Seorang gadis bernama ayu yang telah di tinggal pergi oleh ibunya untuk selamanya,dia memiliki dua orang adik yang harus di asuh nya sedangkan ayah nya sudah tidak memperdulikan mereka lagi semenjak ibunya sakit
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrioktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dinda Melabrak ayu
Flash back
"Door..door..door..,yu..,ayu..,
"Iya bentar",teriak ku dari dalam
" Siapa sih nggak sopan kali gedor pintu orang kayak gitu",kesal Rio
"Tak tau tu coba kamu lihat dulu ke depan Rio,mana tau ada yang penting" ujar Ayu menyuruh Rio
"Mana ayu Rio ,mbak mau ngomong sama dia"ujar Dinda yang tiba-tiba saja ada di depan pintu
"Mbak Dinda itu kalau bertamu kerumah orang bisa sopan dikit enggak sih ucap salam dulu kek jangan kayak di hutan gitu teriak -teriak" ujar Rio kesal
" Diam kamu ,anak kecil tau apa !! Udah panggil kakakmu sana".ujar Dinda tak kalah kesal
"Siapa Rio yg datang ",ucap sambil melihat kedepan siapa yg datang barusan
" Ni kakak ,mbak- mbak yg berpendidikan tapi tak ada sopan santun"ujar Rio
"Hush..,tak boleh ngomong kayak gitu."ujar ku memarahi Rio
Mata mbak Dinda pun melotot melihat Rio,tapi yg dilihat cuek aja.
".Ada apa perlu apa mbak datang kemari,apa ada pesan dari pakde",kataku pada gadis cantik dengan wajah jutek itu.
" Ku peringatkan padamu ya yu,jangan coba -coba tebar pesona di depan bang Dino".
"Kamu tak pantas dengan dia ,kamu sadar diri dong coba kamu lihat diri kamu ,wajah jauh dari kata pas-pasan,dan tak punya pendidikan tinggi jadi jangan menghayal terlalu jauh".
"Menjadi pembantu dirumah orang jadi belagu
Mau gaet cowok kaya,ngaca yu ngaca buat malu aja ",kata mbak Dinda kesal.
"Eh mbak Dinda kalau punya mulut itu dijaga iy,kami pun masih punya harga diri tau".ujar Rio penuh penekanan
"Tidak kayak mbak ,yg punya titel sarjana tapi kayak anak TK". lanjut nya lagi
"Asal mbak tau iy ,kakak ku tak pernah tebar pesona kepada siapa ,emangnya kayak mbak."ujar Rio
" Diam kau Rio, kau tak usah ikut campur ini urusanku dengan kakakmu".balas dinda
" Ini juga urusanku tau,kalau bukan karena menghormati pakde udah ku siram mbak pakai air got, datang ke rumah orang tak ada sopan-sopan nya,titel aja sarjana tapi otaknya jongkok".ujar Rio tak mau kalah
"Kau.."tunjuk mbak Dinda kearah rio
Tapi Rio cuek aja sambil matanya memutar malas.
" Udah- udah mbak udah,aku minta maaf atas nama Rio,dan aku berjanji tak akan dekat-dekat dengan bang Dino".ujar Ayu menengahi mereka
" Mbak bisa pegang kata -kataku , sekarang mbak Dinda pulang dulu malu dilihat orang" ujar ku lagi
"Orang model kayak gini mana ada malunya".kata Rio sinis
" Rio..",ucapku lagi.
Dengan perasaan kesal mbak Dinda pun menaiki sepeda motor matic meninggal kan rumah kami.
"Dasar wanita edan ,wajah cantik otak nya eror "ujar Rio kesal
"Tak boleh ngomong gitu Yo, gitu-gitu dia saudara kita juga " ujar ayu menasihati adik nya itu
"Bapaknya yang saudara kita ,dia bukan". balasnya
Aku hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Rio.
" Kak,kak ayu tu lihat".Rio menunjuk seseorang yg berdiri di dekat pohon besar di persimpangan rumah ku dengan mulut nya.
Aku pun melihat kearah yg ditunjuk Rio,rupanya dia yg berdiri disana bang Dino pria yg di ribut kan mbak Dinda.
Aku pun menyuruh Rio masuk dan menutup pintu ,aku tidak mau menambah masalah lagi.
Yg bisa membuat keluarga kami menjadi gunjingan orang.
**********
Di rumahnya pakde Dinda langsung memarkir kan sepeda motornya dengan sembarangan.dengan uring-uringan dia masuk kekamar nya dan membanting pintu dengan kuat.
" Astagfirullah,Dinda apa-apaan sih kamu ini", teriak bude.
"Ma coba kau lihat anakmu sana kenapa dia pulang- pulang kok macam orang kesurupan gitu ",ucap pakde sambil menonton tv diruang keluarga.
