Siang hari di kios bunga
"Nek, sudah waktunya pulang!
" ujar Shella.
"Iya Shel !" nenek Shema mulai mengemasi barangnya.
"Nenek pulang dulu ya Sel".
"Iya Nek hati-hati!"
"Kamu harus pulang juga, istirahatlah jangan bekerja terlalu keras."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alap Alap Jagat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencuri Milik Black Devil
Hasrat mereka berdua semakin bergelora. Keduanya sudah tidak dapat menahan rasa yang berdesir di dalam tubuh.
Willy dengan cepat sudah dapat melepaskan celana milik Shella.
"willy", panggilan dari Shella menghentikan aksi Willy.
"Aku belum siap. Kamu tidak masalahkan?".
Willy tahu kalau ini terlalu awal bagi mereka melakukan hubungan yang terlalu dalam.
Willy tidak memprotesnya tapi Willy mengambil selimut dan menutupinya.
Willy berlari ke dalam kamar mandi milik Willy untuk melepaskan hasrat yang masih terpendam.
Suara desahan Willy terdengar keras oleh telinga Willy.
Wanita itu merasa bersalah tapi dia belum bisa menerima sepenuhnya hubungannya dengan Willy.
Shella masih ragu akan hubungannya dengan pria itu karena latar belakang Willy yang berhubungan dengan dunia hitam.
Willy keluar kamar mandi dengan keadaan tubuh basah dengah dililitkan handuk di pinggangnya.
"Shell, kamu ada dimana" tanya Willy mencari keberadaan Shella.
"Aku disini Willy." Shella ada di dapur membuat minuman untuk Willy.
Willy sudah selesai mengenakan pakaiannya lagi, dan Willy melihat kalau pria itu sudah rapi kembali dengan pakaian dan rambut yang sedikit basah.
"Willy, apa tidak masalah anak buahmu menunggu terlalu lama.
Kasihan mereka di luar dari tadi hanya menunggumu."
"Biarkan saja, itu memang sudah tugasnya."
"Tidak boleh seperti itu Willy, bagaimanapun mereka manusia.
Mereka rela mempertaruhkan nyawanya demi melindungimu jadi perlakukan mereka sebaik mungkin."
Perkataan Shella membuat Willy tersenyum, dia tidak menyangka kalau wanita yang ada di hadapannya ini bisa memikirkan hal sekecil itu dengan pertimbangan tentang kemanusiaan.
"Kamu tidak usah memikirkannya, sekarang kamu harus bisa menjaga diri.
Aku takut kamu akan menjadi sasaran musuhku setelah mereka tahu mengenai hubungan kita."
"Aku bisa menjaga diriku, Willy.
Aku juga bisa kapan saja menghubungimu. Kamu lebih baik pergi kasihan dengan mereka yang menunggumu."
Willy memeluk Shella dan memberikan ciuman.
Shella mengantar Willy sampai depan pintu rumahnya karena willy tidak mau Shella keluar rumah.
"Jack, siapkan anak buah untuk menjaga sekitar rumah Shella tapi jangan sampai shella mengetahuinya."
"Ok Bos, saya akan memerintahkan beberapa anak buah untuk menjaga Nona shella."
willy pergi bersama rombongan menuju Meksiko.
Shella melihat kepergian Willy melalui jendela rumahnya.
"Maaf Willy, aku belum siap untuk menerima kehidupanmu yang gelap.
Aku takut akan kehilangan seseorang yang aku cintai karena kehidupanmu."
Shella menatap mobil willy hingga menghilang.
Shella menghembuskan nafasnya dengan semua kejadian yang pernah di laluinya.
Shella kembali melanjutkan kegiatannya seperti semula.
Shella mengunjungi kios bunga yang menjadi sumber penghasilannya.
"Nenek shema aku kangen denganmu Nek."
Shalla memeluk Nenek yang sudah dianggapnya sebagai keluarga sendiri.
Nenek shema kaget melihat shella kembali ada di hadapannya.
"shell, kemana saja kamu selama ini? Aku takut kamu di culik oleh lintah darat itu."
shella terlihat sedih karena apa yang dikatakan Nenek shema itu benar keadaannya.
Shella memegang tangan Nenek shema dan menceritakan semua kejadiannya.
