semua cerita dalam novel ini tidak ada kaitannya dengan sejarah, semuanya hanya fiktif belakang. 🙏🙏
Dewa dewi didunia hampir sudah tidak ada didunia ini, dewi dari dunia bawah yang penasaran dengan kehidupan manusia zaman sekarang.
Dewi itu adalah dewi keadilan, nama resminya Nemesis tapi orang di dunia bawah memanggilnya dengan Nemi.
Setelah sampai didunia atas dengan asistennya bernama Gero siluman anjing, mereka berdua pergi ke dunia atas tanpa sepengetahuan dewa bawah.
Tinggal didunia manusia mereka beradaptasi dengan lingkungan sekitar, mereka berdua menjadi manusia yang polos tanpa tau apa-apa tentang kehidupan manusia zaman sekarang.
Saat mereka yang sedang kebingungan dengan tempat tinggal, seorang jaksa yang bernama Mark Webber.
Maka saat didunia atas mereka berdua tinggal bersama Mark, untuk membalas bantuan nya Nemi membantu kasus yang ditanggani oleh Mark.
apa saja yang dilakukan Nemi didunia manusia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22.Menghilangkan.
Nemi dan Mou yang berada di depan kantor Mark, Mark yang terkejut dengan yang keberadaan mereka disana.
Dan meminta mereka berdua untuk masuk kedalam ruangannya, dan meminta asistennya untuk menyuruh Dery mengantikan dirinya sidang.
Dengan basa-basi Mark menawarkan mereka berdua minuman. "Kalian mau minum apa? " Tanya Mark.
Saat Mou akan menjawab, Nemi memotong pembicaraan mereka."Mou, bisa tinggalkan kami!, aku ada urusan penting yang harus diselesaikan berdua dengannya "Ucap Nemi.
Mou pun menuruti permintaan Nemi, dan dia pun meninggalkan mereka berdua di ruangan Mark. Mou pun berjaga di luar ruangan Mark, untuk melarang siapapun masuk kedalam.
Mark yang penasaran akhirnya bertanya kepada Nemi maksud kedatangannya dengan perasaan gugup. "Memangnya ada hal penting apa? " Tanya Mark.
Nemi pun mendekati Mark yang berdiri menjauh darinya, Mark yang gugup tanpa sadar memundurkan langkah kakinya.
Sehingga Mark pun terpojok, saat Mark terpojok. Tiba-tiba Nemi meraba dada kiri Mark, membuat Mark menjadi terkejut dan gugup.
"Apa maksudmu ini? " Tanya Mark.
"Benar, aku merasakan panah Cupid di tubuhmu" Ucap Nemi.
"Panah Cupid!, maksudmu? " Tanya Mark yang tidak mengerti.
Nemi lalu menceritakan tentang Mark yang terkena panah Cupid, dan menjelaskan perasaannya pada dirinya karena panah tersebut.
Mark tersenyum dengan kesal. "Jika kamu tidak suka aku, tidak usah buat alasan seperti itu" Ucap Mark.
Walaupun Nemi mencoba menjelaskan, tapi Mark masih tidak percaya dengan ucapan Nemi. Tanpa banyak bicara Nemi lalu berpikir untuk menyembuhkan Mark karena panah tersebut, dengan kekuatan yang dia miliki.
"Buka bajumu! " Suruh Nemi.
Mark yang terkejut dengan ucapan Nemi, langsung menyilangkan kedua tangannya. "Dasar gadis mesum!, kamu mau apa? " Ucap Mark.
"Cepat buka bajumu!, aku cuma mau menyembuhkan dirimu dari ulah si Cupid itu" Ucap Nemi.
Mark pun menolak dengan tegas, tapi Nemi malah memaksa Mark untuk membuka bajunya.
"Buka bajumu, agar kamu perasaan mu kepadaku bukan karena panah Cupid" Ucap Nemi.
"Jika kamu sudah menyembuhkan aku, tapi aku masih memiliki perasaan yang sama padamu. Apa kamu mau menerima perasaan ku? " Ucap Mark.
"Baiklah, akan aku pikiran kembali perasaan mu itu. Yang terpenting agar kamu tidak bingung dengan perasaanmu sebenarnya kepadaku, maka luka itu harus aku sembuhkan" Ucap Nemi.
"Baiklah, jangan ingkari ucapanmu! " Ucap Mark.
"Pegang perkataanku, aku ini seorang dewi pantang untuk mengingkari janji" Ucap Nemi.
Mark akhirnya setuju dengan ucapan Nemi, dia pun membuka kancing bajunya satu persatu. Lalu Nemi membuka bajunya yang berada di sebelah kiri, tangan Nemi pun menyentuh dada Mark yang kekar.
Mark pun menahan rasa gugupnya, karena sentuhan dari Nemi.Mark lalu merasakan dada kirinya menjadi hangat dan nyaman, dia juga melihat kearah Nemi.
Mark mulai merasakan perasaan kepada Nemi memudar, tapi tiba-tiba Mark terbayang masa lalu dan disana ada Nemi.
