NovelToon NovelToon
Lestari Kesayangan Cowok Dingin

Lestari Kesayangan Cowok Dingin

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahmuda
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rofiwan

Lestari seorang cewek SMA yang dibuat hamil oleh seseorang, sialnya orang itu datang kembali membawa petaka untuknya.

Kedua orang tuanya menjodohkan mereka karena perbuatan masa lalunya, membuat kedua pasangan itu merahasiakan tentang pernikahan nya di sekolah.

Akankah rahasia itu akan terbongkar? atau justru berhasil sampai lulus sekolah? lalu kejutan apa yang akan menanti mereka? ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. LKCD !!

Lestari dan Adit secara kompak matanya membulat besar. Seakan tidak percaya kalau Erza dikeluarkan dari sekolah.

Kelakuan nya sekarang sudah bisa dibilang bukan manusiawi secara hati nurani. Emang sudah sepantasnya dia mendapatkan hukuman berat dari sekolah.

Ibu Reni masuk ke dalam ruangan UKS, membawa sepaket kotak nasi untuk dua murid yang sedang berada di dalam nya.

Lestari sempat mengomentari tentang keberadaan Erza, Bu Reni menjawab kalau dia sudah pergi dari area sekolah.

Betapa lega nya Tari sekarang, sudah tidak ada murid yang mengganggu nya lagi di sekolah.

Bu Reni keluar dari ruangan UKS, karena ingin menghubungi kedua orang tuanya Lestari di ruangan tata usaha.

Di dalam ruangan, masih ada Adit dan Lestari. Mereka sudah menghabiskan kotak makan yang di beri oleh Bu Reni, sambil menunggu jam istirahat selesai.

Tak henti-henti nya Adit mengecup kening lestari saking sayangnya dia ke lestari.

Lestari juga melunak, tak ada kerisihan sedikit pun, karena dia juga mempunyai rasa sayang yang sangat besar untuk Adit.

Bel masuk itu sudah berdering sangat keras, Adit terus memperlakukan Lestari dengan sangat lembut.

Kedua hati manusia itu sudah menjadi satu, dalam ikatan cinta murni dalam diri nya. Seakan tidak ada rasa kebencian lagi dalam diri Lestari saat ini.

"Tar?, kalau lu merasa tangan nya ga enak buat nulis, kompres lagi luka nya ya. Jangan pergi ke kelas, ringankan dulu luka bakarnya disini" Pinta Adit.

"Makasih ya sayang atas kepedulian nya, tari gapapa kok, tangan tari juga sudah engga merasa perih lagi sekarang" Elak Lestari.

Lestari mendadak bangun dari ranjang di UKS, tapi dokter Ghani tiba-tiba sudah kembali dari kantin.

"Mau kemana?" Kata Dokter Ghani.

"Eh ada pak dokter, tari mau ke kelas pak"

"Lestari, tolong kembali ke ranjang kamu" Titah dokter itu.

"Tuh pak dokter sudah omelin lu, lu mah dibilang gue ga nurut" Kata Adit tersenyum tipis, sambil mengelus-elus kepala Tari, langsung ditepis.

"Lagi ada dokter, setan!!" Kata Tari menatap Adit dengan kesal. Lalu menoleh ke dokter Ghani dengan canggung.

"Maaf ya, Dok!" Sambung tari dengan sopan dan menoleh tajam ke arah Adit, yang sempat-sempatnya mencolek pipi bulat nya.

"Iya, Iya enggak!" Jawab Adit sambil terkekeh kecil, melihat tatapan mata Lestari seperti orang yang siap menikam lawan nya.

Dokter Ghani tertawa pelan, melihat keduanya yang menurutnya itu sangat menggemaskan.

"Kalian pacaran yah?" Tanya Dokter Ghani.

Lestari menggeleng kepala "Bukan!"

Adit menjahili "Iya, dok!"

Kedua mata lestari membulat tiba-tiba, langsung mencubit pinggang yang kebetulan ada di dekatnya.

"AW"

Pak Ghani menggaruk kepala keheranan melihat keduanya memiliki jawaban berbeda.

"Iya? Apa Bukan?" Katanya.

"Yang benar itu, iya dok!, lagian saya sama lestari sudah — " Adit menggantung kalimat untuk menatap Lestari, Lestari menatap nya galak

Pengen nya sih mau nanya ke Lestari tentang dirinya yang baru belajar di sekolah ini sudah berapa hari, tapi tatapan nya seperti ratu laut selatan yang siap membuat ombak untuk menenggelamkan nya.

Adit melanjutkan ucapannya. "Saya sudah 3 tahun sama dia dok, doain ya! biar kita cepat nikah dok, hehehe"

Tari mendadak menutup kedua telinga dan matanya.

"Amin" Jawab Pak Ghani polos.

Usaha menutup telinga nya sia-sia, setelah gelombang suaranya nembus masuk ke telinga yang di lindungi telapak tangan nya.

"Eh, mana di amin-kan lagi" Dengus lestari pelan.