"Syukurlah kamu selamat Nak, Nenek khawatir kalau kamu akan celaka dengannya.
Lalu sekarang bagaimana dengan semua hutangmu? Nenek punya sedikit tabungan kamu bisa membayarnya untuk mengurangi hutangmu."
"Tidak usah Nek, hutangku dengan lintah darat itu sudah lunas di bayar.
Ada seseorang yang pernah aku tolong mau membayar semua hutang-hutangku tanpa meminta imbalan."
Shella dan Nenek shema saling berpelukan.
Nenek Shema tidak menyangka kalau masih ada orang baik yang membantu Shella.
Anak buah yang diperintahkan untuk menjaga shella terus mengawasi wanita itu dari jauh.
Mereka juga terus melaporkan setiap pergerakan yang dilakukan oleh Shella kepada Jack.
willy sampai di Meksiko langsung menemui Ibunya
yang masih berada di Rumah Sakit.
"Willy, kamu sudah sampai? Mana dia?" "Iya Ibu, aku baru sampai.
Siapa yang Ibu maksud?". "Wanita yang ingin kamu kenalkan sama Ibu?".
Willy hanya diam dan tersenyum dengan perkataan Ibunya.
Awalnya memang ingin mengenalkan shella kepada Ibunya tapi shella memutuskan tidak ingin ikut dengannya ke Meksiko sehingga Willy terpaksa membatalkan niatnya untuk mengenalkan shella dengan Ibunya.
"Ada apa will? Kenapa kamu diam saja?".
"Tidak ada Bu, nanti saja kalau kondisi Ibu sudah sembuh."
Ibu willy tidak ingin memaksakannya lagi.
Dia tahu kalau putranya masih ragu untuk mengenalkan wanita itu dengannya.
willy kembali ke markas setelah melihat kondisi Ibunya.
willy mendapatkan informasi dari sahabatnya oscar kalau kokain yang akan dikirim mereka telah di curi oleh seseorang.
Oscar ingin meminta bantuan Willy untuk menyelidikinya karena kokain itu juga milik Willy dan Oscar.
"Oscar, bagaimana kejadiannya? Bukannya pengiriman kokain itu berjalan dengan lancar?".
"Awalnya aku kira iya Will, tapi setelah anak buahku melakukan pengecekan ternyata kokain yang dikirim itu isinya kosong dan kokain milik kita telah di curi saat melakukan pengiriman".
"Brengsek! Siapa yang berani melakukannya.
Jack cari tahu orang itu dan seret dia kehadapanku.
Akan aku Cincang tangannya karena sudah mencuri milikku."
"Siap Bos."
Jack pergi meninggalkan markas dan meminta beberapa anak buah untuk menyelidikinya.
"Kamu yakin Oscar, kalau kokain kita di curi?
Apa ada orang yang berkhianat dengan kita?".
"Aku tidak tahu siapa pengkhianatnya Willy, tapi aku juga merasakan sesuatu yang aneh willy.
Proses pengiriman harusnya dilakukan oleh orang kepercayaanku tapi saat itu dia tidak bisa melakukannya karena aku memerintahkannya mengambil contoh heroin yang telah selesai dikemas.
Dia hanya mengatakan akan melakukan pengiriman tapi dia memerintahkan untuk pengiriman.
Sementara orang digudang mengatakan kalau mereka mendapat perintah dari orang kepercayaanku untuk mengirimnya."
“Sial! Mereka bekerja sama melakukannya dengan mengatas namakan orang kepercayaanmu Oscar.
Bawa mereka kehadapanku sekarang juga."
Willy terlihat marah dan emosi.
Dia seperti harimau mau menerkam mangsanya.
Rahangnya mengeras menahan emosi yang meluap dari dalam dirinya.
Ponsel Willy berdering, pria itu tidak menghiraukannya karena saat ini Willy sedang berhadapan dengan orang yang ada di gudang untuk mendengar penjelasannya.
"Katakan brengsek! Siapa orang yang telah menyuruhmu mencuri kokain miliku atau kepalamu kan bolong saat ini juga?".
Willy menodongkan pistolnya tepat di kening orang itu.
willy sudah tidak main-main lagi kalau soal pengkhianat dalam kelompoknya.
