NovelToon NovelToon
Dragon Monarch

Dragon Monarch

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Petualangan / Tamat / Xianxia
Popularitas:23.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: DeaLova

Pertarungan, pertumpahan darah, air mata, itu adalah peristiwa yang biasa terjadi di dunia kultivator.
Dunia kacau oleh perang setelah Kaisar Manusia menghilang dalam waktu yang sangat lama.

Suatu waktu, sebuah meteor melesat ke arah sebuah dunia di sudut Alam Semesta.
Lin Yan, bayi yang terjatuh dari langit dan ditemukan oleh pasangan tua yang sedang mengembara.

Takdir apa yang akan membawanya?

Dari mana asalnya?

Siapa yang mengirimnya?

Semua itu adalah misteri untuk sosok Lin Yan.

Dengan tombak ditangannya, Lin Yan akan memulai jalannya mencapai puncak, mencari identitas sejatinya serta mengukir namanya dengan gelar, Raja Naga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeaLova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 34 - Paviliun Long

Setelah mendapatkan ijin untuk keluar dari sekte menuju Kerajaan Bintang selama beberapa hari, Lin Yan pun langsung berangkat tanpa diketahui oleh siapapun termasuk Gu Yuena dan Gu Yin. Jika tidak, ia membuat spekulasi bahwa kedua wanita itu akan mengikutinya.

Sesampainya di gerbang keluar, Lin Yan memberikan surat izin kepada penjaga. Penjaga yang memeriksa surat izin dari sekte pun langsung membiarkan Lin Yan lewat.

“Butuh waktu seharian bagi murid baru sebelumnya untuk mencapai sekte. Dengan kekuatanku saat ini, aku pasti akan mencapai Kerajaan Bintang dalam waktu setengah hari.” Lin Yan tersenyum kecil dan langsung bergerak dengan kecepatan penuhnya menuju Kerajaan Bintang.

**

Di malam hari, Gu Yuena dan Gu Yin dagang ke kediaman Lin Yan.

“Ke mana anak itu pergi? Kita sudah menunggu lebih dari satu jam di sini.” Gu Yuena mengeluh kesal. Ia saat ini bersama dengan Gu Yin berada di dalam kediaman Lin Yan.

Awalnya Gu Yin mencoba melarang Gu Yuena untuk menerobos masuk, tetapi Gu Yuena tidak mendengarkan dan inilah hasilnya, mereka berdua saat ini tampak seperti dua orang bodoh yang menunggu kedatangan Lin Yan walaupun mereka akan kecewa karena Lin Yan tidak akan berada di sekte dalam beberapa hari.

“Ya. Ini sudah sangat larut, aku tidak menyangka bahwa dia akan berlatih sampai selarut ini setiap hari.” Gu Yin yang sedang berbaring di tempat tidur Lin Yan mau tidak mau merasa kagum. Ia pun sedikit memerah karena membayangkan tempat ia berbaring adalah tempat Lin Yan biasanya tidur. Aroma Lin Yan tercium olehnya yang membuatnya sedikit malu karena mencoba untuk menciumnya setiap saat.

“Seharusnya dia tidak berlatih sekeras itu! Aku heran dengannya, kultivator seharusnya membagi waktu mereka berlatih dan berisitirahat agar seimbang. Berlatih tanpa henti pun tidak baik untuk tubuhnya.” Gu Yuena cemberut saat mengatakan itu.

Gu Yin di sisi lain tidak mendengarnya perkataan Gu Yuena karena ia masih fokus untuk menghirup aroma Lin Yan yang ada di tempat itu.

Dan akhirnya mereka berdua pun tertidur di kediaman Lin Yan tanpa sadar.

**

Di sisi lain, ketika hari sudah gelap, Lin Yan telah tiba di Kerajaan Bintang. Ia sedikit lelah setelah berlari setengah hari tanpa henti.

“Huft.. lebih lama dari perkiraan, sekarang saatnya untuk mencari tempat makan dan berisitirahat. Aku akan mencari hal penting untuk persiapan misi ketika pagi telah datang.” gumam Lin Yan. Maksud dari persiapan tersebut tentu adalah sumber daya untuk meningkatkan kultivasinya.

Lin Yan menyewa kereta kuda di sekitar tempat itu dan pergi ke pusat Kerajaan Bintang. Waktu yang dibutuhkan tiba di tempat itu juga lumayan lama.

Setelah itu, Lin Yan yang merasa lapar langsung memanjakan perutnya dan kemudian ia pun menemukan tempat untuk berisitirahat.

Keesokan harinya, Lin Yan yang bangun langsung membersihkan diri. Setelah itu ia mencari makan terlebih dahulu lalu berkeliling di kota untuk mencari sumber daya kultivasi.

Lin Yan merasa bingung dari mana harus ia memulai. Ia pun menghampiri seseorang yang berpapasan dengannya.

“Tuan.. aku ingin bertanya, tempat untuk para penjual sumber daya kultivasi di sebelah mana? jika tidak salah, mama tempat itu adalah Paviliun Long.” ucap Lin Yan kepada pria paruh baya yang tampak memiliki wajah jahat.

“Oh? Tempat itu di sebelah.. sangat sulit untuk menjelaskannya. Aku berpikir dahulu.” pria paruh baya itu tersenyum kecil karena melihat penampilan Lin Yan yang tampak seperti tuan muda klan.

Lin Yan hanya cemberut dan mengeluarkan satu koin emas.

Menerima koin emas, pria paruh baya tersebut tampak cerah sambil berkata. “Tampaknya aku sudah ingat. Kau hanya perlu pergi ke..” Pria paruh baya tersebut menjelaskan jalan menuju ke tempat tujuan Lin Yan.

