NovelToon NovelToon
Scandal

Scandal

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia
Popularitas:54.4k
Nilai: 5
Nama Author: Tessa Amelia Wahyudi

Anna harus terjebak dengan dua orang laki-laki yang membuatnya harus terpaksa berakhir dengan Maxim yang ternyata adalah teman masa kecilnya dulu.

Ternyata Maxim dan Dexter adalah mantan rekan yang memiliki sifat berbeda jauh.

Akankah Luna menerima cinta Maxim atau malah pergi bersama Dexter.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 02

Hari ini, Maxim kembali ke Venezia setelah menghabiskan waktunya untuk menyelesaikan semua pekerjaannya yang tertunda beberapa waktu yang lalu. Tujuan utamanya saat ini adalah, Anna. Karena sudah hampir seminggu ini dia ingin bertemu dengan wanita itu. Jadi, setelah pekerjaannya di Milan selesai dia akan menemui Anna.

Maxim tersenyum sambil memegang ponselnya. Di ponselnya terdapat beberapa foto Anna yang terlihat cantik matanya.

"See you, Babe..." ucap Maxim yang terus saja memegang ponselnya.

Sedangkan anak buahnya yang melihat bosnya tersenyum seperti itu membuat mereka merinding. Tidak pernah-pernahnya Maxim tersenyum, jadi wajar saja jika mereka merasa heran.

"Apa kau sudah bosan hidup?" tanya Maxim saat tau jika anak buahnya saat ini sedang memikirkan dirinya.

"Maaf Tuan," ucap anak buahnya yang merasa bersalah karena telah memikirkan yang tidak tidak tentang bosnya.

Dia lupa jika saat ini yang dihadapinya adalah Maxim. Seorang laki-laki yang tidak mengenal belas kasihan dan laki-laki yang tidak menerima permintaan maaf apapun dari orang-orang yang telah berbuat salah padanya.

"Jika masih ingin melihat matahari terbenam jangan berani-berani memikirkan apapun tentangku!" ancam Maxim.

"Baik, tuan." jawab anak buahnya.

Mereka sudah sampai di tempat tujuannya dan ketika pintu mobilnya dibuka, Maxim langsung keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam butik tersebut.

Mengetahui ada tamu penting yang datang ke butik mereka membuat para staf dan semua karyawan yang bekerja di sana menyambut kedatangannya, Termasuk Anna. Buru-buru mereka berbaris untuk menyambut kedatangan tamu penting butik ini.

"Selamat datang tuan, Maxim ..." sambut mereka ketika melihat laki-laki itu datang.

Maxim tidak menanggapi apapun yang mereka katakan, karena tujuan utamanya saat ini untuk bertemu dengan Anna.

Ya, wanita itu hanya bisa menundukkan kepalanya saja dan Maxim melihatnya.

"Ada yang bisa kami bantu, Tuan Maxim?" tanya pemilik butik tersebut karena mereka tidak boleh melakukan kesalahan apapun.

Maxim memiliki kekuasaan yang sangat besar di Italia. Jadi mereka tidak boleh melakukan kesalahan jika tidak ingin butik ini akan ditutup.

"Aku ingin dia yang melayani ku!" tunjuk Maxim pada Anna hingga membuat wanita yang ditunjuknya itu masih tetap tidak sadar sampai di mana Liana yang memberikan kode pada Anna bahwa saat ini dia yang di pilih tuan Maxim untuk melayaninya.

"Ada apa?" tanya Anna pada Liana, karena jujur saja bahwa dia tidak tau apa-apa di sini.

"Itu." tunjuknya dengan mata hingga membuat Anna melihat laki-laki itu.

Anna melihatnya, dia melihat laki-laki yang sedang berdiri di depannya saat ini.

Jantungnya seperti berhenti berdetak ketika melihat siapa yang ada di depannya. "Tidak mungkin." batin Anna sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan mengusap matanya berharap apa yang dilihatnya itu salah.

"Tidak mungkin!" gumam Anna lagi yang terus berusaha meyakinkan dirinya.

