Karena sebuah kesalahan satu malam, Fiona terpaksa harus menikah dengan Tuan Foster seorang CEO perusahaan terkemuka yang telah tidur dengannya. Lebih parahnya lagi pria yang telah menikah dengannya merupakan pria yang sudah memiliki istri.
Lantas bagaimana Fiona menjalani hari-harinya bersama Foster ? Terlebih lagi Fiona harus berhadapan dengan Selena yang merupakan istri pertama Foster !
Akan kah Fiona dan Foster saling mencintai ? Lantas bagaimana dengan Selena yang juga memiliki juga hak sebagai seorang istri ?
Simak ceritanya dalam novel "Istri Kedua Tuan Foster" mohon untuk memberikan dukungan berupa like dan komen sebanyak-banyaknya 🤗♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7 BELAJARLAH MENERIMAKU
...Kesan indah pertama kau datang seolah cinta...
...Dengan senang hati aku menerima...
...Kau permainkan hati yang jatuh cinta,...
...kau tega mendua....
Andaikan Selena tak menyakiti perasaannya mungkin pernikahan mereka tak akan hancur seperti ini. Hati Foster pun tak mungkin berpaling ke wanita lain. Semua terjadi karena kesalahan Selena, kurang apalagi Foster sebagai seorang suami, namun ternyata Selena tak pernah merasa puas dengan apa yang sudah Foster berikan.
Keesokan harinya, Foster sudah bersiap dengan pakaian kerjanya. Tiba-tiba kepala pelayan mengabarkan kepadanya kalau Selena mengamuk di depan kamar Fiona.
Tentu saja Foster merasa terkejut, ia kemudian menuju kamar Fiona dan melihat Selena yang terus menerus menggedor pintu kamar Fiona.
“Hei keluar Kau, pelakor !” maki Selena
Di pagi hari Selena telah membuat keributan, padahal Foster sudah memperingatinya untuk tidak mengganggu Fiona sampai seujung kuku.
“Selena !” ucap Foster dengan suara beratnya.
“Foster, Aku tidak mau dia serumah dengan kita ! usir dia ! hanya Aku istri mu satu-satunya !” kata Selena tak terima jika ia harus serumah dengan madunya.
“Kalau kau tidak mau, silahkan kau pergi ! Bukan kah kau lebih nyaman bersama Gabriel ?” kata Foster dengan santainya.
“Foster…Aku sudah berubah ! Aku tidak lagi bersama Gabriel !” kata Selena, entah harus bagaimana lagi ia bisa mendapatkan maaf dan kesempatan dari Foster yang sepertinya hatinya sudah beku karena kesalahannya.
“Tapi bayangan wajah mu mendesah di atas tubuhnya selalu terlintas di benak ku ! Apakah semudah itu Aku bisa memaafkan mu, Selena ? Tidak ! Bahkan jangan kan cinta, aku pun sudah tidak peduli pada mu !” kata Foster dengan suara beratnya.
“Foster !” lirih Selena.
Tiba-tiba Fiona membuka pintu kamarnya, ia bahkan sudah mandi dan berpakaian rapi. Sebenarnya sejak tadi Fiona mendengar Selena mengamuk di depan pintu kamarnya, namun Fiona mendiamkannya saja sebab Fiona sudah mulai paham mungkin setiap hari Fiona akan menghadapi Selena.
Semalaman Fiona sudah berpikir ribuan kali mengenai dirinya sendiri dan bagaimana posisi dirinya saat tahu ia hanyalah sebagai istri kedua. Dan bagaimana Fiona harus belajar menerima Foster dalam hidupnya, meskipun tak mudah, namun ia akan berusaha menerima.
“Selamat pagi, Mbak Selena !” sapa Fiona tanpa takut menghadapi Selena.
“Mbak ?”
Selena merasa tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar dari mulut Fiona. Selena merasa geram, beraninya Selena pikir wanita di hadapannya itu memanggilnya dengan sebutan ‘Mbak’.
“Sudah membaca pesan ku ?” tanya Fiona pada suaminya.
“Ah itu…iya !” balas Foster.
Semalam Fiona mengirimkan pesan pada Foster, jika ia ingin bekerja di perusahaan milik Foster. Sebab Fiona tipikal perempuan yang tidak bisa hanya berdiam diri dirumah, meskipun Foster memiliki segalanya. Setidaknya jika Fiona bekerja di perusahaan, Fiona bisa lebih dekat dan mengenal kepribadian Foster dan seperti ucapan Foster padanya, ia bisa belajar menerima Foster dan pernikahan mereka.
“Mau kemana kalian ?” tanya Selena
“Sarapan !” jawab Fiona
Pada akhirnya ketiga orang tersebut duduk di meja makan bersama, untuk sarapan. Sedari tadi Selena hanya melihat Fiona yang dengan santainya memakan sarapannya. Ingin sekali Selena menjambak rambut Fiona dan melampiaskan amarahnya.
Bahkan Foster tak ambil pusing dengan keberadaan Selena, seperti biasa, ia tak akan menganggap Selena ada meskipun mereka tinggal dalam satu atap bersama.
Setelah Foster dan Fiona selesai sarapan, keduanya pergi ke kantor tanpa memperdulikan Selena.
“Foster, Kau mau pergi dengannya ?” tanya Selena saat mereka sudah berada di pintu utama.
“Bukan urusan mu !” balas Foster
“Foster, Aku istri mu !” kata Selena tak terima Foster lebih memilih Fiona ketimbang dirinya yang sudah menemaninya sejak mereka masih berusia dua belas tahun.
“Aku tidak peduli !” Foster kemudian masuk ke dalam mobilnya tanpa memperdulikan perasaan Selena yang mungkin telah hancur berkeping-keping.
...****************...