Dalam waktu dekat, umat manusia telah mengembangkan teknologi canggih yang memungkinkan mereka melakukan perjalanan antar bintang. Misi perurkan dengan harapan menemukan planet yang layak huni. Namun, saat kru tiba setelah bertahun-tahun dalam cryosleep, mereka menemukan sinyal misterius dari peradaban asing, mengubah misi eksplorasi ini menjadi perjuangan bertahan hidup dan penemuan besar yang bisa mengubah nasib umat manusia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifky Ramadhan Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
Bab 27: Jejak di Balik Dimensi
Setelah sukses menstabilkan dimensi ketiga dan menghadapi entitas misterius, suasana di dalam Nova Spear terasa lebih sunyi dari biasanya. Mereka telah menyelesaikan tiga dimensi yang rumit dan berbahaya, namun perjalanan mereka belum berakhir. Ketika mereka duduk di ruang briefing, setiap anggota tim mulai merasakan bahwa apa yang telah mereka lewati hanyalah permulaan dari sesuatu yang jauh lebih besar.
Elena duduk di ujung meja dengan tatapan serius. Dia tahu bahwa meskipun mereka telah mengatasi banyak rintangan, ada sesuatu yang masih mengganjal di pikirannya—entitas yang mereka hadapi di dimensi ketiga. Ia bukan hanya penjaga, tetapi sesuatu yang lebih tua dan kuat, dengan tujuan yang tak mereka mengerti sepenuhnya.
“Kita harus menganalisis kembali apa yang kita ketahui sejauh ini,” ujar Elena sambil memandang ke arah timnya. “Samuel, apakah ada data tambahan dari dimensi ketiga yang bisa kita pelajari?”
Samuel menyalakan layar holografis yang menampilkan data energi dan pola aneh yang mereka temukan di sana. “Aku masih menganalisis pola energi yang kita dapatkan dari inti di dimensi ketiga. Ada sesuatu yang menarik—semacam jejak energi yang tidak berasal dari dimensi itu sendiri.”
Mark mengerutkan kening. “Maksudmu, ada sumber energi eksternal yang mempengaruhi dimensi tersebut?”
“Ya,” jawab Samuel sambil menunjukkan pola-pola di layar. “Energi ini tidak cocok dengan pola dimensi atau inti yang kita hadapi. Rasanya seperti ada entitas lain yang mengawasi atau bahkan mengendalikan apa yang terjadi di sana.”
Kara yang sejak tadi mendengarkan dengan saksama, angkat bicara. “Jika ada sesuatu atau seseorang yang mengendalikan dimensi-dimensi ini dari luar, apa tujuan mereka? Dan mengapa mereka membiarkan kita menstabilkan dimensi tersebut?”
Elena termenung sejenak sebelum menjawab. “Mungkin mereka tidak membiarkan. Mungkin setiap kali kita menstabilkan dimensi, kita malah memperkuat kendali mereka atas seluruh dimensi. Kita mungkin sedang melakukan pekerjaan mereka.”
Kata-kata Elena membuat semua orang terdiam. Pikiran bahwa mereka mungkin telah dijebak untuk melakukan sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih berbahaya dari yang mereka bayangkan terasa sangat mengganggu.
Samuel melanjutkan analisanya, berusaha mencari petunjuk lebih jauh. “Aku juga menemukan data lain yang menunjukkan bahwa ada lebih banyak dimensi yang terhubung dengan yang sudah kita lewati. Ini bukan hanya tiga dimensi—ada rantai dimensi yang lebih luas, dan kita baru saja mulai mengungkap permukaannya.”
Elena memandang Samuel dengan tajam. “Berapa banyak lagi dimensi yang kita bicarakan?”
“Sulit untuk dipastikan,” jawab Samuel sambil mengubah tampilan di layar, menunjukkan proyeksi rantai dimensi yang terhubung. “Bisa jadi puluhan, atau bahkan ratusan. Tapi dari data ini, ada satu dimensi pusat yang mengatur semua dimensi lainnya—seperti otak di balik jaringan ini.”
“Kita harus menemukannya,” kata Elena tegas. “Jika ada pusat kendali, kita harus menghentikannya. Apapun yang mereka rencanakan, kita tidak bisa membiarkan ini terus berlanjut.”
