik, saya akan menjaga Anita dengan baik, lebih baik dari kalian menjaganya." ucap Jayden tanpa sadar.

Dan tentu saja ucapan Jayden membuat semua yang ada disana merasa terkejut, terutama Anita. Karena saat ini dialah korbannya, dan dia merasa setiap korban pasti akan mengalami hal buruk nantinya. Tidak mungkin dia mengalami hal baik seperti yang diharapkan oleh wanita lainnya yang menikah karena saling mencintai.

"Kalau kalian sudah selesai. Aku akan mengajak Istriku pulang. Aku akan mengantarkannya ke rumah sakit besok. " kata Jayden saat mereka tidak lagi mengatakan sepatah katapun lagi.

"Jay, apa aku boleh ikut dengan ibuku ke rumah sakit sekarang saja? Aku ingin melihat keadaan ayah. " Anita ingin menolak ajakan suaminya dan ingin pergi ke rumah sakit.

"Tidak boleh, kamu harus ikut pulang denganku. Jangan khawatirkan ayah mu. Sekarang dia sudah kami pindahkan di rumah sakit keluargaku. Disana dia akan mendapatkan perawat yang lebih baik. " Jayden tidak mengijinkan istrinya pergi.

"Lalu bagaimana dengan ibu dan kakak. Mereka tidak tau tempat ayah saat ini. "

Anita menjadi panik saat mendengar kalau ayahnya sudah dipindahkan ke rumah sakit lain. Bagaimana mereka melakukannya tanpa seizin keluarga pasien.

"Jangan memikirkan masalah itu, nanti Adam yang akan mengantar ibu dan kakakmu ke rumah sakit dan memberi tau apa saja yang harus dilakukan. Pokoknya kamu jangan khawatir, sekarang kamu istriku. Jadi kamu harus mengikuti semua ucapanku." kata Jayden menolak semua keinginan Anita.

"Iya, nak. Suamimu benar, ingat semua kata-kata ibu tadi. Jangan sampai kamu berani membantah ucapan suamimu. Jangan melakukan dosa yang tak terlihat karena kamu berani membantah suamimu. Lagipula besok kamu diantar ke rumah sakit sama suamimu. " Bu Laksmi kembali menasehati Anita agar tidak keras kepala dan membantah suaminya.

Anita menunduk dan mengangguk mengerti. Memang seorang wanita yang sudah menikah harus patuh kepada suaminya. Dan bukanlah Jayden juga sudah melakukan apa yang menjadi kesepakatan mereka berdua. Jadi, dia tidak boleh menolak lagi keinginan Jayden.

"Ayo, kita pulang. " ucap Jayden membukakan pintu mobil untuk Anita.

Anita menatap Jayden sekilas lalu beralih kepada sang ibu lalu memeluk wanita yag sudah melahirkannya dengan erat. Dan berpindah memeluk sang kakak, tapi sebuah tarikan di gaun kebayanya membuat Anita tidak dapat meraih sang kakak. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Jayden.

"Hey, apa yang kau lakukan. Adikku ingin memelukku." Andri sepertinya protes dengan apa yang dilakukan oleh Jayden. Kenapa adiknya tidak boleh memeluknya

"Tidak boleh, sekarang dia istriku. Dia tidak boleh memeluk sembarang lelaki tanpa seijin ku. " jawab Jayden santai.

"Tapi dia adikku, Halal bagi kami berpelukan. " Andri terlihat nyolot.

"Tapi sekarang dia istriku, aku yang lebih berhak dari siapapun." kembali Jayden menjawab dengan santai, dengan tangan menggenggam erat tangan Anita.

"Sudah, sudah. Andri sudah jangan di teruskan. Anita segera masuk ke dalam dan pulanglah. " sela bu Laksmi memisahkan perdebatan mereka berdua.

"Ayo masuk, aku akan bicara dengan Adam sebentar." perintah Jayden lagi kepada istrinya.

Dengan sedikit kesal Anita masuk ke dalam mobil. Sedangkan Jayden segera memanggil Adam dan bicara kepadanya agar mengantarkan kakak dan juga ibu mertuanya ke rumah sakit.

