Novel baru lagi ni,yuk....pantengin.
Tinggal di daerah lokalisasi, membuat kedua kakak beradik itu dianggap sama seperti wanita yang lainnya yang tinggal disana. Mereka tinggal sedari kecil di daerah itu karena memang rumah sederhana yang mereka tempati merupakan peninggalan bapak nya ,sehingga mereka ngak pernah bisa pergi atau menjual rumah itu.
Semua orang menganggap mereka sama dengan warga sekeliling nya ,walaupun sebenar nya sama . Tapi mereka mengerjakan pelayanan yang berbeda ,bukan pelayanan di atas ranjang melainkan pelayanan kebersihan
yuk.....mampir
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Positif
🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳
Sofia mendapatkan urutan antrian terakhir ,tapi karena para perawat dan dokter cepat menangani para pasien nya sehingga tidak terasa akhirnya sofia dipanggil .
Sofia tersenyum pada dokter didepan nya, jantung nya sudah berdebar tak menentu karena masih gugup dan tak percaya jika dirinya akan hamil tapi dia harus yakin kalau hasil yang akan keluar pasti sangat akurat . Mengingat dirinya ada di rumah sakit besar dan terkenal, walaupun dia sedikit merasa takut .
"Silahkan duduk ,ini hhmmm siapa yang mau diperiksa ?" ucap seorang pria muda berkaca mata ,dia memakai jasa dokter sehingga membuat nya terlihat sangat tampan dan berwibawa.
"Kakak saya dok,ini . Nama nya Sofia " jawab Nadya sambil menunjuk ke arah Sofia yang sudah duduk didepan dokter tampan itu .
"Oooh.....suami anda dimana ? kenapa ngak ikut datang kesini bu sofia ?" tanya dokter itu dengan sopan dan ramah .
"Kakak ipar saya sedang kerja ,dia merantau keluar kota dok. Makanya kami yang menemani kakak kami ini memeriksakan kondisi nya " jawab Nadya dengan sedikit kètus ,karena dirinya memang merasa kesal mendengar ucapan si dokter yang banyak tanya.
"Ah....maaf kalau saya sedikit lancang, jadi apa keluhan anda bu sofia ?" ucap dokter muda itu,dia sesekali melirik ke arah wajah Nadya yang terlihat kesal tapi menggemaskan.
"Hhhmmm.....tidak ada keluhan apa pun dok,hanya saja selama hampir beberapa bulan ini saya belum juga kedatangan tamu bulanan tapi saya juga belum melakukan tes urine dan langsung datang kesini saja biar semua nya jelas kalau saya hamil atau ngak " jelas Sofia membuat pria tampan berlesung pipi itu hanya bisa tersenyum.
"Kalau begitu silahkan naik ke atas ranjang bu,saya akan coba periksa ya " ucap dokter muda itu dengan ramah .
Sofia mengikuti ucapan sang dokter, dia berjalan menuju tempat tidur yang muat untuk satu orang. Pria itu langsung memeriksa keadaan sofia yang sudah berbaring di atas tempat tidur,dia mengoleskan gel di atas perut nya.
Nadya dan Dessy mengamati nya dari meja kerja dokter itu,terlihat jelas nama "dr.Ivan gunawan.sp.og" . Pria itu menatap ke arah monitor di depan nya sambil tersenyum,kemudian dia melirik ke arah Nadya yang ikut menatap ke arah nya dengan tatapan bingung.
"Kakak anda sedang hamil,bisa dikatakan cryptic pregnancy atau kehamilan samar karena tidak menyadari kalau diri nya hamil. Kebanyakan dari mereka biasanya tidak terlihat hamil ,hanya terlihat gemuk saja " jelas dokter ivan sambil tersenyum ke arah Nadya saja, sedangkan Nadya langsung membalas senyuman dari dokter ivan itu.
"Beneran ? Berarti kakak saya hamil ? Hhmmm....berapa bulan dok ?" tanya Nadya dengan semangat sambil kembali menatap ke arah monitor.
Sedangkan dokter ivan langsung terdiam,tubuh nya kaku karena melihat senyuman manis dibibir Nadya. Baru kali ini jantung nya berdebar melihat dan memandang wajah wanita, padahal biasa nya dia biasa saja. Bahkan ada yang berusaha merayu nya ,tapi dia sama sekali tidak tergoda.
