kinandhita chintya.wanita 24 tahun yang cantik dan sukses dalam karir nya.hidupnya bergelimang harta,bahkan sudah bertunangan dengan lelaki tampan,pujaan para wanita.namun seketika hidupnya berubah,disaat ia mengalami kecelakaan tunggal, dan entah terdampar dikehidupan yang sama sekali tak pernah ia bayangkan. keadaan semakin rumit,karena ia tidak mengingat apapun.AMNESIA ??.apakah ini takdir yang baik untuk nya?.apakah kehadiran pria sederhana,mampu meluluhkan hatinya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kanara yumna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kaula
Kinan berdiri diteras depan.Semilir angin pagi di desa ini benar-benar menyejukan.Disebelah kiri terdapat beberapa pohon bunga yang cantik, setelahnya ada pohon pepaya.
Kinan bisa melihat rumah kayu yang modelnya hampir mirip dengan rumah Bu Indah hanya berjarak sekitar 5 meter saja.Nina yang baru saja mandi keluar sambil memeluk toples isi rengginang,disusul Bu Indah duduk dikursi panjang disisi kanan teras.
"Sini duduk Neng" Nina menepuk kursi kosong disebelahnya.
"Kita belum resmi kenalan kan.Namaku Nina, aku tinggal disebelah bersama ibu ,kakak laki-laki bersama Istri dan satu anaknya. ini Bu Indah, Bibi ku.Beliau tinggal berdua dengan anaknya yang saat ini ada keperluan dikota,mgkin 2 hari lagi baru pulang"terang Nina panjang lebar.
"Dan namamu siapa, tinggal dimana??"lanjutnya.
"Ehh,namaku...namaku..." Kinan terlihat bingung, samar terdengar dalam pikirannya suara beberapa orang seperti memanggil namanya, namun tak jelas.
"Aku lupa" ucapnya
"Apa kamu bisa menceritakan kejadian semalam,bagaimana kamu bisa sampai diteras ini.Sepertinya kamu orang asing??" tanya Nina lagi.
"Eum...yang aku ingat,aku kemarin didalam hutan dan terus menyusuri sungai kecil hingga akhirnya menemukan rumah ini"
"Apa !!! dari dalam hutan sana ??Bagaimana kamu ada disana,tersesat atau dibuang keluarga ?AAUUU ...sakit Bi !!"
Bu Indah langsung mencubit paha Nina.Ia tak mau omongan Nina semakin tidak jelas.
"Aku tidak tahu,aku hanya ingat saat terbangun sudah berada didalam hutan" jawab Kinan
"Apa kamu ingat siapa keluarga mu ??" tanya Nina. Kinan menggeleng.
"Apa kamu..... AMNESIA ??"
**
Jam 4 sore .
Kaula akhirnya keluar dari gedung BPN .Ia menghembuskan nafas lega,sertifikat tanah sekitar 5 hektar warisan sang kakek yang kini atas namanya sudah ditangan.
Bukan tanpa alasan,setelah berkas lengkap serta saksi hidup mengatakan jika tanah itu benar milik almarhum kakek Arsyad.Kakek Arysad hanya mempunyai putra tunggal Muhammad Haikal,Ayah Kaula yang juga telah meninggal dunia saat Kaula masih berusia 15 tahun.
Seperti orang desa kebanyakan, mereka memiliki tanah hanya sebatas mempunyai surat tanda jual beli.Dan kata mereka aman aman saja.Berbeda dengan tanah milik sang kakek, sekitar 2 minggu yang lalu Pak Rojali Kades Desa sebelah,tiba-tiba mengklaim jika 3 hektar tanah itu adalah miliknya.
Bahkan ia datang dengan beberapa preman sambil menunjuk kan surat tanda bukti pembelian tanah tersebut.Untung saja kaula tidak menyerah begitu saja,bersusah payah iya menemui para pemilik terdahulu dan untungnya mau dengan suka rela menjadi saksi bahawa mereka menjual tanah tersebut pada kakek Arsyad.Bahkan mereka pun masih ingat batas batas tanah tersebut beserta nama pemilik di sebelahnya.
Pertemuan dikantor desa Kaula tersebut sempat ricuh,Pak Rojali bersama 4 preman bayaran tersebut masih tidak terima.Pak Yusuf selaku kades desa Semanggis,desa wilayah Kaula tersebut memberi peringatan agar kades Rambutan itu segera pergi.2 preman sempat membalikkan meja serta menendang pintu depan , sebelum akhirnya pergi dari kantor desa tersebut.
Kaula pun tak henti hentinya mengucapkan terimakasih kepada mereka yang mau bersaksi dengan sukarela.Pak Yusuf pun menyarankan agar kaula segera membuat sertifikat.Ia tahu karakter Pak Rojali yang kerap mengklaim tanah orang lain.Perangai Kades beristri 3 itu memang tak berbeda dengan preman yang ia bayar.