NovelToon NovelToon
SEKTE KEKAISARAN ABADI

SEKTE KEKAISARAN ABADI

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Sistem / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Axellio

Sekte Kekaisaran Abadi, yang telah berdiri selama ratusan juta tahun, dihancurkan oleh para Dewa Penguasa Galaksi karena dianggap melampaui batas yang diperbolehkan. Pemimpinnya, Taixuan Dijing, menantang langit dan memimpin perlawanan sengit, tetapi bahkan kekuatannya tak mampu menahan murka Sang Dewa Pencipta.

Dalam satu genggaman, sektenya lenyap. Dipenuhi amarah dan dendam, Taixuan Dijing bertarung hingga titik darah penghabisan sebelum akhirnya gugur. Namun, sebelum mati, ia bersumpah bahwa suatu hari nanti, bahkan langit itu sendiri akan dihancurkan.

Di luar cakupan para dewa, sesuatu pun mulai bangkit dari kehampaan…


SETIAP HARI UPDATE BAB:
- 07.00 WIB
-16. 00 WIB
-18. 00 WIB

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Axellio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28 KEMENANGAN MUTLAK

DUARRR!!!

Ledakan energi membelah udara, menghancurkan sebagian arena. Pecahan batu beterbangan, menyapu penonton yang duduk di barisan terdepan.

Qin Wushuang berdiri tegak, matahari di atasnya semakin panas, memancarkan cahaya keemasan yang berdenyut setiap detik.

Xuan Zhouyun, yang sempat terdorong mundur, tiba-tiba tersenyum tipis. "Kau pikir hanya kau yang memiliki bakat langit?"

—Darah Naga Xuanwu, Bangkit!

Aura biru kehitaman meledak dari tubuh Xuan Zhouyun. Di belakangnya, bayangan seekor naga hitam dengan sisik tebal dan tanduk panjang muncul, melingkari tubuhnya.

ROOOOARRR!!

Raungan naga bergema di seluruh arena, membuat beberapa peserta di tribun langsung merasakan tekanan luar biasa. Bahkan para tetua dari berbagai sekte dan kerajaan mulai menyipitkan mata.

"Bakat darah naga tingkat tinggi… Ini buruk!" salah satu tetua bergumam.

Qin Wushuang tetap tak tergoyahkan. Mata emasnya memancarkan ketenangan yang mengerikan.

"Menarik."

Langkahnya maju, pedang di tangannya bergetar. Teknik Pedang Semesta yang sebelumnya menyatu dengan kekuatan Matahari Penjaga, kini mulai berubah bentuk—cahayanya mengental menjadi garis-garis tajam yang tampak seperti retakan dimensi.

Xuan Zhouyun tak tinggal diam. Tubuhnya bergetar, cakarnya berkilat biru gelap. Dalam sekejap, dia melesat seperti kilat, menerjang Qin Wushuang dengan cakarnya yang berlapis aura naga.

—BOOOMMM!!

Serangan itu mengenai langsung!

Debu dan pecahan batu memenuhi udara. Semua mata membelalak, menunggu hasilnya.

Namun, begitu asap menghilang…

Qin Wushuang masih berdiri di tempat yang sama!

Tidak ada luka. Tidak ada goresan.

Di sekelilingnya, aura keemasan berbentuk lingkaran menyelimuti tubuhnya.

"Teknik Matahari Penjaga – Benteng Cahaya."

Xuan Zhouyun terbelalak. "Apa?!"

Sebelum bisa bereaksi, Qin Wushuang mengayunkan pedangnya ke depan.

—TEEBASSHH!!!

Gelombang pedang emas menerjang Xuan Zhouyun dengan kecepatan luar biasa!

"Ghh…!!"

Xuan Zhouyun terlempar ke belakang, darah segar muncrat dari bahunya. Namun, dia tidak menyerah begitu saja.

"Aku belum selesai!"

Dengan satu raungan keras, darah naga di tubuhnya mengamuk. Cahaya biru pekat membungkusnya, membentuk lapisan perisai naga yang tampak hampir tak tertembus.

"Teknik Naga Abadi – Perisai Naga Mutlak!"

Aura pertahanan mutlak terbentuk, menutup semua celah serangan.

Namun Qin Wushuang hanya mengangkat pedangnya lagi.

"Kau pikir pertahanan seperti itu bisa menghentikanku?"

Cahaya matahari di atasnya meredup. Semua orang berpikir kekuatannya melemah… tapi sebaliknya, energi itu kini berkumpul di ujung pedangnya!

