Kisah Cinta seorang santri yang bernama Shifa Assyabiya, masuk pesantren atas dasar keinginan orang tua nya. dan mulai hidup baru nya di pesantren yang jauh berbeda dengan kehidupan bebas nya selama ini.
Lambat laun ia mulai menjalani nya dengan tawakal, setelah bertemu dengan Faisal Gauzali putra dari pemilik pesantgren Al kautsar yang biasa di panggil gus.
Akan kah cinta mereka bisa bersatu..?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
*Ketika kamu bersedih karena cinta, percayalah Tuhan telah menitipkan obat penawar kuku di tangan seseorang*
Shafia mempercepat langkahnya dan langsung masuk ke pintu kamar asrama nya yang kebetulan tidak terkunci.
Ketiga sahabat nya pun tersentak kaget melihat kedatangan Shafia.
"Shafia, kamu sudah kembali"? tanya Nindi. ketiga nya langsung menghampirimu Shafia dan langsung saling berpelukan.
" Aku kira kamu akan lama dirumah" ucap Via.
"Engak lah, aku sudah kangen sama kalian, nih untuk kalian"
Shafia memberikan semua bingkisan itu untuk ketiga sahabat nya.
"i-ini semua untuk kita"? tanya nya.
Ketiga nya begitu terkejut begitu membuka semua bingkisan itu, pasalnya begitu banyak makanan yang Shafia belikan untuk mereka.
" Ini terlalu banyak Sha" ucap Tiara.
"Aku sengaja beli banyak untuk kita makan di saat santai, jadi kita tidak perlu keluar" jawab Shafia.
"Terima kasih Shafia" ujar nya serentak.
"Sama sama" jawab Shafia.
Seketika ruangan itu hening, ketiga sahabat nya merasa aneh dengan sikap Shafia yang tiba tiba menjadi melamun dan terlihat sedih.
"Kamu kenapa Sha"?
" Iya kamu kenapa"? tanya mereka mendekati Shafia.
Shafia jatuh terduduk di pingin ranjang nya, mata nya memerah. Hati nya mersa sangat sakit.
Tingkah Shafia membuat ketiga teman nya bertanya tanya, entah apa yang membuat sahabat nya yang baru datang ini tiba-tiba merasa sedih.
"Sha... ada apa"? tanya Nindi.
Shafia menghela nafas panjang sebelum ia menjawab pertanyaan Nindi.
Setelah ia merasa lega, dia mencoba bercerita tentang apa yang barusan terjadi soal sikap dingin dan datar nya Gus Faizal pada nya.
Sontak hal itu membuat ketiga teman nya terkejut, mereka baru tau kalau Gus Faizal sudah kembali.
Setelah puas mendengar cerita Shafia, Tiara langsung menarik tangan Shafia dan menggenggam nya dengan erat.
"Sabar ya Sha,, mungkin Gus Faizal begitu karena kesalahan fahaman nya waktu itu" ucap Tiara.
"Dan sekarang Gus Faizal sudah kembali, itu tandanya kamu masih bisa untuk menjelaskan kata yang belum sempat kamu lanjutkan" sambung Nindi.
"Iya Sha,, ini saat nya untuk kamu menjelaskan nya, agar semuanya jelas dan Gus Faizal juga tau yang sebenarnya" sahut Via yang juga ikut memberi nasehat.
Shafia hanya mengangguk pelan.
"Terima kasih" jawab nya.
Mereka pun tersenyum dan kembali bercerita dan bercanda sebelum waktu nya untuk istirahat.
Di tempat lain ada yang tengah merasa gundah saat ini.
Faizal yang berada di dalam kamar nya, Hati nya yang memang belum sembuh harus kembali terluka. bahkan ini terasa lebih sakit dari sebelumnya.
Dengan pikiran yang mulai terpecah, sudah sakit karena merasa di tolak oleh Shafia. kini justru harus kembali bertemu lagi di saat ia sudah di jodoh kan oleh orang tua nya.
"Ya Rabb,, kenapa sampai saat ini aku terus kepikiran gadis itu, padahal sudah jelas dia menolak ku.
Dan apakah mungkin aku bisa menerima perjodohan ini dengan wanita yang sama sekali belum pernah aku lihat"? ucap Faizal berfikir keras di dalam kamar nya.
Faizal bingung apa yang harus ia lakukan, tetapi ia juga tidak enak menolak perjodohan ini.
Faizal tak karuan, ia keluar dari kamar dan langsung turun dari lantai dua itu.
"Mau kemana Faizal"? tanya Umi Halimah.
