"The Maid'S Revenge And Love"

Kau ... telah ingat semuanya? " tanya Chelsea ragu.

Elleis hanya diam tak bergeming, sehingga Chelsea pun juga ikut diam, untuk menghindari kecanggungan ia hanya berkata

"Sudahlah, kau boleh pergi " sembari mengibaskan tangannya menyuruh Elleis pergi.

"Baik.... " balas Elleis dengan nada lirih.

Elleis pun keluar dari kamar Chelsea, dengan tergesa-gesa ia pun berjalan dengan cepat menyusuri koridor mansion menuju kamarnya.

Saat ia sampai di depan pintu kamarnya, ia langsung membuka pintu dengan kasar dan masuk dengan cepat, laku menutup dan mengunci pintu rapat-rapat.

BRAKK!

bahkan bunyi pintu itu saat di tutup pun terdengar cukup keras.

Di dalam. kamarnya Elleis beranjak ke sudut ruangan dan menangis di sudut ruangan.

"Ba-bagaimana ini?, apa yang harus kulakukan sekarang?, kenapa aku malah mengambil langkah itu saat itu? bodoh sekali.... "menggigit jari dengan tubuh gemetar.

Saat itu....

...~****************~...

Bebeberapa hari yang lalu...

Saat Elleis bertemu dengan Crimstic....

Elleis merasakan sesuatu kesan yang tidak enak saat pertama kali bertemu dengan Crimstic....

" Perkenalkan Nona ... nama saya 'Kurayami Crimstic' , lalu bagaimana dengan Nona....? "

"Elleis Lux" jawabnya dingin.

"Kalau begitu ... bagaimana jika kita pergi ke suatu tempat sekarang? saya tau anda punya banyak pertanyaan!, jadi bukankah lebih baik jika kita berbincang bersama? hmm? bagaimana? " menunggu jawabannya.

'Bagaimana ini ... dia benar-benar mencurigakan!, bagaimana bisa aku mengikutinya ?, tapi ... jika tidak mengikutinya aku takkan dapat informasi apapun.' pikirnya

"Baiklah, aku akan ikut." jawabnya tegas.

'yang penting waspada saja 'kan? 'dalam hati.

Elleis terus mengikutinya dengan waspada melihat ke kanan dan kiri, setiap suara kudengarkan dan kucari arah asalnya, membuat aku benar-benar seperti orang yang sedang was-was.

Tapi lama kelamaan Elleis sendiri mulai fokus dengan pikirannya sendiri.

'Tapi salahkah aku membenci Revan?, mungkin saja ... ada alasan lain kan?, jika dia sebegitu pedulinya padaku? aku harap aku bisa bersamanya, dan menyelesaikan semua kesalahan pahaman jika memang benar seperti itu, dan entah mengapa aku merasa ... 'nyaman' ? ketika dia menyentuh aku, ketika ia menatapku Iba dengan tatapan mata yang peduli, aku sangat menyukai saat itu, tapi aku tetap menatapnya penuh kebencian, aku telah melakukan segalanya padanya, tapi dia terus menahan diri?, apakah kau ... menyukai aku?, kenapa kau harus menatap mataku dengan sedih saat melihat aku dengan dendamku yang menyedihkan ini?, kenapa kau harus peduli? kenapa kau harus mencintai aku?, bagaimana jika aku juga mencintaimu?, apa kata ayah dan kakak yang ada di alam sana? "

Lalu sampai di depan sebuah Istana, Istana itu cukup besar tapi itu membuat Elleis bertanya-tanya kenapa Istana sebesar ini sampai tak bisa terlihat dari jauh?, ia pun merasa bahwa Istana ini di tutupi suatu sihir .

Crimstic dan Elleis masuk ke dalam, di dalam mereka melihat isinya yang porak poranda, membuat hawa Elleis menjadi tidak enak.

'Apapun yang terjadi, yang penting aku tak boleh membiarkan siapapun yang kusayangi direnggut kembali, aku takut, tapi aku juga harus membalas apa yang telah Revan lakukan pada orang yang kucintai ... apa kata ayah dan kakak nanti?, jika aku menyerah? '

"Saya tau anda khawatir, Nona"

"Tapi, anda juga tak boleh menyerah untuk membalaskan dendam anda, coba bayangkan, jika ia tau nona tidak bisa melawan, apa yang akan terjadi?, ingatlah saat itu ... orang yang anda sayangi, ia tusuk begitu saja, ia bunuh begitu saja, dan bahkan ia telah mengambil semuanya!, merenggut anggota Istana Kekaisaran!, dia bahkan tak membunuh anda, tapi ke memilih merendahkan anda dengan membuat Anda menjadi pelayannya! " lanjut Crimstic lagi dengan kata-kata manipulatif itu.

