Lestari seorang cewek SMA yang dibuat hamil oleh seseorang, sialnya orang itu datang kembali membawa petaka untuknya.
Kedua orang tuanya menjodohkan mereka karena perbuatan masa lalunya, membuat kedua pasangan itu merahasiakan tentang pernikahan nya di sekolah.
Akankah rahasia itu akan terbongkar? atau justru berhasil sampai lulus sekolah? lalu kejutan apa yang akan menanti mereka? ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22 — Romantis
Masih di dalam rumah Lestari, Adit terhentak karena ucapan lestari yang sedikit mencoreng perasaan nya. Dia menatap serius Lestari seakan ingin meluapkan amarah.
Namun, entah ada angin apa hatinya seakan ingin terjun ke bawah saat melihat calon istrinya yang sedang marah.
Lestari kalau sedang marah, wajahnya terlihat tidak ada keseraman apapun, ya walaupun dia bad attitude suka berantem sama gadis lain, kalau sudah sama pawang nya sulit sekali rasanya dia meluapkan amarah.
Mereka saling tatap wajah serius, membuat Adit sedikit mendekatkan wajah nya.
"Apa? Lu mau nyium gue lagi? Nih, nih" Kata lestari sambil memanyunkan bibir pasrah, seakan sedang mengejek Adit di kejadian hari lalu.
Adit berdecak sengit sambil mengikis jarak bibirnya yang hampir bersentuhan.
Lestari mencuatkan bibir sinis nya "Yaudah sana lu pulang, nanti ayah lu nyari, Hus— Hus" Katanya mengusir dengan wajah merajuk.
Adit mengerjap nya dan menyadari gadis itu beneran marah "Jangan ngambek dong kesayangan Adit" Katanya yang kalem.
Mata lestari Membelalak, menghampiri dan menabok punggungnya, membuat Adit mengaduh.
"Apa si kesayangan-kesayangan emang gue hewan piaraan lu" Protes Lestari dengan nada sewot.
"Hm—"
"Btw, dapur lu dimana?" Tanya Adit sambil celingukan.
"Mau apa?" Jawab lestari yang terhentak kepo.
Adit menoleh menatapinya dingin, sambil membawa lestari untuk memberi petunjuk arah dapur.
"Ih kaya bocil lu, ngambekan" Kata Lestari sedikit terganggu.
Mereka berdua sudah ada di dapur, lestari duduk menatapi nya dari arah meja makan.
Adit dalam keadaan tenang sambil mengocok telur untuk membuat omelette spesial untuk Lestari.
"Bumbu?" Kata Adit singkat sambil menatap Lestari
"Kitchen set atas pala lu" Jawab Lestari terus mengunci pandangan matanya nya ke Adit.
"Izin buka lemari es" Kata Adit sambil nungging melihat isi dalam kulkasnya.
Lestari berdecak singkat "Mau apa sih lu" katanya sambil memegang dagu dengan tatapan sengit.
Adit tersenyum miring seakan masakan nya akan menjadi spesial, sebab dia mengambil tambahan bahan makanan seperti wortel, susu cair, sosis, mayonaise, dan saos tomat sebagai pelengkap.
Telur yang sudah dikocok ditambahkan sedikit susu, dan garam sebagai tambahan citra rasa, Setelah nya Adit masukan sosis dengan wortel, digoreng lalu digulung hingga terbentuk sempurna.
Tak lupa juga Adit menambah mayonaise dan saos tomat diatasnya sebagai pelengkap.
Adit merasa sudah cukup, dia berjalan santai menghampiri lestari yang sudah jenuh.
"Maaf nunggu lama" Katanya sambil memberi omelette sosis spesial.
Mata lestari pura-pura membulat besar, seakan terkejut. Padahal dia sebenarnya sudah tau apa yang dia masak berkat aroma masakan nya, tapi pura-pura ngambek saja.
"Gue coba ya" Katanya sambil mengiris omelette pakai sendok.
Setelah makanan di coba, kedua alisnya terangkat tajam, kali ini lestari tidak bohongan, dia bereaksi berlebihan sambil mengepalkan kedua tangan greget gemas nya.
"Enakkkkk!!!" Pekik nya.
Adit menatap tenang sambil sedikit senyum pelit, dia mengusap kening gadis itu untuk menyingkirkan anak rambut yang menghalangi mata monolid nya.
"Makasih ya dit, gue ga nyangka lu pintar masak" Kata lestari mengembangkan senyuman.
Adit mengangguk lemah dengan mata terpejam.
