NovelToon NovelToon
Triplet Dan CEO

Triplet Dan CEO

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Anak Genius
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: diamond ice

Gadis cantik yang bernama Vanilla Jasmine untuk pertama kali dalam hidupnya ia terbangun di sebuah hotel bintang lima bersama seorang pria berumur. Vanilla Jasmine kerap dipanggil Lala oleh orang-orang terdekatnya. Lala tidak pernah menyangka bahwa malam dimana ia pergi dengan teman-temannya malah berakhir tidur dengan seorang pria yang Lala yakini pria tersebut bukan orang biasa. Memutuskan kabur dan menghilang agar tidak menambah masalah justru membuat beban baru bagi Lala. Beban yang tidak bisa dihapuskan begitu saja. Beban yang akan mengubah kehidupan Lala berikutnya. Beban akibat Lala kehilangan kehormatannya malam itu, tepat satu bulan Lala mengetahui jika ia tengah berbadan dua. Lalu apa yang akan Lala lakukan? Simak selengkapnya.

Peringatan🗣️🗣️🗣️
Cerita ini adalah murni hasil karangan imajinasi author dan seluruhnya adalah fiktif belaka. Semoga pembaca tidak larut dalam cerita sehingga tidak membawanya ke dalam dunia nyata. Cerita ini hanya hiburan, ok!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diamond ice, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Menginap

Lala keluar dari kamar Jason dan tidak mendapati Jason ada di ruangan tamu. Lala berjalan mengitari apartemen minimalis milik Jason. Apartemen ini memang tidak berukuran besar namun jangan meremehkan isinya. Dari ruang tamu memang tidak menyediakan banyak sofa besar yang mewah. Cukup satu sofa panjang dan kursi mahal dari rancangan-rancangan orang luar.

Seperti yang Lala lihat sekarang, ia sedang terkagum-kagum dengan salah satu kursi rancangan Finn Juhl. Kursi yang diberi nama Finn Chieftain's chair ini dirancang untuk dipamerkan pada pameran besar di tahun 1949. Kursi yang didesain Kopenhagen dan diberi nama King's Chair.

Kursi ini murni terbuat dari kenari dan jati yang ditingkatkan dengan kulit untuk menyelesaikannya. Harga dari kursi ini adalah US$ 15.970 atau setara dengan Rp 216,2 juta.

'' Sedang apa?'' tanya Jason yang kini sudah berada di belakang Lala.

'' Hanya melihat-lihat isi apartemen mu. Apartemen ini sangat mewah, kursinya saja sangat mahal harganya,'' ucap Lala kelewat kagum.

'' Apa kamu selalu mengagumi barang-barang seperti itu? Apartemen ini bahkan tidak ada apa-apanya dengan mansion ku yang berada di negara lain,'' ucap Jason bangga.

'' Cihh sombong sekali. Jangan sampai sifat mu itu menurun kepada triplet,''

'' Biarlah. Mereka juga berhak atas semua yang aku punya karena mereka memang putra-putra ku,''

Lala memutar bola matanya malas menanggapi sikap laki-laki di depannya ini. Ia malah asyik melihat sudut-sudut apartemen yang penerangannya sangat pas. Lala yakin orang yang membuat interior apartemen milik Jason adalah desainer interior terkenal.

'' Mari makan! Aku sudah menyiapkan makan malam untuk kita berdua,'' ucap Jason menggandeng tangan Lala dan membawanya ke ruang makan.

'' Duduklah,'' ucap Jason menarik kursi untuk Lala.

Kemudian Jason mengambil tempat duduk sendiri di samping Lala. Meja makan ini kecil namun Lala yakin harganya tidak main-main. Jason mengambilkan Lala piring kemudian hendak mengambilkan makanan namun suara Lala mengalun menghentikan gerakan tangan Jason.

'' Biar aku saja. Kamu sudah menyiapkan makanan tapi kamu juga yang mengambilkannya,'' potong Lala kemudian mengambil piring yang dipegang Jason.

'' Baiklah,''

Mereka makan dalam senyap. Satu persatu suapan memenuhi mulut Lala. Makanan yang enak pikir Lala dalam hati. Lala berpikir, Jason bisa mendapatkan makanan enak seperti ini setiap hari namun mengapa Jason malah memakan masakan buatannya yang di bawah standar. Sungguh manusia aneh dalam hati Lala berkata demikian.

