Dia harus menutupi identitas demi mendapatkan teman dan cinta yang benar-benar tulus. Dia lelah dengan kebohongan mereka, kepedulian mereka semata ingin memanfaatkan dirinya hanya karena dia anak dari orang kaya.
Semuanya palsu hingga dia lebih meninggalkan itu semua dan mencoba hidup mandiri dan menutupi identitas sebenarnya tentang dirinya.
Berawal hidup di kost dan mulai merubah cara hidup dia sederhana mungkin tanpa mengetahui identitas dirinya sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia Lukita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
{jalan bersama}
Valen sudah disibukkkan dengan pekerjaan hari ini, setumpuk lembaran memenuhi meja kerjanya.
Valen pun mengerjakan satu-persatu pekerjaan hingga tak terasa waktu menunjukkan waktu siang.
Valen benar-benar lelah setelah dia bekerja didepan komputer, Valen keluar dari ruang kerjanya.
Valen duduk dikursi dekat kaca dengan, Dia menundukkan kepala dimeja itu.
"Lelah juga hari ini." batin Valen yang mulai merasa sedikit pusing.
Dari kejauhan Aldo dan teman-temannya berada ditempat kerja Valen yang sedang mengantri didepan meja kasir.
"Bukannya dia Valen." tunjuk Rio kearah Valen yang saat itu terlihat duduk dengan menundukkan kepala.
"Dia kenapa, sepertinya dia sedang sakit begitu." ucap Riko, sontak saja Aldo melihat Valen duduk sendiri dengan posisi menundukkan dengan tangan dikepalanya.
"Apa mungkin dia sakit?" tanya Aldo sedikit khawatir dengan kondisi Valen.
"Mungkin saja,biarkan dia duduk istirahat. Mungkin saja dia kelelahan." jawab Arif yang sudah siap akan keluar dari tempat itu.
Nampak wajah Aldo yang begitu khawatir dengan kondisi Valen. Dia ingin menemui Valen, tapi dia merasa malu.
Valen pun kembali ke ruang kerjanya, dengan minuman kopi disamping komputernya.
Baru saja setengah jam dia duduk, tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu.
"Tok... Tok..."
"Masuk." jawab Valen yang masih fokus didepan komputer.
Datanglah Lily yang membawa kantong plastik di tangan kanannya.
"Mbak, ini ada paket makanan buat mbak." jawab Lily yang langsung meletakkan kantong plastik itu di meja kerjanya.
Sontak saja Valen kaget. " makanan?"
"Iya mbak, kata untuk mbak Valen ." Valen mengeryitkan dahinya.
"Perasaan aku tidak memesan makanan, lalu siapa yang pesan?" batin Valen yang bingung siapa yang memesan.
Tiba-tiba saja Handphone miliknya berdering.
"Hallo selamat siang."
"Siang , bagaimana makanannya sudah datang belum?" tanya Aldo pada Valen.
"Jadi kamu yang pesan?" balik tanya Valen pada Aldo.
"Iya, itu untuk makan siang kamu." jawab Aldo yang membelikan makan siang untuk Valen.
"Kamu itu ya, kenapa kamu beli makanan untuk aku." ucap Valen yang tak ingin merepotkan seseorang.
"Sudahlah, yang penting kamu makan ." jawab Aldo begitu santai.
"Ya sudah, terima kasih." jawab Valen yang membalas dengan senyuman.
"Kamu sedang apa?" tanya Valen pada Aldo.
"Aku sedang ada diluar kantor, sengaja aku hubungi kamu jika aku membelikan makan siang untukmu." jawab Aldo yang begitu sayang pada Valen.
"Oh begitu ya." jawab Valen yang tak menyangka jika Aldo membelikan makan siang untuknya.
"Ya sudah, aku mau kerja lagi." pamit Aldo yang ingin kembali ke tempat kerjanya.
Sambungan telepon langsung terputus, Valen terlihat begitu bahagia. Valen pun mencoba membuka makanan itu, ternyata isinya sebungkus nasi padang dengan minuman teh hangat.
Valen pun menikmati makan siang itu. "Ternyata enak juga." batin Valen yang benar-benar suka makanan itu.
Setelah selesai barulah dia mengerjakan pekerjaan yang sempat tertunda.
