NovelToon NovelToon
Aerin

Aerin

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Bungapoppy

menceritakan seorang gadis yang memiliki sifat ceria dan keluarga yang bahagia. seketika hilang dan sirna begitu saja setelah kepergian dari mamahnya. kasus misterius yang membuat mamahnya harus merengut nyawa secara tidak wajar. dan bernekad ingin mencari siapa dalang pembunuhan mamahnya yang misterius
"Mah". Panggilnya dengan suara bergetar
"Mamah,.... Mah bangun mah". Tangis Aerin mulai pecah dia langsung mengambil alih kepala mamahnya dan ditaruh diatas pangkuan nya
Baju seragam putih nya pun mulai berubah menjadi merah karna darah.
"Mah bangun... MAMAHH!!". Teriak histeris Aerin
Tubuhnya begitu gemetar saat melihat dengan dekat darah segar yang terus mengalir dari tangan dan dadanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bungapoppy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12

...Selamat datang dicerita ku, mohon dukungan kalian. jangan lupa like,komen dan vote nya yah teman-teman. Selamat membaca😚...

Beberapa menit mereka selesai sarapan lalu berpamitan untuk berangkat.

"Tante, om makasih ya buat bantuan om Sama Tante, sekarang Aerin pamit pergi dulu". Pamit Aerin dengan menyalimi tangan Sarah dan Burhan bergantian

"Iya, kapan² maen kesini lagi yah". Ucap Sarah tersenyum

"Mam, ded Gavi pergi dulu kesekolah". Pamit Gavion ikut menyalimi tangan kedua orangtuanya

"Iya, inget jangan ngebut² terus kamu jagain tuh Aerin disekolah karena kan dia masih sakit". Pesen Sarah

"Ah elah mih dia bukan anak kecil lagi kali, lagian dia bukan siapa-siapa aku". Ucap malas Gavi

"Dia itu kan cewek dan kamu cowok walaupun bukan siapa-siapa tanggung jawab kamu buat jagain perempuan itu wajib loh". Kata Sarah

"Iya², yaudah pamit dulu mih, ded". Teriak Gavi sambil berjalan keluar

"Permisi Tante, om". Aerin ikut menyusul keluar rumah.

Sepasang suami istri itu menatap anak muda yang baru saja keluar dengan tersenyum.

"Ded, kenapa yah waktu mami ngeliat wajah Aerin itu kaya gak asing". Ucap Sarah pada sang suami

"Gak asing gimana maksud mami? Mami Udah pernah ketemu sama Aerin emangnya?" Tanya Burhan bingung

"Belum, maksud mami tuh wajahnya familiar banget kaya mirip seseorang tapi mami lupa siapa". Kata Sarah

"Perasaan mami aja kali, yaudh Deddy mau keatas dulu yah, ada sesuatu yang mau Deddy ambil diruang kerja". Ucapnya berlalu meninggalkan sang istri yang masih terpaku sambil memikirkan sesuatu yang ada di pikirannya.

Sedangkan Diluar Aerin yang melenggos pergi keluar gerbang saat Gavi sedang mengambil motornya. Melihat Aerin yang pergi cepat² Gavi menancapkan Gasnya menyusul Aerin.

Tin!

Gavi mengklason dan sedikit menghadang Aerin didepannya membuat langkahnya terhenti.

"Elo mau kemana?" Tanya Gavi

"Sekolah lah, pake nanya lagi!" Cetus Aerin

"Heh! Elo gak denger ucapan nyokap sama bokap gue apa! Kita disuruh bareng". Ucap Gavion

"Gak perlu, gua bisa naek taksi. Dan gua gak butuh penjagaan dari Lo!" Aerin kembali melangkahkan kakinya.

Gavion yang menatap punggung Aerin yang mulai menjauh darinya.

"Sumpah yah tuh cewe! Ngeselin banget! Gak bisa gitu ngomong baik², ngidam apa kali emak nya". Gerutu Gavi

*****

Tama yang baru bangun tidur pun langsung tersentak ingat tentang Aerin. Dilihatnya jam sudah menunjukan pukul 7 pagi dia langsung turun kebawah.

"Bi Tuti!" Teriak Tama mengge Bi Tuti menghampiri dengan sedikit berlari.

"Aerin pulang?" Tanya Tama

Bi Tuti menggeleng pelan. "Tidak tuan, bahkan saya berjaga subuh pun gak melihat non Aerin pulang". Jawab Bi Tuti

Tama mengusap wajahnya kasar lalu kembali lagi ke kamarnya.