Usai mereka makan Lala membereskan sisa makanan yang ada di meja. Lala menumpuk piring kotor menjadi satu kemudian membawanya ke wastafel tempat cucian. Jason melarang Lala melakukan itu namun Lala bersikeras untuk tetap melakukannya.

Sebelum mencuci piring, Lala mencepol rambut panjangnya agar tidak menganggu saat dirinya mencuci piring. Mengambil busa lalu menuangkan sabun kemudian Lala mulai mengusapkannya ke piring yang kotor. Kegiatan itu terus Lala ulangi hingga piring yang terakhir.

Greepp,, ada tangan kekar yang melingkar di perut ramping Lala. Lala terkejut dan hampir menjatuhkan piring yang ia bilas. Untung saja tangan kekar yang merupakan milik Jason berhasil menangkup piring itu sehingga tidak jatuh.

Lala membalikkan badan sehingga kini posisinya terperangkap dengan kedua tangan Jason yang bertumpu pada pinggiran wastafel tempat cuci piring. Pandangan mereka bertemu, aroma daun mint yang menguar dari mulut Jason memenuhi indra penciuman Lala.

Seketika suasana menjadi senyap karena di apartemen itu memang hanya ada mereka berdua. Lala memutuskan kontak terlebih dahulu. Ia membuang muka ke arah samping tidak ingin menatap mata indah itu lebih lama.

'' Lepaskan,'' ucap Lala berusaha melepaskan diri.

'' Sebentar saja,'' ucap Jason mengabaikan permintaan Lala.

Mendengar jawaban menyebalkan dari Jason membuat Lala menatap Jason tajam. Sedangkan yang ditatap hanya diam seolah tidak melakukan apa-apa. Lala mendapatkan ide, ia lalu mendekat ke arah Jason. Posisi Lala kini semakin dekat dengan Jason hingga wajah mereka tinggal beberapa centimeter saja. Jason menahan nafas melihat wajah Lala yang sangat cantik begitu jelas Jason memandangnya.

Tanpa diduga-duga Lala menggigit bahu Jason hingga membuatnya terpekik kaget sekaligus kesakitan. Lala menyeringai puas, akhirnya dia bisa mengerjai manusia satu ini. Tidak mengindahkan kesopanan terhadap atasan, Lala tertawa melihat Jason yang benar- benar meringis menahan sakit.

" Apakah sakit? " tanya Lala dengan wajah tanpa dosa.

" Sepertinya kamu harus diberi sedikit pelajaran karena telah berani melawan orang seperti ku," ucap Jason dingin.

Jason meraih pinggang Lala kemudian ia bawa ke arah tubuhnya hingga tubuh mereka saling menempel sempurna. Lala dapat dengan jelas melihat dada bidang Jason yang keras karena memang tingginya yang tidak seberapa.

Jason terus menatap Lala yang mulai menunjukkan ekspresi takut. Jason mempererat pelukan tangannya di tubuh Lala. Dalam hati ia sangat puas menatap wajah Lala yang tadinya sangat percaya diri kini malah terlihat ketakutan seperti anak kecil yang ditinggal ibunya.

Lala memejamkan mata kala wajah Jason mendominasi pemandangannya. Tinggal beberapa senti lagi dan bibir Jason tepat berada di depan wajah Lala.

" Aaaaa," teriak Lala karena Jason menggigit pipinya dengan keras.

" Impas kan? " ucap Jason tersenyum puas.

" Jason," geram Lala kemudian memukuli Jason dengan brutal.

Tidak perduli dirinya akan dicap wanita tidak etis Lala sudah tidak menghiraukannya. Yang terpenting sekarang Lala puas bisa membalas Jason karena telah mempermainkan perasaannya. Hampir saja Lala mengira jika mereka akan berciuman.

" Aish, mikir apa aku tadi," gumam Lala memukul kepalanya sendiri usai ditinggalkan Jason yang kabur entah kemana.

...****************...

Lala menggeliat dalam tidurnya. Cahaya matahari masuk dengan jelas menerangi kamar yang saat ini Lala tempati. Berusaha mengumpulkan kesadaran, Lala mengedarkan pandangannya menyapu kamar yang ia tempati.

Harum ruangan khas milik seorang laki-laki menyebar memenuhi indra penciuman Lala. Ia baru sadar jika kamar yang ia tempati adalah milik Jason. Lala tidur sendiri menempati kamar Jason. Semalam Lala mengusir Jason yang hendak tidur satu kamar dengannya.

