Alettha gadis 16 tahun yang kini duduk di bangku kelas 2 SMA itu nampak diam termenung, wajah cantiknya masih terlihat kesedihan yang mendalam.
Kehilangan Ayahnya membuat gadis itu begitu frustasi dan begitu sedih, belum lagi semua aset kekayaan ayahnya kini sudah di ambil alih oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab.
Alettha Kinaya Ayu, harus meneruskan hidup nya berapa dengan ibu tiri dan kakak tiri nya yang kurang menyukai nya itu, entah apa yang akan terjadi pada gadis malang itu.
Yuk mampir di cerita pertama ku semoga kalian suka❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lembayung Senjaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Caramel
Pagi hari yang cerah di taman.
Di sana gadis yang dia hindari sejak 2 tahun lalu sedang bercanda gurau dengan seorang gadis kecil yang lucu, bercanda gurau dengan bahagia .
Rambut coklat ikal sama seperti gadis itu membuat Arsya bertanya tanya siapa gadis kecil itu yang bersama dengan Caramel.
" Apa dia sudah menikah dengan laki-laki tempo hari dan gadis kecil itu adalah anak mereka ?." Gumam Arsya.
Arsya memilih jalan jalan santai membuang pikiran jenuh sejak pagi buta. Sekarang alasannya itu berdiri dengan candaan bersama seorang gadis kecil di hadapannya.
Arsya dengan pakaian santai dan Air phone di telinga nya bersandar di bawah pohon besar di taman itu, memperhatikan Caramel gadis yang begitu dia cintai dan yang membuat nya hampir gila 2 tahun lalu.
" Kemari lah, tangkap aku.." Pekik gadis kecil itu berlari dan meminta Caramel mengejar nya.
" Dulu aku pernah bermimpi jika nanti kita bisa menjadi keluarga dan kita hidup bahagia bersama anak anak kita. Namun semua nya sirna sejak kau mencampakkan ku 2 tahun lalu dan saat kita bertemu kembali kenapa kamu sudah memiliki orang lain lain dalam hidup mu?."
Mereka nampak asik bermain di taman tampa memperhatikan sepasang mata yang menatap mereka tak henti dengan mata sendu.
" Kamu tunggu disini, kak Caramel akan membeli es cream ok.." Ucap Caramel pada gadis berusia 5 tahun itu.
Gadis itu nampak begitu bahagia saat Caramel ingin membeli es cream untuk nya, gadis itu tersenyum dan mengangguk menatap kepergian Caramel.
" Es cream es cream Syeria suka es cream.." Gadis bernama Syeria itu tertawa girang semabri bermain main di taman.
Gadis kecil itu melihat Arsya dan berjalan mendekati pemuda itu yang langsung kikuk dan hendak pergi meninggalkan taman.
Arsya berbalik dan tidak mempedulikan gadis kecil itu yang semakin mendekati dirinya.
" Om om kenapa sendirian dan memperhatikan aku sejak tadi?". Gumam gadis kecil itu membuat Arsya berbalik dan menatap nya.
" Kamu salah paham anak kecil, saya tidak memperhatikan mu atau siapapun yang bersama mu." Ucap Arsya dengan ketus.
" Om om mau maen sama Syeria kan, makanya om bersandar di pohon dan memperhatikan Syeria sejak tadi. Aku tahu kok sejak lama om ganteng di sini kan?".
Arsya hendak pergi namun gadis bernama Syeria itu menangkap tangannya dan memegang nya dengan erat.
" Om om mau kemana, ayo main bersama dengan Syeria."
" Saya tidak punya waktu, lepaskan." Arsya melepaskan genggaman tangan Syeria dan berjalan pergi dengan cepat.
Gadis kecil yang sudah menyukai Arsya itu mengikuti langkah besar pemuda itu dengan tergopoh-gopoh tanpa sepengetahuan Arsya jika Syeria mengikuti nya.
Saat hendak menyebrang gadis kecil itu langsung berlari dan hampir saja di tabrak pengendara motor yang melintas di jalan itu membuat Arsya terkejut.
" Akh..." Pekik Syeria kencang dan terjatuh ke jalanan.
