Abel adalah gadis desa yang sudah lama merantau di kota, siapa sangka ia terkena musibah di culik saat membantu mempersiapkan pernikahan temannya. Sedangkan Tomi dia seorang pria yang kaya raya di kota tetapi ia sangat dingin terhadap wanita, ia pernah melihat Abel di sebuah cafe dan tertarik padanya. Siapa sangka karena tragedi penculikan itu mempertemukan mereka, akankah Tomi bisa bersama dengan gadis yang bisa membuatnya tertarik itu?kalau pun bisa bersama akankah hubungannya bertahan lama karena status sosial mereka yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ani fatmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Di saat perbincangan mereka yang panjang, Tomi pun menghentikan obrolan mereka,takut Abel kelelahan dan menyuruhnya untuk istirahat.
Di tengah malam hujan, Abel merasa haus karena tidak ada air minum Abel pun turun untuk pergi ke dapur. Abel yang melihat Tomi tertidur di sofa ingin membangunkannya tapi melihatnya tertidur pulas Abel pun tidak tega untuk membangunkannya lalu memutuskan untuk pergi sendiri.
Sebenarnya Abel merasa takut, sudah tengah malam, hujan di tambah ada kilatan petir yang membuat suasananya semakin seram. Dengan pelan Abel berjalan menuruni tangga menuju dapur. Awalnya agak bingung di mana letak dapurnya karena rumahnya terlalu luas. Lalu Abel mengingat dari mana arah pembantu yang menyiapkan makanan tadi, Abel pun menemukannya.
Suara petir membuat Tomi terbangun dari tidurnya, lalu menoleh ke tempat tidur Abel. Tapi Tomi tidak melihat Abel berada di kasurnya, Tomi pun kaget dan khawatir kalau Abel di culik lagi. Tomi mengecek di kamar mandi, tapi tidak ada. Perasaan Tomi pun sudah sangat cemas. Lalu mencarinya ke tempat lain, tapi keadaan rumah sepi hanya penjaga dan anak buah Tomi yang berada di luar dan terlihat tenang.
Lalu Tomi turun untuk melihatnya ke arah dapur, saat di sana terlihat gelap dan ada bayangan sosok berkepala kecil tapi berbadan besar.
Sebenarnya itu bayangan Abel yang menggunakan baju Tomi yang besar. Tomi pun berjalan dengan hati-hati takut itu makhluk halus atau orang jahat. Tomi terus mendekat dengan perlahan ssmbil membuka bajunya untuk menangkap bayangan itu, namun tiba-tiba ada kilatan yang di iringi suara petir yang begitu keras.
Dor!
"Kyaaaaa.... ".Teriak Tomi dan Abel.
Abel yang ketakutan, ia mendekat ke arah Tomi dan reflek memeluk tubuh Tomi yang telanjang dada.
Ia memejamkan mata dengan tubuh yang terasa gemetar. Tomi yang reflek pun memegangi tubuh Abel yang memeluknya. Meraka bertatapan sangat intens.
Tiba-tiba ada pembantu yang melihat mereka, dan mengintip nya, karena sedikit gelap pembantu itu tidak tahu dengan jelas siapa yang sedang berpelukan itu.
"Itu pasti perbuatan Siti dan Asep, saya tahu mereka pacaran ".Kata pembantu
Siti dan Asep itu pembantu dan penjaga di rumah ini, mereka CINLOK. Mereka sudah sering duduk bersama dan jalan bersama jadi seisi rumah ini sudah mengetahuinya.
" Tapi ini sudah keterlaluan, bermesra-mesraan di rumah majikan, berpelukan segala, saya harus melaporkan ini kepada nyonya. Biar di nikahkan sekalian, biar tidak berbuat mesum".Ucap pembantu dengan lirih
Lalu pembantu itu pergi ke kamar majikannya, "sepertinya nyonya belum tidur, lampu masih menyala".Ucapnya, lalu mengetuk pintu kamar.
" Tok tok tok, maaf nyonya mengganggu. Ini penting dan darurat ".Kata nya
Lalu pintu terbuka, " Apanya yang darurat ".Ucap nenek
" Ada yang berbuat mesum di dapur nyonya, sepertinya itu Siti dan Asep. Bibi kan udah pernah bilang ke nyonya sebaiknya mereka di nikahkan saja, biar nggak sampai kelewatan".Kata Bibi
" Ya udah ayo ke sana".Ucap nenek
"Kita lapor ke Pak Rt dulu apa nggak nyonya".Tanya bibi
" Kelamaan, nanti keburu selesai".Jawab nenek
"Siap nyonya".Mereka pun pergi ke dapur untuk melihatnya, " Sekarang lihat nyonya, siapa yang berani berbuat mesum di dapur".Kata bibi sambil menyalakan lampu dapur
Saat lampu di nyalakan alangkah terkejutnya nenek dan bibi itu. Bibi tidak tahu kalau yang sedang di tuduh berbuat mesum itu adalah majikannya.