Jack masuk ke dalam ruangan itu dan ingin mengabarkan soal Shella bertemu dengan pria yang bernama Tery.
Dia merupakan pria yang bersama Beggi mantan kekasih Willy.
Jack tidak tahu pasti ada hubungan apa antara Shella dengan Tery tapi Jack bisa melihat foto-foto kebersamaan mereka yang cukup dekat.
"KATAKAN! SIAPA YANG MENYURUHMU MENCURI KOKAIN ITU?"
Kalau Willy sudah marah maka tidak ada orang yang bisa menghalanginya.
Dor.. Dor..
Dua kali tembakan di lepaskan Willy tepat di kening ke dua pria yang tidak mau membuka mulutnya mengenai pencurian kokain milik Willy.
"Oscar, kamu selidiki ini segera.
Aku yakin pengkhianat itu ada di tubuh kelompokmu.
Kalau kamu tidak bisa mengungkapkannya maka aku akan mengambil langkah yang jauh lebih kejam dari ini."
Willy meninggalkan sahabatnya itu.
Willy tidak peduli lagi soal persahabatan kalau mengenai bisnis dan kebohongan.
Willy paling membenci soal kebohongan makan mati adalah hukuman yang tepat untuk mereka.
Willy naik ke dalam mobilnya.
Jack belum bisa menyampaikan informasi yang di dapatkannya mengenai kedekatan Shella dan Tery.
Jack tahu situasi saat ini tidak baik mengatakannya tapi Jack takut Willy mendapatkan berita dari orang lain dan itu lebih berbahaya lagi.
"Apa yang ingin kamu katakan Jack?".
Willy membuka suaranya saat di dalam mobil dan mengetahui kalau orang kepercayaannya sedang gelisah untuk mengatakan sesuatu.
"Aku akan mengirimkan beberapa foto langsung ke ponsel anda Bos.
Itu baru saja aku dapatkan dari anak buah kita saat mengawasi Nona Shella."
Willy mengambil ponselnya dari dalam kantong celana dan membuka pesan yang dikirim Jack.
Willy melihat foto-foto shella yang tersenyum dan tertawa bersama pria yang telah meniduri kekasihnya.
Willy meremas tangannya karena amarah yang di tahan.
Willy tidak menyangka kalau shella mengenal Tery dan memiliki hubungan sedekat ini dengan pria yang telah bersama kekasihnya di atas ranjang saat status Beggi menjadi tunangannya.
"Sial! Hari ini aku mendapatkan berita yang membuat kepalaku sakit.
Jack cari tahu mengenai kedekatan mereka.
Jangan sampai pria itu mengambil kesempatan saat kedekatanku dengan shella."
Jack menganggukkan kepala dan langsung menghubungi anak buahnya untuk terus menjaga shella dan mencari tahu mengenai kedekatan mereka.
Willy sampai di kamar dan melemparkan ponselnya kesembarangan tempat karena kesal dengan foto yang dilihatnya.
Willy sempat berpikiran kalau Shella menolak ajakannya ke Meksiko karena kedekatannya dengan Tery.
Willy memilih berendam untuk menyegarkan pikirannya.
Sementara Shella terus menghubungi Willy tapi pria itu tidak sekalipun mengangkat ponselnya.
Shella lebih memilih kembali merangkai bunga sesuai pesanan pembeli.
Ibunya Willy sudah mendapatkan informasi mengenai gadis yang telah dapat mencuri hati putra sulungnya.
"Kamu yakin kalau gadis ini yang sedang dekat dengan Willy?"
"Iya Nyonya. Gadis ini yang dekat dengan Tuan Willy."
"Apa kamu sudah menyelidiki semuanya?", tanya Ibunya Willy kepada orang kepercayaannya untuk menyelidiki Shella.
"Sudah Nyonya. Saya sudah mendapatkan informasinya dan kenapa Tuan Willy jatuh cinta kepadanya."
Orang kepercayaan Ibunya Willy menceritakan semua informasi yang didapatkannya sampai pertemuannya dengan Wily.
Ibu Willy kagum dengan sosok wanita yang dijumpai oleh anaknya.
"Berikan aku alamat kios bunga dia bekerja".
Ibu Willy tersenyum sambil menyebut nama Shella.