Lala memang yakin tidak akan terjadi hal yang tidak diinginkan. Namun tidur dalam satu kamar dengan seorang laki-laki tampan sangat tidak baik untuk kesehatan jantung Lala. Ia tidak ingin mati mendadak karena terus menahan detak jantung yang cepat akibat berdekatan dengan Jason.

Lala menurunkan kakinya melangkah keluar kamar untuk mencari sang pemilik kamar. Usai menutup pintu kamar kembali, Lala masih kebingungan dengan penataan ruangan apartemen Jason. Lala berniat mencari Jason karena ia ingin membangunkan orang itu. Bukannya apa, Lala hanya ingin meminta ponselnya dikembalikan.

Sejak semalam ponsel Lala tidak dikembalikan oleh Jason dengan alasan agar Lala tidak pergi kemana-mana. Alasan yang sangat aneh bagi Lala namun tidak untuk Jason yang keras kepala. Untung saja semalam Jason tidak egois. Jason menelepon anak-anak mereka menggunakan ponselnya.

Lala pun ikut bergabung. Jason juga mengganti telepon biasa menjadi telepon yang bergambar wajah. Triplet sangat senang, mereka bahkan tidak keberatan sama sekali ketika ditinggal Lala semalaman. Kata triplet mereka tengah sibuk dengan mainan baru yang Jason berikan. Triplet dijaga oleh orang-orang kepercayaan Jason sehingga segala kebutuhan mereka sudah terpenuhi.

Rasanya Lala sangat ingin cepat pulang. Ia sangat ingin menegur triplet yang pasti keasyikan bermain hingga lupa waktu karena tidak ada dirinya. Dan jangan lupakan jika hari ini mereka harus sekolah. Lala mempercepat langkahnya mencari Jason agar ia diijinkan pulang untuk membantu triplet berkemas pergi ke sekolah.

'' Ternyata disini rupanya,'' ucap Lala setelah menemukan Jason yang masih tidur.

'' Apa apartemen ini hanya memiliki satu kamar?'' tanya Lala berpikir karena menemukan Jason yang tidur di depan TV tidak di kamar lain.

1
Indira Ira
Luar biasa
guntur 1609
jodohkan saja jeni sm nando thor
guntur 1609
brti niki penghianat besar
guntur 1609
mampus kau laki2 pecundang. anakmu di hina di depanmu. bukanya ada pembelaan darimu. malah kau diam saja. kau tdk cocok dijadikan seorang ayah bagi triplet
guntur 1609
parah jau jas. makin bencilah anakmu sm mu
guntur 1609
dasar narais
guntur 1609
dasar Jason. ada udang dibalik rempeyek
guntur 1609
nanti kepseknta sendiri yg korupsi
guntur 1609
hahah lala kejebak sama jas
guntur 1609
tanpa kau sadari yg melawan tu adalah anak2 mu jas
anggy tabitha
niki dong yg bius lala
Aletea Ezra
Luar biasa
Nurul Kurniati
Buruk
Aries suratman Suratman
Mengapa Jason tidak mengatakan kepada Jennie tentang Akibat perbuatan Jennie kejadian 6th yang lalu ke Lala dan memperkenalkan si kembar ke Jennie biar nggak salah paham ke Lala
Aries suratman Suratman
Yang Aku sayangkan Adalah sifat Jenny, Udah jahat sombong sekali sama Lala, padahal dia Adiknya Jason, seharusnya karakter Jennie Walaupun Model kelas atas sifat Dan Etika dijaga demi nama baik keluarga
Aries suratman Suratman
Ingat Istilah Didunia Ini ngga ada yang Gratis Apalagi Yg melibatkan Aparat Kepolisian Semua harus Bayar walaupun Kita sebagai Korban
Dari: Membuat laporan, Membayar pengacara, Apalagi kalo Soal Pesta Hiburan, Bayar laporan Mahal
Aries suratman Suratman
Iya Thor, ceritanya terlalu cepat dan lurus dan kurang berkesan, harusnya ceritain saat-saat kehamilan Lala
mulai dari Jason kaya lagi ngidam (Covid Sindrom) biar Jason ikut merasakan Susah dan merasa bersalah Dan berusaha Mencari Lala,
ini tiba-tiba udah 6th kemudian, Udah gitu nggak ada Perasaan getaran Ikatan batin dengan Lala
yonahaku
kamu nggak tahu ya kakakmu yang buat lala hamil dan anaknya mirip sama wajah kakakmu
Ririn Yanti
aku suka Skali baca cerita anak kembar
Ririn Yanti
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!