"Padahal lu habis makan nasi goreng, masih belum kenyang juga" Kata Adit sedikit menggoda.
"Soal makan gue paling suka" Lestari mengelak terus memakan omelette nya dengan wajah senang.
"Jangan sampai hari H nanti gue gandeng sumo nyasar ya" Ejek Adit sambil terkekeh.
"Ya Allah amit-amit jangan sampai, mulut lu bisa di rem ga sih, blak-blakan amat jadi cowok" Protes lestari mencubit gemas tangan Adit sampai tekanan giginya berbunyi.
Ibu Ani ternyata lagi mengintip kemesraan dua sejoli yang bakal jadi calon pengantin.
Dia sempat cemas karena mendengar pertengkaran di antara mereka, dia memfoto kemesraan itu dari sudut pandang yang tidak begitu jauh, nantinya dia akan melaporkan ke keluarga Pak Sumbada, Sialnya saat sedang memfoto mereka flash kamera nya menyala, membuat dua remaja yang sedang bucin menoleh kompak.
Lestari mendadak bangun menghampiri ibunya "Jangan Disebar!!" Titahnya super galak.
Adit memanggil nya kembali ke tempat duduk, dia langsung melempar pertanyaan untuk nya "Gue mau nanya sama lu" katanya sambil memegang pergelangan tangan Lestari.
"Nanya apa?"
"Apa lu kecewa sama gue, sampai buat lu ingin menutupi pernikahan ini?"
Setahu Adit bagi semua wanita, momen pernikahan adalah hal yang paling membahagiakan seumur hidup dan harus di abadikan dengan pesta yang megah.
Mulai dari prewedding, dekorasi pesta yang di usung, gaun pengantin hingga seluruh tamu undangan yang datang untuk memberi doa restu.
Lestari malah mengobarkan semua itu dari hidup nya, sangat sedih tapi ini takdir untuk gadis yang mempunyai lesung pipi itu.
Saat di tanya seperti itu lestari menggeleng kepala dengan santai "Engga kok, gue ga kecewa"
Adit melempar pertanyaan ke lestari untuk yang kedua "Apa lu sakit hati? waktu gue datang ke sekolah lu pertama kalinya untuk memenuhi keinginan Maudy?"
Lestari menggeleng lagi "Gue bukan siapa-siapa lu dit, jadi buat apa repot-repot sakit hati, gak penting"
Adit berdiri dari tempat duduk dan memeluk lestari sambil mengusap kepala belakang nya, Sepertinya dia akan menikahi seorang gadis dengan sejuta kepedihan dibalik senyuman nya.
"Maaf sudah nunggu lama, gue kembali bukan untuk Maudy tapi untuk lu" Kata Adit membuat lestari senyum ngembang.
"Makasih calon suami baik" Jawab lestari sambil mencubit pinggang Adit di dalam pelukan nya.
Adit mengaduh kencang "Kebiasaan main cubit" Katanya sedikit menurunkan kedua alis geram nya.
"Hehehe" Lestari mengacungkan dua digit jari Peace nya sambil nyengir tak berdosa.
"Oh ya gue mau ajak lu keluar malam ini, lu nanti mandi dulu ya, gue tungguin sekalian berangkat" Kata Adit tiba-tiba
Di pikiran Adit yang sekarang hanyalah bagaimana caranya lestari untuk tetap bahagia seperti dulu.
Sekaligus ingin merubahnya kembali menjadi wanita baik tanpa ada kata berantem dalam kamus hidup nya.
Lestari melunak dia langsung menuruti apa permintaan Adit, sambil menunggu lestari berdandan, Adit melihat bingkai foto lestari yang masih kecil.
Kecil nya manis, besarnya malah mengandung diabetes, tak ayal sekarang kalau Adit menatap wajah nya yang begitu tambah manis.
Setelah lama menunggu Adit membawa kerumah nya terlebih dahulu, karena dia masih memakai seragam sekolah.
Lestari menunggu hanya sebentar ga perlu memakan waktu banyak, kemudian motor kembali di nyalakan oleh Adit sambil di peluk lestari dari belakang.
"Kita mau pergi kemana Adit?" Tanya lestari penasaran sambil mendekapkan wajahnya ke pinggang sebelah kanan Adit.
"Beli baju buat kamu" Jawab Adit singkat membuat lestari semakin senang.
Saat sudah sampai mall, mereka berdua turun dan meninggalkan area parkiran sambil bergandengan tangan.
Hari buruk emang tidak ada di kalender, mereka berpapasan dengan Maudy and The Genk sekolah nya, niatnya mereka sih buat healing, malah ketemu yang beginian.