"Teknik Pedang Semesta—Pemecah Dimensi!"

Cahaya itu menyala seketika, membelah udara.

—SREETTTT!!!

Tanpa ada suara ledakan, tanpa ada gelombang energi yang meledak-ledak.

Tiba-tiba, perisai naga Xuan Zhouyun… retak.

Dalam sekejap mata—

—CRACK!!

Lapisan pertahanan mutlak itu pecah seperti kaca.

"Apa…?!" Xuan Zhouyun membelalakkan mata.

Terlambat. Qin Wushuang sudah di depan wajahnya.

BUAGHHH!!!

Satu serangan telak menghantam perut Xuan Zhouyun, membuatnya terlempar jauh ke ujung arena. Tubuhnya menghantam dinding pelindung, menciptakan retakan besar sebelum jatuh terduduk.

Darah menetes dari sudut bibirnya. Tangannya bergetar, mencoba berdiri, tapi lututnya melemas.

"Aku… kalah?"

Arena sunyi.

Dan kemudian—

"Pemenangnya… Qin Wushuang!!"

Di tengah sorak-sorai kemenangan Qin Wushuang, beberapa sosok misterius bergerak dengan senyap. Mengenakan jubah hitam tanpa lambang, mereka berjalan seperti bayangan, tak menarik perhatian sedikit pun.

Di tribun Sekte Kekaisaran Abadi, Bai Lingxue duduk dengan napas tersengal, tubuhnya masih terasa lemah setelah pertarungannya dengan Bai Qingyu. Meski wajahnya tetap tenang, di dalam hatinya, dia tahu ada sesuatu yang salah.

"Kenapa aku merasa… diawasi?"

Tangan Bai Lingxue tanpa sadar mencengkeram lengan bajunya, tepat di tempat gulungan misterius yang diwariskan keluarga nya kepadanya, dan itu mengandung sebuah sajak bulan.

Di tempat lain, Taixuan Dijiing yang sedang mengawasi pertandingan, hanya melirik sekilas ke arah tribun. Ekspresinya tetap datar, tapi di dalam pikirannya, dia sudah menyadari pergerakan tersembunyi ini.

"Asosiasi Pembunuh Cabang Timur akhirnya bergerak…"

Namun, dia tidak menunjukkan reaksi berlebihan. Sebaliknya, dia tetap duduk tenang, membiarkan semuanya berjalan sesuai rencana.

Sementara itu, di sebuah lorong tersembunyi di bawah arena, empat sosok berjubah hitam berdiri dalam lingkaran kecil.

"Targetnya bukan Qin Wushuang, tapi Bai Lingxue."

"Kita serang di penginapan, saat dia lengah."

"Kau yakin gulungan itu ada padanya?"

"Keluarga Klan Kuno tidak mungkin salah. Lagipula, kita hanya perlu mengambilnya, lalu pergi."

"Baik, eksekusi malam ini."

Sosok itu menghilang ke dalam bayangan, tanpa suara sedikit pun.

Namun, dari tempat duduknya, Taixuan Dijiing tersenyum tipis.

"Silakan coba."

Seketika, udara di sekitar tribun Sekte Kekaisaran Abadi bergetar halus, hampir tidak terasa bagi orang biasa. Namun, bagi para pembunuh yang telah menargetkan Bai Lingxue—mereka baru saja melangkah ke dalam permainan yang jauh lebih besar dari yang mereka bayangkan.

___________

Suasana arena masih dipenuhi dengan euforia kemenangan. Pertandingan telah usai, dan kini saatnya pengumuman resmi dari pihak penyelenggara.

Seorang tetua berpakaian emas dari Kekaisaran Tianlong melangkah ke tengah panggung utama, suaranya bergema dengan kekuatan yang membuat semua orang segera diam.

"Dengan ini, kami resmi mengumumkan pemenang turnamen kali ini!"

Sorakan kembali menggema, sebelum tetua itu mengangkat tangannya untuk menenangkan hadirin.

"Qin Wushuang, murid dari Sekte Kekaisaran Abadi, keluar sebagai juara utama!"

Sorak-sorai kembali terdengar, namun kali ini bercampur dengan berbagai ekspresi. Beberapa sekte besar masih terkejut, bahkan sulit menerima kenyataan bahwa sekte yang tidak pernah diperhitungkan kini berdiri di puncak.

Namun, pengumuman belum selesai.