Sore hari
Valen sudah siap untuk pergi, waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore. Saatnya dia pulang ke kostnya, Valen langsung kedepan yang kebetulan Anita yang berjaga dimeja kasir.
"Anita."
" Iya mbak. " jawab Anita yang sibuk merapikan kantong plastik.
" Aku mau pulang dulu, jika nanti ada barang masuk kamu letakkan disamping pintu. Nanti Mira yang bertugas mengeceknya." perintah Valen pada karyawannya.
"Baik mbak." jawab Anita, Valen segera pulang.
Akhirnya dia bisa pulang, kini waktunya dia pulang ke kostnya setelah dia tinggal sehari untuk pulang kerumah.
Setelah dia sampai di kost, suasana masih keadaan sepi. Mereka belum ada yang pulang, Valen pun istirahat dikamarnya. Dia tiduran sembari bermain Handphone miliknya.
Tiba-tiba diluar terdengar suara ribut, Valen pun. Langsung keluar dari kamar.
"Eh kalian baru pulang."kata Valen yang menyapa mereka berempat.
" Ya ampun len, kamu kemana saja. " ucap Bunga pada Valen yang nampak khawatir.
" Maaf, aku lupa ngabari kalian. Sebenarnya kemarin itu aku pulang ke rumah."
"Ya ampun len, kami semua bingung setelah kemarinnya kamu tidak ada dikost. Mana lagi kamu tidak ada ngabari , kami semua takut ada apa-apa sama kamu." jawab Resty.
"Ya maaf, masalahnya mendadak aku harus ke rumah sakit." jawab Valen yang menjelaskan kepergian dia.
"Ke rumah sakit, memangnya siapa yang sakit len?" tanya Almira pada Valen.
"Mamaku sakit mir, maka dari itu aku buru-buru pergi tanpa memberitahu kalian semuanya." jawab Valen pada mereka.
"Oh begitu ya, jadi mamamu sedang sakit ya." ucap Dini yang mulai mengerti kenapa Valen seperti itu.
"Iya Din." balas Valen yang membalas dengan senyuman.
Mereka pun masuk ke kamar mereka masing-masing. Valen pun masuk kedalam kamarnya lagi.
"Oh iya aku lupa." batin Valen yang sudah janjian dengab Aldo tentang rencana mereka berdua pergi ke pasar malam hari ini.
Valen pun Sibuk memilih baju yang akan dia pakai untuk acara malam nanti.
Malam hari
Valen pun sudah siap, tidak lupa dia memakai jaket dan topi. Valen segera keluar dari kamarnya, yang biasanya ramai dengan suara mereka kini kondisi diluar terlihat sepi.
Valen pun segera keluar dengan membawa sepeda motor miliknya. Valen begitu antusias, setelah 2 hari tidak bertemu dengan Aldo.
Akhirnya Valen sampai diarea pakiran. Di pakiran paling ujung, Valen melihat Aldo yang baru saja tiba.
"Aldo." batin Valen yang melihat langsung Aldo yang berjalan kearahnya.
"Valen." sapa Aldo pada Valen.
"Aldo." mereka saling menyapa hingga mereka berjalan bersama hingga memasuki diarea tengah yang dipenuhi dengan permainan .
"Kamu mau tidak main permainan itu." Valen pun membalas dengan anggukkan, akhirnya mereka pergi kearea mainan.
Mereka begitu asyik menikmati permainan mereka, hingga Valen mendapatkan hadiah dari permainan itu.
"Mau coba yang itu?" tanya Aldo menunjukkan permainan yang lainnya.
"Mau, setelah ini kita cari minum ya. Aku haus." Aldo membalas dengan anggukkan.
Setelah mereka selesai bermain permainan dipasar malam itu, barulah dia istirahat dengan duduk santai dengan menikmati minuman dingin.
"Oh iya, bagaiman kabar mamamu?" tanya Aldo pada Valen.
"Syukurlah mamaku sudah sembuh, dan tadi siang mamaku bisa pulang ke rumah." jawab Valen yang menceritakan tentang keadaan mamanya saat ini.
"Ya syukurlah, jadinya kamu tidak perlu khawatir lagi dengan keadaan mamamu saat ini." jawab Aldo yang merasa lega akhirnya mamanya Valen sembuh juga.
Valen pun membalas dengan senyuman pada Aldo , mereka begitu asyik mengobrol sambil menikmati suasana malam ini.
biasa