"Ibu ikut dengan Adam, dia yang akan mengantarkan kalian berdua ke rumah sakit keluarga kami."

"Baik, nak. kami pergi dulu. Sekali lagi ibu titipkan Anita kepadamu. " pesan bu Laksmi sebelum pergi.

Sedangkan Andri hanya mencebikkan bibirnya saat berhadapan dengan Jayden mereka hanya bersalaman tanpa ada ucapan berarti sebagai saudara kepada iparnya.

Setelah ibu mertuanya masuk ke dalam mobil, Jayden langsung masuk ke dalam mobilnya dan segera meninggalkan masjid tempat mereka melakukan akad.

"Kenapa ibu tadi melarangku protes padanya saat Anita mau memelukku. " tanya Andri kepada adiknya.

"Sudah, jangan kamu ambil pusing itu, Ndri. Kalau dia melarang Anita memelukmu dengan alasan tidak masuk akal itu berarti ada sedikit harapan bagi kita untuk bernafas dengan lega. " kata Bu Laksmi sambil menatap jalanan.

"Maksudnya? Aku benar-benar tidak mengerti maksud ibu. " kata Andri bingung.

"Itu artinya ada kemungkinan Jayden mencintai adikmu. Karena disaat seorang suami tidak suka melihat istrinya berpelukan atau bersentuhan dengan pria lain itu artinya dia sangat over protektif kepada istrinya, mungkin dia tidak suka dan juga cemburu jika istrinya bersentuhan dengan pria walau itu saudaranya sendiri. Tapi dia tidak mengungkapkannya secara langsung." kata Bu Laksmi menjelaskan apa yang ada di pikiran nya sejak tadi.

Kini Andri mengerti apa maksud ibunya dan dia ikut menyunggingkan senyuman. Sekecil apapun harapan itu pasti ada. Dan mereka akan mendoakan kebahagiaan Anita yang sudah mengorbankan dirinya untuk mereka.

Di mobil lain, tepatnya di mobil yang di kendarai Anita dan Jayden. Terlihat Anita mengerucutkan bibirnya dan tidak mau bicara dengan Jayden. Wanita itu terlihat kesal kepada Jayden yang sudah melarangnya untuk melihat ayahnya dan juga melarangnya memeluk sang kakak.

"Kenapa wajahmu terlihat jelek sekali, padahal make up itu sudah aku bayar mahal untuk membuatmu cantik. Apa aku suruh atasannya memecat mereka saja ya? Karena hasil riasan mereka membuat istriku bertambah jelek, tidak bertambah cantik. " kata Jayden seenaknya.

Mendengar itu tentu saja membuat Anita langsung menoleh kearah pria tampan itu dengan membulat kan matanya sampai akan keluar. Dan memukuli paha Jayden dengan kesal.

"Kau ini benar-benar pria menyebalkan dan pemaksa. Aku membencimu Jayden, aku membencimu. " teriak Anita di dalam mobil, hingga membuat sopir yang ada di depan mereka langsung menutup penghalang diantara mereka.

Jayden langsung mencekal tangan Anita dan menariknya hingga tubuh Anita terjerembab mendekat ke tubuh Jayden hingga tubuh mereka tidak berjarak. Begitu dekat hingga membuta hidung mereka sampai bersentuhan.

Jantung Anita maupun Jayden berdetak tak karuan saat mata mereka saling menatap. Begitu dalam sangat menusuk.

"Ingat kata ibumu, jangan melawan suami. Karena ibumu sudah menyerahkan tanggung jawab atas dirimu kepadaku, sayang. Sekarang kau adalah milikku. Semua yang ada pada dirimu adalah milikku." kata Jayden dengan senyum uang sangat menyebalkan.

Perlahan Wajah Jayden mendekat hingga tak berjarak lagi hingga bibir mereka saling menempel. Dan sebuah kecupan diberikan Jayden dan seringai licik itu keluar.

Anita hanya terdiam mematung mendapatkan kecupan itu, dan sesaat kemudian bibirnya sudah berada dalam kendali Jayden.