Sarena Almaira adalah seorang wanita muda cantik yang hidup dalam penderitaan. Sejak usia 5 tahun, ia mengalami broken home setelah ayahnya menghilang entah ke mana. Kehidupannya pun menjadi sangat sulit dan penuh kesedihan. Setelah lulus SMA, Sarena memutuskan untuk bekerja sebagai pelayan restoran demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Namun, hidupnya berubah drastis ketika sebuah kejadian tak terduga membuatnya terikat dalam pernikahan rahasia dengan seorang pengusaha muda yang kaya dan tampan.
Apakah Sarena akan menemukan kebahagiaan setelah bertemu dengan pria itu?
Baca yu!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meywh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab6
"Tidak, Tuan. Dia tidak masuk kerja karena izin sakit," jelas Naira.
"Apa kau punya fotonya?" tanya Dafa.
"Punya, Tuan."
"Coba saya lihat."
Naira pun mengeluarkan ponselnya, membuka galeri, dan memperlihatkan foto Sarena.
"Saya minta fotonya. Tolong kirimkan pada saya," ujar Dafa.
"Baik, Tuan."
Dafa berhasil mendapatkan foto Sarena dan segera kembali untuk memberi tahu tuannya.
Beberapa saat kemudian, dia sampai di apartemen Aldevaro.
"Tuan," ucap Dafa.
"Dafa, bagaimana?" tanya Aldevaro.
"Tuan, wanita itu bernama Sarena, dan ini fotonya," jelas Dafa sambil menunjukkan foto Sarena.
"Dafa, apa dia masuk kerja hari ini?" tanya Aldevaro lagi.
"Tidak, Tuan. Dia izin karena sakit," jawab Dafa.
"Dafa, cari keberadaannya dan beri tahu saya segera setelah kamu menemukannya. Saya ingin dia ditemukan secepatnya," ujar Aldevaro dengan tegas.
"Baik, Tuan."
'Sialan, wanita ini ternyata yang kemarin,' gumam Aldevaro dalam hati.
Sementara itu, Sarena hanya duduk terdiam di kontrakan temannya, merenungkan hidupnya yang hancur saat ini.
'Aku nggak mau pulang ke rumah nenek. Dia pasti marah kalau aku pulang. Tapi kalau aku tinggal di sini terus, aku malu sama Syifa,' gumam Sarena dalam hati.
"Heh, Ren. Kamu lagi mikirin apa?" tanya Syifa.
"Fa, apa di sini masih ada kontrakan yang kosong?" tanya Sarena.
"Ada sih, Ren. Kamar yang kosong itu sebelahan sama aku," jawab Syifa.
"Nanti antar aku ketemu sama pemilik kontrakan ini ya, Fa," ujar Sarena.
"Kamu mau ngontrak di sini, Ren?" tanya Syifa heran.
"Iya, Fa. Aku mau ngontrak di sini. Kebetulan uang tabunganku juga sudah cukup buat tinggal sendiri," jawab Sarena.
"Bagus lah, Ren, kalau kamu udah niat keluar dari rumah orang-orang jahat itu," ucap Syifa senang.
"Iya, Fa," balas Sarena.
Syifa pun mengantar Sarena menemui pemilik kontrakan.
"Bu Nisa," panggil Syifa.
"Eh, Neng Syifa, ada apa Neng?" sahut Bu Nisa.
"Bu, teman saya mau ngontrak di kamar sebelah yang masih kosong," jelas Syifa.
"Oh, boleh Neng Syifa," ucap Bu Nisa ramah.
"Kalau begitu, saya ambil kuncinya dulu ya, Neng," ujar Bu Nisa.
Bu Nisa pun mengambil kunci kamar dan memberikannya kepada Sarena.
"Kalau begitu, saya bayar sekarang ya, Bu. Saya mau bayar sewa untuk satu tahun," ucap Sarena.
"Oh, boleh, Neng," jawab Bu Nisa.
Bu Nisa pun memberikan nomor rekeningnya. Sarena langsung melakukan transfer.
"Nah, Bu, sudah saya transfer. Coba dicek," ujar Sarena.
"Sudah masuk, Neng," ucap Bu Nisa setelah memeriksa.
"Baik, Bu. Kalau begitu kami pamit dulu ya," ucap Syifa.
"Iya, Neng Syifa, Neng Sarena. Hati-hati ya," balas Bu Nisa.
Setelah itu, Sarena dan Syifa kembali ke kontrakan dan memeriksa isinya yang ternyata sudah bersih dan dilengkapi dengan perabotan.
"Nah, Ren, kontrakan di sini sudah ada kasur, lemari, TV, dan perabot lain. Jadi kamu tinggal ambil baju kamu di rumah nenek," ujar Syifa.
"Fa, bajuku di sana nggak ada yang bagus lagi. Aku juga nggak ada yang mau diambil dari sana. Kebetulan foto ayah dan ibu selalu aku bawa. Jadi aku nggak mau balik ke sana. Kalau soal baju, aku mau beli yang baru saja," jelas Sarena.
"Ya sudah, sekarang aja yuk! Kamu ganti baju dulu pakai baju aku. Nanti aku anter kamu ke toko baju," ajak Syifa.
Beberapa saat kemudian, mereka pun bersiap dan berangkat. Sesampainya di toko baju, Sarena membeli banyak baju baru, ditemani oleh sahabatnya.
"Syifa, baju yang kamu pilih bagus-bagus banget! Kamu emang ngerti fashion, ya," puji Sarena.