NovelToon NovelToon
Gelora Hasrat Atasanku

Gelora Hasrat Atasanku

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Pelakor
Popularitas:214.7k
Nilai: 4.6
Nama Author: Madumanis

Tidak pernah Alana menyangka, pria yang sengaja dihindari selama lima tahun ternyata adalah atasannya.
Karena rasa benci jika pria tersebut menikah lima tahun yang lalu membuat Alana merasa kecewa dan berniat pergi. Tapi, semua itu sia-sia karena Silas menjadi Atasannya.

Silas yang memang masih mencari Alana karena rasa cinta tentu saja suka melihat wanita itu berada disekitarnya. Tanpa sengaja mereka melakukan malam panas bersama disaat Alana sedang dikuasai oleh pengaruh alkohol.

Lalu, bagaimana dengan kisah mereka selanjutnya? apakah Alana akan tetap bekerja di bawah Silas atau malah tetap menjadi simpanan pria yang sudah menikah lagi itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Madumanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34

Sikap ajaib Alana inilah yang terkadang membuat Silas selalu takjub. Terkadang cuek dan ketus dan sekarang malah seperti sangat menggoda, memancing hasrat Silas yang pada faktanya sangat mudah terpancing jika itu tentang Alana. Wanita cantik itu masih mengenakan kemeja putih Silas yang cukup kebesaran padanya.

Kedua paha mulus Alana terlihat sangat nyata dihadapan mata Silas sengaja Alana pamerkan untuk mempermainkan sesuatu hal. Alana membuka kancing bagian atasnya hingga belahan dadanya sedikit terlihat.

"Panas sekali.." Ucap Alana sembari terus Mengibaskan rambutnya agar lebih terasa akting yang ia lakukan.

Silas masih setia berdiri menatap Alana dengan tatapan mata yang super intens dan tanpa kedip sedikitpun.

"Berhenti, Ana. Aku tidak terkendali nanti, mengertilah.." Silas berusaha mengabaikan, bahkan sekarang kembali membelakangi Alana yang terus saja menggoda.

Suara Alana yang berpura-pura kepanasan seolah-olah tengah mendesah membuat junior didalam celana sana menjadi meronta sendiri. Silas berusaha mengalihkan pikirannya agar tidak terpancing, mengabaikan Alana yang seperti kepanasan disana.

"Kenapa? Kok tumben abai begitu?" Alana bertanya-tanya sendiri, ia berusaha bangkit dari tempat tidur untuk menuju Silas yang sedang menuju bathroom.

Setiap sudut kamar baru disadari Alana terdapat banyak bunga mawar berwarna merah. Bunga kesukaan Alana sedari dulu, dan bahkan setiap kamar ini pastinya semua yang Alana sukai.

"Bahkan Kakak tidak pernah bertanya seperti apa yang aku sukai, tapi mengapa semua kamar ini seakan seperti kamarku sendiri?" Tanya Alana lagi kepada Silas yang berada didalam bathroom sana.

Silas tidak menjawab pertanyaan Alana karena tengah mengisi air bathup. Terdengar Alana berjalan menuju kearahnya, bersandar pada pintu bathroom sambil memperhatikan Silas yang tengah mengisi air.

"Bagaimana kalau kita mandi bersama?" Alana menawarkan sesuatu yang sangat jarang bisa ia lakukan pada Silas nanti.

Siapa sangka Alana yang ketus bisa mengajak seorang Silas yang sangat mesum untuk mandi bersama. Tidak lain tidak bukan Alana melakukan semua itu murni untuk mengerjai Silas saja tidak ada niatan lain.

"Mandi bersama?" Tanya Silas balik untuk memastikan saja.

Dengan cepat Alana mengangguk. "Iya mandi bersama, kata orang mandi bersama disaat menikah termasuk dari salah satu cara menghemat waktu." Alana menjelaskan alasannya.

"Mandi bersama?" Silas mengulangi lagi pertanyaannya tapi ia berjalan menuju Alana yang sepertinya merasakan sedikit tekanan. Bukan tekanan yang jahat melainkan sebuah tatapan penuh hasrat dari Silas yang sempat ia goda. "Bagiku bukan menghemat waktu melainkan menambah banyak waktu karna aku paling tidak bisa menikmati tubuhmu hanya sebentar." Sambungnya.

Alana susah payah menelan salivanya padahal jelas tadi ia yang menggoda Silas mati-matian. Mengajak mandi bersama lalu kenapa disaat pria itu menyanggupi malah Alana menjadi ketakutan sendiri.

"Mandi bersama, Silas. Bukan melakukan tindakan yang seperti kau bayangkan itu, sadarlah." Alana menyangkal setiap yang Silas bayangkan.

Malah tangan Silas menarik tangan Alana lalu menutup pintu dengan sangat mudahnya dengan sekali tendang saja. "Bagiku, jika kau sudah buka pakaian pertanda jika kita akan mengadon bayi." Ucap Silas asal berhasil membuat kedua mata Alana melotot sempurna.

"Mengadon bayi?"

"Iya, sayang. Mengadon bayi di bathroom, jika bukan karna kau mengajak tadi.. aku tidak akan tahu ada permainan seperti ini rupanya." Jawab Silas dengan suara beratnya.

Kedua manusia itu terpantul dari cermin yang berhadapan langsung dengan Alana. Mata Alana melihat tangan Silas yang sangat posesif memeluk pinggang rampingnya. Tubuh Silas yang tegap sangat melindungi dirinya dari apapun, mungkin kalau dari belakang tubuh Silas sendiri tidak akan ada yang melihat Alana.