'Ia orang ini benar, dia mengambil semuanya, bahkan kehormatanku juga, meskipun orang-orang berkata aku hanyalah anak angkat kaisar, tapi jika aku diakui, sama saja aku adalah Tuan putri Kekaisaran!, setidak pantasnya pun aku, selagi kaisar mengakuiku, aku adalah putri yang tak pantas mendapatkan penghinaan semacam ini, dia juga membunuh kaisar, orang yang paling berkuasa di negeri ini, dia benar-benar tak punya rasa takut.' batin Elleis

"Juga ... ia bahkan membunuh seseorang yang akan menjadi kakak yang baik sekaligus keluarga anda 'kan?, dia bersikap begitu Seakan-akan ia menyayangi anda, tapi apa buktinya?~" sahut Crimstic kembali.

'Benar, kak Lucius ... dasar kau!, kau bersikap seakan peduli, padahal jelas-jelas di awal kata-katamu pun sangat kejam dan meledek ku, tapi kau seakan bertingkah ingin melindungi aku dari kak Lucius, tapi apa yang kau lakukan?, kau merebut kerajaaanku, kau ambil kehormatanku, kau ambil orang yang kusayangi, kau membunuh semua pekerja Istana Kekaisaran yang sebelumnya, padahal mereka dekat denganku juga, bibi pengasuh, penjaga, mereka mati di hadapanku!, lalu kau meminta maaf padaku dengan sikap yang lembut? ' pikiran Elleis seakan sudah termanipulasi.

"Lalu saat ia melawanmu, apakah ia menyerahkan diri untuk dibunuh?, tidak 'kan?, dia mengaku bahwa dia berhak dibenci oleh anda, tapi saat anda menatap penuh kebencian padanya, dia sedih, padahal dia selalu berkata bahwa dia ingin yang terbaik untuk anda 'kan?, "

'Lagi-lagi itu juga benar, kenapa?!, kenapa?!, dia selalu berbohong, padahal tentu saja jika ia tau bahwa aku sangat membencinya Lebih dari siapapun seharusnya ia sadar bahwa keinginanku hanya satu!, Kekaisaran dan kematiannya sendiri!, tapi ia seakan-akan tutup mata tentang itu.'

'kenapa aku sangat lemah dan tak pernah bisa membunuhmu?!, aku harus jadi lebih kuat untuk mengalahkanmu!, tapi bagaimana caranya?! ' batin Elleis kini berada dalam kebencian dan tenggelam dalam dendam dan keputusasaan.

"Saya kasihan pada anda, yang tidak bisa membalaskan dendam, saya bisa membantu anda."menyeringai.

" Bagaimana caranya?!, beritahu saya! "

"Sabar, aku harus memberitahu sesuatu pada anda, jadi harus ada syarat. "

"Apa itu? "

"Mematuhi perintah saya, saya tidak akan meminta hal yang aneh kok, hanya saja kamu hanya harus menjadi pelayan atau asisten saya saja. " jawab Crimstic menyeringai.

'Sebenarnya orang ini jahat atau baik?, tidak mungkin ia hanya minta seperti itu saja? ' batin Elleis.

"Dan juga ... bencilah orang yang memang seharusnya anda benci.... "

'Ayahku kaisar sudah sangat baik, kak Lucius kau ingin hidup bersamaku 'kan?, tapi kau telah direnggut dan di bunuh ... dia meminta maaf tapi tetap tak membiarkan aku membunuh dia ... ?, dasar munafik!, aku benci kau!, lebih baik kau mati dan menghilang.' batin Elleis.

"Jika ... ia menghancurkan hidup anda dengan membunuh orang yang anda sayangi, kenapa tidak melakukan hal yang sama?, bagaimana jika ... balas dengan lebih? " satu Crimstic.

"Balas dendam dengan membunuh orang tersayangnya?, apakah hal itu mungkin, jika ia aku akan membalasnya! dia yang sudah merebutnya semuanya harus kubalas dengan lebih! " teriak Elleis.

Kemudian air mata Elleis mengalir di pipi, ia pun menangis, Crimstic pun tiba-tiba mendekapnya, seketika tangis kesedihan, dendam dan keputusasaan Elleis pun pecah, ia menangis tersedu-sedu.

'Bagus, dia jadi lebih mudah dimanfaatkan saat rapuh begini. ' Batin Crimstic sembari menyeringai.

perlahan, Elleis pun mulai berkata dengan nada lirih

"Balas ... dengan Lebih.... "

"Bagus!, jadi anda setuju dengan perjanjian kita 'kan?, kalau begitu ... bersiaplah untuk menerima kekuatan yang baru! " ucap Crimstic.