Tetua itu melanjutkan dengan suara penuh wibawa, "Sebagai pemenang utama, selain mendapatkan hadiah sumber daya kultivasi tingkat tinggi, Sekte Kekaisaran Abadi juga akan dianugerahi gelar Sekte Nomor Satu di Benua Timur!"

Boom!

Suasana seketika meledak!

"Sekte Kekaisaran Abadi menjadi sekte nomor satu?!"

"Mustahil! Bagaimana mungkin mereka langsung melampaui sekte-sekte besar lainnya?!"

"Ini terlalu berlebihan!"

Namun, suara protes itu segera terhenti ketika Kaisar Tianlong sendiri berdiri dari tahtanya.

"Keputusan ini adalah mutlak. Berdasarkan hasil turnamen, kekuatan dan potensi yang ditunjukkan oleh Sekte Kekaisaran Abadi tidak bisa disangkal. Mulai hari ini, merekalah yang akan memimpin Benua Timur!"

Dengan pernyataan itu, semua pihak hanya bisa menggertakkan gigi mereka, menerima kenyataan bahwa sekte baru ini telah menyalip semua yang ada.

"Untuk mendukung pertumbuhan Sekte Kekaisaran Abadi, kami juga memberikan hadiah spesial—hak akses penuh ke Sumber Daya Langit dan Bumi yang dikuasai Kekaisaran Tianlong. Mulai dari tambang roh, hutan spiritual, hingga hak khusus di Lembah Seribu Pil!"

Tatapan para pemimpin sekte lain semakin gelap. Itu bukan hanya sekadar hadiah—itu adalah fondasi kekuatan yang luar biasa!

Di tribun Sekte Kekaisaran Abadi, Taixuan Dijiing tetap tenang, meskipun di dalam hatinya, dia mengakui bahwa ini jauh lebih cepat dari yang dia perkirakan.

"Menarik… tapi ini juga berarti semakin banyak yang akan mengincar kita."

Setelah pengumuman resmi, suasana di arena mulai mereda. Banyak kekuatan besar yang telah menyaksikan seluruh pertandingan akhirnya memilih untuk meninggalkan arena. Beberapa dari mereka menerima hasil dengan tenang, sementara yang lain masih menyimpan rasa tidak puas di dalam hati.

Di tengah suasana itu, Qin Wushuang melangkah mendekati Xuan Zhouyun. Tatapannya tenang, tidak ada kesombongan atau kemenangan yang berlebihan dalam dirinya.

"Xuan Zhouyun, mengenai pertarungan tadi... aku meminta maaf jika ada sesuatu yang membuatmu tidak nyaman. Aku hanya berusaha yang terbaik," ucapnya dengan suara tulus.

Xuan Zhouyun, yang masih sedikit lelah setelah pertarungan, menatapnya sejenak sebelum akhirnya menghela napas dan tersenyum tipis.

"Tidak perlu meminta maaf. Justru aku yang harus berterima kasih. Pertarungan tadi membuatku menyadari banyak hal. Aku harus berlatih lebih keras ke depannya."

Qin Wushuang tersenyum dan mengangguk. "Kita bisa belajar satu sama lain. Mungkin di masa depan, kita bisa bertarung lagi dalam keadaan yang lebih seimbang."

Xuan Zhouyun tersenyum lebih lebar. "Itu janji?"

"Tentu."

Momen singkat itu menjadi awal dari persahabatan mereka—dua pendekar muda dari latar belakang berbeda yang kini memiliki rasa saling hormat satu sama lain.

Setelah perbincangan itu, mereka pun kembali ke peminapan masing-masing. Qin Wushuang kembali ke tempat di mana anggota Sekte Kekaisaran Abadi sudah menunggu. Taixuan Dijiing berdiri dengan tangan di belakang punggungnya, matanya berkilat penuh pemikiran.

"Pertandingan ini sudah berakhir... tapi ujian yang sebenarnya baru akan dimulai," gumamnya dalam hati, menatap bulan yang bersinar di langit malam.

Malam di ibu kota Kekaisaran terasa lebih sunyi dari biasanya. Setelah semua pertandingan berakhir dan banyak kekuatan besar meninggalkan arena, suasana kota pun perlahan kembali normal. Namun, di balik ketenangan itu, ada ancaman yang tengah mengintai.