"Saya periksa dulu kondisi terakhir kamu tari" Kata Dokter Ghani

"Tapi pak? saya harus pergi ke kelas" Elak Lestari.

"Iya, sebelum pergi diperiksa dulu, sembuh atau tidaknya ya"

"Udah coba nurut sayang!"

"Tuh bener, sayangmu sudah ngomel tuh" Sahut Pak Ghani.

Lestari mendadak menoleh ke dokter itu langsung berkata dalam hati "Dokternya punya jiwa humoris anjir"

Sebelum dokter itu memeriksa nya, lebih dulu di tukas oleh Adit "Jangan sentuh dia pak"

"Eh, kalau ga disentuh ga bisa diperiksa dong?" Jawab Pak Ghani.

Adit mengedipkan sebelah mata nya, seakan memberi kode, dokter itu langsung peka.

"Oh iya bapak lupa, kamu tunggu disini ya Tari, jangan kemana-mana dulu, bapak mau ngambil jas putih yang tertinggal di kantin"

"Kok?" Lestari keheranan.

Dokter Ghani langsung mengalihkan pandangan ke Adit "Kamu tolong periksa Tari dulu ya, semua obat yang dibutuhkan ada di kotak P3K di pojok dekat pintu kamar mandi"

Setelah dokter itu meninggalkan ruangan, Adit langsung mengambil termometer tembak untuk mengecek suhu Lestari, sekaligus dia melilitkan perban putih di tangan kanan nya Tari.

"Lu lagi ngapain sih dit?" Kata Lestari.

Adit tersenyum puas "Menjaga lu disini" Katanya.

"Ini sudah sepuluh menit bel masuk loh, lu jangan bolos pelajaran terus lah, gue gak suka ya" Omel Lestari.

"Enggak bolos kok, gue sudah izin ke guru fisika telat masuk ke kelas" Jawab Adit.

"Kalau orang lain tau lu disini sama gue gimana nanti?" Kata Lestari.

Adit tidak menjawab nya, dia fokus melilitkan perban itu sampai tebal dengan penuh kasih sayang.

"Coba tutup lengan baju lu, terus lu ayunkan atas bawah, masih perih gak?, jujur ya" Kata Adit.

Lestari menuruti, dia mengayunkan tangannya dan tidak merasakan perih lagi, karena di dalamnya di kasih kompresan pendingin.

"Enggak sayang" Jawab Lestari.

"Good"

Pak Ghani telah kembali, setelah melihat tangan nya Lestari, langsung menyuruh kedua murid itu langsung ke kelas untuk belajar kembali.

"Terima kasih ya pak, sudah beri pertolongan ke saya" Kata Lestari, lalu dia pergi dari ruangan UKS dengan Adit.

Kebetulan ada Maudy disana sedang membawa buku-buku tebal di persimpangan dekat tangga, buku itu tidak sengaja tersenggol lengan kanan nya Lestari sampai mereka berdua terjatuh.

"AW" Rintih Lestari memegang tangan kanan nya, Adit reflek merangkul pundak untuk membangunkan nya.

"Duh kalau jalan tuh hati-hati do—" Kata Maudy menggantung ucapan nya setelah melihat siapa yang sudah menabrak nya.

Maudy melihat juga mereka yang sedang bermesraan, dia langsung bangun dan mengomel sedikit "Oh, jadi ini murid yang sudah bertunangan di sekolah"

Deg!

Jantung lestari nyaris merosot, dalam hatinya berkata "Kok bisa tau nih orang"

Adit membisik sedikit "Jangan terprovokasi, tetap tenang okey"

Setelahnya dia menatap Maudy dengan pandangan dingin, sekian lama melunak kini Adit kembali ke setelan pabrik.

"Pergi lu" Titah Adit.

Maudy menggeleng, langsung mencengkram lengan lestari yang sedang cedera sampai dia mengaduh kesakitan.

"Aw, lepasin sakiiiit" Rengek Lestari.

"Gak semudah itu"

Sisi gelap Adit keluar setelah maudy berani kasar ke lestari, tanpa di duga-duga Adit Mencengkram keras lengan nya, menghempaskan tubuhnya dengan kasar sampai terjatuh di lantai.

"AW" Rintih Maudy

Lestari sedikit terhentak untuk menolong nya berdiri "ADIT JANGAN KASAR!!" Katanya sambil merangkul pundak Maudy, tangan satunya memegang pergelangan tangan nya yang lagi kesakitan.

"Lu gapapa Maudy?" Tanya Lestari.

"I-iya gapapa kok" Jawab Maudy.

"Ngapain lu tolongin" Tukas Adit dengan aura angker nya, langsung menghampiri Lestari dan pergi meninggalkan Maudy sendirian yang sedang meringis kesakitan.

Hempasan tangan nya gak main-main, karena saking kesalnya dia, melihat pujaan hatinya di siksa tepat di hadapan kedua bola matanya.

1
Kha
bagus
Adila Ahmad
bgus
gempi
j
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!