*****

Aerin yang baru sampai kesekolah dengan menggunakan taksi. Saat dia memasuki gerbang sekolah tak lama Gavi dan teman temannya baru sampai.

Aerin yang tak memperdulikan terus saja berjalan. Setelah Gavi memarkirkan motornya dia langsung menatap Aerin dari kejauhan.

"Bener-bener cuek tuh cewek". Batin Gavi

"Eh Gav! Liatin apaan sih?" Tanya Alvin sambil berusaha mencari apa yang dilihat Gavion

"Gak, udah yuk kekantik". Ajak Gavion

"Let's goo". Seru Aidan senang

"Dih dasar sih perut melar, ngomong kantin aja seneng nya minta ampun". Cibir Gerry yang

disambut ketawa kuat oleh Alvin

"Hahaha... Emang enak, sih perut melar".

"Diem Lo anjir". Cetus Aidan menjitak kepala Alvin

"Si bangs*t, woy awas Lo!" Teriak Alvin tak terima lalu mengejar Aidan yang sudah berlari duluan

Ketiga teman nya hanya melihat kelakuan mereka. "Liat tuh temen lu". Ucap Gerry pada Keano yang berjalan disampingnya

"Temen lu juga!" Kata Keano datar

"WOOYYYY BAYAR UANG KASS!" Aerin tersentak kaget saat memasuki kelas dia mendengar teriak Claudia yang begitu menggema di seisi kelas.

Sedangkan Elena dan Dara hanya duduk diam memperhatikan Claudia yang berkoar melabrak satu persatu teman kelasnya.

"EHH KADAL BAYAR UANG KASS, ELO UDAH NUNGGAK BERPA ABAD INI!" Teriak Claudia melabrak seorang lelaki yang tenang dengan game nya

"Tunggu! Tunggu!. Ah elah kan kalah, apaan sih Clau?" Tanya kesal dion teman sekelasnya pada Claudia saat game nya kalah karna terganggu oleh Claudia

"Eeh kadal bayar uang kass gak Lo, ngaku nya orang kaya tapi bayar kas susah lu. Liat! Udah berapa Minggu elu nunggak hah!" Cetus Claudia

"Yaelah, berapa sih berapa, gua bayar tenang aja". Kata nya lalu kembali menatap ponselnya

Claudia yang geram langsung menarik hp nya.

"Woy balikin hp gua!". Pekik Dion sambil menatap hp itu yang diangkat keudara oleh Claudia

"Bayar dulu uang kas Lo, kalo gak hp Lo gua banting".

"CK! Yaudah berapa sih?" Tanya dia yang sudah kesal

"40 ribu"....

"Hah! Gila banyak amat". Kaget Dion

"Elo Udah nunggak 4 Minggu su!, uang kas kita kan 10rb seminggu sekali". Jawab Claudia

"Tapi gak sebanyak itu gila". Sanggah Dion

"Elu sehari bisa jajan 100-200 bisa ya nyet jangan sok miskin lu, miskin beneran sukur". Ucap Claudia

Dengan kesal Dion merogoh kantongnya dan memberinya uang selembar seratusan.

"Nah gitu dong. Gini kan enak, nih kembaliannya, awas besok² nunggak lagi". Kata Claudia memberi uang kembalian dan hp nya

Claudia kembali ke meja nya menghampiri temannya.

"Kita liat siapa lagi yang belum". Gumam Claudia sambil melihat buku yang dipegang

"Clau, parah banget sih lu, liat si Dion aja sampe ketar ketir tuh". Ucap Elena yang menatap Claudia

"Biasalah, Claudia gitu loh". Kata Claudia membangga diri

"Oh yah Rin ini masuk pertama lu bayar uang kas, dan bayarnya 10rb seminggu sekali setiap hari Selasa". Ucap Claudia pada Aerin

"Nih". Aerin langsung menyodorkan uang pada Claudia

Claudia mengambil uang nya dengan berbinar. "Wwihhh gini dong gercep". Senang nya

Kring....

Bel masuk berbunyi, semua murid berhamburan masuk ke kelas masing-masing.

"Selamat pagi anak-anak". Sapa guru memasuki kelas 12A

"Pagii Buu". Seru serentak satu kelas

"Gimana untuk tugas ibu, apa udah siap?" Tanya Guru Siska

"Sudah Bu".....

"Baik untuk kelompok pertama maju, Aldara,Elena, Claudia, dan Aerin". Panggilnya

*****

Tok tok

"Masuk!"....

"Maaf tuan, didepan ada pak Burhan yang berkunjung".