"Faizal mau ke pesantren Umi" jawab nya.
"Oh ya sudah" ucap Umi.
Faizal pun keluar dari rumah dan langsung menuju pesantren.
Sesampainya di pesantren, ia bertemu dengan ustadz Zaki yang tengah duduk santai di gazebo dekat masjid.
"Gus Faizal kok ada disini? kapan kembali"? tanya ustadz Zaki sedikit terkejut dengan kehadiran nya.
" Baru sore tadi" jawab nya.
"Silakan duduk Gus" ujar Zaki mempersilahkan Gus Faizal untuk duduk di sebelah nya.
Faizal pun langsung duduk di sebelah Zaki, mereka saling berhadapan.
Zaki memperhatikan Faizal yang sepertinya sedang banyak pikiran.
"Ada apa Gus? kok sepertinya sedang ada masalah" tanya nya dengan sopan.
"Benar Ki"! jawab nya singkat.
" Em,, masalah apa? cerita saja Gus " ucap Zaki.
"Iya ki, aku bingung. Abi menyuruh ku pulang karena ingin mengenalkan ku pada seorang gadis, Abi berniat menjodohkan ku dengan putri dari Syekh Yusuf pemilik pesantren dimana aku mengajar" ucap Faizal.
"Apa Gus sudah melihat bagaimana rupa gadis itu" tanya Zaki.
"Belum, di pesantren Syekh Yusuf antara santri putra dan putri terhalang tembok yang tinggi kita tidak bisa saling melihat" ujar nya.
Zaki hanya mengangguk saja!
"Iya, aku tak munafik jika gadis itu pasti baik. secara dia juga lulusan kairo, tapi yang aku pikirkan apa kah aku benar benar siap? Secara entah mengapa bayangan gadis itu masih terus terbayang, padahal sudah jelas gadis itu bilang tidak bisa" ujar nya.
"Apa yang Gus Faizal maksud adalah gadis yang sudah bikin Gus jadi harus pergi ke pesantren Syekh Yusuf itu"? tanya Zaki memastikan.
Gus Faizal mengangguk tanda mengiyakan.
"Aku bingung ki, apakah aku harus menuruti Abi menerima perjodohan ini? tanya Faizal pada Zaki.
" Kalau menurut saya, kalau memang Gus Faizal masih merasa ragu kan bisa istikharah dulu, lalu jika memang belum yakin, coba yakin kan dengan Sabda Rasulullah" ucap ustadz Zaki.
Faizal hanya tersenyum simpul sambil mengaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
"Oh ya, besok kamu ke ndalem ya. ada acara syukuran ulang tahun ku ke dua puluh empat" ujar Faizal.
"Maaf Gus, saya gak bisa karena mau pulang besok" ucap Zaki.
"Pulang"? tanya Faizal
" Iya Gus, Aku seperti nya ingin menemui orang tua ku. Sepertinya perasaan ku ini sudah tidak bisa ditahan lagi.
Awalnya aku hanya mengagumi nya, tapi perasaan ini semakin jelas dan aku memang tidak hanya sekedar kagum, tapi aku ingin memiliki wanita Shalihah itu" ucap Zaki.
Faizal berfikir sejenak tentang siapa wanita itu.
"Siapa wanita itu ki"? tanya Faizal penasaran.
"Itu loh Gus, panitia dari santri wati yang bernama Nindi"
"Maksud mu wanita yang bernama Nindi"? ucap Faizal memastikan.
" Iya Gus, aku akan pulang dan memberi tahu bapak ku untuk menemui wali nya gadis itu" ucap Zaki tak mengetahui jika ipah seorang yatim piatu.
"Ki,, coba kamu bicarakan dulu pada Abi ku, karena yang aku tahu ipah itu anak yatim piatu" ucap Faizal.
"Ya Allah, aku tida tau"
"Iya makanya kamu cerita kan dulu pada Abi, bahwa kamu tertarik pada ipah" ujar Faizal.
"Baik lah, kalau begitu besok pagi saja saya temui Syekh Achmad dulu"
Setelah obrolan itu kedua nya meninggalkan gazebo, Faizal kembali ke rumah nya untuk beristirahat dan Zaki juga kembali ke asrama nya.
*keraguan diri datang karena adanya imajinasi,
berjalan lah dengan perhitungan yang tepat. karena tekat dan nekat itu jauh berbeda*
ditunggu session duanya, anaknya kembar buat kejutan abi n uminya.
end loh ini?
baik lah ...mksh ya kk ceritax
" mengejar cinta Allah, ga harus di pesantren bapak mu Gus " gitu sih