Abel dan Tomi yang masih dalam posisi berpelukan pun di buat kaget dengan nyala lampu dan keberadaan nenek dan beberapa pembantunya itu.
"Kalian".Ucap nenek keras
" Ini salah paham nek".Kata Tomi sambil melepaskan tangannya dari pinggang Abel
"Kami tidak melakukan apa-apa nek, bener. Ini gara-gara petir".Jelas Abel
" Maaf Tuan, tapi saya tidak mungkin salah lihat, saya benar-benar melihat ada orang yang bermesraan di sini, makanya saya panggil nyonya".Kata bibi
"Tapi nek, ini benar salah paham, tadi ada yang berteriak terus memeluk Tomi".Jelas Tomi
" Iya nek, ini salah paham. Tadi Abel habis minum di dapur".Ucap Abel
"Kalian jangan berbohong, kalau memang kalian saling suka bilang saja ke nenek jangan sampai berbuat seperti ini. Itu buktinya kamu melepaskan bajumu".Kata nenek dengan sengaja
Lalu Tomi dan Abel seketika saling melempar tatapan.
Fitnah apa lagi ini?
" Ya udah, langsung bawa aja ke penghulu,Nikah".Ucap nenek
"Tapi nek, kok tiba-tiba nikah si, kami beneran nggak lakuin apa-apa kok nek".Kata Tomi sambil membela diri.
"Iya nek, tadi Abel cuma mau ambil air minum aja".Ucap Abel
"Nenek tahu ini cuma akal-akalan kalian saja. Sekarang kalian pilih menikah atau di laporkan ke polisi atas kasus perzinahan?".Kata nenek yang jelas dengan sengaja memojokkan mereka.
" Nikah sekarang nih nek, nggak besok aja! ".Jawab Tomi
Seketika Tomi dan Abel melempar tatapan tak percaya.
" Ya Tuhan, apa lagi ini. Lagian kenapa pakai melepas baju segala si".Ucap Abel kepada Tomi
"Kamu juga si, kenapa pergi nggak bilang-bilang".Jawab Tomi
" Jangan ribut dan jangan saling menyalahkan. Suruh semuanya kumpul dan panggil pak penghulu".Kata nenek
"Pak penghulunya masih tidur nek, belum bangun ".Ucap nenek
Abel pun merasa bingung, apa yang harus di ucapkan dan apa yang harus di perbuat. Abel masih tidak percaya kalau dirinya akan menikah, harus senang atau sedih. Bahkan orang tua dan temannya tidak tahu.
"kita punya tetangga pak penghulu, cepat bawa dia kemari! ".Perintah nenek
" Nek, jangan seperti ini jika ingin menikahkan kami setidaknya beri waktu untuk kami, memberi tahu orang tua Abel".Kata Tomi
"Nggak, nanti akan beda lagi ceritanya".Jawab nenek
Pak penghulu pun tiba, lalu menanyakan" Siapa yang akan saya nikahkan nek".
Lalu nenek menoleh ke arah Tomi dan Abel. "Tolong nikahkan mereka sekarang pak! ".Kata nenek
"Ini nggak bisa kan pak, kita belum mengurus surat-surat nikah dan lain-lain ".Kata Tomi
" Kata siapa nggak bisa, surat nya bisa nyusul. Lagian ini darurat pak dari pada mereka berbuat mesum".Ucap nenek sambil memojokkan mereka kembali.
"Bisa kok, bisa lihat KTP kalian terus tulis nama kedua orang tua, mahar dan juga wali".Kata pak penghulu
Tomi dan Abel pun tidak bisa berbuat apa-apa. Lalu memperlihatkan KTP mereka masing-masing dan menulis nama ke dua orang tua mereka.
" Lalu maharnya berapa dan siapa yang akan menjadi wali".Tanya pak penghulu
"Kedua orang tua ku berada di kampung pak, saya di sini merantau".Jawab Abel
" Saya lagi nggak pegang uang pak, cuma ada 50 ribu di celana saya".Jawab Tomi sambil mengambil uang di sakunya
"Untuk wali, saya aja pak".Ucap nenek sambil mengeluarkan uang segepok untuk jadi mahar.
Mereka pun melakukan ijab kabul dan sah menjadi suami istri.