Di dalam peminapan Sekte Kekaisaran Abadi, suasana cukup tenang. Bai Lingxue masih dalam pemulihan setelah pertarungan sengitnya, sementara Qin Wushuang duduk bersila di dalam kamarnya, merenungkan semua yang terjadi hari ini.

Di sisi lain, Taixuan Dijiing berdiri di balkon peminapan, menatap ke arah langit yang dipenuhi bintang. Matanya penuh dengan pemikiran mendalam.

"Sekte Kekaisaran Abadi telah menjadi pusat perhatian… tapi itu berarti ancaman juga semakin dekat," gumamnya pelan.

Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar mendekat. Qin Wushuang keluar dari kamarnya dan berdiri di samping Taixuan Dijiing.

"Guru, ada yang mengganggumu?"

Taixuan Dijiing tetap menatap ke depan, lalu berkata, "Pertandingan ini bukan akhir, Wushuang. Sebaliknya, ini adalah awal dari ujian yang sesungguhnya."

Qin Wushuang mengangguk pelan. Dia juga menyadari bahwa setelah kemenangan besar ini, pasti ada pihak-pihak yang tidak senang.

"Aku sudah siap menghadapi apa pun yang akan datang," jawabnya dengan mantap.

Taixuan Dijiing menyipitkan matanya. "Kau harus lebih berhati-hati. Aku merasakan sesuatu yang tidak beres sejak pertandingan Bai Lingxue. Ada mata-mata yang mengamati kita... dan aku yakin mereka bukan hanya penonton biasa."

Qin Wushuang merenung sejenak. Dia juga ingat bagaimana Bai Lingxue mengeluarkan gulungan misterius dalam pertarungannya melawan Bai Qingyu.

"Apakah ini tentang gulungan yang dikeluarkan Bai Lingxue?"

Taixuan Dijiing menoleh ke arahnya. "Sepertinya kau menyadarinya juga. Gulungan itu lebih berbahaya daripada yang kau kira. Ada pihak tertentu yang menginginkannya... dan aku yakin mereka akan bergerak dalam waktu dekat."

Qin Wushuang mengepalkan tangannya. "Kalau begitu, kita harus melindungi Bai Lingxue."

Taixuan Dijiing tersenyum tipis. "Itu sudah jelas. Tapi kita tidak bisa bertindak gegabah. Biarkan mereka bergerak lebih dulu, dan kita akan melihat siapa sebenarnya yang ada di balik semua ini."

Angin malam berhembus pelan, membawa hawa dingin yang samar.

Di tempat lain, dalam bayangan yang tak terlihat oleh mata biasa, beberapa sosok berjubah hitam bergerak cepat melintasi atap-atap bangunan.

Diluar pintu penginapan mereka.

" TOK TOK"

Seorang pria paruh baya dengan corak naga di jubahnya beserta pengalaman di belakangnya menunggu di luar pintu

Pintu pun dibuka oleh Gu Tie , " Ada yang bisa dibantu "

" Selamat malam Tuan, Saya Wei Zhong, tangan kanan kaisar ingin memberikan undangan khusus kepada master Sekte Kekaisaran abadi, Untuk bisa menerima hadiah dari baginda Kaisar" Ucapnya dengan panjang lebar.

" Baik terimakasih " Sambil mengambil undangan dari tangan pria didepan.

Setelah itu dia Langsung menutup pintu, tanpa menunggu jawaban lagi.

Gu tie langsung menghadap master sekte dan menyerah undangan tersebut dengan hormat

" Hormat master, Gu tie menghadap yang tinggi terdapat undangan dari Kaisar untuk master sekte "

isi pesan tersebut mengandung pujian dan juga undangan untuk hadir di Kekaisaran sebagai tamu sekaligus mengambil hadiah yang diberikan kaisar.

_______

Malam semakin larut, tetapi suasana di sekitar penginapan Sekte Kekaisaran Abadi menjadi semakin tegang.

Di dalam ruangan utama, Taixuan Dijiing masih duduk dengan tenang, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Di tangannya, secangkir teh masih mengepulkan uap hangat, dan dia menyesapnya perlahan. Namun, dua sosok di belakangnya—Gu Tie dan Feng Yuheng—sudah dalam posisi siaga penuh.

"Ada yang datang," bisik Feng Yuheng, matanya tajam menatap keluar jendela.

"Banyak," sambung Gu Tie, menggenggam pedangnya erat.

Di luar, tiga puluh bayangan hitam dengan gerakan senyap mulai mengepung penginapan. Mereka semua adalah anggota Asosiasi Pembunuh Cabang Timur, yang dikirim untuk satu tujuan—mencuri gulungan dari Bai Lingxue.

