" Ku mohon menikahlah dengan Tuan Sadam, rahimmu bisa menyelamatkan hidupku!" pinta Danu memohon kepada Istrinya, yakni Mahira.
Karena hutang Suaminya, Mahira rela membayarnya dengan rahim miliknya, ia pasrah Saat Suaminya menjatuhkan talak padanya dan memintanya untuk segera menikah dengan bosnya sendiri.
Apalagi Danu telah mendapatkan ancaman akan masuk bui jika syarat yang ia ajukan tidak di penuhi.
Tuan Sadam Narendra Hito adalah sosok seorang pengusaha kaya raya yang telah memberikan pinjaman tersebut. Dan ia juga yang mengajukan syarat seperti itu.
Akan kah Mahira bisa mengandung benih dari pria yang tidak di cintainya?
Di lain sisi, rupanya Danu telah bermain api selama dirinya menikah dengan Mahira. akankah kebusukannya terbongkar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana busuk
Mahira terlihat sangat cemas ketika Syifa di bawa ke ruang IGD, Sadam mencoba menenangkan istrinya.
"Sudahlah Mahira, kau jangan menangis terus, putrimu pasti baik-baik saja, aku akan melakukan apapun demi kesembuhan Syifa.
Mendengar suaminya berkata seperti itu, Mahira menjadi terharu, ia kemudian memeluk suaminya begitu erat sembari menangis terisak.
Sadam pun tersenyum senang atas tindakan dari Mahira, ia langsung membalas pelukan dari istrinya.
"Terimakasih Tuan, karena sudah mau menolong Syifa, seandainya pagi ini kita tidak datang ke rumahnya Mas Danu, entahlah apa yang akan terjadi dengan putriku, sekali lagi terima kasih,Tuan!"
"Sudahlah, kamu tidak usah mengatakan terimakasih lagi, itu semua sudah menjadi kewajiban ku sebagai Papah sambungnya Syifa, dan sebentar lagi aku juga akan menjadi seorang Ayah untuk anakku yang masih ada di dalam perutmu ini!" sahut Sadam sembari mengusap lembut perut Mahira yang masih rata.
'Tuan, apakah sikap anda baik seperti ini karena saat ini aku sedang mengandung darah dagingmu? apakah hanya karena itu? Ya aku yakin anda sebaik ini karena demi anak di dalam rahimku, aku harus tahu diri, jika posisiku bukanlah siapa-siapa di matamu, aku hanyalah wanita yang bertugas untuk melahirkan benih darimu, hanya itu saja! Jangan sampai aku terlena dan terbawa perasaan, yang pada akhirnya kau pasti akan membuang ku begitu saja setelah anak ini lahir!' batin Mahira merasa pedih di hatinya.
......................
Hotel Mutiara
Alisa terbangun dari tidur nya, kini ia mulai menyapu pandangannya ke area sekeliling kamar, kepalanya cukup berat untuk mengingat apa yang telah terjadi semalam, Ia terus memijit pelipisnya.
"Aarrkh, sebenarnya apa yang telah terjadi?" ucapnya masih dalam keadaan sakit di kepalanya.
Kemudian Alisa mengingat kejadian semalam, dimana ia dan teman-temannya sedang berpesta ria merayakan ulang tahun sahabat dekatnya.
Dari balik pintu kamar mandi, muncul seorang pria menggunakan handuk kimono, rambutnya yang masih basah sengaja ia kibaskan, kemudian di acak-acak kembali.
Alisa cukup kaget ketika melihat pria yang saat ini tepat berada di hadapannya.
"Kau sudah bangun?" sahut si pria yang memiliki suara Bariton cukup khas.
POV: Samuel Dwipangga
"Samuel? Apa yang sudah kau lakukan padaku? Kenapa aku bisa berada di sini bersamamu?" tanya Alisa semakin kebingungan.
Lalu Samuel mendekat ke arah Alisa, di tatapnya wajah Alisa yang terlihat pucat.
"Kau..kau sengaja menjebak ku hah?" sambung Alisa yang mulai tersulut emosi
Samuel hanya tersenyum menyeringai.
"Sudah sedari dulu aku sangat tergila-gila padamu Alisa, dan akhirnya aku bisa mendapatkan mu tadi malam!" ucap Samuel sembari mencengkram dagu Alisa.