Di luar ruangan Mark, karena ruangan itu tidak kedap udara. Teriakan sedikit saja terdengar dari luar, Mou menjadi penasaran dengan yang mereka lakukan, dia yang tidak tahan dengan ras penasarannya.
Menguping pembicaraan mereka berdua yang tadi berisik, dan sekarang menjadi sangat tenang. Ternyata bukan Mou saja yang menguping, tapi Dery juga ikut menguping bersama asisten Mark.
Mereka bertiga menguping didepan ruangan Mark. "Apa yang mereka bicarakan? " Tanya Dery.
"Iya, aneh sekali!. Padahal tadi berisik sekali, kenapa sekarang menjadi sepi? " Ucap Mou.
Tanpa sadar Mou berbicara dengan Dery, Mou langsung berdiri tegap dan menoleh kearah Dery sambil tersenyum canggung.
Dengan suara pelan Dery menanyakan tentang Mou."Siapa kamu?, dan ada hubungan apa kamu dengan Mark si muka es itu? "Tanya Dery.
"Saya teman tuan" Jawab Mou.
"Dan siapa wanita yang ada didalam? " Tanya Dery.
"Dia.., saudara tuan" Jawab Mou yang berbohong.
"Saudara!, bukankah Mark saudaranya hanya Peter. Dan yang aku tau semua keluarga Mark berada di luar negeri, kamu pasti menipu ku ya! " Ucap Dery.
"Saya mana berani!" Seru Mou.
Dery yang tidak percaya dengan Mou, dia pun mencoba menerobos masuk tapi di hentikan oleh Mou.
Sedangkan didalam ruangan Mark, Nemi yang sudah menyelesaikan pengobatan nya kepada Mark.
Saat akan melepaskan sentuhannya dari dada Mark, tiba-tiba Mark menahan tangan Nemi tersebut.
Mereka berdua saling menatap. "Apa kita pernah bersama? " Tanya Mark.
"Apa maksudmu? " Tanya Nemi yang tidak mengerti ucapan nya.
"Maksudku, sebelum pertemuan ini. Apa kita punya hubungan special? " Tanya Mark lebih dalam.
"Apa efek panah dari Cupid masih ada? " Tanya Nemi yang kebingungan.
Mark lalu menarik tubuh Nemi kearahnya, sehingga tubuh Nemi menjadi sangat dekat dengan Mark.
"Sepertinya ini bukan karena panah itu, tapi.. " Ucap Mark yang terpotong suara pintu ruangan Mark yang terbuka.
Ternyata Dery yang berhasil menerobos masuk kedalam ruangan Mark, dan Mou yang terdorong masuk kedalam ruangan Mark.
Mereka bertiga terkejut melihat keintiman Mark dan Nemi, dimana saat itu Mark hanya memakai kemeja yang terbuka dengan didepannya ada Nemi.
"Sepertinya aku harus ambil dokumen" Ucap gugup asisten Mark.
Dia langsung pergi begitu saja, dari ruangan Mark. Sedangkan Dery yang dalam situasi canggung. "Aku juga harus pergi!, mengantikan dirimu sidang. Kalian berdua lanjutkan saja! " Ucap Dery.
Mou juga ikutan dengan mereka berdua pergi. "Saya menunggu di luar! "Seru Mou.
Tiba-tiba Dery menyahut pembicaraan Mou. " Jangan sebaiknya kamu pergi ke kantin kita saja, aku akan mentraktir mu. Mereka berdua membutuhkan waktu yang cukup lama"Ucap Dery.
Dery pun mengajak pergi Mou bersamanya, untuk mengantarkan dirinya ke kantin tempat mereka berkerja.
Lalu mereka berdua menutup pintu ruangan Mark, Nemi dan Mark hanya diam karena bingung harus menjelaskan bagaimana.
"Mereka pasti salah paham, bisa kamu lepaskan tanganku! " Ucap Nemi.
Mark lalu melepaskan tangan Nemi. "Maaf" Ucap Mark.
"Sebaiknya aku pulang dulu" Ucap Nemi yang tiba-tiba merasa gugup.
Mark lalu menghentikan Nemi. "Tunggu!, biar aku antar ke kantin" Ucap Mark.
"Boleh saja, tapi sebaiknya kamu kancing kan dulu bajumu" Ucap Nemi sambil menahan senyum.
"Maaf, aku lupa! " Seru Mark.
Nemi lalu memalingkan pandangannya, dengan membelakangi Mark yang sedang merapikan bajunya.
Setelah selesai Mark pun mengantarkan Nemi menemui Mou di kantin, sepanjang perjalanan mereka berdua hanya terdiam.
Mereka berdua terlihat canggung, Nemi yang bingung dengan perasaannya yang tiba-tiba kembali saat bersama Riley.
"Jangan bodoh Nemi!,mungkin karena sudah lama tidak ada pria yang sedekat itu. Sehingga perasaan itu muncul seperti saat bersama Riley" Pikir Nemi.
Sedangkan Mark memikirkan bayangan yang terlintas di pikiran nya tadi, dia bingung apa ini ada hubungannya dengan panah Cupid atau memang mereka berdua pernah bersama.
"Ini karena panah itu, atau aku dan Nemi pernah bersama. Tapi kapan? " Pikir Mark.