Seorang gadis yang terpaksa menerima pernikahannya demi kakeknya yang memiliki sebuah perjanjian dengan sahabat lamannya.
Nah.
Bagaimana kisah selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 30
Di pagi harinya
Arhan dan Zahara bersiap keluar dari hotel, tapi pikiran Zahara masih mengganjal
" Sepertinya aku masih belum percaya kalau kak Arhan tidak ngapa ngapain semalam, buktinya bajuku lepas semua, mengingat semua yang dia lakukan selama ini padaku dia pasti sedang berpura-pura " Tatapan Zahara sangat inten dan menyelidik membuat Arhan menghela nafas panjang dan merebahkan kembali tubuhnya di atas ranjang " Ada apalagi sih Ra, mau bukti apa lagi kalau aku benar benar tidak ngapa ngapain kamu semalam! ".
Zahara tak bergeming dengan sorot mata tajam seperti singa yang mau menerkam mangsanya.
" Ya elah Zahara apa aku harus membelah dadaku agar kamu percaya " Ucap Arhan yang mulai frustasi dengan sikap Zahara.
" Anjir nih bocah, apa dia tidak tahu kalau melakukan itu pasti efeknya sakit, apa dia memang sebodoh itu atau memang sepolos itu, plis Arhan yang sabar menghadapi bocil seperti dia " Gumam Arhan untuk menguatkan batinnya yang mulai goyah dan terguncang karena emosi.
" Aku tetap tidak percaya karena kak Arhan suka membohongiku, dan jangan lupa beberapa waktu yang lalu kak Arhan juga pernah memaksaku, pokoknya kita harus segera mengurus perceraian titik! " Gertak Zahara masih dalam mode dingin.
Arhan semakin menipis kesabarannya menghadapi sikap istri kecilnya yang terus menyudutkannya dan terpaksa berbohong agar Zahara lega dalam menuduhnya " Oke! oke! aku sudah berbuat sesuatu padamu tadi malam, aku ambil kehormatan mu dan aku menidurimu! puas! ".
Hiks hiks hiks
Zahara menitikan air matanya dan duduk dengan lemas " Kamu jahat kak Arhan, kamu sungguh jahat! ".
Arhan kembali dibuat pusing dan menghela nafasnya dengan berat .
" Hhhhhh Zahara, maafkan aku sudah membentakmu, tapi kumohon jangan lagi minta cerai, demi kakek Husein, demi mamaku dan " Arhan menghentikan ucapannya kemudian Zahara menatapnya tajam " Dan apa kak! ".
" Dan demi aku Zahara, karena aku sangat mencintaimu " Batin Arhan.
" Dan apa! " Zahara tetap memaksa Arhan meminta untuk tidak menghentikan kata katanya yang belum selesai.
"Duh bocil susah banget sih mengendalikannya" ( Batin Arhan) .
"iya Zahara kita harus mempertahankan pernikahan ini juga demi ibu kamu dia pasti bersedih kalau anaknya bercerai dan gagal dalam berumah tangga " Ucap Arhan untuk mengalihkan perhatian Zahara.
Hasilnya Zahara benar benar terkejut dan meraih kerah baju Arhan " Kak Arhan, apa yang barusan kakak katakan? ibuku? Apa kamu telah menemukan ibuku? di mana dia sekarang? ".
Arhan menyunggingkan senyum tipisnya dan melepaskan pegangan tangan Zahara dari kerah kemejanya kemudian menggenggamnya lembut " Iya ibumu, sekarang ikut aku dan kita akan menemuinya".
Mereka pun bergegas melangkah keluar dari dalam kamar, namun tiba tiba Zahara teringat kalau kemarin di dalam sana temy memasang kamera di atas nakas, akan sangat berbahaya kalau sampai video nya tersebar, dia pun berhenti sejenak dan balik arah ke kamar tersebut, bersamaan ponsel Arhan yang berdering jadi Arhan tidak begitu memperhatikan Zahara dan apa yang dilakukannya.
Zahara segera mengambil kamera kecil yang berada di atas nakas kemudian mengambil memory cardnya dan memasukkannya ke dalam saku celananya.
Zahara melangkah bersama Arhan menuju lobi hotel dan bergegas menuju parkiran.
