Kesedihan mendalam karena diselingkuhi sang tunangan, membuat Sanum menerima tawaran Vevita sahabat baiknya. yang memberikan Sanum sebuah voucher liburan Menaiki kapal pesiar termewah, yang tidak sembarangan orang bisa memasuki nya.
Kesialan pun berlanjut, Sanum yang setengah mabuk salah memasuki kamar. Rasa kecewa dan penghianatan membuat dia Ingin membalas dengan pria yang dianggapnya sebagai pria bayaran yang dikirimkan oleh Vevita untuk menemaninya selama liburan.
Setelah melalui malam panjang, One Night Love dengan pria itu. Sanum pun pergi begitu saja, dia pun menghilang setelah mengetahui jika dia hamil anak kembar. pertemuan tak terduga kembali setelah Sanum bekerja diperusahaan besar yang ternyata dipimpin oleh pria yang dianggap nya sebagai pria bayaran malam itu.
Mampukah Sanum mempertahankan anak-anaknya, atau memilih kembali pada tunggangan nya Rendi.?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mimpi terasa nyata
Begitu juga dengan Arya yang setengah mabuk, Setelah pertemuan penting yang diakhiri dengan minuman. Membuat dia segera ingin istirahat masuk kekamar nya. Pria dewasa itu langsung membulatkan matanya begitu disuguhi pemandangan yang sangat mengiurkan.
Meskipun Arya selama ini sangat menjaga dirinya dan tidak pernah menyentuh wanita sembarangan. Walaupun banyak wanita yang tergila-gila bahkan rela dengan senang hati menyerahkan tubuhnya pada Arya, namun dia tidak pernah tergoda. karena menurut Arya tubuhnya terlalu berharga untuk wanita seperti itu.
Tapi wanita yang sedang tidur terlentang ditempat tidurnya itu benar-benar membuat Arya bergairah, dia seakan lupa prinsip nya. perlahan Arya mendekat menatap wajah yang sangat cantik dan Natural, kulitnya sangat putih mulus. Hembusan nafas Sanum tepat mengenai kulit wajah Arya.
“Sangat cantik,” gumam Arya.
Tanpa sadar Arya mendekati bibir Sanum dan mulai mengecupnya dengan perlahan, sangat manis dan begitu memabukkan. Dia memperlakukan Sanum dengan begitu lembut, pengalaman pertama bagi Arya menyentuh tubuh wanita.
Selama ini Arya selalu menolak wanita yang dianggap nya murahan yang rela menyerahkan dirinya pada Arya, tapi ini sangat beda. Arya sangat tergoda tangannya terus menelusuri setiap lekuk tubuh Sanum yang padat berisi. Arya tidak ingin terlewatkan sedikit pun dari setiap lekuk yang membuat gairah nya semakin menggebu-gebu.
Sanum mengeliat pelan, ketika merasakan rabaan lembut dan ciuman hangat bibir dan lehernya.
“Ini pasti Cuma mimpi ku, tapi rasanya begitu indah dan nikmat. Baru kali ini aku merasakan sensasi seperti ini,?” Sanum yang masih merasakan pusing dikepalanya, tidak ingin membuka matanya. Dia seakan-akan tidak ingin terbangun dari mimpi indahnya.
Puas mencumbui yang tidak ada sedikit pun lekukan tubuh Sanum yang luput dari rabaan dan ciuman panas Arya. Hingga dia juga melepaskan semua yang masih melekat ditubuhnya dan mulai menuntaskan sesuatu yang terus mendesak dari dalam tubuhnya untuk segera disalurkan.
Sanum sempat terpekik, air mata membasahi pipinya ketika merasakan sesuatu memaksa masuk dibagian tubuhnya, Sanum tersadar jika dia tidak sedang bermimpi melainkan kenyataan. ingin dia berteriak dan mencakar-cakar pria itu, namun Sanum kembali tersadar akan kebaikan Vevita, dan hal ini juga impas dengan apa yang telah dilakukan Rendi bersama sepupunya Milka.
Tiba-tiba emosi dan rasa balas dendam Sanum menguasai pikirannya, Dia juga ikut bermain membalas setiap sentuhan dan perlakuan pria yang belum dikenalnya itu, tapi dia yakin jika pria ini adalah seseorang yang dikirimkan Vevita.
Sebulan berlalu, setelah kembali dari liburan buruk itu, Sanum dinyatakan hamil. Dia mengandung anak kembar, sehingga derita Sanum bertambah berat. Dia sangat syok dan terpukul, ditambah lagi dia sedang menyelesaikan masa akir kuliah nya.
“Ya Tuhan, haruskah aku menambah dosa lagi dengan membuang janin yang belum terbentuk sempurna ini. Sanggupkah aku menghadapi cemoohan masyarakat dan reaksi ibuku nanti,” air mata Sanum membanjiri kedua pipinya.
“Tidak mungkin aku meminta pertanggungjawaban laki-laki bayaran itu, hidup ku akan selalu dilumuri dosa jika dia mengihidupiku dan anak-anakku dengan uang haram, hasil dari memuaskan wanita kesepian. Tidak... tidak aku harus merahasiakan semua ini, termasuk sahabat ku Vevita.”
Dengan rasa penyesalan dan tangis bersimpuh di kaki wanita yang telah melahirkannya, ternyata semua itu tidak bisa dan mampu mengobati hati sang ibu yang terluka menerima kenyataan pahit itu.
kenapa mama n oma g bilang klo nama janda itu Shanum.. pasti langsung cuz KUA 🥰🥰