"Baik".

"Selamat pagi pak Burhan, ada apa nih tamu terhormat pagi-pagi sekali sudah datang?" Tanya Tama antusias sambil bersalaman

"Haha! Bisa aja pak Tama ini". Seru Burhan dengan sedikit tawaan singkat

"Mari duduk pak".

"Maaf pak Tama, kedatang saya disini hanya ingin memastikan kerja sama kita. Lancar bukan?". Ucap Burhan mendahului

"Ohh itu, pak Burhan tenang saja, semuanya berjalan dengan lancar dan gak tau keberapa kali saya mengucapkan terimakasih pada pak Burhan. Karna berkat bapak saya bisa diposisi sekarang".

"Pak Tama jangan berlebihan, saya tidak banyak membantu bapak, inikan berkat kerja keras dan semangat pak Tama sendiri". Keduanya terdiam sambil tersnyum.

"Pak Tama ada apa? Kok saya lihat hari ini pak Tama kaya berantakan?" Tanya Burhan saat melirik jelih pada Tama yang memang terlihat kacau.

"Ahh tidak ada apa-apa pak, hanya ada sedikit masalah saja dirumah". Ucapnya bohong

"Ohh gitu yasudah kalo gitu, saya permisi dulu ya pak karna masih banyak kerjaan dikantor". Pamit Burhan dengan bersaliman.

Tama melihat kepergiaan Burhan yang sudah mulai menjauh.

"Apa saya seberantakan itu yah". Gumam Tama lalu kembali lagi keruang nya.

*****

Kring...

"Baik anak-anak silahkan kalian istirahat, ibu permisi". Ucapnya berlalu meninggalkan kelas

"Eh si Aerin kok gak balik²". Heran Claudia

Sebelum 5 menit bel berbunyi Aerin ijin kekamar mandi, dan sampai sekarang dia belum kembali ke kelas.

"Gak tau boker kali dia". Celetuk Elena

"Udah ah yuk laper gua". Rengek Elena dengan manja

"Idih, makan aja yang elo difikirin". Cibir Claudia dengan menyonyorkan jidat Elena dan langsung berlari keluar

"YAKK SEKIYAA!!" Teriak kesal Elena sambil memegangi jidatnya lalu berlari mengejar Claudia.

Dara yang melihat hanya mampu menghela nafas geleng-gelengkan kecil kepalanya.

Ketiganya berjalan menuju kantin dengan sambil tertawa riang.

Di lantai bawah tempatnya kelas adik kelas Tak sengaja Claudia dan Elena melihat salah satu murid dengan berpakaian ngetat serta bibir yang warna merah.

"Na liat sekolah kita ada jamet!" Cibir Claudia sambil melirik pada murid yang sedang bergerombol.

Diliriknya murid tersebut oleh mereka berdua dan pas sekali segerombolan Gavion dan teman-temannya melewati para adik kelas.

"Halo kak Gavi". Sapanya dengan lebay

"Hai kak Alvin".

"Cailah cantik² bener dek". Goda Alvin membuat mereka menjerit histeris karna Alvin melemparkan senyuman sok gantengnya.

"Dek sini". Panggil Gavion menggunakan tanganya

Dirangkulnya gadis itu oleh Gavi membuat dia kehebohan.

"Dek kalo mau sekolah pake baju yang bener, inget kamu mau sekolah bukan mau ngelonte!" Celetuk Gavion hingga membuat gadis itu terdiam.

Semua teman-teman Gavion tertawa terbahak-bahak termasuk Claudia dan Elena yang sedari tadi memperhatikan dari jauh.

Rombongan Gavion pergi meninggalkan adik kelas yang sudah kesal dan memanyunkan bibirnya.

"Tepos aja sok make² ketat, apa yang mau dipamerin dek!gimana rasanya kena mental" Ledek Claudia saat melewati mereka

"Apa sih kak! Sibuk aja". Kesal nya namun justru Claudia dan Elena tertawa bahagia.

Sedangkan keberadaan Aerin saat ini dia sedang berdiri diam di rooftop dengan kesunyian nya.

Saat dia ingin kembali dari kamar mandi bel istirahat berbunyi dan dia memutuskan ingin menenangkan diri dan pergi ke rooftop.

"Mah, mamah apa kabar disana. Maaf ya mah Aerin masih ngesedihin kepergian mamah. Tapi Aerin mohon semoga mamah tenang disana". Aerin bermonolog menatap langit biru

"Aerin benar-benar gak tau gimana lagi mah, sungguh kebahagian Aerin hilang semua".

