Seorang gadis bernama Mentari sagita terpaksa harus menikah dengan seorang duda beranak satu yang seharusnya menjadi kakak iparnya akibat sebuah kecelakaan yang menimpa sang kekasih tepat di hari pernikahannya.
Hantara putra Adipura Sanjaya seorang pengusaha sukses yang terkenal dengan sikap dinginnya terpaksa harus menikahi calon istri adiknya karena sebuah Amanah.
Akankah Gita sanggup mempertahankan rumah tangganya bersama Hantara ??? Apakah Gita bisa kembali membuka hati seorang Hantara yang begitu dingin akibat pengkhianatan di masa lalunya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ibu kandung Akila.
Sudah dua hari Hantara dan Gita menempati apartemen.
Selama menjadi istri Hantara, Gita tidak pernah protes dengan keputusan yang di ambil oleh suaminya, termasuk saat menempati kamar yang berbeda Gita sama sekali tidak berani protes.
Namun yang membuat Gita merasa terluka, beberapa saat yang lalu ada seorang wanita cantik datang mencari suaminya di apartemen. wanita yang mengaku sebagai ibu kandung dari Akila yang otomatis adalah mantan istri Hantara. wanita itu juga mengatakan jika ia sudah janjian sebelumnya dengan Hantara untuk bertemu di apartemen, namun karena Hantara sedang tak ada di tempat wanita itu pamit undur diri.
Belum lagi merasa terluka dengan sikap Hantara kepadanya, kini Gita harus di hadapkan dengan Kenyataan pahit jika wanita di masa lalu suaminya telah kembali, kehadiran wanita itu tidak menutup kemungkinan untuk semakin memperkeruh hubungannya dengan Sang suami. terkadang rasanya Gita ingin menyerah dengan mengakhiri semuanya.
***
Pagi harinya.
Gita sudah nampak rapi, hendak ke rumah sakit untuk mengemban tugasnya sebagai seorang dokter. meski masih berstatus dokter umum namun Gita bangga, setidaknya ia bisa mewujudkan impian kedua orang tuanya yang telah tiada.
Hantara dan Gita yang tengah sarapan tiba tiba di kejutkan dengan suara bel.
Gita segera bangkit dari duduknya hendak membuka pintu, namun Hantara mencegah lalu berkata biar dirinya yang melakukannya dan meminta Gita melanjutkan sarapannya.
Sudah beberapa saat Hantara belum juga kembali sehingga membuat Gita menyusul pria itu ke depan.
Betapa terkejutnya Gita saat melihat seorang wanita cantik yang mengenakan kemeja dres mini yang memperlihatkan lekukan tubuh seksinya berdiri di hadapan suaminya.
Gita berusaha bersikap tenang.
"Ada tamu, kenapa tidak di suruh masuk sih mas." Kata Gita seraya menggandeng tangan Hantara. pria itu mengeryit heran dengan sikap istrinya yang di luar kebiasaan, namun Hantara kembali bersikap tenang tak ingin mantan istrinya berpikir kehidupan rumah tangganya dengan Gita sedang tidak baik.
"Dia ibunya Akila " kata Hantara mengusir ketegangan.
"Mentari Sagita." dengan wajah tenang Gita memperkenalkan diri, meski sebenarnya ia kecewa karena Hantara tidak memperkenalkan dirinya sebagai istri kepada mantan istrinya itu.
Gita tersenyum ramah sebelum mempersilahkan wanita itu masuk. namun dengan wajah congkaknya wanita itu menolak sebelum terpaksa pamit undur diri.
Sepeninggal wanita itu Gita segera kembali ke kamarnya untuk mengambil tas sebelum berangkat kerja, namun langkah gadis itu terhenti saat Hantara mencegat lengannya.
"Kenapa kamu bersikap seperti itu di depan ibunya Akila??." cecar Hantara.
"Saya hanya melakukan sesuatu yang seharusnya saya lakukan." jawab Gita sekenanya, sebelum menepis pelan tangan Hantara pada lengannya.
Hantara masih berdiri mematung, tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya. baru kali ini Hantara melihat Gita bersikap setegas itu.
Gita pun kembali dari kamar dengan membawa tas jinjing miliknya, sebelum gadis itu berangkat ke rumah sakit dengan menumpangi sebuah taksi online.
"Karena Tuan Hantara dan mantan istrinya itu aku jadi terlambat." Gita nampak menggerutu tak jelas sehingga membuat sopir taksi online jadi tersenyum melihatnya.
***
Di perusahaan Putra Adipura Sanjaya Group.
Hantara tengah berdiskusi tentang pekerjaan dengan Armada, tiba tiba kedua mendengar suara kegaduhan dari luar. Armada menaikan bahunya tanda tak tahu saat Hantara bertanya memalui sorot mata.