Tangan Silas menggendong Alana dengan sangat mudahnya untuk duduk dipinggiran bathup. Keduanya masih saling tatap satu sama lain terlihat sekali jika Silas sudah terbawa suasana sementara Alana tengah memikirkan cara menyudahi semuanya.

"Aku sangat menyesal memancing dia.." Alana terus mengeluh didalam hati, ia menerima pagutan bibir Silas meskipun dengan penuh keterpaksaan.

Disaat Silas mau melakukan hal lebih malah ponselnya berbunyi, meskipun mereka berada didalam bathroom tetap saja terdengar jelas. Akibatnya Silas menyudahi aktivitas bibirnya, ia mengelap bibir Alana yang basah.

"Tunggu disini, kita akan melanjutkannya nanti." Ucap Silas sembari tersenyum sementara Alana mengangguk mantap saja.

Kepergian Silas membuat Alana sangat lega sampai terus mengelus dadanya. Tapi, ia juga sedikit perasaan siapa yang menghubungi Silas di malam hari begini.

"Apa mungkin Wendi?" Alana sangat penasaran, ia mengintip dari jendela terlihat Silas berdiri hanya diam menatap ponselnya yang masih berdering.

Alana ingin bertanya apa yang terjadi dan siapa yang menghubungi malah Silas sudah berjalan menuju arahnya.

"Maaf, sayang.. aku harus pergi ke suatu tempat, jadi semua ini terpaksa_"

"Mau menemui Kiara?" Tanya Alana secara langsung, meskipun hanya tebakan saja tapi dari ekspresi Silas tadi Alana merasa siapa yang bisa membuat Silas bingung kecuali bocah kecil itu.

Silas mengangguk ragu. "Dia_"

"Menceraikan Bella sama dengan meninggalkan semua yang ada, Kak. Termasuk Kiara sendiri, dia bukan tanggungjawabmu." Ucap Alana yang sebenarnya terlihat kesal dengan sikap Silas yang selalu saja menanggung beban yang bukan ulahnya sendiri.

"Bukan begitu, Ana. Dengarkan aku dulu, Kiara selalu diabaikan oleh Bella. Jadi apa salahnya jika Kiara bersama_"

"Sama halnya dengan ingin menjadi satu-satunya istrimu maka aku juga menginginkan hanya ada aku di pernikahan kita. Tidak ada Kiara atau pun belahan masalalu lagi, Silas." Alana sebal jadinya, ia kembali menutup pintu bathroom sekuat tenaga karena rasa kesal dihati.

Sampai Silas sendiri terkejut karna kemarahan Alana kali ini, ia terus mengetuk pintu untuk merayu.

"Alana, tidak mungkin kau bersikap kejam dan egois kepada seorang gadis kecil. Tolong lebih mengerti lagi?"

"Pergilah, ambil putri yang bukan darah dagingmu itu. Lalu aku akan pergi jauh dari hidupmu sesuai saat kau menolong Nadia dengan cara menikahi dia!"

Tangan Silas yang ingin mengetuk pintu lagi menjadi terhenti, ia menatap nanar pintu tersebut. Sedikit kecewa karena keegoisan Alana masih sama seperti lima tahun yang lalu, sama sekali tidak mengerti dan memahami apa yang ia maksud.

1
Elmi Varida
lah...emang kelakuanmu mines Bella.Hadeeeeuh...nggak nyadar diri.😤
Elmi Varida
lah...serem banget, ada ya?? seorang ibu dan abang seneng diatas penderitaan adiknya??
ada sih di novel hahahaha...
Siti Amyati
ibu ngga punya hati smoga 2 manusia biadab itu dapat balasan yg setimpal
Anonymous
Piye toh ki, kiara gak ada yang nolong 🥺
Deasy Dahlan
Lanjut
Deasy Dahlan
Semakin alana menolak semakin silas... Mengejar mu alana
Deasy Dahlan
Dimana ada alana... Disitu ada silas
Deasy Dahlan
Berharap Bella bs dpt menerima alana...
Yuliana Dewi in
kiara masih bocil ibunya lajang.kurang ajar
mbok Darmi
kalian yg bodoh silas udah mahir yg diberikan flashdisk kosong dan kalian percaya saja tdk di cek lsg lempar dibakar berani kalian macam2 bukti ajan menyebar langsung
Deasy Dahlan
Biar tau Bella.... Silas punya istri Simpanan
Deasy Dahlan
Pantesan aja hubungan Bella silas.... Seperti itu.. Memang silas gk cinta bella
Myra Myra
mne kau tahu kalau si sila BG bukti tu Jew mana tahu dia simpan bukit semua dkt tmpt aman...
Deasy Dahlan
Rapopo thor... Hiburan jg
Deasy Dahlan
Alana.... Singa kau tantang
Deasy Dahlan
Aneh nih.. Bella
adning iza
streeeess
Deasy Dahlan
Bisa bisa clbk...
mbok Darmi
knp nyalahin Alana dan Kiara disini yg salah kamu Bella suruh siapa jd jalang murahan kalau pengen silas melirik kamu hrs nya kamu jd perempuan baik2 udah punya anak dgn siapa yg suruh tanggung jawab siapa hbs itu selingkuhan nya ngeriiii dari brondong, sopir, zero jgn lupakan jajek wicaksono juga doyan menjijikan
Nur Din
saya suka cerita nya 😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!