Alisa mencoba menghindar, namun tenaga Sam terlalu kuat.
"Lepaskan aku brengsek, kau itu teman dekatnya Sadam, kenapa kau tega melakukan hal ini padaku?" geram Alisa seraya ingin menghajar wajah Samuel.
"Ha...ha..ha..ha! Kau jangan marah-marah seperti itu cantik, tapi justru aku suka dirimu yang seperti itu!" cetus Samuel tersenyum puas.
"Dasar pria sinting, kau benar-benar pria yang sangat menyebalkan!" umpat Alisa begitu kesalnya.
Lalu Samuel duduk di samping Alisa, di cengkram nya tengkuk lehernya."aku kasihan melihatmu Alisa, apakah kau begitu kesepian? Seperti nya Suamimu jarang menyentuhmu!" ejek Samuel semakin menjadi-jadi.
"Diam kau brengsek, jangan sok tahu kamu!" bentak Alisa seolah ingin menampar wajah congak pria di sampingnya.
"hey, aku itu bukanlah pria bodoh, aku tahu mana wanita yang sering di sentuh dan mana yang tidak, apalagi semalam kau begitu agresif!"
Plak
Alisa dengan kesalnya menampar wajah Samuel
"Hentikan ucapanmu yang sangat menjijikan itu, kau benar-benar pria bajingan, apa kau sekongkol dengan Anggel hah?" tanya Alisa sembari memelototi Samuel.
"Bukan sekongkol lagi sayang, tapi Anggel adalah sepupuku, kebetulan ia sedang membutuhkan bantuan ku, dan aku pun meminta bantuannya untuk bisa mendapatkan mu, kau tahu jika aku dan Sadam sedang berseteru gegara aku kalah tender dengan proyek pertambangan milik Mr. Smith?"
"Cih, mana aku tahu!" sungut Alisa masih dengan perasaan kesalnya.
"Yasudah lah percuma saja ngomong sama kamu, tapi di sini aku menawarkan kerjasama denganmu Sayang, aku ingin kau menghancurkan Sadam hingga berkeping-keping, aku tahu jika Suamimu itu telah menikah lagi, iya kan?"
Alisa sangat terkejut ketika Samuel mengetahui hal itu
"Darimana kau bisa tahu hah? Dasar bedebah kau!"
"Sssttt, sudahlah jangan marah-marah terus! Aku berniat baik loh sama kamu, satu lawan satu itu cukup sulit Alisa, tapi jika dua lawan satu, itu akan jauh lebih mudah. Bagaimana Alisa, Apa kau mau? Aku tidak akan memaksamu, tapi bukalah matamu itu lebar-lebar, jika Sadam itu sudah berubah, cintanya padamu sudah kian memudar, dan aku yakin jika Sadam telah berpaling hatinya dan lebih mencintai istri barunya itu, percayalah padaku! Aku itu adalah seorang pria, dan aku bisa merasakan apa yang Suamimu rasakan juga!"
Alisa langsung terdiam, ia tertunduk sembari mengeluarkan bulir bening dari sudut matanya.
"Pikirkan baik-baik Alisa, aku kasihan melihatmu seperti itu, aku tahu jika Tuan Hito tidak pernah memperlakukanmu dengan baik, iya kan?"
Alisa seketika mendongakkan wajahnya. " Darimana kau bisa tahu semua itu Sam?"
Samuel malah menyunggingkan bibirnya."Aku memiliki seorang penyusup di rumahmu Sayang, jadi aku tahu setiap gerak gerik mu, dari situlah aku merasa kasihan padamu dan juga sakit hati terhadap Suamimu."
Kemudian Alisa terus memutar otaknya, ia bingung antara setuju atau tidak, kemudian terlintas di dalam fikiran jahatnya, jika Samuel bisa ia manfaatkan untuk bisa mendapatkan kembali Sadam dan menyingkirkan wanita yang bernama Mahira.
"Baiklah Sam, aku terima tawaranmu! mulai sekarang kita akan bekerjasama untuk menghancurkan Sadam dan juga keluarganya, apalagi aku ingin segera melenyapkan wanita murahan itu, ia telah merebut semua kebahagiaanku!" ucapnya bersungguh-sungguh.