Di dalam penginapan, Qin Wushuang duduk bersila, masih dalam keadaan meditasi. Dia tidak merasakan apa pun, karena tingkat kultivasinya masih terlalu rendah untuk mendeteksi aura pembunuh-pembunuh itu. Namun, para tetua yang berjaga di sekitar langsung menyadari keberadaan musuh.

"Mereka sudah masuk dalam jangkauan kita," kata salah satu tetua dengan suara rendah.

Taixuan Dijiing akhirnya meletakkan cangkir tehnya. Dia menghela napas pelan sebelum berbicara.

"Bunuh mereka semua. Sisakan pemimpin mereka untuk diinterogasi."

Begitu kata-kata itu keluar, para tetua Sekte Kekaisaran Abadi langsung bergerak.

—Dalam sekejap, kehancuran pun dimulai.

Dari atap penginapan, lima bayangan melompat turun dengan niat membunuh. Namun, sebelum mereka bisa mencapai tanah, sebuah bilah cahaya melesat ke arah mereka.

SWISH!

Darah berceceran di udara. Lima kepala melayang sebelum tubuh mereka menyentuh tanah.

Feng Yuheng menyimpan pedangnya kembali ke sarungnya, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Di sisi lain, Gu Tie sudah bergerak lebih dulu. Tubuhnya yang besar melesat ke tengah-tengah para pembunuh.

"Kalian berani menyentuh sekte kami? Mati sajalah!"

BOOM!

Satu pukulan telak menghancurkan tiga pembunuh sekaligus, membuat tanah di bawah mereka retak.

Para pembunuh lain segera bereaksi, mencoba mengelilingi Gu Tie dan Feng Yuheng. Tetapi sebelum mereka bisa bergerak, para tetua lain sudah melompat ke medan pertempuran.

Dari kegelapan malam, cahaya teknik bela diri mulai bermunculan.

"Hancurkan mereka!"

Teriakan itu disusul oleh kilatan energi yang menghancurkan segala yang ada di jalurnya.

Para pembunuh mulai panik. Mereka datang dengan rencana untuk menyusup diam-diam, tetapi mereka tidak menyangka akan bertemu dengan pertahanan sekuat ini.

Dalam waktu kurang dari satu menit, lebih dari separuh pasukan pembunuh telah terbantai.

—Hanya tersisa satu orang.

Pemimpin mereka.

Seorang pria bertopeng hitam berdiri di tengah reruntuhan, melihat anak buahnya yang telah habis tanpa bisa berbuat apa-apa.

Sebelum dia bisa melarikan diri, sebuah tekanan mengerikan menekannya ke tanah.

"Kau pikir bisa lari?"

Taixuan Dijiing berdiri tepat di hadapannya, dengan tatapan dingin seperti seorang dewa kematian.

Pemimpin pembunuh itu berusaha melawan, tetapi tubuhnya tidak bisa bergerak.

"Sekarang, kita bicara," kata Taixuan Dijiing sambil tersenyum tipis. "Siapa yang mengirim kalian?"

notes: gaes kalau kalian mau request alur gpp kok, banyakin komen aja biar athour makin semangat, dan kita sma sama saling belajar disini

1
pizzarro.
upppp
Axellio
terimakasih ya yang sudah support samapai detik ini, janagn lupa beri dukungan terus biar author kasih bonus bab
Jupri
keren..
Jupri
lanjut....
pizzarro.
gasssss upppp
Aldo Afga
Lanjut thour
Bariton Triono
Lumayan
Axellio
dan juga author mau ucapin terimakasih yang sudah support yaa
Axellio
ayoo gaes kasih support kalian, seperti komen masukan dan like biar author makin semangat updatenya
Alnezro
lanjutttttt
Alnezro
lanjutttt
Axellio: Jam 07.00 uy bab baru dh ready
total 1 replies
Alnezro
lanjuttt
ťeĐĎý🐻BeaŔ
ceritanya bagus..kata2nya jg enak dibaca 👍👍👍👍👍
Axellio: Terimakasih yaa, semoga makin betah
total 1 replies
Alnezro
lanjuttt
Axellio: dh di up cuyy
total 1 replies
Alnezro
keren
Alnezro
uppp
I'm Maya
kata²nya bagus.. i like
I'm Maya
next thorr
Axellio: udh ouyy
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!