Dikantin sekolah sangat ramai oleh siswa untuk makan. Termasuk pula Claudia and the gang juga Gavion and the gang.

Dari ujung meja Gavion memperhatikan kearah mereka.

"Kemana dia?" Batin Gavion

Semua teman Gavi menoleh saat Gavi bangun dari duduknya. "Eh Gav, mau kemana?" Teriak Alvin namun tak digubris oleh Gavion

"Hai". Sapa Gavion pada ketiga cewek yang sedang asik mengobrol dan bercanda gurau sambil makan.

"Yahh, si buaya darat datang". Gumam Claudia nada malas dengan wajah julit

Gavion yang tadinya tersenyum seketika pudar. "Jangan gitu lah Clau". Katanya sok melas sambil menduduki Kursi yang kosong disamping Claudia

"He,he! Ngapain Lo duduk?" Pekik Claudia kaget karna Tampa permisi Gavion duduk gabung bersama mereka.

"Elu ngapain kesini, sama temen lu sana!" Usir Elena

"Ssstt. Gua cuman mau nanya, ini Aerin kok gak ikut kalian makan?" Tanya Gavion

Claudi dan Elena kompak membuang muka mereka malas sambil mendengus berat.

"Cailah nyariin Aerin toh". Ucap Elena

Mereka diam hening sejenak, Gavion yang merasa dikacangi sedikit kesal. "Dih gila gak ada jawab, ayo buruan kasih tau gua". Paksa Gavi

"Heh kunyuk siape Lo hah! Maksa² kita". Cibir Claudia

"Aerin tadi pergi kekamar mandi". Ucap Dara dengan tiba-tiba.

"Kamar mandi?" Bingung Gavi dengan alis terangkat satu

"Iya, tadi sebelum istirahat dia izin ke WC, cuman setelah bel bunyi dia belum balik² dan kita tinggal aja, mungkin sekarang dia udah dikelas mungkin ya". Sahut Claudia

"Apa demamnya masih berasa yah?" Batin Gavion menebak nebak

Ketiga gadis itu heran yang seketika raut wajah Gavi berubah.

"Woy!" Sentak Gavion saat Elena menggebrak meja secara tiba-tiba

"Hah?" Bingung Gavi

"Gila yah elo? Tiba² langsung melamun. Hayoo elu pasti mikirin kotor tentang Aerin kan" tuduh Elena dengan menatap Gavion

Gavion melirik pada ketiga gadis itu sedang memperhatikan. "Dih yah gak lah, Wah fitnah lu". Kata Gavion tak terima

"Yaa takutnya aja". Ucap Elena tanpa merasa bersalah.

"Dah lah, thanks ya info nya". Ucapnya lalu pergi meninggalkan kantin.

Gavion berjalan menuju ke kelas Aerin untuk mengecek keadaanya. Karna dia tahu bahwa keadaan Aerin sedang sakit.

Sesampainya dikelas mata Gavion berkeliling mendelik setiap sudut kelasnya. Namun orang yang dicari tidak ada kelas, hanya ada beberapa siswi saja yang sedang asik berkumpul.

"Oh my good bukannya itu Gavion". Seru seseorang siswi saat melihat Gavion didepan kelasnya

"Ngapain di kesini yah?" Tanya pada temen sampingnya

Raut wajah yang terlihat bingung itu menimbulkan beberapa menit dari siswi yang melihatnya.

"Kok dia gak ada?" Gumam Gavion

"Eee, Gavi elu nyari siapa?" Tanya siswi yang menghampiri Gavion

"Oh itu gua nyari Aerin, elu liat gak dia?" Tanya Gavion membuat gadis kaget

"Aerin?"...

Gavion mengangguk. "Liat gak?"

"Gak tuh, dari waktu dia izin ke toilet dan sampe sekarang belum balik dia". Jawabnya sambil sesekali menoleh kedalam kelas

Gadis itu tiba-tiba tersentak saat Gavion merangkulnya secara tiba-tiba.

"Gue... Boleh minta tolong gak?" Ucapnya sedikit berbisik pada gadis itu

"Mi-minta tolong apa Gav?" Ucapnya gugup karna untuk pertama kalinya dia dirangkul oleh Cowok Seperti Gavion yang dikenal sebagai superstar SMA Lentera Bangsa.

"Gua minta tolong bantu gue cari Aerin disetiap toilet cewek. Kan gak mungkin kalo gua yang masuk".

