Seorang gadis yang terpaksa menerima pernikahannya demi kakeknya yang memiliki sebuah perjanjian dengan sahabat lamannya.
Nah.
Bagaimana kisah selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 35
Ferdi ikut iba melihat kisah cinta atasannya itu, dia pun berinisiatif membantu untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi. Dan tanpa sepengetahuan Arhan, dia pergi menemui Zahara di rumahnya.
" Nona muda sebenarnya apa yang terjadi? " Tanya Ferdi yang saat itu sedang duduk di teras bersama Zahara.
Belum sempat Zahara menjawab seseorang datang mengagetkan mereka berdua.
" Kak Silvi, sudah datang kak? em Zahara siap siap dulu ya " Ucap Zahara beranjak meninggalkan Ferdi begitu melihat kedatangan Silvi.
Ferdi menatap tajam ke arah Silvi.
" Hai Ferdi, apa kabarmu lama ya kita tidak bertemu, o iya kabarnya Arhan bagaimana? " Tanya Silvi kemudian ikut duduk di depan Ferdi dengan senyum tipis.
Ferdi mengerutkan dahinya dan mengangguk tanpa sepatah kata .
Silvi membuka jaketnya dan membusungkan dadanya untuk menarik perhatian Ferdi dan sesekali melirik padanya.
" O iya Ferdi, apa Arhan dan Zahara sudah bercerai? " Tanya Silvi yang membuat Ferdi melotot tajam.
" Cerai, memangnya tuan muda dan nona muda benar benar bercerai " batin Ferdi.
" Ferdi kamu kenapa? " Silvi mengagetkan lamunan Ferdi.
" Oh iya vi, em aku gak tahu masalah itu, aku hanyalah asistennya dan tidak tahu masalah pribadi tuan muda " Jawab Ferdi singkat.
Tak butuh waktu lama, Zahara pun keluar dari dalam rumah dan siap dengan outfit yang membuat Ferdi tercengang melihatnya ( Atasan tangtop super ketat di atas pusar , celana hotpants sepanjang satu jengkal) mata Ferdi membulat melihat penampilan Zahara yang berubah 180 derajat .
" Kak Silvi, aku sudah siap hari ini kita jalan ke mana? em sebenarnya aku agak malu sih dengan baju ini tapi oke lah kan kak Silvi yang pilihkan untukku " Ucap Zahara.
Ferdi memalingkan wajahnya dan mengusap wajahnya dengan kasar " Waduh dengan penampilan nona muda yang seperti ini laki laki mana yang tidak akan tergoda, gila, Silvi pasti dalang di balik semua ini, aku harus segera memberitahu tuan muda " Batin Ferdi kemudian melangkah pergi dari rumah Husein .
" Zahara, aku pamit dulu ya " Ucap Ferdi yang di jawab anggukan dan senyuman oleh Zahara.
Hari ini Silvi juga berpenampilan seksi ( Atasan dengan belahan dada sangat rendah sehingga memperlihatkan setengah dari kedua melonnya dan rok mini yang sangat pendek bahkan hampir memperlihatkan asetnya) .
Mereka pun segera pergi ke tempat tujuan dan ini pengalaman pertama bagi Zahara yang mulai terpengaruh dengan kehidupan liar Silvi. Sebelumnya Zahara tidak pernah keluar malam apalagi berpakaian mini dan terbuka seperti itu.
Arhan merasa ada sesuatu yang tidak beres dan meminta Ferdi untuk mengikuti ke mana mereka berdua pergi dijam seperti ini ( Jam 8 malam).
Dan setelah setengah jam perjalanan mereka pun tiba di suatu tempat , Zahara turun dari mobilnya disusul Silvi yang duduk di belakang kemudi.
" Kak, tempat apa ini? " tanya Zahara yang terlihat canggung dengan style nya saat ini.
Silvi tersenyum dan menarik tangan Zahara
" Sudah jangan banyak tanya ayo cepat masuk ada seseorang yang sudah menunggumu, kamu tahu gak seseorang yang akan merubah masa depanmu dia kebahagiaan mu yang sesungguhnya " Bisik Silvi.
Zahara mengernyitkan keningnya " Hahhh, siapa? ".
Silvi menunjuk pada seorang pemuda yang duduk di pojok dengan beberapa gelas minuman beralkohol berada di depannya.
Zahara menatap Silvi bergantian dan bingung mau ngapain " Kak, memangnya dia siapa? ".