Lin Yan pergi sambil menggelengkan kepalanya karena ia tentu tau maksud pria paruh baya tersebut. Tidak ada informasi gratis di dunia ini. Ia kini menyesal dan seharusnya bertanya kepada pemilik penginapan.

Setelah berjalan lebih dari setengah jam, Lin Yan akhirnya menemukan sebuah gedung tinggi yang memiliki papan nama di atas pintu besar tersebut.

“Paviliun Long.” gumam Lin Yan. Ia telah mendapatkan informasi bahwa Paviliun Long merupakan milik keluarga Kerajaan.

Kerajaan Bintang di pimpin oleh keluarga yang memiliki nama depan Long.

Lin Yan pun berjalan masuk ke dalam bangunan tersebut. Saat ia hendak masuk, ia dihentikan oleh penjaga.

“Adakah yang bisa kami bantu?” penjaga yang menghentikan Lin Yan tentu akan bertanya karena tidak sembarangan orang bisa masuk ke tempat itu.

Lin Yan mengeluarkan token identitas murid sekte Naga Langit serta surat izin karena ingin membeli sesuatu. Tentu sekte Naga Langit akan merekomendasikan Paviliun Long.

Setelah memeriksa semuanya, penjaga langsung mengijinkan Lin Yan masuk ke dalam karena surat dan token milik Lin Yan memang asli.

Ketika masuk ke dalam, Lin Yan kagum dengan tempat tersebut. Untuk lantai pertama saja, sangat banyak benda yang menari minat Lin Yan.

“Ada yang bisa saya bantu tuan?” seorang pelayan wanita menghampiri Lin Yan. Ia tidak ragu dengan pelanggan karena untuk masuk ke Paviliun Long harus memiliki identitas tertentu meskipun mereka mungkin hanya pedagang.

“Bisakah kau menunjukkan benda yang merupakan sumber daya kultivasi untuk kultivator?” tanya Lin Yan.

“Silahkan ikuti saya tuan.” pelayan wanita tersebut menuntun Lin Yan menuju lantai dua karena sumber daya kultivasi berada di lantai dua, tiga dan empat, itupun tergantung jenis sumberdaya, yang paling umum akan disediakan di lantai dua dan yang paling menarik tentu di lantai empat.

Walaupun hanya memiliki empat lantai, Paviliun Long sangatlah luas karena setiap lantai akan menunjukkan semua benda di peringkat yang sama seperti senjata, pil, sumber daya dan sebagainya.

Sesampainya di lantai dua, pelayan langsung memperkenalkan beberapa sumber daya untuk berkultivasi. Tentu sangat banyak Jamur Bumi di tempat itu karena itu merupakan sumber daya level terendah untuk seorang kultivator.

Karena merasa level sumber daya terlalu rendah, Lin Yan bertanya kembali. “Apakah tidak ada sumber daya yang memiliki kualitas lebih tinggi?”

“Tentu tuan, tetapi harganya sangatlah mahal.” pelayan wanita berkata seperti itu bukan karena meremehkan pelanggan, tetapi hanya untuk memberitahu sekilas harganya.

“Tidak masalah, aku ingin sumber daya dengan kualitas yang lebih tinggi.” ucap Lin Yan.

Pelayan wanita tersebut mengangguk dan menuntun Lin Yan menuju lantai tiga. Di lantai dua pun sangat banyak orang-orang yang terlihat memang memiliki banyak koin emas untuk dihambur-hamburkan.

Setelah mencapai lantai tiga, jumlah pelanggan hanya seperempat dari jumlah pelanggan di lantai dua.

Setelah mencapai lokasi sumber daya, pelayan wanita tersebut langsung memperkenalkan benda pertama.

“Yang pertama adalah Ginseng Api, ini adalah sumber daya kultivasi untuk kultivator Houtian. Ginseng Api memiliki harga berbeda-beda tergantung umurnya.” Pelayan wanita menjelaskan.

Menatap Ginseng Api, Lin Yan sedikit tergerak karena tentu ia dapat merasakan jumlah qi yang terkandung di dalamnya sangatlah besar.

“Berapa harganya?” tanya Lin Yan.

“Untuk Ginseng Api berumur 100 tahun, itu akan dikenakan biaya 1.000 koin emas.” jawab pelayan wanita.

“Oh?” Lin Yan tersenyum kecil. Ia tentu tidak keberatan dengan harga seperti itu karena ia memiliki koin emas dalam jumlah yang sangat besar di dalam cincin ruang yang ditinggalkan oleh kakek dan neneknya.

1
Xpresy Ponsel
Luar biasa
77wod video
lin yan temberang
hendri adi
Lumayan
simplewati 777
Luar biasa
Julius Ciaks
mantappp
Herlina Bulek
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
teguh andriyanto
Luar biasa
Anonymous
klan by menawar dengan harga satu batu kelas dewa
Anonymous
itu benar wanita adalah makhluk paling mengerikan sekaligus aneh
Wak Yus
lemah lemah apa punya lin yan ...mcm2 benda yg ditelan masih lemah
Taufiq Sabila
Luar biasa
The Kaesar
mantap
Anton Budiharjo
Luar biasa
ershi_tobelove
sdh d chapter 452. perasaanku berkata bhw cerita ini tdk tamat deh
Aldi
tor minyak terlalu naif dalam perannya
Syahlani Lani
Luar biasa
Ayah Ricky
beban roh kontrak cuma jadi beban
Ayah Ricky
punya roh kontrak penakut udah gue buang
Ikhsan Makhrus
benar...
Ayah Ricky
para kulvator ingin merebut buah nya akan tetapi dimakan oleh MC yang kelaparan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!