Tiba-tiba saja bayangan malam itu kembali berputar di kepalanya sebelum dia benar-benar kehilangan kesadarannya. Anna mengingat wajah laki-laki yang bersamanya di malam itu.

Maxim menarik sudut bibirnya saat melihat reaksi wanitanya seperti itu. Ya, dia sudah mengklaim Anna sebagai wanitanya jadi dia tidak membiarkan wanita itu dimiliki oleh siapapun.

"Anna, tolong temani Tuan Maxim dan jangan membuatnya kecewa." bisik pemilik butik ini karena dia tidak ingin Anna mengecewakan Maxim.

Apalagi mereka tahu seperti apa pembawaan Maxim. Jadi lebih baik berhati-hati dan memperhatikan segalanya.

"Hah? kenapa aku?" tanya Anna yang masih belum percaya bahwa dia yang dipilih oleh laki-laki itu.

"Karena aku menginginkanmu!" mendengar suara Maxim membuat Anna melihat ke arahnya hingga tanpa sadar mata keduanya langsung menatap satu sama lain.

Anna di paksa untuk melayani laki-laki itu hingga akhirnya dia membawa Maxim ke ruangan VIP tempat di mana biasa mereka membawa pelanggan pilihan. Bahkan hari ini butik di tutup karena Maxim yang datang.

"Silahkan, Tuan." Anna membawa Maxim masuk ke ruangan VIP.

Di dalam sana, Maxim terus saja menatap Anna hingga membuat wanita itu merasa salah tingkah.

Anna sendiri mencoba untuk bersikap profesional, karena memang dia sedang bekerja saat ini. Sayangnya Maxim sendiri yang membuatnya kehilangan fokus karena sejak tadi laki-laki itu terus saja menatapnya.

"Tuan!" pekik Anna saat tiba-tiba laki-laki itu menarik pinggulnya hingga saat ini tubuh mereka selalu menempel satu sama lain.

Dapat Anna rasakan hembusan nafas Maxim yang menerpa batang lehernya saat ini. Sungguh, ini benar-benar membuatnya salah tingkah.

"Lepaskan saya tuan!" pinta Anna karena dia telah merasa dilecehkan oleh Maxim saat ini.

"Ada apa Babe? kemarin kamu terlihat begitu liar meminta ku untuk terus memeluk mu seperti ini. Lalu kenapa tiba-tiba sekarang kamu tidak menginginkannya?" tanya Maxim yang membuat Anna kaget.

"Apa maksud, Anda?" tanya Anna dengan jantung yang berdebar kencang. Dia takut jika apa yang dipikirkannya saat ini benar-benar terjadi. Bahwa laki-laki yang ada di dekatnya saat ini adalah laki-laki yang bersamanya pada malam itu.

Sumpah demi apapun Anna berharap bahwa ini tidak terjadi. Dia benar-benar berharap bahwa semua itu tidak benar.

"Apa aku harus mengingatkan mu babe? apa kita juga harus mengulang malam panas itu lagi?" tanya Maxim yang membuat Anna meradang.

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Maxim dan Anna yang melakukannya. Sedangkan Maxim yang di tampar hanya biasa saja. Bahkan dia tidak merasa kesakitan sedikitpun, malah Anna yang merasa telapak tangannya sakit.

"Tutup mulut Anda!" sentak Anna hingga membuat teman-temannya yang berada di luar kaget mendengar suaranya.

"Kenapa babe? aku bahkan masih menyimpan uang yang kamu tinggalkan." Maxim mengeluarkan lembaran uang yang di tinggalkan Anna waktu itu.

Melihat uang itu membuat Anna semakin ketakutan. Bagaimana bisa dia bermalam dengan seorang laki-laki yang tidak di kenalnya. Bahkan dia juga mengira laki-laki yang bersamanya waktu itu adalah laki-laki bayaran.

"Apa kamu pikir ini cukup untuk membayarku babe? kau salah besar jika mengira uangmu ini cukup! sekarang bersiaplah, karena mulai sekarang kau akan menjadi milikku! kau akan menjadi milikku babe!" kata Maxim pada Anna.

Sayangnya saat dia hendak mencium bibir Anna, ponselnya berdering dan itu panggilan masuk dari Julio. Asisten Pribadinya.