" Sudah ayo sana " Silvi pun mendorong Zahara sehingga dia terjatuh di pangkuan pemuda tersebut.
"Au "
" Zahara, kamu! " Ucap pemuda itu yang tidak lain adalah Radit.
" Radit, apa yang kamu lakukan di sini? " tanya Zahara sambil beranjak dari pangkuan Radit.
Radit tersenyum tipis " kok aku sih, cowok mah bebas ke sini, nah kamu cewek ngapain ke sini dan " Radit menghentikan ucapannya ketika melihat penampilan Zahara yang sangat berani dan terbuka.
Mata Radit melotot tajam dan jiwa lelakinya bangkit seketika, keringat dingin mulai keluar dan hawa panas pun mulai menjalar ke seluruh tubuhnya.
" Dit, kamu kenapa? " Tanya Zahara yang belum sadar akan bahaya di depan matanya.
Radit mengusap kasar wajahnya dan memalingkan pandangannya dari tubuh Zahara " Em, ti tidak Ra, rasanya aku tidak enak badan lebih baik aku pulang, mau aku antar pulang? " .
Zahara pun mengangguk, dan mereka pun beranjak pergi meninggalkan tempat itu.
Ferdi yang dari tadi mengikuti mereka pun nampak sedikit lega karena ternyata pemuda yang bertemu dengan Zahara adalah Radit, Radit anak yang baik tidak mungkin dia berbuat macam macam kepada sahabatnya sendiri. Tapi untuk memastikan keselamatan nona mudanya, Ferdi tetap mengikuti mobil Radit hingga mereka sampai di depan rumah Husein.
( Bagaimana Ferdi, apa yang terjadi dengan istriku, apa kamu tetap mengawasinya? )
" Iya tuan , dari tadi aku mengawasi mereka dan saat ini nona muda sudah masuk ke dalam rumah, apa perlu aku mengawasi nona muda dari depan rumahnya sampai pagi ? Tanya Ferdi melalui sambungan gawainya.
(Tidak perlu Fer, asalkan Zahara sudah tiba di rumahnya)
" oke tuan "
Dan setelah memastikan Zahara masuk ke dalam rumahnya dengan aman dan selamat, Ferdi pun pergi meninggalkan rumah Husein.
Sementara itu di diskotik, Silvi nampak berbicara dengan seseorang. Mereka tampak akrab karena sesekali laki laki itu mencolek pantat Silvi dan sang pemiliknya pun nampak tidak keberatan.
" Vi, malam ini temani om ya " Ucap laki laki itu
Silvi tersenyum dan duduk di pangkuannya sambil mengusap pipi laki laki itu " Baik om, tapi aku tidak mau ambil resiko kalau main di hotel sekitar sini, karena om adalah buronan".
Laki laki itu terkekeh dan mulai menjamah tubuh Silvi hingga pemiliknya mendesah keenakan " ya kita main di sini saja " bisik laki laki itu yang tidak lain adalah Bima.
ach ach ach Silvi mulai mendesah dan menengadahkan kepalanya untuk menikmati sentuhan Bima. Pakaian Silvi yang minim sangat memudahkan untuk Bima melakukan penyatuan .
Bima menggenjot Silvi di tengah tengah hiruk pikuk keramaian diskotik. Banyak yang melihat perbuatan keji mereka namun mereka tidak ambil pusing karena di tempat seperti itu bukanlah pemandangan yang aneh.
ach om ach ach
"Sebentar lagi Silvi, kita keluarkan bersama sama ya " Bisik Bima yang membuat Silvi melotot tajam dan menarik tubuhnya.
Bima geram dan mencengkram lengan Silvi
" Apa apaan sih vi, ach gila kamu, om udah mau nyampai kenapa kamu menariknya? ".
Silvi yang sama tersiksanya pun mendengus perlahan " Om, jangan di keluarkan di dalam Silvi tidak mau hamil ".
Bima mengacak kasar rambutnya dan membenarkan celananya " Sialan kamu, aku sudah tidak mood main sama kamu! ".
Silvi mengerutkan dahinya dan secepat mungkin membenarkan rok dan bajunya.
" Hhh dasar om om brengsek, maunya main minta gratisan pake dikeluarin di dalam , dasar om Bima gila " Silvi menggerutu sendiri karena hasratnya yang sudah hampir tercapai harus terhenti.
trimakasih 👍 Thor selamat berkarya sehat selalu🙏