Sedatar Wajah Suami Ku

Mala menyipit kan kedua mata nya berusaha keras menebak apa ingin nya pria ini.sayang nya Mala tidak mendapatkan jawaban dari pencarian nya ini,Mala memutuskan mengeluarkan ponsel dari tas nya,dia ingin mengabari kedua orang tua nya kalau malam ini tidak jadi menginap di sana.diam- diam Davin mengintip layar ponsel Mala yang menyala.sungguh sekarang Davin sangat ingin tahu apapun yang di lakukan oleh Mala,Davin sengaja diam ingin memberikan waktu bagi Mala memberi kabar kepada orang tua nya.belum sempat ponsel itu masuk ke dalam tas Mala,Davin sudah terlebih dahulu merebut nya , dengan santai dia memasukkan ponsel itu ke dalam saku celana nya.

Tindakan Davin ini membuat Mala berdecak pelan dan sangat mengerti kalau marah juga tidak akan ada guna nya.setidak nya tadi dia sudah sempat memberi kabar kepada orang tua nya dan Mala bisa sedikit tenang.

" Kenapa ponsel mu tadi tidak aktif?" tanya Davin mengintimidasi.

" Kehabisan daya." jawab Mala jujur.

Davin kembali tersenyum miring mendengar jawaban dari mulut Mala.padahal sudah sejak tadi mereka bersama.Mala masih saja berusaha mengelabui nya.

" Anggap saja Aku percaya, sekarang jawab jujur pertanyaan ku ini,untuk apa Kamu ke mall bersama pria itu? Alasan mau ke rumah Bunda, tahu- tahu nya malah jalan berdua dengan pria itu."ucap Davin sinis .api kecemburuan sedang berkobar dalam tubuh nya.

" Aku sudah tahu tentang semua yang Kamu lakukan dengan dia?Jangan berani-beraninya Kamu membohongi ku lagi."lanjut Davin lagi.

" Aku tidak melakukan apapun kecuali hanya makan dan mengobrol bersama dia.sebaik nya kamu tidak usah berlagak seperti suami bucin yang sedang cemburu kepada istri nya.harus kamu ingat selalu! Kita menikah karena keterpaksaan tanpa ada cinta dan kasih sayang di dalam nya .Kamu pasti masih ingat kan bagaimana batasan yang selama ini Kamu ciptakan.Aku harap ingatan mu masih bagus." Mala mengatakan semua nya dengan wajah yang tenang.rasa takut itu sengaja di sembunyikan agar tidak terlihat lemah di depan pria ini.

Apa sebegitu sering kah diri nya menimbun penghalang di antara mereka sampai membuat Mala selalu mengungkit nya.Davin kian tersudut kala melihat jarak yang besar di antara mereka.

" Pokok nya Aku nggak suka kalau Kamu keluar tanpa izin apalagi jalan sama pria itu."ujar Davin lantang.

" Apa hak Kamu melarang Aku? Wajar saja kalau Aku jalan sama dia karena dia baik dan Aku merasa nyaman berada di dekat nya,sebentar lagi kita bakal cerai,Kamu bebas mengejar wanita tua itu begitu juga dengan Aku."Mala mengeluarkan semua isi hati nya di hadapan Davin.tentu saja Davin tidak terima atas apa yang baru saja keluar dari mulut Mala.

"Jangan pernah bawa-bawa dia ! Dia wanita baik dan berhak mendapatkan cinta ku.bangsat..."Davin mencengkram kuat kedua bahu Mala sampai membuat Mala merasa sakit di area bahu nya.Davin bahkan sampai tega menjambak rambut Mala hanya karena Mala mengatai Desi si wanita tua.

Mala menjerit kesakitan, mulut nya tidak bisa berhenti mengeluarkan sumpah serapah bahkan dia mengatakan kalau Desi jauh lebih hina dari pada nya.membuat Davin semakin emosi dan gelap mata.

" Diam jalang..." tanpa memikirkan kandungan Mala,Davin mengangkat Mala seperti karung beras,di hempaskan ke atas kasur dengan kasar.sampai akhirnya tubuh Mala sudah berada di bawah kungkungan nya .

Hati Mala semakin tertusuk sembilu kala Davin mengumpat kotor di depan wajah nya , padahal Davin adalah pria pertama bagi nya, tetapi pria ini malah tega menghina nya demi wanita idaman yang jelas-jelas tidak ada hubungan dengan nya.