---
Hari berikutnya, Nova Spear meluncur menuju koordinat baru yang telah Samuel temukan dari analisisnya. Dimensi berikutnya berbeda dari yang lain—tidak ada gerbang besar yang harus mereka lewati. Sebaliknya, mereka harus menembus lapisan anomali ruang-waktu yang sangat padat. Perjalanan menuju dimensi ini membutuhkan kecepatan dan ketelitian yang tinggi. Setiap kesalahan bisa menyebabkan mereka terjebak dalam distorsi waktu permanen.
“Bersiaplah. Kita akan menembus lapisan dimensi ini dalam beberapa menit,” ujar Elena dari kursi kapten.
Tiba-tiba, layar di depan mereka mulai menampilkan distorsi visual yang aneh. Ruang di sekitar mereka seperti terlipat-lipat, seolah-olah mereka sedang memasuki mimpi yang tak berujung. Samuel mencoba menstabilkan sensor kapal, tetapi ada sesuatu yang mengganggu sistem mereka.
“Ada gangguan aneh di sini,” kata Samuel sambil mengetuk layar. “Sepertinya kita tidak sendirian. Sesuatu mengikuti kita.”
Kara memperhatikan layar radar dan menyadari adanya beberapa sinyal yang muncul dan menghilang dengan cepat. “Apapun itu, mereka bergerak cepat dan mendekat.”
Tiba-tiba, Nova Spear diguncang hebat oleh serangan tak terduga. Tembakan energi menghantam perisai kapal, menyebabkan alarm berbunyi di seluruh ruang kendali.
“Kita diserang!” teriak Mark sambil berusaha menyesuaikan sistem pertahanan kapal.
Elena dengan cepat memerintahkan timnya. “Pertahankan perisai dan balas serangan! Jangan biarkan mereka menghancurkan kita sebelum kita sampai ke dimensi itu!”
Serangan datang bertubi-tubi dari arah yang tidak terduga. Ternyata musuh mereka bukan hanya sekadar pesawat atau makhluk biasa, melainkan entitas yang mampu berpindah dari satu titik ke titik lain dalam sekejap. Serangan mereka terus berlanjut, seolah-olah mereka bermain dengan tim Elena, mencoba mengukur kekuatan mereka sebelum memberikan serangan akhir.
“Kita tidak bisa terus seperti ini!” seru Mark. “Kita harus keluar dari sini atau kita akan hancur!”
Samuel mempelajari situasi dengan cepat. “Ada cara lain. Jika kita menyesuaikan medan temporal di sekitar kapal, kita bisa mempercepat waktu kita sendiri dan keluar dari anomali ini lebih cepat daripada musuh.”
Elena memandang Samuel dengan ragu. “Apakah itu aman?”
“Tentu tidak,” jawab Samuel, “tapi itu satu-satunya pilihan kita.”
Tanpa berpikir panjang, Elena mengangguk. “Lakukan.”
Samuel segera menyesuaikan kontrol kapal, memanipulasi medan temporal di sekitar Nova Spear. Dalam hitungan detik, waktu di sekeliling mereka berubah. Sementara serangan musuh masih terus terjadi, tim Elena bisa merasakan waktu bergerak lebih cepat di dalam kapal. Dunia di luar tampak melambat, dan musuh-musuh mereka menjadi bayangan yang bergerak lamban.
“Aku berhasil,” kata Samuel dengan napas lega. “Kita bisa keluar dari sini lebih cepat.”
Dengan kecepatan yang meningkat, Nova Spear menembus anomali ruang-waktu, dan dalam sekejap, mereka keluar dari distorsi tersebut, meninggalkan musuh mereka di belakang. Namun, ketika mereka keluar dari anomali itu, pemandangan di depan mereka sangat mengejutkan.
Mereka telah tiba di dimensi pusat. Di sana, di tengah kekosongan yang gelap, berdiri sebuah struktur raksasa yang tampak seperti jantung dari seluruh jaringan dimensi. Cahaya aneh memancar dari pusatnya, dan di sekelilingnya terdapat entitas yang lebih besar dan lebih kuat dari apa pun yang pernah mereka hadapi.
“Ini dia,” bisik Elena, menatap dengan takjub. “Inilah pusat dari semua ini.”