"I-iya deh gua bantu". Gavion dan gadis itu pun berjalan untuk melihat dikamar mandi cewek. Dari mulai lantai 2 terus lantai tiga juga lantai dasar dan setiap lantai ada 2 tempat kamar mandi.

Setelah hampir beberapa menit gadis yang disuruh Gavion tidak menemukan Aerin

.

"Ada?" Tanya Gavion pada gadis yang baru keluar dari kamar mandi

"Gak ada juga, disetiap ruang WC nya pun gak. Dan ini udah kamar mandi yang terakhir kita lihat". Katanya sedikit terenggah karna cape

"Yaudah makasih". Ucapnya berlalu meninggalkan gadis itu.

"Anjirr, udah ditolongin bukannya balas Budi kek, ini bilang makasih aja sambil jalan!" Gerutu Gadis itu berdecak pinggang menatap kepergian Gavion.

"Terus dia dimana?" Gumam Gavion

Ntah kenapa dia sangat panik dan mengkhawatirkan Aerin.

Sedangkan disisi lain tempat nya dikantin. Teman-teman Gavion terus menunggu dan bingung dengan Gavion hari ini.

"Eh sih Gavion kenapa sih? Aneh bener perasaan gua mah?" Tanya Alvin pada yang lain

"Gak tau, udah pergi gitu aja, sekarang malah gak balik-balik". Sahut Aidan

"Coba aja elu tanya sama mereka, bukannya tadi Gavi habis dari sana terus pergi". Timbal Gerry

Alvin dan Aidan spontan menoleh pada 3 gadis yang sedang bercanda gurau di ujung meja mereka

"Yaudah kalo gitu, gua kesana dulu yah". Ucap Aidan beranjak dan mendekati yang diusul oleh Gerry.

"Halo". Sapa Aidan

Claudia dan Elena seketika menghentikan tawanya dan menatap Aidan malas.

"Satu lagi curut Dateng". Ucap Claudia

"Sembarang Luh, ganteng-ganteng gini dibilang curut". Kata Aidan tak terima lalu menduduki dirinya disamping Claudia

"Eh tadi sih Gavi ngomong apaan sama kalian? Soalnya habis ngomong sama kalian dia langsung pergi terus belum balik-balik?" Tanya Aidan

"Dia tadi nanyain Aerin, dan mungkin sekarang dia lagi sama Aerin". Ucap Claudia

"Gua heran sekarang sama tuh anak, kok kaya ngebet banget sama Aerin yah? Apa dia beneran suka?" Ucapnya menatap tiga gadis itu satu persatu

"Temen sendiri geh gak tau, katanya besttaaayyy". Celtuk Elena sambil menyedot minumannya.

"Ya kan gak semua hal tau, namanya dia gak pernah cerita ke kita". Jawab Aidan

"Wets, kenapa elu jadi ikut ngerumpi sama kita, udah sana pergi.... Kan udah dikasih tau juga". Kata Claudia sambil mendorong dorong tubuh Aidan

"Iya,iya gua pergi ah elah pelit amat". Serunya lalu sedikit berlari ke tempatnya dengan mencomot makanan Claudia.

"WOYY AIDAANN BALIKIN ROTI GUE!" Teriaknya pada Aidan yang sedikit meledek dari meja nya

"GUA SUMPAHIN SAKIT PERUT LOO!" ngumpat Claudia

BERSAMBUNG...

... Thanks untuk para pembaca aku, see you next bab selanjutkan yah. Jangan lupa vote,like, dan komen yah, biar makin semangat Hehe😁...

1
Soraya
ditunggu updatenya ya thor lanjut
Soraya
bukannya Aerin dh cerita sama sara klo mamahnya dh meninggal
Soraya
blum terungkap simuka topeng
Soraya
satu vote buat author
Soraya
masih misteri
Soraya
knp Aerin manggilnya mbak ke lusi knp bukan tante kn adik nya papahnya, oya emangnya kematian mamahnya Airin gak diperiksa polisi
Nur Haeni: diperiksa kok kk di awal bab malah, cuman emang di persingkat aja 🙂
total 1 replies
Soraya
boleh ga sih q curiga sama lusi atas kematian mamahnya Airin
Nur Haeni: boleh gak ya🤭
total 1 replies
Soraya
mampir thor
lizhaa🌼
kpn up kak seru nih!
Nur Haeni: ditunggu ya kk😘
total 1 replies
lizhaa🌼
semangat kak!
Christina Molondoi
Luar biasa
Christina Molondoi
Lumayan
kawaiko
Menghanyutkan banget.
pizza
Mantap dong!
Donny Chandra
Meresap dalam hati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!