Di dalam mobilnya, Arhan dan Zahara duduk bersebelahan, namun tidak ada tegur sapa, Arhan melajukan mobilnya menuju rumah Laura.
Cekikk
Arhan menepikan mobilnya di depan pintu gerbang rumah mewah yang cukup besar itu.
Zahara turun perlahan dengan hati yang berdebar dan sesekali menoleh pada Arhan yang hanya memberikan sebuah senyuman.
ceklek
Zara, Renata dan Zahida yang duduk di sofa pun menoleh bersamaan.
" Mama " Ucap Zahida lirih.
Zara beranjak dan menatap Zahara yang berdiri mematung di ambang pintu.
Zara mulai menitikkan air matanya " Sayang, ini mama nak ".
Zahara berlari kepelukan mamanya, Zara pun tak kuasa menahan sesak di dadanya dan membelai lembut rambut indah putrinya itu.
" Zahara sayang, maafkan mama sudah meninggalkanmu nak, ini semua mama lakukan agar kamu tidak malu dan tidak menjadi gunjingan orang kalau kamu anak haram " Ucap Zara sambil terus mengusap kepala putrinya. Dan Zahida serta Renata pun ikut menangis terharu melihat pertemuan ibu dan anak yang mengharukan.
...🐴🐴🐴...
Sementara itu di sebuah hotel bintang lima seorang wanita dan laki laki sedang berpacu dalam kenikmatan.
Wanita tersebut adalah Silvi Putri seorang artis muda yang karirnya hancur karena skandal dan sekarang lebih memilih menjadi wanita malam dengan tarif tinggi.
" Ach ach ach, terus om ach terus ach " Racau Silvi sambil merem melek merasakan kenikmatan surgawi .
Hahhhhh ouhhhhh " Racau laki laki itu yang berhasil mencapai puncaknya dan menarik batangnya dari lembah Silvi yang juga sama sama baru saja mencapai puncak kenikmatan.
Laki laki tersenyum puas dan masih enggan untuk beranjak karena sisa sisa kenikmatan yang masih terasa berdenyut " Cantik, om minta sekali lagi ya? ".
Silvi mengeryitkan keningnya dan menatap laki laki itu dengan tajam " Hhh apa sekali lagi, memangnya om bersedia menambahkannya ".
" Tentu saja sayang, Om akan menambahkan 60 juta lagi jadi untuk malam ini om akan bayar 110 juta bagaimana? " Ucap laki-laki itu yang dijawab senyuman manja oleh Silvi.
Silvi pun mulai mendekati dan memainkan senjata laras panjang milik si om dengan mulutnya dan sesekali menyesapnya.
Si om sangat senang dengan pelayanan Silvi, dan mereka kembali menyatukan diri dan berpacu dalam kenikmatan.
Begitu lah Silvi yang saat ini telah terjun ke dunia hitam yang lebih dalam, bahkan sekarang jauh lebih gila.
Setelah Hampir 3 jam melayani tamunya, Silvi duduk di sofa sambil menikmati segelas kopi hitam, matanya menelisik jauh dan pikirannya tertuju pada satu nama " Zahara, gadis itu telah mengubah hidupku, tunggu saja apa yang bisa aku lakukan padamu, kamu merebut apa yang seharusnya menjadi milikku " .
Dan laki laki itu pun keluar dari kamar mandi kemudian merapikan bajunya " Silvi, besok aku minta kamu menemani om lagi ".
" Baik om Albert , om suka perawan bukan? bagaimana kalau Silvi memberikan kejutan untuk om tunggu beberapa hari lagi om akan senang " Jawab Silvi sambil tersenyum tipis.
Albert pun tersenyum kemudian memberikan kecupan sayang di kening Silvi.
" Lebih baik kamu pensiun menjadi pelacur dan menjadi wanita simpananku saja " Bisik Albert yang membuat Silvi melotot tajam
" Apa bedanya om, sama saja sama sama berzina ".
" Setidaknya hanya aku saja yang menyentuhmu " Jawab Albert.
Silvi menatap netra yang berada tepat di depannya " Apa om berani memberikan status padaku? ".
" Maksudmu, menikahimu " Albert menunduk sejenak.
" Hhhh sudah kuduga om memang pengecut,
Lebih baik begini saja ,ada uang aku melayanimu " Ucap Silvi.