" Sekali lagi Aku lihat Kamu jalan sama pria itu,akan Aku bikin hidup nya susah termasuk keluarga nya juga."ancam Davin .

" Lakukan saja! Aku sama sekali tidak takut dan akan terus dekat dengan dia."sahut Mala tak kalah keras nya.sudah terlanjur mendapatkan hinaan dan tindakan kasar,maka sekalian saja begitu lah pikir Mala.

" Kamu istri ku,bukan wanita single lagi Mala."Davin terang-terangan mengakui Mala sebagai istri nya,hanya istri di atas kertas saja tapi Davin bangga ,dan tidak berlaku untuk sehari-hari.

Mala terus membantah ucapan Davin,jika nada suara Davin meninggi maka nada suara Mala lebih tinggi lagi dari itu.membuat Davin semakin meradang.

Davin langsung menghimpit tubuh Mala, sekarang dia akan mengambil hak nya sebagai seorang suami.

Mala sudah gelisah ketakutan,tangan Davin terangkat hendak membelai wajah Mala tetapi Mala justru menghindar.hal itu sontak saja membuat Davin semakin bringas.

Aroma tubuh Mala membuat Davin semakin menginginkan Mala.

" Jangan berani menentang ku kalau tidak ingin hidup mu hancur."ucap Davin di samping telinga Mala.

Davin melepas kasar baju Mala sampai baju itu robek tak berbentuk.Mala sangat terkejut dan memberikan perlawanan.tetapi satu tangan Davin langsung mencegah nya sampai membuat Mala tak bisa berkutik lagi.

" Jangan... Davin."pinta Mala menggeleng keras.

Selama ini Davin tak pernah menganggap nya ada,Davin tidak berhak atas tubuh nya.Mala semakin membenci Davin dan tidak sabar lagi untuk pergi dari hidup pria ini.

Mala masih berusaha melepaskan diri dari kungkungan tubuh kekar Davin.tetapi Davin yang semakin tersinggung karena penolakan Mala , justru semakin menggila.

" Jangan Davin..." teriak Mala sudah histeris.

Davin melakukan penyatuan dengan kasar.Mala merintih kesakitan karena ini adalah yang kedua kali nya bagi Mala.rasa sakit itu semakin menjadi-jadi.tak ada belaian yang Davin berikan.tak ada juga kecupan mesra atau pun kata romantis.Davin menerobos pertahanan Mala sekuat tenaga.

Karena sudah kehabisan tenaga,Mala sudah tidak mampu lagi memberontak.Mala hanya bisa pasrah membiarkan Davin menguasai tubuh nya.air mata Mala semakin deras keluar dengan kedua tangan mencengkram kuat sprei.

Davin benar- benar menghajar Mala tanpa ampun dan jeda.Mala sudah meminta berhenti karena merasa nyeri pada perut nya namun Davin tak perduli.rintihan kesakitan dari mulut Mala seolah seperti desahan kenikmatan bagi pria yang baru saja menjilat ludah nya sendiri.Davin termakan omongan nya sendiri,bahkan seperti nya dia sangat menikmati permainan nya ini.

" Aww...Sakit ...Tolong..." Mala merintih pelan dengan kedua mata yang ikut tertutup rapat.

" Mala...Bangun Mala."Davin menepuk pipi Mala namun Mala sama sekali tidak bereaksi apapun.pria ini juga sampai menggoyang - goyang tubuh Mala.kepanikan Davin semakin besar saat melihat ada darah yang mengalir di paha Mala bahkan sudah mengotori tempat tidur.

" Mala ..Jangan bikin Aku khawatir." teriak Davin frustasi.

Davin menjambak rambut nya sendiri, mondar-mandir dengan mulut yang komat-kamit. Davin kembali menghampiri Mala yang terkulai tak sadar kan diri bagaikan sebuah boneka yang tak bernyawa.kali ini dia bingung harus melakukan apa.

" Ya Allah...Jangan sampai terjadi sesuatu sama istri dan anak ku." Davin mendekap erat tubuh Mala.sekujur tubuh Mala penuh oleh tanda merah dan biru lebam.sebagai bukti betapa ganas nya Davin bermain di tubuh istri nya.

" Mama...Mala Ma.."kata Davin dengan nafas yang tercekat.

Bersambung