"Ekhm....dok,Saya hamil berapa bulan ?" tanya Sofia dengan deheman yang cukup keras,dia dari tadi memperhatikan wajah dan sikap dokter kandungan didepan nya ini pada adik nya. Dia tau kalau dokter itu memiliki perasaan pada adiknya ,mungkin cinta pada pandangan pertama. Begitu lah yang dipikirkan oleh Sofia, dessy juga memiliki pemikiran seperti itu dan dia ikut tersenyum lebar .
"Ah....maaf ,saya sedikit terpesona tadi " ucap dokter ivan membuat Sofia dan Dessy terkekeh kecil,sedangkan Nadya hanya mengernyitkan dahi nya saja karena bingung .
"Usia kandungan nya sekitar lima bulan atau 20 minggu,sudah bisa dilihat jenis kelamin nya juga. Apa kalian ingin tau ?" jelas dokter ivan yang masih terus menatap ke arah Nadya.
"Ngak usah,biar jadi kejutan aja nanti " jawab Sofia tapi tidak dengan Nadya dan Dessy
"Kasih tau dok,biar kami bisa siap siap untuk kemungkinan kedepan nya " jawab Dessy dan Nadya hanya menganggukan kepala nya saja
Kini sofia yang bingung,untuk apa jenis kelamin anaknya bisa membuat persiapan kedepan nya. Tapi sofia ikut menganggukan kepala nya saja saat dokter ivan itu melihat ke arah nya ,kemudian dokter ivan menjelaskan jenis kelamin anak nya Sofia.
"Perempuan ,anak anda perempuan bu sofia "
Dessy ,Nadya dan Sofia pun tersenyum lebar . Dessy dan Nadya saling pandang ,mereka seolah memikirkan nasib keponakan mereka yang akan hadir ke dunia beberapa bulan lagi .
"Saya akan meresepkan vitamin saja ,karena bu sofia tidak mual dan muntah " ucap Dokter muda itu dan Sofia pun mengangguk .
"Hmmm....ibu sofia bekerja ? Jika bekerja,saya akan memberikan obat penguat kandungan. Walaupun keadaan janin dan kandungan nya baik dan sehat,tapi kita tetap harus menjaga nya " jelas dokter ivan dan lagi sofia mengangguk.
"Terima kasih dok" ucap Sofia dengan ramah dan sopan.
"Kalau begitu kami permisi dulu " ucap Sofia tapi langsung ditahan oleh dokter Ivan .
"Bulan depan anda harus kembali ke sini lagi,kalau bisa setiap bulan nya hingga lahiran tiba " ucap dokter Ivan tapi kemudian Nadya tersenyum ramah.
"Maaf dok,kami ngak bisa tiap bulan kesini . Mungkin akan ke klinik terdekat saja,periksa biasa dan minta resep vitamin untuk kandungan kakak saya " jawab Nadya dengan lembut dan ramah hingga dokter muda dan tampan itu tidak bisa mengalihkan tatapan nya.
"Kenapa ?" tanya dokter ivan dengan nada yang jelas kecewa
"Rumah kami jauh dok,apa dokter belum liat data saya ?" jawab Sofia yang kini menatap ke arah dokter ivan,terlihat jelas sekali kalau dokter kandungan didepan nya ini menyukai adik nya.
"Ekhm....Kenapa dok? takut ngak ketemu sama Nadya ya ? " goda dessy membuat Nadya menatap ke arah nya ,kemudian dia pun kembali menatap ke arah pria muda didepan nya yang tersenyum manis ke arah nya.
Seketika mata nya melotot,Nadya tau apa yang sedang dipikirkan oleh pria tampan ber jubah putih itu. Jelas terlihat rona merah di pipi pria itu karena trus di goda oleh Dessy, sedangkan sofia hanya diam saja . Dia ngak ingin adik nya di tolak oleh keluarga tampan didepan nya ini,apalagi mereka hanya berasal dari keluarga biasa saja bukan dari keluarga yang mampu seperti dokter didepan nya ini.
Jelas jauh berbeda ,sofia ngak ingin Nadya sakit hati dan merasa rendah diri tapi dia juga ngak tau harus apa karena dirinya takut melukai perasaan Nadya saat ini yang pasti nya akan senang mendapatkan seorang dokter .
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