Gadis kecil itu menangis menahan sakit di lututnya sedangkan pengendara itu pergi begitu saja, Arsya langsung berlari dan menghampiri gadis kecil itu.
Caramel yang melihat kejadian itu langsung membuat es cream nya dan berlari menghampiri Syeria terjatuh dan menangis.
" Syeria..." Pekik Caramel Khawatir.
Arsya langsung berlutut melihat gadis kecil itu.
" Maafin om yah, om tidak tahu jika kamu mengikuti om." Arsya menghapus air mata Syeria melihat lutut dan tangan gadis kecil itu terluka.
Arsya memunggungi Caramel yang semakin deket dengan Khawatir, gadis itu belum menyadari siapa yang berada di depan nya itu.
" Syeria mau ikut dan main sama om.." Gumam Syeria dengan sesenggukan.
" Syeria..." Caramel mendorong tubuh Arsya untuk menjauh kemudian memeluk tubuh gadis kecil itu dengan panik.
" Kamu gak papa kan sayang, apa ada yang terluka katakan?."
Gadis itu hanya menggeleng sembari mata nya menatap ke arah Arsya yang terdiam menatap Caramel secara deket.
" Kenapa kamu bisa di jalan, bukan aku katakan tunggu sampai aku datang membawa es cream untuk mu?."
" Syeria mau maen sama om ganteng itu, dia memerhatikan kita sejak lama dia pasti mau ingin bermain bersama kita..." Syeria menunjuk ke arah Arsya di belakang tubuh Caramel.
Gadis itu langsung berbalik dan terkejut melihat siapa yang ada di depan matanya sekarang. Kerinduan yang selama ini dia simpan dan pendam sendiri kini mulai meludak dan siap meletus dengan cepat.
Caramel masih diam memperhatikan Arsya yang tersenyum pada nya. Air mata gadis itu seketika luruh dengan sendiri nya.
" Caramel..." Seru Arsya dengan nada lembut seperti 2 tahun lalu saat mereka masih bersama.
Caramel menghapus air mata dengan cepat kemudian berbalik dan segera mengendong tubuh Syeria dan beranjak pergi dari hadapan Arsya.
" Kita harus pulang dan mengobati luka mu Syeria."
Arsya berdiri dari duduknya melihat kepergian Caramel dan Syeria yang masih menatap nya, hati nya amat sakit untuk kedua kalinya melihat kepergian gadis yang dulu benar benar dia cintai .
" Ingin sekali aku mengejar mu meminta penjelasan tentang hubungan kita dulu, namun aku sadar sekarang kamu sudah memiliki seorang dalam hidup mu dan aku terlalu berharap jika kamu masih menunggu ku Caramel. Mungkin sekarang waktunya aku juga berusaha melepaskan mu menghapus mu dalan setiap langkah dan ingatan ku." Arsya berbalik dan berjalan tanpa menatap kebelakang lagi.
Sedangkan Caramel mengentikan langkah nya yang cukup jauh dari Arsya, gadis itu dengan deraian air mata kembali berbalik dan menatap kepergian Arsya yang tidak sedikit pun berbalik untuk melihat ke arah nya lagi .
" Maafkan aku Arsya, aku belum sanggup bertemu lagi dengan mu. Luka yang di torehkan oleh ayahmu jauh lebih sakit dari pada rasa sakit mu 2 tahun lalu dan sekarang. Sampai kapanpun aku tetap mencintaimu aku akan sabar menunggu sampai rasa cinta ku ini pudar untuk mu." Batin Caramel.
Gadis itu kemudian berjalan menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dari tempat nya berdiri berjalan cepat dengan air matanya yang terus mengalir meskipun dia berusaha menghapus nya terus.
" Kak Caramel kenapa menangis, Syeria minta maaf jika Syeria membuat kakak sedih?." Gumam Syeria saat mereka sudah berada di dalam mobil.
Caramel hanya tersenyum mengelus lembut pucuk kepala Syeria dengan penuh kasih sayang kemudian melanjutkan mobil nya meninggalkan taman dan masa lalu nya.
JIKA SUKA JANGAN LUPA LIKE KOMEN NYA GUYS TERIMAKASIH ❤️