Dahayu gadis manis dari desa berniat mengadu nasib ke kota.untuk memperbaiki ekonomi dan juga biaya pendidikannya.namun selain itu ada hal yang lebih penting untuk dia lakukan yaitu membalaskan dendam atas rasa sakit yang ibunya terima pada seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sari Buah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 22
Kini didalam kamar bernuansa Eropa klasik tepatnya kamar Nyonya Utari dan Tuan Dariano.dipinggir ranjang terlihat sang Nyonya termenung memikirkan kejadian apa saja yang sudah terjadi.dari sang Ibu mertua sampai Anak anaknya.
TOK !
TOK !
TOK !
"Nyonya apakah saya boleh masuk.ini ada teh hijau untuk Nyonya"panggil seorang maid,sebut saja sarti.panggilan itu menyadarkannya dari lamunan.
"Masuk saja"jawab nya tanpa menoleh kearah pintu.
"Aku tidak meminta teh hijau kenapa kau bawakan kemari ?"tanya Nyonya Utari dengan dahi berkerut bingung.
"Ini Nyonya Melati yang menyuruh saya.agar dapat menenangkan pikiran Nyonya Utari"papar nya lagi agar tidak dicurigai.
"Ya sudah letakkan saja di atas nakas.nanti aku akan meminum nya"Titahnya lagi masih asik memandangi album foto Ataya Prambudi.
"Baik Nyonya,kalau begitu saya permisi dulu"izin pamit keluar tanpa menunggu jawaban sang majikan dan membungkuk hormat setelah nya melangkah pergi.
Kini dikantor Tuan Dariano.sedikit sibuk karena ada beberapa proyek yang gagal.dia pusing sungguh Karena banyak hal yang mengganggu pikirannya sekarang.selain kematian sang Anak ada beberapa hal yang janggal.ingin meminta bantuan pada saudara nya dia malu.jadi dia hanya melakukan semampunya.
Di anak cabang juga mengalami hal yang sama.penurunan saham juga terjadi.sepertinya ada seseorang yang ingin membuat nya jatuh miskin.seperti dulu setelah dia usir dari rumah besar Tanoearja.
"Bagaimana apakah proyeknya teratasi dengan benar.dan sudah bertemu denga masalahnya"tanya Tuan Dariano pada sang putra sulung disebrang sana.melalui telpon
"Ini masih dilakukan Pa,masalahnya karena manager keuangan dan lapangan melakukan korupsi.Apakah proyek Papa sudah berjalan lagi ?"Tanya Arthur pada sang papa setelah menjelaskan jika proyeknya sudah sedikit membaik.
"Hm.baguslah.Proyek Papa juga sudah membaik.baiklah Papa matikan dulu telponnya"tanpa menunggu jawaban sang lawan biacara Tuan Dariano langsung mematikan sepihak.
Didapur haya dua orang maid yaitu Sarti dan Dahayu.karena pekerjaan mereka sudah selesai.jadi bisakan mereka mengobrol ringan dan santai.
"Apa dia meminumnya ?"Tanya Dahayu pada Sarti.
"Dia meminumnya karena aku tidak benar benar keluar,aku mengintip melalui cela pintu yang sengaja tidak aku tutup rapat"jelas Sarti pada Dahayu sang sahabat.Sati lebih dulu bekerja dengan Tuan Dariano bersama Dinar.mereka bertiga sebenarnya sahabatan tapi karena Dinar menikah dengan Abangnya Dahayu.jadi Dahayu mengganti panggilan dengan sebutan Mbak.
"Baguslah jika dia terus meminumnya.dia akan merasa bahagia,bukan begitu kan ?"lanjut Dahayu lagi dengan senyuman tipis diakhir.
"Iya Benar dia akan merasa manusia paling bahagia atau sebaliknya ?"setelah mengatakan itu Sarti dan Dahayu tertawa bersama.bahagia sekali kedua sahabat itu.
"Jika Ada Dinar pasti seru sekali saat ini.dia yang paling menantikan hal ini dari lama"tutur Sarti dia jadi membayangkan dulu saya mereka masih bisa berkumpul bertiga.
"Sekarang Mbak Dinar sudah bahagia dan sudah memiliki jagoan kecil"lanjut Dahayu.sahabat nya itu sudah bahagia menikah dengan Abangnya.
"Jadi apa rencana selanjutannya ?"tanya Sarti lagi.
"Menaikan dosisnya menjadi lebih tinggi dan Bom lihat hasilnya hahaha"jawab Dahayu dengan tertawa diakhir.setelah nya mereka mengobrol dengan melakukan pekerjaan memotong bahan masakan untuk makan siang.
Dirumah sakit kini Tuan Barra kedatangan tamu tak terduga yaitu sahabat nya,yang pernah berjumpa disini kini bertemu lagi.
"Apa Istrimu belum sembuh Bar ?,aku turut berduka cita atas meninggalnya cucumu"tanya Tuan Tomy Andrean Naradipta.
"Iya dia bulan lalu drop dan sempat koma,setelahnya dia sadar dan setalah cucu perempuannya meninggal dia kembali drop"jelas Tuan Barra.dia hanya bisa berdoa pada sang pencipta.
"Bersabarlah,Istrimu wanita yang kuat dia akan bertahan"ucap Tuan Tomy,dia sedikit tidak yakin akan ucapannya karena sang cucu juga Dokter disini.
"Semoga saja aku juga berharap begitu,kau juga chek up disini ?"tanya Tuan Barra kembali.temannya ini rutin sekali chek up.
"Iya sekalian juga memantau dua cucu Dokter ku disini"jawab Tuan Tomy.
"Kakek ayo kenapa malah mengobrol disini antrian sudah tidak ada"selah Dokter Abimanyu saat kedua orang lansia itu akan kembali mengobrol.
"Aku pergi dulu ya,sudah dijemput.sudah ayo"dengan sedikit menyeret sang cucu Tuan Tomy melangkah pergi sebelum ada pertanyaan lagi.dan meninggalkan Tuan Barra yang kebingungan sendirian.