" Ihh apaan sih bapak ini ,anak sendiri kok ngomong nya kayak gitu ".ujar bude
" Ya mama lihat aja sendiri kelakuannya makin hari makin aneh".balas pakde
" Mama kekamar dia dulu ya"
"Hem ya sudah sana.
" Tok..,tok..,tok..,dinda ,din buka pintanya kamu kenapa nak".
" Tok..,tok..,tok.. Dinda mama boleh masuk nak".ujar mama dari luar
"Masuk aja ma",sahut dari dalam
Lalu bude pun masuk ke kamar Dinda yang tak terkunci
" Dinda kamu kenapa , pulang-pulang kok marah -marah gitu".tanya mama nya dinda
"Aku lagi kesal ma dengan si ayu. "
"Emangnya kenapa dengan si ayu, apa rupa nya yg dibuat dia hingga kamu menjadi marah" tanya bude.
" Aku kesal sama dia ,dia sok-sok tebar pesona didepan bang Dino,aku tak suka ma".
Oh ..,mama ngerti sekarang rupanya kamu lagi jatuh cinta dan cemburu dengan si ayu,"bude tersenyum mendengar cerita anaknya.
" Ih mama,kok malah ngeledek sih ",kata Dinda cemberut sambil memalingkan wajahnya.
"Di mana anak mama yg percaya diri dan cantik ,yg selalu menang dalam segi apapun,kenapa mesti takut dgn ayu yang berada di bawah kamu.
" Iya tapi kan ma....".
"Udah tak ada tapi-tapian, sekarang tunjukkan siapa kamu anak mama yg cantik dan pintar yg tak sebanding dengan si ayu".
" Sekarang mama keluar dulu ,mau kawani bapakmu".ujar bude sambil meninggalkan anak nya
" Kenapa si Dinda ma?" .biasalah pak anak kalau udah gedek pasti masalah nya kalau tak cinta pasti sahabat.
" Iya tapi anak kita kan kurang akrab dengan anak-anak tetangga disini ,kan tak mungkin masalah sahabat".ujar pakde
" Iya benar pak,dia lagi jatuh cinta makanya kayak gitu".
" Kayak gitu gimana maksudnya , Kalau org jatuh cinta itu biasanya senang-senang ,bahagia,bukan uring-uringan kayak gitu."ujar pakde binggung
"Itu lah masalahnya,dia lagi mau dekat dengan seorang laki-laki,tapi ada cewek yg sok tebar pesona dengan tu cowok".
"Oh gitu ",siapa rupanya laki-laki itu.
"Itu si dino keponakan jeng Susi ,yg kemarin datang ke acara kita."ujar bude
" Terus si ceweknya siapa yang dibilang tebar pesona".
"Itu keponakan kesayangan bapak si ayu,"kata bude sengit.
Pakde pun geleng-geleng kepala mendengar cerita istrinya
"Pusing kalau udah gini",kata pakde.
"Makanya bapak nasehati tu si ayu ngalah dengan Dinda jangan buat masalah terus.
"Dan bilang sama dia sadar diri dengan keadaan." ujar bude merendahkan Ayu
" Mama kok ngomong kayak gitu sih",asal mama tau ya di rumah ini mereka masih ada hak walaupun ibunya udah meninggal tapi mereka tak pernah merecoki jadi tolong jaga ucapan mama"ucap pakde kesal .
Lalu pakde meninggal kan bude dengan kesal.
"Ih pak...kok pergi!! Susul bude.
*************
Matahari pun masuk dari celah-celah jendela ,kubuka jendela dengan lebar dan angin pagi berhembus sepoi-sepoi masuk menusuk tulang.
"Nina ,Nina bangun dek udah pagi yuk ikut kakak tempat Bu Ani".
"Hua",Nina menguap sambil menutup mulutnya.
"Mau ngapain kak,"katanya.
" Bu Ani mau ada acara ,jadi kakak pulangnya agak lama jadi Nina disuruh ikut".ujar ku
"Oh yaudah yuk kak".sahut Rio
"Eh mandi dulu ,bau tau " kata ku sambil menutup hidung
" Hehehe,dingin kak"
" Itu udah kakak siapin air hangat sana mandi".siap kak ,sambil mengangkat tangannya seperti memberi hormat.
Akupun tersenyum melihat tingkahnya.
Tak lama kami pun bersiap untuk berangkat ketempat Bu Ani.
" Rio kakak berangkat dulu iya,nanti kalau mau pergi jangan lupa pintunya di kunci iya".
" Oke kak," itu Nina kok ikut katanya .
"Iya disuruh Bu Ani "jawabku
"Oh" ,yaudah Luan aja kak,katanya.