Armada keluar dari ruang kerja Hantara untuk memastikan apa yang terjadi, dengan Hantara yang menyusul langkah asisten pribadinya tersebut.
Betapa terkejutnya Armada saat melihat mantan istri dari tuannya itu tengah adu mulut dengan Sekretaris Hantara.
Melihat Hantara, Wanita itu segera menghampiri Hantara dengan bergelayut manja pada lengan pria itu. Armada nampak begitu geram melihat sikap ibu kandung Akila tersebut, namun apa daya Armada tak dapat berbuat apa apa selagi belum di perintahkan oleh Hantara. jika saja wanita itu bukan ibu kandungnya Akila mungkin Armada tidak perlu perintah dari Hantara untuk menyeretnya keluar.
"Hantara mereka tidak mengizinkan aku masuk, sebaiknya kamu pecat saja mereka semua!!." dengan suara yang sengaja di buat buat manja Wanita itu mengadu pada Hantara.
Namun sayangnya reaksi Hantara tidak sesuai dengan harapan.
"Aku yang meminta mereka untuk mencegah kamu masuk." jawab Hantara usai menepis tangan Wanita itu dari lengannya.
Wanita itu menghentakkan kakinya ke lantai karena kesal dengan ucapan Hantara.
"Kamu jahat Tara." Ujar wanita itu dramatis.
"Jika aku yang mencegah kamu masuk kamu katakan aku jahat, lalu bagaimana dengan kamu yang pergi meninggalkan aku dan Akila begitu saja dulu??." jawab Hantara dengan nada tenang namun sangat menusuk.
"Sudahlah, sekarang kamu sudah bahagia dengan kehidupan barumu dan begitu pula denganku, jadi mulai dari sekarang aku minta untuk tidak menganggu ketenangan hidupku lagi!! apa kamu lupa beberapa tahun lalu hakim telah mengetuk palu tanda hubungan kita telah usai, jadi untuk apa lagi kamu datang menemuiku??" Hantara melangkah meninggalkan wanita itu begitu saja.
saat hendak masuk ke ruang kerjanya Hantara kembali bersuara tanpa menoleh.
"aku masih menghargaimu karena kamu ibu dari putriku." lanjut Hantara, sesaat sebelum meminta Armada untuk memanggil pihak keamanan untuk memaksa wanita itu keluar.
Hari ini Hantara kembali lebih awal dari kantor sebab Malam ini selaku pemilik perusahaan Putra Adipura Sanjaya Group, Hantara harus menghadiri sebuah acara yang rutin di adakan oleh perusahaan setiap tahunnya. malam ini Hantara berniat datang sendirian tidak mengajak Gita bersamanya, karena belum ada yang mengetahui kabar pernikahannya di perusahaan, kecuali Armada.
***
Di rumah sakit Bina bangsa.
Gita yang baru saja lepas jam dinas beristirahat sejenak di ruang dokter, sebelum kembali ke apartemen.
Gita sengaja aplos lebih awal hari ini karena malam harinya ia di nobatkan sebagai perwakilan pihak rumah sakit, untuk menghadiri sebuah undangan dari pemilik saham terbesar di rumah sakit tempatnya bekerja.
Rencananya Gita dan salah satu rekan sesama dokter yang bernama Dr Atala yang akan menjadi perwakilan rumah sakit malam ini.
Setibanya di apartemen Gita melihat mobil Hantara yang telah di parkir di area parkiran gedung, itu artinya pria itu telah kembali dari kantor.
Gita segera bersiap memasak untuk makan malam karena sudah beberapa hari terakhir Hantara mau menyantap masakannya. baru saja Gita membuka kulkas untuk mengambil beberapa bahan bahan untuk memasak, Hantara mengatakan jika malam ini ia tidak akan makan malam di rumah karena ada urusan di luar. mendengar itu Gita mengurungkan niatnya untuk memasak karena ia sendiri pun tak akan makan malam di rumah.
Di kamarnya Hantara tengah menyaksikan penampilannya yang mengenakan stelan jas berwarna biru tua melalui pantulan cermin. begitu pun dengan Gita, kini gadis itu nampak cantik dan anggun dengan longdres hitam lengan panjang yang memliki belahan samping depan sepaha di padukan dengan sepatu high heels dengan warna senada. rambut panjangnya yang di biarkan terurai rapi semakin membuat gadis itu nampak elegan.
Gita sengaja tak keluar dari kamarnya sebelum Hantara meninggalkan apartemen, gadis itu tak ingin berdebat yang berakhir Hantara melarangnya keluar dari rumah. sementara malam ini ia harus menghadiri sebuah undangan dari pemilik saham terbesar di rumah sakit tempatnya bekerja.