"Sh*t!" umpatnya dalam hati saat Julio mengganggunya.

Melihat ada kesempatan membuat Anna langsung mendorong tubuh jangkung Maxim agar dia bisa melarikan diri. Tapi tidak semudah itu untuk lari dari Maxim karena laki-laki itu telah membaca pergerakan Anna.

"Ahk...lepaskan saya, Tuan!" pinta Anna pada Maxim untuk di lepaskan.

Tapi Maxim tidak memperdulikan semua itu karena dia sedang menjawab panggilan telepon dari Julio saat ini.

"Ada apa?" tanya Maxim dengan suara beratnya.

Terlihat sekali jika saat ini dia benar-benar merasa kesal dengan Julio yang telah menganggu kesenangannya.

Anna hanya bisa memejamkan kedua matanya saat mendengar suara laki-laki ini terdengar sangat mengerikan sekali.

"Maaf, karena telah menganggu Anda tuan," ucap Julio yang langsung memutuskan sambungan telepon mereka begitu saja setelah mendengar suara yang begitu mengerikan.

Dia tidak tau jika saat ini bukan waktu yang tepat untuk menghubungi laki-laki itu.

Maxim kembali melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda tadi. Dia mengecup bibir Anna sebelum pergi meninggalkan wanita itu di sana.

"Ingat Babe, kau milikku! aku akan pergi sebentar dan kita akan bertemu secepatnya nanti." ujar Maxim yang melepaskan Anna begitu saja dan dia pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Wajahnya terlihat mengerikan setelah keluar dari ruangan tadi. Bahkan tidak ada senyuman apa pun di wajahnya seperti saat dia bersama dengan Anna tadi.

"Jalan!" titah Maxim pada anak buahnya setelah dia masuk ke dalam mobilnya dan pergi.

Bersambung

1
Jelita S
maaf Thor jdi malas baca karya mu,,semua GK pernah ada yg bnar2 tamat tpi ceritanya GK sampai selesai🫡🫡🫡🫡🫡
jaran goyang
ᥲgᥲk ᥣᥲіᥒ kᥲᥙ ᥲᥣᥱ᥊🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jaran goyang
ᥡᥲ rskᥒ 𝗍ᥙ🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jaran goyang
𝗍ᥙ ᥣһ ძᥡ ᥲᥣᥱ᥊ᥲᥒძᥱr.... ᥲᥲᥲ rᥒძ ᥒᥡ ᥲ𝗊... 𝗍⍴ sᥲᥡg.... ⍴ᥲs ᑲᥙkᥲ ȷძᥣ ᑲk ᥒᥡ... 𝗍ძk ძᥲ kᥣіm𝗍 ᥒᥡ
Wulan Unet
yaallah. kok gantung
Mu'rifatul Laili
Luar biasa
Apthiana Devi Sinkuan
Lumayan
Apthiana Devi Sinkuan
Biasa
Reil Ika
kebiasaan mu tor...nulis di gantung ..udah berapa cerita gak di selesaikan ..KLO emg mles nulis udah aja Hiatus dulu
jaran goyang
ᥴ⍴𝗍 ძ𝗍g ᥒᥡ ᑲg... sᑲᥣm 𝗍rᥣmᑲ𝗍
nyaks 💜
wihhhh siapa lagi??? 🤔
Ita rahmawati
siapa yg nyulik ya,,apa mungkin bos mafia itu
yuning
semoga Anna baik baik saja
Sri Gunarti
rindu keluarga opa alex
Ita rahmawati
udah si ana gk isah byk mau🤣🤣
jaran goyang
kᥲkᥙ ᑲg𝗍s ᑲg
jaran goyang
🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲🤲
Shelvie Pandoju
Maxim pria yang kaku, tidak pandai berkata manis tapi melalui perhatian sudah bisa dirasakan kasih sayangnya yang besar
nyaks 💜
emejing kali kau ini Maxim 😅
yuning
Maxim gak pa pa lamarannya gak romantis yg penting dalam keseharian kamu selalu ada, selalu penuh kasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!