Tiba-tiba Crimstic memeluk Elleis lebih erat, hal itu membuat Elleis kaget, tapi ia pun mulai merasakan kalau ada sesuatu kekuatan yang mulai mengaliri tubuhnya, perlahan tampilannya pun berubah, bajunya berubah menjadi baju seorang pelayan dengan warna hitam pekat, rambut ungu yang terkepang satu, garis mata yang tajam, dan gaya gotik dari tampilannya itu.

Tapi kemudian Elleis mulai membuka mulutnya untuk berbicara, tapi suara yang dikeluarkan bukanlah suara Elleis, tapi suara wanita yang jauh berbeda dari Elleis, mata Elleis pun menjadi menyala terang dan dengan aura hitam yang sangat terasa kita dari tubuhnya, suara itu berkata

"Kau berhasil!, Crimstic dengan ini kebangkitannya akan jadi lebih cepat! "

"Tentu saja, ohh ya, bagaimana dengan jiwa kedua orangtuanya yang berada dalam dirinya dan selalu menjaganya? "

"Tentu saja, mereka sudah aku segel, sebagai iblis dari Elleis, sudah lama sekali tersegel di sana dengan kekuatan jiwa orang tuanya, jadi bukankah sekarang waktunya bergantian?, lagipula aku rasanya sangat senang karena dia yang menyebabkan aku bangkit"

"Apa maksudmu?, ohh, itu dia yah? "Crimstic pun mulai sepaham

"Yaa itu adalah 'Kebencian'! , jika terus seperti ini lama-kelamaan aku bisa mengendalikan dia sepenuhnya!, tidak seperti sekarang yang hanya bisa muncul di beberapa waktu."

"Evelyn, kau harus bekerjasama dengan baik, untuk terus menghasut hatinya untuk membunuh Revan Malvictor, aku tau kau iblis yang sangat hebat, kau pasti bisa melakukan itu. " menyeringai.

"Tentu, sebaiknya suruh ia melakukan aksinya besok saja, sekarang kau terserah mau

 bermain-main seperti apa...."

Perlahan Raga Elleis menutup matanya dan pingsan, beberapa saat kemudian, ia terbangun dan membuka mata, Elleis mengingat bahwa ia akan mendapatkan kekuatan, ia juga sedikit kaget dengan wujudnya, lalu saat itu Crimstic mulai menyuruh-nyuruhnya layaknya seorang pelayan tapi Elleis yang sebelumnya yaitu mau, kembali harus menurutinya karena Crimstic dapat membantunya mengalahkan Revan.

Keesokan harinya....

"Kau harus memberikan pembalasan terbaik, yaitu membunuh orang yang Tuan Revan sayangi~" ucap Crimstic.

"Tapi ... siapa?, memang dia masih punya belas Kasihan pada orang lain? " jawab Elleis yang hanya berpikir bahwa Revan adalah seseorang yang kejam.

"Ada, dia terlihat seakan-akan tidak peduli, tapi sebenarnya dia sangat peduli dengan orang ini, dan dia adalah 'Malaze Malvictor' kenapa?, apakah kau terkejut?, kau harus menyiapkan hatimu El.... " ucap Crimstic.

"Ta-tapi Laze itu ... dia masih kecil dan tak ada hubungannya dengan ini semua! " mendekat ke arah Crimstic sembari berteriak.

"Sudah kubilang kan ... kau harus menguatkan hatimu, El ... aku akan mengirimkan tempat mereka berada sekarang jadi sebaiknya kau pergi ke sana, ohh iya! aku juga lupa mengatakan ini, kekuatan itu, pasti ada gantinya dari sesuatu yang berharga nanti.... "

"Apa?, aku sudah tak punya orang yang kucinta lagi sekarang, apalagi yang akan kau ambil?, hidupku?, aku sudah mati sejak Revan merenggut semuanya. " ucap Elleis sinis lalu kemudian melangkah pergi.

Setelah sampai di tempat....

Elleis entah kenapa saat ia melihat Laze dan Revan ia merasa tak bisa menyerangnya, meskipun Crimstic menyuruhnya untuk menyerang diam-diam, tapi kenapa kebenciannya sekarang berkurang, malah rasanya perasaan yang sebenarnya adalah perasaan sebelum ia datang pada Crimstic, ia pun berpikir ... bagaimana jika kebencian itu hanya sesaat karena itu adalah cuci otak dan manipulasi dari Crimstic?.

Di saat yang sama Elleis memandang langit biru yang indah, rasanya ia ingin bebas dari sesuatu yang disebut 'balas dendam'.

Revan pun melihatnya, mendatanginya dan disaat itu Elleis mencurahkan isi hatinya

BERSAMBUNG....