'Aku tidak akan membiarkanmu hidup dalam kebahagiaan, dasar wanita j*lang tidak tahu diri.' batinnya penuh dengan rasa emosi.
......................
Di ruang IGD, Mahira terduduk lemas saat Dokter mendiagnosa jika putrinya terkena penyakit Typus.
"Kenapa putri saya bisa terserang penyakit Typus Dok?" tanya Mahira masih tidak percaya.
"ini efek terlalu kelelahan, dan sepertinya putrinya ibu selalu saja telat makan, karena dari hasil lab menunjukan jika lambung putri ibu mengalami luka yang cukup serius!"
Seketika Mahira terkulai lemas, beruntungnya ada Sadam yang buru-buru menggendong tubuh Mahira.
"Istriku, kau harus kuat! Aku bersumpah akan membalaskan semua perlakuan Danu dan juga wanita j*lang itu, ingatlah jika saat ini kau sedang mengandung!"
Mahira hanya mengangguk, kemudian ia kembali menangis sampai sesenggukan.
"Dokter, tolong berikan pengobatan yang terbaik untuk putri kecilku, berapapun biayanya anda tidak usah khawatir!"
"Baik Tuan, kami akan melakukan pengobatan yang terbaik untuk kesembuhan putri anda, baiklah kalau begitu saya permisi, saat ini pasien sudah bisa di jenguk oleh keluarganya." Sahut Dokter Evan, yakni dokter spesialis anak, dan kemudian berlalu pergi meninggalkan Sadam dan juga Mahira.
Mendengar ia bisa melihat kondisi putrinya, Mahira meminta Sadam untuk menurunkan tubuhnya dari pangkuannya, Mahira merasa malu karena di lihat oleh orang yang berlalu lalang di depan pintu masuk ruang IGD.
"Baiklah Mahira, tapi kau yakin sudah mendingan dengan kondisi tubuhmu?" tanya Sadam masih sangat khawatir.
"Sudah Tuan, anda tidak perlu menghawatirkan ku, aku baik-baik saja." sahut Mahira tersenyum tipis.
Kemudian Sadam menggenggam dengan erat tangan Mahira dan kemudian bergegas masuk ke dalam ruang IGD.
Mahira sangat sedih saat melihat jarum infusan bersarang di punggung tangan putrinya, ia buru-buru mendekat lalu mencium kening Syifa, seketika Syifa terbangun dan membuka kedua bola matanya.
"Bunda!" ucap Syifa sambil menggerakkan tangan kanannya yang tidak di infus. Melihat hal itu, Sadam sangat terkejut.
"Kenapa gadis kecil ini tidak mengeluarkan suara sedikit pun? Ia hanya menggerakkan tangan kanannya, seperti sebuah isyarat, mungkinkah gadis kecil ini...bisu? benarkah seperti itu!' batinnya tidak percaya.
Kemudian Sadam kembali memperhatikan Mahira berbicara kembali dengan Syifa, dan benar saja dugaan Sadam sangat tepat, jika Syifa adalah seorang gadis kecil yang bisu.
"Mahira, apakah putrimu itu tidak bisa berbicara?" tanya Sadam dengan wajah syoknya.
"Ia Tuan, putriku tidak bisa berbicara ketika usianya dua tahun!" sahut Mahira sembari tertunduk. Akhirnya rahasia yang selama ini ia sembunyikan dari Sadam kini ketahuan juga, dan sepertinya Mahira sudah tidak peduli lagi jika seandainya Suaminya tidak bisa menerima kondisi Syifa, dan Mahira sendiri tidak peduli jika gara-gara masalah ini ia harus pergi dari kehidupan Sadam, Mahira sudah sangat mantap dan yakin, dan ia akan memilih hidup di kampung halamannya bersama Syifa dan juga calon bayinya.
"Jika tuan tidak bisa menerima kondisi putriku karena malu memiliki seorang anak sambung yang bisu, anda boleh segera meninggalkanku Tuan, aku ikhlas!" sahut kembali Mahira.
Sadam malah mengerutkan dahinya."Apa maksud perkataannya itu Mahira, Kau cari mati denganku hah?" bentak Sadam.
Mahira sendiri langsung terkejut atas perkataan dari Sadam.
Bersambung..
🍁🍁🍁🍁🍁🍁